Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 214 Mau aku peluk tidak, Tsu Tsu?

Setelah sekian lama, perkataannya ini adalah kata-kata yang paling berkesan untuk ku.

Aku pun melihatnya sebentar, barulah berkata : "Baiklah."

Dia membawa koper ku, dan aku menggendong Victor, lalu dia menggunakan tangan satunya melindungi ku dari belakang, kami pun selangkah demi selangkah meninggalkan bandara itu.

Mungkin karena sudah lama tidak bertemu dengan ku, jadi Victor tidak mau lepas dari pelukanku, saat naik ke mobil, ku meletakkannya di kursi keamanan, namun dia tidak mau melepaskan pegangnnya dari badanku :"Mama, aku mau sama mama!"

Walaupun Victor sedikit nakal, namun sebenarnya dia tidak begitu nakal, sekarang dia baringan di badan ku seperti, hati ku terasa sangat lembut.

Tapi apa boleh buat, naik mobil harus meletakkannya di kursi keamanan, bagini akan lebih baik.

Aku hanya bisa menghiburnya dengan kata-kata : "Victor, mama ada disini."

"Mama."

Tangannya tidak panjang, namun dia bersikeras untuk memeluk ku.

Aku benar-benar hampir dibuat Victor menangis, 11 hari tidak bertemu dengannya, aku juga sangat merindukannya.

Anak-anak memang begitu polos, sekali bilang kangen mama, dia pasti ingin memeluknya terus.

Akhirnya Timothy Huang melihat kebelakang dan berkata : "Victor diam yah, kalau ga diam nanti mama tidak mau ketemu lagi."

Mendengar perkataan Timothy Huang, aku pun tidak tahan untuk menjelitinya : "kamu ini ngomong apa sih!"

Victor masih begitu kecil, kenapa harus membohonginya seperti ini?

Siapa sangka setelah Timothy Huang berkata seperti itu, Victor langsung melepaskan tangannya dari tubuh ku, lalu dia pun nampak sedih melihat ke arah ku.

Akhirnya aku meletakkannya di kursi dan mengenakannya sabuk pengaman, lalu memegang tangannya dan berkata : "Victor, mama duduk disini."

Tangan kecilnya itu memegangi ibu jari ku, memastikan bahwa aku tidak akan pergi, dia baru tidak menangis lagi.

Aku pun mengelus rambutnya, pertumbuhan anak-anak memang sangat cepat, baru 11 hari saja sudah kelihatan rambutnya sudah mulai panjang.

Mungkin karena takut aku pergi lagi, malam itu Victor selalu mengikuti kemana pun aku pergi. Kakinya yang kecil itu masih tidak bisa jalan dengan seimbang, kemana pun aku pergi dia pasti mengikuti ku, sampai membuat ku tidak bisa ngapa-ngapain lagi.

Hari ini hari kamis, besok aku izin libur satu hari, Jhon Dong pun tanpa banyak ngomong langsung memberikan ku izin.

Dengan begini, aku jadi libur 3 hari.

Setelah susah payah menidurkan Victor, saat aku keluar dari kamarnya ternyata kepala ku berkeringat.

Setelah aku mengelap keringat ku, Timothy pun menghampiri ku dan menarik ku : "kangen sama aku tidak?"

Sebenarnya aku mau bilang lepaskan aku, namun seketika aku teringat saat dia menunggu ku di depan kantor, apalagi saat itu sedang turun salju, hati ku pun jadi luluh, dan dengan jujurnya berkata :"kangen."

Aku baru selesai ngomong, dia pun langsung menggigit telinga ku dengan lembut.

Tanpa menggunakan tenaga, namun aurahnya langsung terasa di muka ku, aku pun merasa seluruh tubuh ku terasa hangat.

"Lepaskan tanganmu, aku belum mandi"

Karena takut sampai membangunkan Victor, suaraku juga tidak besar-besar.

Dia lagi-lagi mencium muka ku, "Cepat mandi sana."

Aku tahu betul apa yang dia ingin lakukan, dia tahu besok aku tidak perlu ke kantor, jadi malam ini dia mungkin ingin memuaskan keinginannya.

Setelah selesai berbicara, dia pun melepaskan ku.

Aku berdiri disana, tidak tahan untuk melihatinya.

"Mau aku peluk tidak, Jane?"

Mendengarnya memanggilku dengan sebutan itu, membuat ku jadi merinding.

Aku tahu dia pasti akan menepati perkataannya, tapi aku juga takut dia benar-benar memeluk ku, aku pun dengan segera angkat kaki dari tempat itu.

Timothy Huang pun tertawa, aku yang mendengar suara tawanya itu pun langsung kembali lagi dan menendangnya sekali.

Waktu mandi ku sebenarnya tidak terlalu lama, setelah ku mematikan shower, aku sebenarnya sudah ingin keluar dari kamar mandi, namun karena teringat perkataannya tadi, jadi aku pun menghidupkan showernya lagi.

Setelah aku menghidupkan shower lagi, tiba-tiba Timothy Huang mengetuk pintu dan berkata : "Jane Tsu, kamu tidak apa-apa kan di dalam sana?"

Apa yang dipikirkan orang ini, apa tidak bisa melihat aku baik sedikit?

Tapi aku juga takut dia tiba-tiba masuk kedalm, jadi sebaiknya aku menjawabnya saja :"Aku tidak kenapa-kenapa."

Dia pun dengan bingungnya berkata :"biasanya kamu mandi paling lama hanya 10 menit saja, ini kok bisa sampai 15 menit, sekarang ini lagi musim dingin, untuk apa kamu mandi terlalu lama?"

Aku tahu orang ini ada maksud tertentu.

Takutnya dia nanti menerobos masuk, jadi lebih baik aku saja yang keluar dari kamar mandi.

Aku pun langsung mematikan air dan cepat-cepat memakai baju.

Aku baru membuka pintu, dia pun langsung menarik ku dan bertanya : "untuk apa kamu mandi begitu lama?"

Aku pun mendorongnya, namun aku tidak cukup kuat untuk mendorongnya, jadi aku hanya bisa melihatinya saja dan berkata:" Apa aku tidak boleh kalau mau mandi lamaan sedikit?"

"Boleh boleh boleh, terserah kamu mau mandi berapa lama!"

"Kamu jangan ngapa-ngapain yah, aku hari ini sudah sangat lelah."

Aku baru selesai berbicara, dia pun tiba-tiba memeluk ku.

"Aaa....! "

Tidak kusangka dia tiba-tiba berkelakun seperti ini, lalu aku pun langsung memukulnya dan berkata :"kenapa kamu ini, cepat lepaskan aku..... aaa!"

Sebelum aku selesai berkata, dia pun langsung membaringkan aku di atas kasur.

"Bukannya kamu bilang kamu capek?"

Kemudian dia pun langsung ikut baring di kasur.

Aku pun langsung menghindar, namun dia langsung memegang ku dan berkata : "jangan banyak gerak!"

"Lepaskan aku, aku benar-benar sangat capek!"

Kalau Timothy benar-benar melakukannya, besok aku pasti tidak bisa turun dari kasur.

Namun aku benar-benar sangat capek, dia suruh aku jangan banyak gerak, memangnya aku ini bodoh, bagaimana bisa aku membiarkan dia bertindak semaunya saja.

Sepertinya tahu apa yang sedang aku pikirkan, lalu dia pun memukul ku dengan pelan dan berkata :"kamu jangan pikir yang aneh-aneh, aku ini mau memijat kamu."

Aku memandanganya dengan tatapan yang curiga :"beneran?"

Dia pun tiba-tiba tertawa :"kalau kamu mau aku berbohong juga tidak apa, aku bisa langsung praktekkan untuk kamu."

Keadaan aku sekarang ini benar-benar tidak bisa bergerak lagi, aku pun hanya bisa menuruti kehendaknya saja.

Aku pun memberanikan diri berbicara kepadanya : "Aku benar-benar sudah sangat lelah, aku sudah beberapa hari ini lembur terus."

Setelah dia melihatku, dia pun mulai menggerakkan tangnnya untuk membuktikan apa yang akan dia lakukan.

Ternyata dia benar-benar akan mengurut ku, cara urutnya juga sangat enak.

Hari ini aku seharian di pesawat dan di mobil, sangat melelahkan.

Awalnya dia memijat ku terasa sedikit sakit, nmun setelah itu terasa enak.

Lumayan enak juga.

Tanpa di sadari, aku pun tertidur.

Dalam keadaan yang tidak begitu sadar, aku sepertinya mendengar dia memanggil ku : "Jane Tsu? sudah tidurkah?"

setelah aku mendengarny, aku pun mejawabnya : "hemm."

Sepertinya dia tertawa sebentar, dalam keadaan yang tidak begitu sadar, aku merasakan bibir ku terasa hangat, lalu aku pun di selimutinya.

Setelah itu aku di peluknya dengan hangat.

Tangannya yang besar itu ​berada dimuka ku, aku pun mendengar Timothy Huang yang berkata :"Tidur yuk"

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
4 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
5 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu