Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 296 Timothy Huang, tenang sedikit.

Aku baru mengatakannya, Timothy Huang sudah berjongkok.

Tangannya masih mengenggam dua buah kelapa, aku menyentuhnya: "Bagaiman kalau pegang dua buah kelapa itu?"

"Tidak perlu, kamu naik, kita pulang untuk mandi setelah itu kita pergi makan."

"Oh."

Melihatnya sangat bersikeras, aku juga tidak mengatakan apa-apa lagi, dan segera melompat ke punggungnya.

Ini bukan pertama kalinya Timothy Huang menggendongku, aku menjulurkan tangan dan merangkul lehernya, setiap langkah kakinya sangat stabil.

Mungkin dikarenakan sedikit capek, tidak dapat menahan diri aku tertidur di punggungnya.

Saat bangun aku sudah sampai di hotel, saat Timothy Huang mendorong pintu untuk membuka pintu aku baru terbangun, saat melihat kamar, aku sedikit bingung, saat sadar, aku menepuknya: "Aku sudah bangun."

Dia melepaskan tangannya dan menurunkanku: "Minum air kelapa?"

Aku mengangguk dan mengambil satu.

Air kelapa yang manis masuk ke kerongkonganku, Timothy Huang masuk untuk mandi.

Sekitar lima menit dia keluar, dan gantian aku yang masuk ke dalam.

Setelah aku menganti dress bercorak bunga dan bersiap untuk keluar, langit sudah sedikit gelap.

"Suadah jam berapa?"

Timothy Huang melihat jam tangannya, dia menggunakan baju santai, atasan polo shirt dan celana pantai garis-garis biru muda dan kuning muda.

Dengan menggenakan sepasang sandal, dia terlihat sangat segar.

"Puas tidak?"

Tatapan mataku bergerak ke atas, dan bertemu dengan matanya yang hitam, mendengar ucapannya, wajahku sedikit memerah: "Hmm, bagus, suamiku sangat tampan!"

Dia mendengus lalu mengandengku sambil tersenyum: "Suamimu akan membawamu makan enak."

Aku tersenyum, "Baik."

Malam hari saat kembali ke hotel sudah jam sembilan lewat, dan di tiongkok adalah siang hari, Tiffany Xiang menelepon untuk ngobrol denganku.

Dia sangat bersemangat, dia bertanya apakah saat memakai bikini hari ini aku ada berfoto atau tidak, aku mencari beberapa foto dan mengirimkannya kepadanya, dia melonglong tidak berhenti di telepon: "Wah, Jane Tsu, badanmu sangat bagus bahkan tidak seperti telah melahirkan seorang anak! Kenapa pinggangmu ramping sekali! Payudaramu... Ya Tuhan! Kamu katakan kepadaku payudaramu ukuran berapa! D? Paling tidak pasti C kan? Kamu cepat——"

Untung aku tahu Timothy Huang masih mandi, jika tidak Tiffany berteriak seperti ini, aku tidak tahu mau dikemanakan wajahku ini.

Aku tidak ingin Tiffany Xiang membahas masalah itu, jadi aku segera menceritakan pemuda barat yang tampan tadi: "Hari ini aku diajak berkenalan oleh pemuda barat. "

"Benarkah? Tampan tidak? Mancung tidak? Katanya punya hidung yang mancung, sangat pandai dalam hal itu!"

Mendegar dia bicara sembarangan, hatiku sangat lelah, dan tidak ingin bicara, tapi dia tidak berhenti bertanya, akhirnya aku hanya bisa menjawab: "Sepertinya, lumayan mancung."

"Aw aw aw, sungguh ingin mencoba apakah ucapan itu benar atau tidak, tapi——"

"Mencoba apa?"

Tiffany Xiang belum selesai bicara, aku mendengar suara Mike Qi di telepon, kemudian, tidak ada kemudian lagi, karena teleponnya terputus.

Aku akhirnya merasa lega, Tiffany Xiang wanita ini, setelah menikah, semakin tidak tahu malu.

Aku melempar HP yang sedikit panas itu ke samping, tak disangka saat menoleh aku melihat Timothy Huang.

"Kamu, kapan kamu keluar?"

Aku melihatnya, ada perasaan bersalah yang tidak dapat di jelaskan.

Tiba-tiba dia berdiri di belakangku, juga tidak tahu sejak kapan dia keluar, dan lebih tidak tahu seberapa banyak percakapanku dan Tiffany Xiang yang di dengarnya!

Memikirkan hal ini, aku merasa sangat bersalah, jelas-jelas tidak melakukan hal yang salah, tapi kenapa merasa sangat bersalah!

Timothy Huang menatapku, matanya gelap, raut wajatnya sulit ditebak, aku tidak dapat menebak bagaimana suasana hatinya sekarang.

Detik berikutnya, aku mendengar dia berkata: "Saat kalian membahas pemuda barat yang tampan."

Wajahku menegang: "Aku, sedikit mengantuk, ingin tidur duluan."

Sambil mengatakannya, aku segera bergerak menuju tempat tidur.

Timothy Huang tidak menghalangiku, dan hanya mengikutiku.

Aku merasa hatiku naik turun, setelah naik ke atas ranjang aku menarik selimut dan menutupi tubuhku, lalu memejamkan mata, diatas tubuhku terasa berat, Timothy Huang menimpa tubuhku.

Aku terkejut: "Kamu sedang apa——”

"Bercinta!"

Dia menarik tanganku, tiba-tiba dia memberikan senyuman yang jahat.

Hatiku gemetar, "Timothy Huang, kamu tenang sedikit."

Dia masih tertawa: "Aku sangat tenang!"

Sambil mengatakannya, dia tiba-tiba menjulurkan tangan dan langsung meraih baju tidurku, baju tidur yang berbahan sutra itu dia lepaskan dari kepalaku.

Tatapan mataku menggelap, saat membuka mata, baju tidur itu sudah dia buang ke lantai.

Aku langsung menutupi dadaku, dia menarik ujung bibirnya, lalu menjulurkan tangan dan melepaskan celanaku

Aku segera menjulurkan tangan menahannya, akhirnya menurutinya, dia menunduk dan mengigit dadaku.

Aku mendesah, saat melepaskan tangan, celanaku juga dilepaskan olehnya.

"Timothy Huang——"

Sebelah tangannya melepaskan jubah mandinya, tidak sampai dua menit, ditubuh kami tidak ada apa-apa lagi.

"Yang patuh, sedang bulan madu, istriku."

Wajahnya terlihat normal, tapi aku merasa ada yang aneh.

Setelah mengatakannya, dia menunduk dan menciumku, aku memberontak sebentar, kemudian tidak memberontak lagi, dan hanya bisa memeluknya dan melayaninya

Perlahan, aku merasa diriku sedikit lemas, ciumannya mulai mengarah kebawah, dan mencium di segala tempat.

Aku hanya merasa aku bukanlah diriku, perasaan itu seperti ombak yang menghempas, aku sudah hampir gila.

Belum sempat merespon, pahaku merasakan ada rambut yang menusuk-nusuk, saat mengangkat kaki, aku melihat Timothy Huang menunduk di bagian bawah tubuhku!

Aku membeku, dia tiba-tiba mengulumnya, aku merasa diriku seperti di tebas, dan tidak dapat menahannya: "Tidak, jangan seperti itu——"

Dia sama sekali tidak mendengar ucapanku, sampai diriku kehilangan kendali dia baru melepaskanku, kemudian dia menggendongku, dan membuka kedua kakiku lalu duduk di dalam pelukannya dihadapannya.

Dia mengangkat kepalanya dan menciumku, tanpa sadar aku memalingkan wajahku, tidak mengizinkannya: "Kamu tidak menyukai dirimu sendiri?"

Aku mengedipkan mata, tidak memperhatikannya, aku dicium olehnya, bagian bawah juga dimasuki olehnya.

Malam ini Timothy Huang sangat ganas, suara ku bahkan sudah menjadi serak.

Dia bilang dia sangat tenang, tapi aku tahu, dia tidak tenang sama sekali, jelas sekali dia sedang mengerjaiku!

“Pemua barat itu sangat tampan?”

Dia menopangku sambil bertanya, aku dalam keadaan linglung, tapi aku tahu tidak boleh berkata jujur, jadi aku menggeleng berulang kali: ”Tidak, suamiku paling tampan!”

“Hum!”

Dia mendengus, dan dia semakin menggunakan tenaga, aku hanya merasa tulang ekorku sudah mati rasa, tanpa sadar tubuhku meringkuk.

Dia mendekatkan diri dan menciumku: “Hidung yang mancung pandai dalam hal itu?”

“Bukan aku yang mengatakannya!”

Tiffany Xiang benar-benar mencelakakanku!

Tiga kali!

Aku menopang pada dinding, keringat di kepalaku tidak berhenti menetes, Timothy Huang juga masih belum berhenti.

Kedua kakiku sudah lemas, dia menahan pinggangku.

“Istriku, bagaimana kalau kita lahir satu anak lagi?”

Dalam keadaan yang tidak sadar, suara Timothy Huang yang berat dan serak terdengar di telingaku.

Kedua tanganku mengerat, kedua kakiku mengapitnya dengan erat: ”Baik, baik!”

Baru mengatakannya, aku merasakan sesuatu yang panas mengalir kedalam tubuhku, sama seperti keringat di kepalaku yang tidak berhenti menetes.

Malam ini, Timothy Huang memberikan pelajaran kepadaku apa akibat seorang wanita yang bersuami berbicara dengan pria tidak dikenal!

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
5 tahun yang lalu