Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 158 Jangan Menggoda Laki-laki Lain

Aku berpura-pura tidak melihat dan berkata :"Ayo makan, lauknya sudah dingin."

Karena kehadiran Mike, wajah Timothy sangatlah dingin.

Aku sebenarnya mengerti mengapa dia seperti ini, tapi aku juga sudah menjelaskan kepadanya bahwa aku sangat terganggu dengan kehadiran Timothy.

Karena dia tidak mendengarkanku, biarkan saja dia kesal karena Mike.

Sesuai dugaanku, Timothy terlihat kesal, dia hanya memakan sedikit makananan buatannya dan keluar dalam diam.

Aku mendongak dan melihat dia, aku tidak tahu mengapa, tapi hatiku terasa aneh.

Dasar Timothy, dia benar-benar bisa membuat orang jadi merasa aneh.

Mike melihat kearahku dan berkata :"Ada apa dengannya?"

Aku tertawa :"Tidak apa-apa, dia sudah besar seperti ini, apa yang dipermasalahkan."

"Kamu dan dia..."

Aku tahu dia ingin bertanya apa, tapi aku sendiripun tidak ingin memikirkan hal ini, apa lagi kalau harus berdiskusi dengan Mike.

Aku mengambil sayap ayam dan memberikannya kepada Mike :"Makan, ternyata masakan Timothy lumayan enak."

Mike sangat mengerti tentang sifatku, setelah aku menolaknya dengan halus, dia sudah tidak bertanya lagi.

Setelah selesai makan dan mencuci piring. Mike dan Victor sedang bermain di ruang tamu, aku masuk ke dalam dapur dan memotong buah.

Belum selesai memotong, aku dapat mendengar suara gedoran di pintu.

Tanpa menebak lagi, aku sudah tahu siapa itu. Dia menggedor pintu sudah seperti ingin menghancurkan rumah ini. Kalau bukan Timothy siapa lagi?

Seperti yang sudah kuduga, saat aku keluar dari dapur dan membawa buah yang sudah di potong, aku melihat Timothy yang sedang duduk di lantai dan bermain dengan Victor.

Saat aku melihat dia, aku langsung menghela napasku :"Direktur Huang, bukankah kamu sudah pulang?"

Dia mendongak dan menatapku :"Aku adalah ayah Victor, mengapa aku harus pergi?"

Aku malas untuk berdebat dengannya, aku menonton televisi sambil memakan buah bersama dengan Mike.

Saat sedang makan buah, tiba-tiba Timothy duduk di sebelahku sambil menggendong Victor :"Ambilkan aku satu potong."

"Ambil sendiri."

"Aku sedang menggendong VIctor."

Aku melihatnya dan aku mengambil tusuk gigi dan menusukannya buah, tapi dia terlihat tidak puas, dan aku tidak mempedulikannya lagi.

Dia memeluk Victor dan menunjuk ke arahku :"Victor, ibu adalah orang yang jahat bukan?"

Mendengar dia berkata seperti ini, aku memukul tubuhnya :"Jangan ajarkan yang aneh-aneh!"

"Mana ada yang aneh, ini kan kenyataan."

Aku merasa kesal dan aku hanya bisa mengambil jeruk dan memasukkannya ke dalam mulutnya :"Makan punya sendiri, jangan banyak omong"

Mike hanya melihatku dan tertawa, aku merasa tidak enak dengannya.

"Aku pulang dulu, malam ini masih harus membereskan beberapa pekerjaan."

Aku mengangguk-anggukkan kepalaku, "Kalau begitu, jaga tubuhnya dan istirahat lebih cepat."

"Kamu juga, selamat malam."

"Selamat malam."

Aku dan Mike sangatlah dekat, jadi aku tidak mengantarnya keluar.

"Selamat malam, Jane Tsu, kamu berani sekali berbuat seperti ini di depanku, seperti istri yang berselingkuh."

Aku tertawa dengan kesal saat mendengar kata-kata Timothy :"Tuan Huang, aku ingin bertanya padamu, atas dasar apa kamu bisa berkata seperti ini kepadaku? Kalaupun aku sekarang bersama dengannya atau tidak——Oh, Ka——Lepaskan!"

Aku belum menyelesaikan kata-kataku dan tiba-tiba dia memegang daguku dan menciumku.

Satu tangannya sedang menggendong Victor, jadi aku tidak berani untuk mengelak terlalu kencang, aku takut akan melukai Victor.

Setelah beberapa detik, akhirnya Timothy melepaskanku, kedua matanya melihatku dengan tajam :"Jane Tsu, kamu adalah milikku!"

Kedua matanya membuatku tertegun, aku tidak tahu harus berkata apa.

Saat aku mulai sadar, dia sudah menggendong Victor ke tempat bermainnya, aku sudah terlambat untuk marah

Tapi aku juga tidak ingin marah di depan Victor.

Kekalahan ini hanya bisa aku pendam dalam hati.

Aku memaksa diriku untuk menonton televisi, namun aku sadar bahwa arwahku masih melayang-layang di atas.

Saat aku melihat jam, untung saja sekarang waktunya Victor untuk mandi.

Aku mematikan televisi dan berjalan ke arah Victor dan mengulurkan tanganku untuk menggendongnya.

Victor tahu bahwa aku akan memandikannya, dia langsung memeluk Timothy. Aku menarik kembali tanganku dan melihat Timothy, dan melihat ke arah Victor lagi :"Kamu pikir ayahmu tidak akan membawamu pergi mandi?"

"Tidak mau!"

Victor menolak, tapi Timothy sudah menggendongnya.

"Aku bantu mandikan Victor."

Walaupun aku tahu bahwa hubungan Victor dan Timothy cukup baik, tapi kenalakan Victor saat mandi bukanlah hal biasa. Jadi saat aku mendengar kata-kata Timothy, aku merasa ragu, tapi dia langsung berkata kepadaku :"Tenang saja, aku saja bisa menahanmu, apa lagi Victor."

"....."

Hasilnya——

Timothy berhasil memegang Victor, tapi setengah tubuhnya basah semua.

Aku mengambil handuk dan menggendong Victor, aku tidak tahan untuk tertawa :"Ternyata memang benar kamu bisa menahan Victor."

Sambil menggendong Victor, aku memberitahu dia :"Diatas sofa ada handuk bersih, keringkanlah dirimu."

Walaupun aku tidak ingin mempedulikannya, tapi mau bagaimanapun juga, dia sudah memandikan Victor sampai seperti ini.

Karena Victor mandi dengan sangat bersemangat, jadi dia tidur dengan cepat setelah mandi.

Setelah aku menidurkan Victor, aku berniat untuk pergi mandi, tapi aku terpikir akan Timothy. Aku menaruh bajuku kembali dan keluar. Ternyata dia masih ada disini.

Aku megerutkan keningku :"Kenapa kamu belum pergi?"

Walaupun dia sudah mengelap dirinya, tapi dia sudah terlalu basah. Bajunya menempel di tubuhnya dan menunjukkan tubuhnya yang berotot.

Aku tidak ingin mengakuinya, tapi Timothy memiliki tubuh yang bagus.

"Sudah puas?"

Saat aku sedang bengong, dia berjalan ke arahku.

Aku mendongakkan kepalaku, dan aku dapat melihat dagunya.

Saat aku tersadar, aku dengan cepat mendorongnya, namun dia menahan pinggangku.

"Lepaskan aku!"

Dia membuka mulut sambil melempar handuk yang ada di tangannya dan menundukkan kepalanya sambil melihatku :"Jane."

Aku berusaha untuk mengelak, tapi semua usahaku tidak berhasil, aku hanya bisa menaruh tanganku di dadanya, membuat jarak antara kami.

Tubuhnya sangatlah basah, tangaku berada di atas dadanya dan hanya di pisahkan oleh sebuah kemeja yang tipis.

Aku merasa tanganku mulai panas dan akupun berteriak :"Timothy! Lepaskan aku!"

Dia tidak mempedulikan kata-kataku, "Jangan kamu goda laki-laki lain, atau tidak——"Dia bebicara namun tiba-tiba terhenti sejenak.

Aku tertawa datar :"Kalau tidak bagaimana? Apa yang akan kamu lakukan/"

Dia melihatku dan tertawa.

Aku tiba-tiba merasa dalam bahaya, aku berusaha untuk mendorongnya, namun tidak berhasil. Dia mengangkat tangannya dan memegang bagian belakang kepalaku. Dia menundukkan kepalanya dan mulai menciumku.

"Oh——"

Novel Terkait

CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu