Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 261 Kalian Bicarakan Baik-baik

Mendengar perkataan Tiffany Xiang, aku tidak tahan ketawa, mengangkat tangan mengelus-elus rambut dia: “sudahlah, kamu jangan sembarangan berpikir begitu banyak, dengan dia duduk bicara baik-baik, tahu tidak?”

“Iya, aku sudah tahu!”

Kali ini, dia malah sangat patuh.

Jam masuk kerja sudah lewat sepuluh menit lebih, aku segera balik dengan Tiffany Xiang.

Pada saat siang hari awalnya aku dan Tiffany Xiang dan masih juga Deasy bertiga berencana mau pergi makan steamboat, akhirnya baru keluar dari depan pintu perusahaan, kita sudah melihat Mike Qi.

Aku bengong sebentar, Tiffany Xiang yang dulu hanya bisa serbu kedepan dan saat ini juga tahu malu, aku sampai tidak bereaksi kembali, dia orangnya malah bersembunyi dibelakang badan aku.

Mike Qi melihat aku mengangguk-angguk kepala, pandangannya langsung jatuh kebadan dia: “Tiffany Xiang, kita bicara.”

“Aku, aku dengan kamu------”

Dia saat buka mulut, aku sudah tahu dia ingin berbicara apa, orang ini, jelas-jelas tidak mendengar masuk perkataan yang aku bilang.

Aku segera membuka mulut memutuskan pembicaraan dia: “bukannya tadi pagi kamu bilang mau bicara baik-baik? Kebetulan sekali, siang ini ada dua jam, kalian bicara baik-baik!”

Deasy juga seorang yang pintar, aku baru selesai bicara, dia sudah menarik keluar Tiffany Xiang dari belakang badan aku.

Aku segera memberi kode kepada Mike Qi, dia melihat aku sekilas, kemudian mengulurkan tangan langsung bergandeng tangan Tiffany Xiang: “tidak masalah kamu ingin bagaimana, aku berharap kita bisa dengan serius berbicara baik-baik.”

Bisa kelihatan, Mike Qi demi masalah Tiffany Xiang ini, beberapa hari ini bisa dibilang sudah kelelahan.

Orangnya tidak ketemu, menemukan orangnya juga tidak bersedia bertemu dia.

Terus tunda begini, kira-kira malam hari juga tidak bisa tidur dengan baik.

Aku segera sengaja bertanya dia: “kamu beberapa hari ini tidak istirahat dengan baik? Mengapa kantung mata kamu begini parah?”

Seperti yang aku pikirkan, perkataan aku baru selesai bicara, Tiffany Xiang langsung mengangkat kepala melihat kesana.

“Jika begitu disekitar sini saja, aku sore hari masih harus bekerja.”

Melihat Tiffany Xiang akhirnya dengan malu-malu membuka mulut, aku juga bisa dibilang lega sedikit.

Dua orang satu didepan satu dibelakang masuk kedalam lift, aku dan Deasy sangat tahu diri tidak ikut pergi menjadi bola lampu mereka berdua, berencana tunggu lift selanjutnya.

Pintu lift ini baru saja tutup, sudah ada banyak rekan kerja yang kemari bertanya kita: “Jane Tsu, Deasy, laki-laki barusan itu ada hubungan apa dengan Tiffany Xiang?”

Aku dengan Deasy saling bertatapan mata sebentar, dua orang mendapat satu jawab yang sama: “pacar laki-laki.”

Wanita selalu suka gosip, sepanjang jalan aku dengan Deasy ditanyakan terus oleh mereka.

Aku dengan Deasy tidak enak bicara terlalu banyak, sepanjang jalan pada dasarnya selalu menutup mulut tidak begitu banyak bicara.

Sangat tidak gampang menunggu pintu lift terbuka, aku dengan Deasy segera menghela nafas, juga sudah tidak mengurus rekan-rekan kerja dibelakang itu, dua orang segera jalan kearah depan.

Sangat beruntung, sesudah tiba dikantin, malah sudah tidak ada orang yang mengejar aku dengan dia bertanya masalah Tiffany Xiang dengan Mike Qi.

“Pagi hari kamu dengan dia mengobrol apa, mengapa dia begitu cepat sudah berubah pikiran?”

Aku menerima teh yang diberikan Deasy, bersenyum: “terima kasih. Tidak bilang apa-apa, hanya memberitahu dia Mike Qi terhadap dia juga bukan tidak ada perasaan apa-apa.”

“Dia juga hanya suka mempertahankan pendapat dia sendiri, pada saat mengejar orang tidak berpikir terlalu banyak, pada saat melarikan diri juga hanya mikir melarikan diri.”

Aku mengangguk-angguk kepala, sangat setuju: “Iya, pagi hati masih menyetujui aku akan berbicara baik-baik dengan orangnya, akhirnya kamu lihat rupa dia barusan, apakah seperti ingin bicara baik-baik? Jika bukan aku yang buka mulut dengan cepat, kira-kira dia akan menolak sekali lagi.”

Kita berdua mengobrol sebentar masalah Tiffany dengan Mike Qi, juga sudah tidak bicara lagi.

“Kamu berencana kapan mau pergi kota J situ?”

Aku melihat hp sebentar: “mungkin masih lewat dua minggu lagi, hari ini baru tanggal delapan belas, kegiatan itu di tanggal delapan maret, aku kira-kira adalah lebih awal dua tiga hari kesana.”

Dia mengangguk-angguk kepala, “kamu dengan direktur Huang sudah mengambil surat nikah, apa tidak berpikir kapan mau menyelenggarakan resepsi pernikahan?”

Deasy tidak bertanya, aku benar-benar sudah melupakan hal ini.

Juga tidak tahu kenapa, kali ini, aku terhadap pernikahan, malah sudah tidak terlalu mendambakan seperti dulu lagi.

Mungkin pemikiran sudah berubah, kehidupan sekarang juga sangat baik, juga tidak perlu berpikir terlalu banyak beberapa masalah ini.

“Tidak berpikir, setengah tahun lebih ini selalu sibuk, kamu juga bukan tidak tahu.”

Deasy tersenyum-senyum, perasaan hati dia lebih teliti dibandingkan Tiffany Xiang.

Tidak salah duga, detik selanjutnya, dia langsung dengan terus terang mengungkit: “kamu yang tidak ingin kan?”

Aku menundukkan kepala melihat gelas teh ditangan, ada sedikit diam.

Dia benar-benar tidak salah bicara, aku benar-benar ada sedikit tidak ingin, juga tidak tahu kenapa, mungkin adalah pernikahan pertama kali hidupnya tidak begitu bahagia, jadi sekarang terhadap pernikahan sudah tidak begitu bisa menerima.

Deasy tiba-tiba ketawa: “Jane Tsu, biasanya lihat kamu lumayan pintar, kenapa dimasalah ini malah menjadi bodoh?”

Aku ada sedikit tidak mengerti maksud dia, dengan kaget mengerang sekali: “Iya?”

“Masalah dulu sudah berlalu, kita tidak mungkin terus-menerus hidup di masa lalu. Lagi pula kondisi kamu dan direktur Huang sekarang, juga sangat beda dengan dulu kan? Resepsi pernikahan adalah semacam rasa upacara, tidak ada seorang wanita pun tidak menginginkannya. Pernikahan pertama kali kamu mungkin kesannya tidak begitu baik, karena begini juga, kamu seharusnya menyelenggarakan kedua kali ini lebih bagus lagi, dengan begini, kelak kamu tidak perlu selalu kepikiran kejadian pertama kali, ini betapa ruginya!”

Perkataan dia membuat aku ada sedikit diam, aku benar-benar tidak berpikiran terlalu banyak, dimasalah ini, aku juga menyimpan banyak perasaan hampir sama seperti Tiffany Xiang, ingin melarikan diri.

Makanan yang dipesan sangat cepat sudah datang, Deasy tidak lagi membicarakan masalah ini: “sudahlah, kita makan saja.”

Tetapi perkataan dia malah membuat aku berpikir sangat lama, hanya saja karena proyek dikota J situ sudah mulai bergerak, aku sekarang adalah tidak bisa membagi diri untuk melakukan hal lain, tetapi berpikir sebentar, sudah tidak ada waktu.

Malahan adalah Tiffany Xiang, sore hari minta izin lagi.

Aku mengirim pesan bertanya dia kenapa, kali ini dia malah sudah membalas aku, berkata ada sedikit urusan.

Tahu dari mulut dia tidak bisa mendapatkan berita apapun, berpikir-pikir, aku langsung berterus-terang mengirim pesan bertanya Mike Qi.

Pada saat mendapat pesan dari Mike Qi, aku langsung bengong: “Astaga!”

Rekan kerja disamping mendengar suara kaget aku, bertanya aku apa yang terjadi, aku menggeleng-geleng kepala, tersenyum sebentar kepada dia: “tidak ada apa.”

Pandangan mata mengarah ke hp lagi, melihat dua huruf diatas, aku sampai sekarang masih merasa sangat tidak bisa terbayangkan.

Mike Qi membalas pesannya sangat pendek, hanya ada dua huruf: menikah.

Aku bagaimanapun tidak kepikiran dua orang begitu cepat sudah menikah, tenangkan perasaan hati sebentar, aku melewati internet memberitahu berita ini kepada Deasy.

Dia mengirim sebuah ekspresi terkejut kemari, aku sedang berencana membalas, Dennis Wang tiba-tiba memanggil aku: “Jane Tsu, kemari rapat sebentar!”

Aku segera mengangguk kepala, terpaksa mematikan layar komputer, pergi rapat.

Proyek kota J adalah sudah selesai membuat konsep perencanaan, rapat kali ini utamanya adalah masih berdiskusi masalah detail dan beberapa pembagian tugas dan kerjasama.

Konsep adalah aku yang tulis, aku tentu saja ada pemikiran diri sendiri, Dennis Wang menyuruh aku bicara dulu pemikiran sendiri.

Setelah aku dengan sederhana menguraikan pemikiran sendiri kemudian bergiliran rekan kerja yang lain, rapat ini ada sedikit lama, pada saat selesai aku melihat waktu, sudah jam setengah tujuh.

Melihat waktu, aku segera berlari balik mengambil hp, tidak salah duga, lima kali telepon masuk dari Timothy Huang yang tidak diangkat!

Novel Terkait

Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
3 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
3 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu