Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 284 menggunakan sisa hidupku

Kalau biasanya, dia seperti ini, aku pasti akan mencibirnya, dan merasa ia sombong.

Tapi sekarang, aku tidak hanya di gandeng turun dari mobil olehnya, tapi aku juga tidak tahu harus berkata apa, dan berbuat apa.

Baru saja turun dari mobil, aku sudah melihat di depan pintu, karpet merah panjang, yang tergelar sampai kedalam hotel, lalu tergelar sampai ke tempat resepsi.

Acara pernikahan belum dimulai, Timothy Huang menyuruh ku keruang ganti untuk retouch make-up, aku hanya melihat tempat resepsi sebesar lapangan bola, ada lima ratus lebih meja disana, disana sudah duduk dua per tiga orang yang hadir.

Tapi karena tahu bagaimana terkenalnya Timothy Huang dikota A, semua orang mungkin akan hadir.

Saat make-up aku mengingat pernikahanku dengan Timothy Huang dulu, saat itu semuanya sangat santai, hanya membuat surat nikah, berfoto, mengenalkanku kepada keluarga Huang, dan begitu saja.

Dan sekarang bila dingat, pernikahan itu seperti permainan saja.

" Pengantin wanita, tutup matamu!"

Mendengar suara MUA, aku terdiam, dan menutup mata,.

Sekarang tidak sama lagi, tidak boleh lagi memikirkan hal di masa lalu.

Temanku tak banyak, Tiffany Xiang baru saja menikah, Timothy Huang yang mencari Bridesmaid, selain Deasy yang lainnya bukan temanku.

Jam tujuh, aku selesai makeup, Tiffany Xiang dan Deasy masuk: "Jane, gimana perasaannya?"

Aku melihat mereka, tersenyum, dan berkata: "Terima kasih."

Tiffany Xiang memegang rambutnya, hari ini ia mengenakan gaun, rambutnya di keritingkan: " Apanya yang terima kasih! saat Direktur Huang mencari kami, ia sudah memberikan kami ucapan terima kasih!"

Aku terdiam: "Dia mencari kalian untuk bantuan?"

Deasy tersenyum memandangku: " Setelah Tiffany Xiang menikah tak lama, ia mencari ku lebih dulu, lalu aku berunding dengan Tiffany Xiang. Direktur Huang ingin memberimu kejutan, tapi ia takut embuart kesalahan, jadi ia meminta bantuan kami untuk mengetahui seleramu.

Aku terdiam, pantas saja,beberapa hari ini mereka selalu memperlihatkan foto pernikahan pada ku, dan bertanya mana yang bagus, dan berkata temannya yang menikah.

Saat itu aku tak berpikir banyak, tak menyangka mereka berdua melakukan ini.

"Terima kasih."

"Kita teman, tak perlu mengatakan itu."

"Iya, kamu terlalu berlebihan. "

Aku melihat mereka sebentar, " Nah kalau begitu berikan aku sedikit ucapan terima kasih yang Timothy berikan pada kalian."

" Wah! Jane kamu terlalu licik!"

Aku mengedipkan mata: " Bukankah kamu bilang, diantara teman tak perlu terima kasih?"

Kami bergurau bersama, waktu berlalu dengan cepat.

Dengan jabatan Timothy Huang dikota A, kami tak perlu berdiri menyambut tamu, Timothy Huang sudah menyuruh orang untuk menyambutnya.

Jam tujuh, suasana diluar pelan-pelan menjadi tenang.

Pintu terbuka, ada Cedric Xu, dan paman.

"Jane, orang tua mu sudah pergi lebih dulu, hari ini paman akan menggantikan mereka untuk menggandengmu di karpet merah!"

Mata ku terasa panas, tak pernah terpikir olehku akan ada keluarga yang menggandeng ku berjalan dikarpet merah.

Sejak nenek pergi, aku tak berani memikirkan hal ini!

Bibi melihatku, "Hari ini hari spesial, jangan meneteskan air mata Jane!"

Aku tahu hari ini hari yang spesial, jadi aku berusaha menahan air mataku.

" Pengantin perempuan keluarlah!"

Mendengar ada yang memanggilku, aku buru-buru bersiap, dan tersenyum pada paman: "Paman, terima kasih!"

"Tidak apa-apa!"

Paman menganggukan kepala, aku sangat berterima kasih padanya.

Jam tujuh lewat tiga puluh menit, acara pernikahan di mulai.

Sebenarnya jalan itu tak terlalu panjang, tapi aku merasa aku sudah berjalan sangat lama.

Paman memberikan tangan ku kepada timothy Huang, aku merasa terharu, tapi hari ini aku tak boleh menangis, aku hanya bisa menahannya.

Apa yang dikatakan pembawa acara tak terlalu jelas ku dengar, sampai akhirnya mikrophone berada di tangan Timothy Huang, aku baru sadar.

"Aku dulu tak pernah berpikir tentang pernikahan, karena aku menganggap pernikahan dan berkeluarga tak penting, Dulu sekali, aku pikir pekerjaan adalah paling penting untuk pria, karena semua kebutuhannya bisa terpenuhi di dalam pekerjaan. Sampai akhirnya ada yang bertanya padaku, aku masih ingat jawaban itu. sampai akhirnya aku bertemu Jane, aku menyadari, semua itu tak berguna, pernikahan menurutku, bukan lagi salah satu tujuan kehidupan, aku ingin menikahinya, ingin berkeluarga dengannya, aku ingin menggunakan sisa hidupku mencintainya."

Ia bicara, tiba-tiba menoleh melihatku: "Jane, untuk menggantikan yang dulu, aku menggunakan sisa hidupku untuk menggantikannya.:

Selesai bicara, Timothy Huang berlutut: " Bisakah kamu memberiku kesempatan lagi?"

Aku pikir aku akan menanggis, tapi saat itu, aku menyadari aku tak bisa menanggis, aku melihatnya, dan tersenyum: "Baiklah."

Cincin pernikahan dibawa naik, Timothy Huang mengambilnya, dan menyematkannya di jariku.

Aku melihat cincin itu yang masuk kejariku, sampai nanti aku adalah keluarga Huang.

Aku mengambil cincin, dan memasangkan ke tangan nya, baru saja selesai menyematkannya, Timothy Huang tiba-tiba memelukku, dan menciumku, aku sedikit kaget, lalu sedikit demi sedikit merangkul lehernya.

Para penonton bergembira, aku mendengar ada yang meneriaki namaku, nama Timothy Huang, tapi yang aku tahu, mereka semua menyelamati kami.

Dan tak tahu sudah berapa lama, Timothy Huang akhirnya melepaskanku, apa yang dikatakan pembawa acara aku tidak bisa mendengarnya dengan jelas, Timothy Huang memelukku, dan berbisik ditelinga ku: " Lempar bunga, sayang."

Suaranya sangat rendah, dan lembut terbisik di telingaku, aku merasa wajahku sangat panas, aku pun mendorongnya.

Ia melepaskanku, para Bridesmaid naik, aku melihat sebentar, dan tak tahu harus melempar kesiapa, aku pun melempar bunga itu.

Aku berbalik, melihat bunga itu jatuh kepada Deasy, sangat menarik.

Turun dari panggung, aku buru-buru berganti pakaian untuk menjamu makan malam.

Timothy Huang kenal banyak orang dikota A, hari ini mungkin yang datang ada sekitar seribu orang, tempat resepsi itu muat, tapi saat akan menjamu mereka akan sedikit repot.

Jangan kan bicara bisa minum berapa banyak, saat aku menjamu mereka menggunakan sepatu hak tinggi ini, saat selesai mungkin sudah memakan waktu satu jam lebih.

Saat kembali keruang istirahat, aku merasa kakiku hancur, aku melepaskan sepatu, tiba-tiba Timothy Huang masuk.

Aku membungkuk masih memegang sepatu itu, mendongak melihatnya: "Ada apa?"

Dia diam, lalu kemari membantuku melepaskan sepatu, sebelum aku sadar, ia tiba-tiba memelukku: "Ayo pulang, sayang."

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
The Great Guy

The Great Guy

Vivi Huang
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu