Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 222 Lain kali harus ingat
"Lihat sendiri apa yang sudah kamu perbuat!"
Aku menyodorkan ponselku padanya, tapi ia malah berkata, "Bagus dong, dalam semalam pengikutmu bertambah lebih dari 10.000 orang, bila bertambah sedikit lagi, akunmu sudah dapat digunakan untuk mengiklankan produk!"
Mendengar perkataannya yang tidak masuk akal, aku menusuk belakang telapak tangannya dengan sumpit, "Apa kamu bilang, kamu berkata seperti ini apa tidak takut..."
"Tidak takut apa?"
Belum selesai aku berkata-kata, Timothy langsung mengangkat kepalanya dan menatapku dengan serius.
Sebenarnya aku hanya asal bicara, tapi bila dipikir-pikir, aku dan Timothy belum sampai dua hari mengambil buku pernikahan, kalua sekarang aku mengatakan hal yang tidak enak didengar, sepertinya tidak terlalu bagus untuk hubungan kami.
Aku tersenyum, dan mengatakan hal yang tidak penting, "Tidak apa-apa, maksudku, apa kamu tidak takut penggemar-penggemarmu yang gila itu tidak sanggup melihatnya?"
Dia merespon dingin lalu mengembalikan ponsel itu padaku, "Apa hubungannya denganku, yang penting aku merasa senang."
Apakah kesenangan itu harus diberitahu ke seluruh dunia?
Aku tidak tahu lagi harus bagaimana dengan pemikirannya yang seperti ini.
Setiap satu dua menit ponselku terus mendapat notifikasi dari orang-orang yang menyukai postinganku dan mengirim pesan pribadi padaku, benar-benar menyebalkan, aku segera mengeluarkan akun ku dari micro blog.
Tapi Timothy mengambil ponselku lagi.
Sebagai seorang direktur eksekutif yang kaya raya, tidak heran jumlah pengikutnya di micro blog mencapai jutaan.
Postingan yang diunggahnya kemarin malam sangat pendek, hanya ada dua kata, "Sangat baik." lalu ada foto tangannya yang menggenggam tanganku, kelima jarinya dan kelima jariku saling mengunci, kebetulan memperlihatkan cincin yang dipakai kami berdua.
Memang ia tidak menunjukkan foto-foto yang terlalu mesra, tapi aku masih tidak terbiasa dengan gaya Timothy yang terlalu terbuka seperti ini.
Setelah aku meminum habis susu kedelai, ia mengembalikan ponsel itu padaku, "Kamu lihat, jumlah orang yang menyukai postingan ini sudah melebihi 10.000! Banyak orang yang mendukung kita, bagus!"
Aku melihatnya dengan tatapan remeh, orang yang menyukai postingan itu benar sudah melebihi 10.000, sudah dibagikan hampir 50.000 kali, dan ada 70.000 lebih komentar.
Aku tidak terlalu ingin menghiraukan Timothy, bila aku menghiraukan dia disaat seperti ini, bisa-bisa dia tidak berhenti mengoceh selama satu jam lebih.
Setelah selesai sarapan, waktu sudah menunjukkan pukul 8 pagi, aku kembali ke kamar untuk berdandan, mengganti baju dan bersiap untuk pergi bekerja.
Hari ini aku berangkat lima menit lebih awal dari biasanya, baru pukul 8 lewat 45 menit aku sudah sampai di pintu kantor, lebih pagi 15 menit.
"Nanti malam kita pergi ke pasar, bagaimana?"
Kulkas di rumah sudah kosong, bila tidak segera membeli sayur lain, sepertinya hanya bisa makan telur mata sapi.
Timothy menolehkan kepalanya melihatku lalu menganggukkan kepala,"Kalau begitu tunggu aku."
Aku mengangguk, saat aku akan membuka pintu, barulah aku menyadari dia mengunci pintunya.
"Buka pintunya!"
Sebenarnya masih banyak waktu dan aku tidak terburu-buru, tapi mobil ini terlihat sangat jelas bila parkir di tempat ini, aku khawatir akan berpapasan dengan rekan kerjaku.
Timothy tidak berkata apa-apa, ia hanya melihatku dan tersenyum, lalu mengacungkan jarinya dan menyentuh pipinya beberap akali.
Aku mengerti apa yang diinginkannya, aku yang sudah malas basa basi lagi dengannya langsung menarik tangannya dan memiringkan kepala untuk mencium pipinya, "Baiklah..."
Dia menarikku lagi, menundukkan kepala dan langsung menciumku,
Setelah dua menit berlalu, barulah ia melepaskanku. Aku menundukkan kepala dan melihat kaca kecil, ternyata gincu pada bibirku sudah berantakkan!
Aku menatapnya, "Apa kamu tidak dapat membedakan tempat?"
"Apakah di dalam mobil belum cukup tersembuyi?"
Ia mengangkat alisnya, wajahnya menjadi tidka senang.
Aku menjawab, "Baiklah, aku sudah menciummu, sekarang buka pintunya."
"Lain kali harus ingat, tidak boleh mencium di bagian ini, harus ingat!" katanya.
Ia masih menggunakan jarinya untuk menunjuk sambil bicara.
Aku segera mengambil tisu yang ada di hadapanku dan melempar ke arahnya, "Aku pergi bekerja dulu!"
Ia tersenyum dan masih menunggu di dalam mobil memandangiku.
Aku menolehkan kepala dan melihatnya sekilas, telrihat dia masih tersenyum padaku, aku pun melempar senyum lagi padanya.
"Wah, Nona Timothy!"
Baru saja aku masuk ke dalam kantor, aku mendengar suara Tiffany yang menjahiliku.
Aku mengangkat tangan dan sedikit mendorongnya, "Cukup, Nona Tiffany, jangan buat aku kehilangan muka."
"Tidak bisa, postingan yang diunggah Timothy kemarin malam membuat pencernaanku menjadi tidak lancar!"
Aku tertawa dibuatnya, "Siapa suruh kamu melihatnya!"
"Ckckck, ternyata setelah menjadi Nona Timothy kamu menjadi berbeda!"
Semakin banyak orang yang datang, "Baiklah, aku akan bersiap-siap untuk bekerja."
Tiffany mengiyakan lalu mengikutiku pergi mengisi air dan bertanya, "Dengar-dengar kemarin malam kamu berpapasan dengan Michelle?"
Tanganku sedikit terdiam, "Mengapa kamu bisa tahu?"
"Kamu tidak tahu, sepertinya seluruh orang di perusahaan ini sudah mengetahuinya! Dengar-dengar kemarin malam Michelle ingin memukulmu, akhirnya bertemu dengan Timothy yang menjemputmu lalu ia lari karena terkejut, benarkah?"
Meningat Michelle, ekspresi wajahku berubah menjadi dingin, "Aku juga tidak tahu apa yang terjadi padanya kemarin, seperti wanita yang sedang mengamuk."
Sebelumnya Michele pernah seperti ini juga terhadapku, tapi tidak separah kemarin malam, tidak ada angin dan hujan ia berniat memukulku.
Tiffany berkata, "Siapa yang tahu! mungkin saja karena kamu dan Timothy sudah mengambil buku pernikahan, lalu ia menjadi emosi dan tidak dapat menerima kenyataan!"
Aku tidak berkata apa-apa, hanya merasa Michelle suka berfantasi.
Sebenarnya Timothy tidak memiliki hubungan apa-apa dengannya, mereka hanya pernah pernah bertemu beberapa kali dan di pertemuan yang tidak penting, entah mengapa Michelle merasa Timothy menaruh perhatian pada dirinya.
Meskipun harus diakui wajahnya cukup cantik.
Tentu saja aku tidak akan mengakui dirinya lebih cantik dariku.
Aku tidak ingin membahas Michelle lagi, aku segera mengganti topik,"Bagaimana persiapan proyek kita yang akan dikerjakan akhir-akhir ini?"
Tiffany mudah terhasut, dengan cepat ia langsung melupakan masalah Michelle barusan.
Tapi setelah istirahat siang, grup obrolan departemen kami tiba-tiba menjadi gaduh.
Meskipun aku baru bekerja beberapa bulan di perusahaan ini, tapi semua rekan kerjaku memperlakukanku dengan baik. Tentang masalah Michelle, mereka semua sudah melihatnya, tapi aku pikir aku dan Michelle adalah rekan kerja, tidak perlu terlalu dibesar-besarkan, jadi mereka juga tidak terlalu berkomentar dan membahas Michelle.
Tapi kali ini Michelle di pecat dari pekerjaannya, orang-orang berpikir mungkin biasanya berita ini tidak seheboh yang sekarang.
Aku dan Jeremu sedang melihat poster yang baru, karena itu aku tidak terlalu menghiraukan ponsel selama beberapa waktu, setelah aku mengeceknya, aku mendapat sudah sangat banyak pesan baru di grup obrolan departemenku sehingga aku tidak dapat melihat semuanya.
Akhirnya aku hanya dapat melihat pesan yang men-tag diriku, setelah melihatnya barulah aku tahu Michelle di berhentikan oleh perusahaan.
Melihat hal itu, tidak dipungkiri aku merasa senang.
Aku terus berusaha menahan emosi pada Michelle karena kami berada di satu perusahaan yang sama.
Kemarin ia berani terang-terangan mau memukulku, kalau Timothy tidak datang di waktu yang tepat, sepertinya pukulan itu sudah mendarat di wajahku.
Aku tidak terlalu murah hati, aku tidak bisa terus berbaik hati pada seorang wanita yang terus mengintai suamiku.
Saat aku mau membalas pesan, tiba-tiba terdengar suara sepatu hak yang berjalan ke arahku.
Saat aku mengangkat kepala dan melihat, Michelle sudah ada di hadapanku.
Dia memukul mejaku, menundukkan kepalanya dan menatapku, "Jane Su, apa sekarang kamu sudah merasa puas?"
Novel Terkait
Anak Sultan Super
Tristan XuMy Charming Lady Boss
AndikaRahasia Istriku
MahardikaMy Goddes
Riski saputroSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiCinta Tak Biasa
SusantiVillain's Giving Up
Axe AshciellyJika bertemu lagi, aku akan melupakanmu×
- Bab 1 Pacarku selingkuh
- Bab 2 Kamu pantas mendapatkannya
- Bab 3 Jane, kamu berani sekali
- Bab 4 Kamu sedang menolakku?
- Bab 5 Tak membiarkan aku menyentuh mu, lalu siapa lagi?
- Bab 6 Aku benar-benar salah paham
- Bab 7 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 8 Satu-satunya harapan
- Bab 9 – Kau begitu teguh, apakah tidak sulit?
- Bab 10 Jane Tsu, kau cari mati?
- Bab 11 Aku sangat tidak suka ditolak
- Bab 12 Bos Timothy yang menyuruhku untuk memanggilmu
- Bab 13 Sudah Malam, Aku Ingin Pulang
- Bab 14 Aku tidak suka berutang kepada orang lain
- Bab 15 Pria tidak memiliki hal yang baik
- Bab 16 Kamu terlalu menganggap tinggi dirimu sendiri
- Bab 17 Kamu mungkin harus memanggilku Tante
- Bab 18 Hal yang tidak kamu sangka masih sangat banyak
- Bab 19 Kamu hanya bisa ada satu pikiran
- Bab 20 Hanya Anakku yang boleh Memanggilku Ayah
- Bab 21 Identitas bibi Shirley Yao, mungkin cukup menarik
- Bab 22 Aku Ingin Menikah dengan Jane Tsu
- Bab 23 Asalkan Kamu Mau Menikahiku, Aku Mau Menikah Denganmu
- Bab 24 Maaf Sudah Merepotkanmu, Jane
- Bab 25 Anak ku sudah tidak ada
- Bab 26 Aku Tidak Menahan Timothy huang
- Bab 27 Apa Kita Akan Tetap Menikah?
- Bab 28 Jane Tsu, mari kita menikah
- Bab 29 Mengucapkan selamat tinggal pada orang yang pernah dicintai
- Bab 30 Jangan akting lagi, sangat menjijikan
- Bab 31 Tidak akan ada orang yang mengganggumu lagi
- Bab 32 Aku adalah menantu keluarga huang
- Bab 33 Apakah kamu bersedia menikah denganku
- Bab 34 Disiapkan Berdasarkan Ukuranmu (1)
- Bab 34 Disiapkan Berdasarkan Ukuranmu (2)
- Bab 35 Kami telah menikah (1)
- Bab 35 Kami telah menikah (2)
- Bab 36 Memang Untukmu (1)
- Bab 36 Memang Untukmu (2)
- Bab 37 Rencana Jahat (1)
- Bab 37 Rencana Jahat (2)
- Bab 38 Siapa Berani Berkata (1)
- Bab 38 Siapa Berani Berkata (2)
- Bab 39 Istri Timothy Huang (1)
- Bab 39 Istri Timothy Huang (2)
- Bab 40 Terima Kasih Sudah Menyelamatkan Istriku (1)
- Bab 40 Terima Kasih Sudah Menyelamatkan Istriku (2)
- Bab 41 Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu
- Bab 41 Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu (2)
- Bab 42 Pertengkaran suami istri berakhir di ranjang
- Bab 43 Tolong anakku
- Bab 44 Tidak ada yang lebih penting daripada dirimu
- Bab 45 Siapa yang memohon kepadamu adalah anjing
- Bab 46 Wanitaku, tidak perlu menahan semuuanya sendiri
- Bab 47 Istriku, tidak dapat dengan mudah dirugikan.
- Bab 48 Timothy Huang, kamu sungguh tampan.
- Bab 49 Aku menjaga kakek kamu bisa tenang
- Bab 50 Direktur Huang, jangan marah.
- Bab 51 Berani Kamu Menyentuhku!
- Bab 52 Kembali Kamu, Timothy
- Bab 53 Aku Sungguh Bodoh
- Bab 54 Ada Beberapa Hal, Lebih Penting dari Kesehatan
- Bab 55 Timothy, Kita Berpisah Secara Baik-Baik
- Bab 56 Ini hanya permulaan
- Bab 57 Aku Tidak Mengerti Apa Maksudmu
- Bab 58 Semua sudah ku pikirkan dengan baik
- Bab 59 Aku sangat senang, Jane Tsu
- Bab 60 Direktur Huang, Kenapa Kau Begitu Baik Padaku
- Bab 61 Apa hubunganmu dengan Timothy Huang
- Bab 62 Kalau begitu kita bercerai
- Bab 63 Jane Tsu, kamu mengundurkan diri saja.
- Bab 64 Kamu bodoh atau tidak?
- Bab 65 Kamu adalah istriku
- Bab 66 Dimana aku, Dimana rumahmu?
- Bab 67 Coba untuk tidak percaya padaku lain kali
- Bab 68 Jangan terlalu kekanak-kanakan
- Bab 69 Balik dan ganti bajumu
- Bab 70 Jelas-Jelas itu kau sendiri
- Bab 71 Timothy, Sudah cukup?
- Bab 72 Apakah semua pria suka dengan yang baru dan meninggalkan yang lama
- Bab 73 Masa depan, tak ada yang tahu.
- Bab 74 Mirip apa sekarang kamu ini
- Bab 75 Kamu adalah Nyonya Timothy, dan sekertaris Jane
- Bab 76 Jane, kemari dengan ku
- Bab 77 Puas dengan yang kamu lihat?
- Bab 78 Pulang ke rumah lebih awal
- Bab 79 Ada hal yang penting yang ingin ku sampaikan
- Bab 80 Jane, kamu punya aku
- Bab 81 Apakah kali ini kamu bisa percaya padaku
- Bab 82 Kamu mencintaiku, tapi kamu tidak percaya padaku
- Bab 43 Timothy Huang, mari kita bercerai
- Bab 84 Kenapa kamu menjebakku
- Bab 85 Mari pergi ke biro urusan sipil untuk mengambil surat perceraian
- BAB 86 Hal yang tidak diketahui ku
- BAB 87 Timothy, Mari berpisah dengan damai
- Bab 88 Hamil
- Bab 89 Aku sudah mau pergi
- Bab 90 Mike Qi
- Bab 91 Anak Yang Gemuk
- Bab 92 Mike Qi adalah Pria Yang Baik
- Bab 93 Jane Tsu, Aku Ingin Menjadi Ayah Victor
- Bab 94 Tidak perlu mengucapkan terimakasih padaku!
- Bab 95 Kembali ke tempat semula
- Bab 96 Sudah lama tak bertemu!
- Bab 97 Direktur Huang, Apa yang ingin kamu lakukan
- Bab 98 Timothy Huang, Kau Jangan Keterlaluan Mengganggu Orang
- Bab 99 Aku Bahkan Belum Melupakannya Sedikitpun
- Bab 100 Lelaki Nona Tsu berganti Dengan Sangat Cepat
- Bab 101 Apa Kau Sudah Gila, Timothy Huang
- Bab 102 Setelah Ini Aku Tidak Akan Pernah Datang Lagi
- Bab 103 Orang Itu Timothi Huang Atau Bukan
- Bab 104 Kau Sedang Marah Apa
- Bab 105 Ayo kembali pergi berobat
- Bab 106 Takut Apa Kamu Jane?
- Bab 107 Manusia Itu Mulia Karena Tahu Keterbatasan Dirinya Sendiri
- Bab 108 Akan Kubunuh Kamu
- Bab 109 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 110 Mau Ngapain Kamu Sebenarnya?
- Bab 111 Jane, Victor tersenyum padaku
- Bab 112 Kamu siapa?
- Bab 113 Kamu merasa bersalah, tak berani menatap ku?
- Bab 114 Kamu jangan kelewatan
- Bab 115 Aku menginginkan mu, Jane
- Bab 116 Kelihatan Konyol
- Bab 117 Tidak Seperti Yang Kamu Pikirkan
- Bab 118 Jane, Aku Merasa Tidak Enak Sekali
- Bab 119 Aku Tidak Akan Menikah Dengan Nicole
- Bab 120 Jangan Pergi, Jane
- Bab 121 Kita tak akan kembali
- Bab 122 Kamu tadi begitu terpesona
- Bab 123 Tidak akan ada hari seperti itu
- Bab 124 Jane, lama tak berjumpa
- Bab 125 aku sudah memikirkan nya.
- Bab 126 Apakah kamu begitu membenciku?
- Bab 127 Kamu pikir aku akan melakukan apa?
- Bab 128 Apakah ada sedikit karenaku?
- Bab 129 Kamu juga tahu bagaimana ia marah
- Bab 130 Mandilah denganku, Jane
- Bab 131 Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa
- Bab 132 Victor Juga Anak Aku
- Bab 133 Bolehkah kamu memberikan aku satu kesempatan lagi?
- Bab 134 Segitu Tak Sabarnya Kamu Mau Pergi Dari Aku
- Bab 135 Ibuku Juga Senang Sama Kamu
- Bab 136 Dengan Begitu Aku Baru Bisa Cium Kamu
- Bab 137 Lepasin Aku, Timothy
- Bab 138 Sebenarnya Kamu anggap apa aku ini?
- Bab 139 Manajer Lin suka kali ya sama kamu?
- Bab 140 Jane, apa maksud kamu?
- Bab 141 Sakit sekali gila!
- Bab 142 Lusa Pergi
- Bab 143 Tidak ada kesempatan untuk bertemu lagi
- Bab 144 Banyak tuh orang yang mengejar nona Su
- Bab 145 Suatu hal yang menarik
- Bab 146 Kamu mikir terlalu banyak
- Bab 147 Timothy Kecelakaan
- Bab 148 Aku juga merasa diriku lucu
- Bab 149 Sudah, jangan ngomong lagi Jane
- Bab 150 Selamat pagi Jane
- Bab 151 Orang datang dan pergi
- Bab 152 Kamu menyiapkan untuk ku?
- Bab 153 Jane, aku belum membuat perhitungan dengan mu
- Bab 154 Aku tak bisa menerima mu lagi
- Bab 155 ini Paket untuk mu
- Bab 156 Kalau Kamu Sudah Kenyang, Kamu Baru Kuat Untuk Memukulku
- Bab 157 Bukankah Aku Sudah Menolakmu?
- Bab 158 Jangan Menggoda Laki-laki Lain
- Bab 159 Berpikir Memilih Siapa
- Bab 160 Ikuti Kata Hati
- Bab 161 Cepatlah pergi ke sampingnya
- Bab 162 Aku ingin memelukmu
- Bab 163 Tolong temani aku beberapa hari ini
- Bab 164 Apa yang terjadi padamu hari ini?
- Bab 165 Timothy Huang, jangan seperti ini
- Bab 166 Aku Cinta Kamu
- Bab 167 Turun Sendiri atau Aku akan Menggendongmu?
- Bab 168 Kebetulan, Aku Juga Mau Mandi
- Bab 169 Aku Pulang Denganmu
- Bab 170 Kau Jangan Mengucapkan Kata-kata yang Begitu Melukai Orang
- Bab 171 Aku hanya cemburu kepada Michael Qi
- Bab 172 Pria mana lagi yang seperti dia
- Bab 173 Kamu bilang apa yang harus kulakukan
- Bab 174 Terimakasih sudah menungguku
- Bab 175 Masih dengan kata sandi yang sama
- Bab 176 Kau Jangan Pergi Lagi, Ya?
- Bab 177 Aku Mengingat Kata-Kata Mu
- Bab 178 Dia Adalah Isteriku
- Bab 179 Tidak Masalah, Kau Tidak Perlu Bergerak
- Bab 180 Setelah Aku Sadar
- Bab 181 Aku bantu kamu ngomong
- Bab 182 Tunggu aku, tidak lama kok
- Bab 183 Kamu begitu antusias, aku jadi tak bisa menghadapi
- Bab 184 Teman waktu dulu
- Bab 185 Kejutan
- Bab 186 Tidak Bisa Menjualmu
- Bab 187 Jane, Menikahlah Denganku
- Bab 188 Berpura-pura Tidak Melihat Apapun
- Bab 189 Hal Yang Sangat Penting
- Bab 190 Direktur Huang Cemburu
- Bab 191 Rencana Kapan Menikah
- Bab 192 Kapan Menikah
- Bab 193 Sungguh Tidak Tahu Malu
- Ba'b 194 Masalah Tidak Normal Pasti Ada Sesuatu Yang Aneh
- Bab 195 Kamu Sudah Memikirkan Perasaan Aku?
- BAB 196 Terjadi Sedikit Konflik
- Bab 197 Kamu Selamanya Begitu, Selalu Menganggap Sendiri benar
- Bab 198 Jane TsuKamu Mau Ribut Gimana Terserah
- Bab 199 Mungkin Terlalu Mencintaimu
- Bab 200 Tidak Apa, Aku Hanya Sudah Terbiasa
- Bab 201 Timothy Huang, tidak bisakah kamu mempertimbangkannya untukku?
- Bab 202 Tidak ada seorang pria yang bisa bertahan
- Bab 203 Biarkan saja masalah itu berkembang dengan sendirinya
- Bab 204 Sudah setengah bulan
- Bab 205 Apakah kamu akan merindukanku?
- Bab 206 Telepon dua kali sehari
- Bab 207 Salju lebat
- Bab 208 Aku merindukanmu
- Bab 209 Mengapa Kamu Bisa Disini?
- Bab 210 Jangan Menggangguku, Timothy
- Bab 211 Direktur Huang Sudah Tidak Sabar Menunggu
- Bab 212 Membuatmu Merindukanku
- Bab 213 Selamat datang kembali Jane Tsu
- Bab 214 Mau aku peluk tidak, Tsu Tsu?
- Bab 215 Jane Tsu, menikah lah denganku
- Bab 216 Terima kasih Jane Tsu
- Bab 217 Silahkan Nyonya Huang mengikuti standar ini
- Bab 218 Timothy, haruskah begitu?
- Bab 219 Apakah kamu tidak memiliki komentar kepada istriku?
- Bab 220 Kamu pikir saja sendiri
- Bab 221 Kamu tidak bercanda kan?
- Bab 222 Lain kali harus ingat
- Bab 223 Aku sangat mencintaimu
- Bab 224 Kalau begitu kamu jangan mengganggunya
- Bab 225 Aku tidak bilang kamu tidak boleh ikut pergi
- Bab 226 Kamu adalah ayah kandung Victor
- Bab 227 Jane, Aku gugup
- Bab 228 Sudah Cukup
- Bab 229 Kamu tidak perlu khawatir, aku ada disini
- Bab 230 Timothy, Aku ingin menciummu
- Bab 231 Aku tidak akan mendengarkan penjelasanmu
- Bab 232 Masalah ini adalah Michelle Lin yang melakukannya
- Bab 233 Kamu sangat berantusias
- Bab 234 Pilihanku adalah Jane Tsu
- Bab 235 Memberitahumu setelah kembali
- Bab 236 Aku akan memperlakukanmu dengan baik selamanya
- Bab 237 Selalu ditindas orang
- Bab 238 Hubunganku dengannya tentu baik
- Bab 239 Sangat terkejut ya, Jane Tsu?
- Bab 240 Kedamaian nyata atau palsu
- Bab 241 Jane Tsu, Jangan Angkuh
- Bab 242 Apa untungnya menipumu!
- Bab 243 Apakah pekerjaan lebih penting dari istri?
- Bab 244 Nyonya Huang, Nyonya Hebat Sekali
- Bab 245 Biarkan suamimu ini menghiburmu
- Bab 246 Alasanmu ini tidak masuk akal
- Bab 247 Playing Victim
- Bab 248 Dengar-dengar ada yang menindasmu
- Bab 249 Jangan ditahan sendiri jika ada yang salah
- Bab 250 Aku Harus Memilih Makanan Yang Paling Mahal
- Bab 251 Kita Tidak Saling Kenal
- Bab 252 Isteriku Tidak Menginginkannya
- Bab 253 Aku Akan Berusaha
- Bab 254 Kamu Tidak Tahu Apa Yang Laki-Laki Inginkan
- Bab 255 Kecuali Kamu Memberinya Obat Dosis Tinggi
- Bab 256 Sangat Merindukanmu
- Bab 257 Kamu Berpikir Terlalu Jauh
- Bab 258 Jangan Harap
- Bab 259 Terlalu Banyak Informasi
- Bab 260 Mengapa Kamu Di Sini?
- Bab 261 Kalian Bicarakan Baik-baik
- Bab 262 Bukan Karena Ini
- Bab 263 Kamu Ini Benar-benar Menyembunyikan Masalah Dari Aku
- Bab 264 Bodoh
- Bab 265 Mendingan Melahirkan Seorang Putra Kandung Sendiri
- Bab 266 Victor Tidak Ada Dirumah
- Bab 267 Aku Setiap Hari Paling Sedikit Telepon Kamu Sekali
- Bab 268 Nyonya Huang, Ingat Status Kamu
- Bab 269 Ini Aku Tidak Bisa Menyetujui Kamu
- Bab 270 Jika Begitu Kamu Mengajarkan Aku Sebentar
- Bab 271 Aku Benar-Benar Mengagumi Anda
- Bab 272 Aku Tentu Saja Tidak Akan Sungkan
- Bab 273 Kamu Jangan Marah
- Bab 274 Cinta Yang Kuat Begitu Juga Tanggung Jawab
- Bab 275 Aku Hanya Ingin Pulang Melihat Victor
- Bab 276 Terima Kasih Atas Susah Payahnya Kamu, Direktur Lu
- Bab 277 Mungkin Ini Baru Namanya Perempuan
- Bab 278 Masih Berkelakuan Seperti Seorang Anak Kecil Saja
- Bab 279 Suara Kamu Kecilan Istri
- Bab 280 Sangat Patuh, Istri
- Bab 281 Aku sedikit iri padanya
- Bab 282 Hal yang dulu
- Bab 283 Seluruh dunia tahu
- Bab 284 menggunakan sisa hidupku
- Bab 285 Masih ada kejutan, Nyonya Huang
- Bab 286 Aku bilang istriku cantik
- Bab 287 Aku tahu kamu ingin kesini
- Bab 288 Semuanya salahmu
- Bab 289 Sayang, bisakah kamu menggendongku?
- Bab 290 Timothy, aku sangat mencintaimu
- Bab 291 Dalam kehidupan ini, hanya kamu
- Bab 292 Nyonya Huang, berani bertaruh?
- Bab 293 Nyonya Huang, kamu kalah
- Bab 294 Lagian bukan belum pernah menyentuhnya
- Bab 295 Aku tidak akan bicara dengan pria tidak dikenal lagi
- Bab 296 Timothy Huang, tenang sedikit.
- Bab 297 Aku hamil
- Bab 298 Aku mencintaimu