Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 271 Aku Benar-Benar Mengagumi Anda

Aku juga sedikit merasa tidak enak, tapi pada saat kondisi begini, siapapun juga tidak berani menanggung jawab, dan lagi aku adalah penanggung jawab utama proyek ini, usianya juga sudah tidak kecil, katakanlah kalau benar-benar tidak melompati dengan baik, juga dapat menerimanya.

“Kamu tenang, dulu aku pernah latihan menari, hanya beberapa tahun ini tidak ada waktu, tapi keterampilan dasarnya masih ada.”

Jeremy Zheng melihati aku, sedikit khawatir juga: “Jane Tsu, ini——”

“Sekarang waktu tidak banyak lagi, untuk sementara mencari orang sudah tidak sempat, tariannya adalah suporter mereka yang baru disusun, pengingatan anggota gerak dan batang tubuh aku lumayan, saatnya tiba aku berdiri dibelakangan sedikit, aku bisa mengikutinya.”

Jeremy Zheng melihat aku sebentar, akhirnya tetap menepuk-nepuk tangan aku: ”Sudah merepotkan kamu.”

Aku telah bersenyum masam sekali, hanya tidak terpikir hal ini disaat krisis terakhir begini pada akhirnya tetap mencari kemari. Tapi segalanya sudah selesai disiapin, kita tidak bisa selalu pada saat begini, masih mundur ke belakang?

Ketua suporter itu melihati aku sebentar, dan akhirnya juga menganguk-angguk kepalanya.

Sekitar ada empat tahun aku sedikit tarian juga sudah tidak pernah mencobanya, berbicara serius, sebenarnya dalam hati aku sekarang sangatlah gugup, tapi juga tau, permasalahan ini aku hanya bisa mengigit gigi dan menahannya, sebentar lagi begitu banyak wartawan datang, aku tidak boleh takut!

“Gerakan kamu tidak banyak, karena pertunjukan pembuka tarian heboh hanya lima menit saja, sebenarnya semua hanya perubahan beberapa gerakan, aku mencontohkan dua bagian dulu, Nona Tsu kamu lihat-lihat dulu, apa bisa mengikutinya tidak.”

Aku mengangguk-angguk kepala, melihati dia menari sekali, setelah selesai melihat aku mengeluarkan nafas merasa lega, ketika dia ingin menari kedua kalinya, aku segera menahannya: “Tidak usah, aku kurang lebih sudah mengingatnya, kamu membawa aku latihan dua kali, kemudian terakhir aku baru bergabung dengan tim kalian lagi.”

Dia melihati aku, sedikit kaget: “Nona Tsu, pengingatan anggota gerak dan batang tubuh kamu sungguh-sungguh hebat!”

Aku ketawa sekali, pada tahun itu pergi latihan menari, aku satu-satunya yang lebih bagus dibanding yang lain, kira-kira hanya ini saja.

Mengikuti dia menari dua kali, lima belas menit telah lewat, kira-kira gerakannya kurang lebih aku sudah dapat mengikutinya.

“Oh Tuhan! Kamu benar-benar dapat mengikutinya!” Gadis kecil melihati aku, terkejut dan gembira juga bergairah, tapi mukanya dengan cepat murung kebawah lagi: “dia masih ada satu gerakan yang lebih susah, Nona Tsu, tidak tau kamu——”

Aku memberi isyarat biar dia tenang: “tidak apa-apa, kamu bicara dulu, aku latihan sebentar, tidak bisa kita baru mikirkan caranya lagi!”

Gerakan yang dia bilang lebih susah itu, adalah harus jungkir balik satu setengah putaran di udara, kemudian bersama orang yang dibawah membuat gaya terakhir, ini adalah gerakan terakhirnya pertunjukan penutup.

Aku berpikir-pikir sendiri yang bertulang tua ini, berbicara serius, ketika melihat dia mencontohkan kepada aku, kepala kulit aku tetap tak tertahan bergemetaran.

Tetapi peristiwa ini sudah sampai pada keadaan begini, aku juga tidak bisa mengundurkan diri di tengah jalan: “Berpasangan dengan aku adalah cewek cantik itu? Kita berdua latihan sebentar!”

Aku baru selesai berbicara, lalu ada satu cewek berdiri keluar.

Aku melihati dia dan bersenyum sekali: “Apakah gerakan ini kamu ada latihan?”

Dia mengeleng-geleng kepala: “Aku baru tiga bulan masuk tim, gerakan ini aku tidak dapat melakukannya.”

Seorang gadis yang jujur, seharusnya tidak akan menyakiti aku pada akhirnya.

Setelah menyelesaikan kontrakdisi intern, aku baru bilang dengan dia: “Kalau begitu kita ke situ latihan, aku yang bertulang tua ini, kamu mesti harus menangkapkan aku, cewek cantik kecil!”

Cewek cantik kecil malah malu: “Aku bisa, Nona Tsu kamu tenang saja!”

Berkata, kami berdua latihan di samping sudah setengah jam.

Gerakan ini tidak dapat dikatakan sudah, aku latihan yoga terkadang juga bisa ada sedikit gerakan susah yang bertingkat tinggi, hanya ini harus berjungkir balik di udara, aku sudah lama tidak menari, di saat pertama kali mau meminjam tenaga tidak meminjam dengan benar, hanya memutar satu lingkaran sudah jatuh.

Sampai terakhir benar-benar tidak ada waktu lagi, aku mengigit-gigit, baru akhirnya sudah melatih bisa.

Aku takut terjadi insiden, lalu latihan sebentar lagi dengan cewek cantik kecil, pada akhirnya dengan timnya menari dua kali lagi, secara terpaksa akhirnya bisa mengikutinya, aku baru mengeluarkan nafas merasa lega.

“Jane Tsu, kalian sini sudah bisa tidak? Sudah mau mulai, sudah menunggu persiapan! Baju kamu masih belum ganti!”

Di saat ini aku baru terpikir, tarian ini masih tidak ada apa-apanya, bajunya baru termasuk sebuah permasalahan yang menyeramkan!

Di musim dingin, kami harus memakai seragam olahraga yang menampakkan lengan dan menampakkan paha dan menari di atas panggung, walaupun waktunya empat menit lebih saja, tapi cuman berpikir saja, aku merasakan sendiri sudah kedinginan mau gemetaran.

Untungnya body gadis yang kecelakan itu kurang lebih sama dengan aku, seragam timnya aku dapat memakainya, hanyalah dadanya sedikit ketat, tapi ini semua tidak termasuk masalah yang besar.

Ketika kamu sampai belakang panggung, bawah panggung sudah ada banyak wartawan, dua pembawa acara sudah di atas panggung, pemimpin juga sudah di atas panggung.

Louis Zuo sebagai wakil direktur, dia tentu saja juga hadir, tapi dia di sebrang kami.

Aku pertama kali berpakaian seperti ini di depan klien, berbicara serius, muka tuanya merah sekali.

Louis Zuo dari sebrang melihat kemari, jelas dia tidak kepikir ternyata aku bisa di dalam pasukan suporter, jelas melihati aku sampai melongo sekali.

Aku bersenyum-senyum dengan sedikit merasa tidak enak, segera membalikkan kepala, berbicara dengan pasangan cewek cantik kecil aku: “Cewek cantik kecil, nanti kamu keluarkan sekuat tenaga, aku takut aku tidak bisa berjungkir.”

“Kamu tenang, Nona Tsu, kamu ada ketrampilan dasar menari, sebenarnya gerakan ini tidak termasuk susah.”

Aku bersenyum-senyum, tidak melanjutkan perkataannya.

Aku sudah berumur tiga puluh, mana ada seperti mereka delapan belas, dua puluh.

Akan tetapi sekarang bukan saatnya mengatakan ini, karena pembawa acara sudah selesai membuka acara, musik juga sudah berbunyi.

Aku walaupun belajar menari sudah sepuluh tahun lebih, tapi malah tidak pernah bertampil di atas panggung, ini juga pertama kali aku menari di depan begitu banyak orang, dan juga semacam suporter yang memberi inspirasi begini.

Pikir-pikir, sedikit merasa malu juga.

Irama musiknya dengan cepat sudah masuk, aku memegang bola bunga, juga tidak enak mengalihkan perhatiaan lagi.

Satu menit, dua menit, tiga menit… …

Waktu sedikit demi sedikit terlewatkan, aku merasa telapak tangan sendiri air keringat semua, sangat tidak gampang mendengar musik yang tak asing, cewek cantik kecil melihat aku sekali: “Nona Tsu!”

Aku merasakan maknanya, menjulurkan tangan kesitu, satu gerakan kemudian, dia menahan pinggang aku, mengangkat aku ke atas berjungkir balik, aku segera mengeluarkan tenaga.

Di saat mendarat, jantung hati aku akhirnya menurun juga.

Karena ini adalah gerakan terakhir, jadi kita mesti menahan tidak berubah selama sepuluh detik, menunggu wartawan berfoto.

Sangat tidak gampang sudah selesai fotonya, Jeremy Zheng langsung lari kemari, dengan tenaga yang cakap memeluk aku: “OMG Jane Tsu! Aku benar-benar mengagumi kamu!”

“Nona Tsu, terima kasih anda.”

Mendengar suara Louis Zuo, aku sedikit merasa tidak enak memegang-megang hidung.

Belum tunggu aku merespon kembali, badan aku sudah dinyandangkan sebuah jaket oleh dia.

Aku sedikit merasa kesal: “Terima kasih, Wakil Direktur Zuo.”

“Nona Tsu sungkan sekali.” Dia berkata, memiringkan kepala lihat ke arah Jeremy Zheng yang disamping aku: “Jeremy Zheng, bawa Nona Tsu pergi ganti baju dulu.”

Tadi aku tidak merasakan dingin, sekarang mendengar perkataan Louis Zuo, aku baru merasakan tangan kaki sendiri seperti digores pisau.

Saat ini Jeremy Zheng juga sudah merespon kembali, menarik aku: “Sini sini sini, kita cepetan, pergi untuk mengantikan baju ini dulu!”

Aku kedinginan sampai gemetar, juga tidak banyak bicara, mengikutinya pergi ganti baju.

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Tak Biasa

Cinta Yang Tak Biasa

Wennie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu