Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 226 Kamu adalah ayah kandung Victor

Tak disangka Victor tiba-tiba menangis, yang lebih tidak disangka lagi adalah saat Mike mau menggendongnya barulah Victor menangis dengan kencang.

Tapi Mike dengan tenang memberikan Victor kepadaku, "Sudah setengah tahun tidak bertemu, Victor sudah lupa denganku."

Aku mengulurkan tangan, menundukkan kepala dan menenangkan Victor, sedikit tertawa lalu berkata, "Kamu mengapa seperti ini, dulu ayah angkatmu sempat membuatkan susu dan mengganti popokmu! Baru setengah tahun masa sudah lupa?"

"Ayah!"

Kata Victor menutup kalimat yang kuucapkan, aku tidak menghiraukannya dan melihat Mike, dengan sedikit tidak enak hati aku berkata, "Aku tidak tahu mengapa sekarang Victor sangat mudah menangis, sebelumnya ia tidak seperti ini."

Mike menggelengkan kepala dan tidak mengambil hati, "Tidak apa-apa, sudah terlalu lama aku tidak bertemu dengannya, wajar bila ia tidak mengenaliku."

"Lebih baik kita sambil jalan, di sini terlalu banyak orang." kata Timothy yang tiba-tiba terdegar suaranya, aku melihatnya lalu mengangguk.

Sudah setengah tahun tidak bertemu dengan Mike, tentu banyak hal yang ingin diceritakan.

Aku juga tidak yakin apakah kereta mainan yang dibelikan Mike untuk Victorlah yang membuat Mike mendapatkan hatinya, sekarang Victor sedang membuka matanya lebar-lebar dan melihat orang-orang di sekitar, sudah tidak ada lagi ekspresi menangis seperti barusan.

Aku tidak tahan untuk mencubit-cubit tangan Victor, "Benar-benar anak mami!"

Setelah diberikan banyak hal, hasilnya Victor malah melupakan Mike.

Sudah lama aku dan Mike tidak berjumpa, banyak yang ingin kukatakan danya.

Sebelum berangkat menjemput Mike, aku sudah memperingatkan Timothy bahwa dirinya harus sungkan terhadap Mike, kalau tidak malam ini ia tidak boleh seranjang denganku,

Jadi saat makan malam, Timothy lah yang banyak mengurus Victor, sementara aku berbincang dengan Mike tentang keadaannya akhir-akhir ini.

Tahun ini Mike sudah berumur 34 tahun, aku teringat percakapan dengan Tiffany pada waktu itu, aku berpikir lalu akhirnya memutuskan untuk menanyakannya pada Mike.

"Tiffany adalah perempuan yang menarik. Sebelumnya, aku tidak ada maksud lain, hanya saja aku pernah tidak sengaja berkata padanya kalau aku kenal denganmu dan setuju akan mengenalkanmu padanya."

Sebenarnya apa yang kulakukan saat ini tidak terlalu baik, karena dulu Mike pernah menyukaiku.

Tapi sekarang aku mengenalkan perempuan lain padanya, hal yang kulakukan ini seperti tidak memikirkan perasaannya.

Setelah aku mengatakan hal itu aku terus memandangi ekspresinya, takut ia marah.

Tapi Mike tidak menunjukkan ekspresi apa-apa, aku terus menatapnya dan tidak melihat apa-apa dari wajahnya.

"Boleh."

Setelah mendengarnya, barulah aku menghela napas.

Aku tidak dapat bercakap-cakap terlalu banyak dengan Mike, karena ia baru saja tiba dan telah menempuh perjalanan yang cukup lama di pesawat, jadi pada pukul 9 malam aku meminta Timothy untuk membayar makan malam dan segera mengantarkan Mike pulang ke hotel.

Saat pulang ke rumah, Victor sudah tertidur, aku melihat jam sejenak dan tidak berencana membangunkannya untuk mandi, lagipula sekarang sedang musim dinging.

Baru saja keluar dari kamar Victor, Timothy langsung memelukku dari belakang.

Aku yang takut Victor terbangun karena berisik hanya bias menepuk Timothy, "Apa yang kamu lakukan?"

Timothy baru saja mandi, ketika air di rambutnya yang masih basah itu menetes di leherku, aku menggigil dan menepuknya lagi, "Rambutmu masih berair!"

"Jane, kamu sangat hebat!"

Baru saja berkata seperti itu, dia langsung menundukkan kepala dan mencium pipiku dengan ganas.

Ruang tamu sangat sepi, aku dapat mendengar suara ciuman dari bibirnya dengan jelas.

Entah apa yang membuatnya seperti ini, tapi perasaan Timothy sekarang ini sedang sangat baik.

Aku tersenyum dan mendorongnya sambil berjalan masuk ke dalam kamar, "Mengapa?"

"Mike sudah tidak muda lagi tapi masih hidup seorang diri, sangat kasihan. Melihat kamu yang tadi menjodohkannya dengan Tiffany, bila keduanya berhasil menjadi pasangan, sepertinya dapat menjadi tanda terimakasihmu padanya yang dulu telah merawat kamu dan Victor."

Aku mendorongnya, menolehkan kepala dan menatapnya, "Jangan pikir aku tidak tahu apa maksudmu, sebagai pria dewasa, bisakah kamu sedikit bermurah hati?"

Melihat ada pria lain di sampingku dia langsung cemburu, mengapa sangat pencemburu?

Timothy berbaring di ranjang, "Aku bisa bermurah hati pada orang lain, tapi tidak dengan Mike."

Mendengar perkataannya aku tidak tahan lagi dan memukulnya dengan baju yang ada di tanganku, "Cukup sudah, dia sangat baik terhadap Victor."

"Haha." kata Timothy, "Apakah aku tidak baik terhadap Victor?"

Aku tersenyum geli oleh pertanyaannya, "Apakah bisa disamakan? Kamu adalah ayahnya ! Ayah kandungnya!"

Setelah selesai bicara Timothy langsung bangun dan duduk, "Kamu benar, aku adalah ayahnya, ayah kandungnya!"

"Haha."

Aku yang sudah malas berbicara dengannya pun membalikkan badan dan pergi mandi.

Keesokan harinya, tidak disangka turun salju, aku terpaksa membawa syal keluar rumah.

Setelah mobil berhenti, aku mencium Timothy dan ia menarikku lagi.

"Masih ada apa lagi?!"

Sudah dicium tapi masih menarikku dan tidak mau melepas.

"Ingat untuk membicarakan masalah itu pada rekan kerjamu!"

Mendengar perkataannya aku pun tertawa, "Baiklah, aku tahu, sepertinya kamu harus menjadi anggota komite peduli sesama!"

"Tidak semua urusan orang lain aku pedulikan."

Aku mengiyakan lalu turun dari mobil, aku membalikkan kepala dan melihat Timothy yang duduk di dalam mobil masih tersenyum padaku. Aku yang teringat perkataannya barusan langsung mengatur waktu untuk pertemuan mereka.

Bila nanti mereka bisa berpasangan atau tidak, bukan masalah besar, setidaknya aku dapat menunjukkan pada Timothy kalau aku tidak memiliki perasaan apa-apa pada Mike. Menghindari dirinya yang selalu curiga dan selalu cemburu terhadapku.

Saat sedang berpikir, aku tidak mendengar Tiffany yang memanggilku dari belakang.

Baru saja keluar dari dalam lift dan berjalan beberapa langkah, tanganku sudah ditarik oleh seseorang, aku sontak terkejut dan membalikkan kepala, lalu aku melihat TIffany di hadapanku, barulah aku meghela napas, "Mengapa kamu tidak bersuara sama sekali, akku sangat terkejut!"

"Aku sudah memanggilmu dari belakang beberapa kali, kalau di lift tidak ada banyak orang aku sudah menarik tanganmu!"

Seketika aku teringat yang ada di benakku barusan, aku menatap TIffany sejenak lalu berkata, "Tiffany, sekarang ini kamu belum memiliki pasangan kan?"

Tiffany terdiam, "Iya, ada apa, apa kamu mau mengenalkan pria tampan padaku?"

Dia begitu berterus-terang, aku langsung berkata, "Dulu aku pernah mengatakan padamu, aku mengenal seorang pria yang sangat baik, tapi ia agak introvert, lalu aku bilang akan mengenalkannya padamu, apa kamu ingat?"

"Ingat! Ingat! Ada apa, apa dia datang kemari?"

Respon Tiffany membuatku tidak dapat menahan tawa, "Kamu begitu percaya padaku, apa tidak takut aku mengenalkan pria yang jelek padamu?"

"Aku sudah tahu seleramu saat kamu memilih Timothy, bila kamu bilang tampan, sudah pasti tampan, apa yang perlu kutakuti!"

Aku sangat terharu karena Tiffany begitu memercayaiku, "Dia ada urusan kerja, karena itu datang kemari selama setengah bulan, aku sudah bertanya padanya dan ia bersedia bertemu denganmu. Kalau kamu mau, aku akan membantu mempertemukan kalian berdua. Dia cukup sibuk, karena itu sepertinya kamu yang harus mengikuti jadwalnya."

Masalah ini, aku harus membicarakannya dengan jelas pada Tiffany.

"Baik, baik!"

Entah apakah Tiffany mengerti dengan jelas atau tidak, ia menarikku dan mengiyakan, terpaksa aku harus menanyakan jadwal kepada Mike sebentar lagi.

Novel Terkait

My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
3 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu