Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 262 Bukan Karena Ini
Aku tidak sempat menyapa dengan Dennis Wang mereka lagi, segera mematikan komputer lalu mengambil tas berlari kearah luar perusahaan.
Pada saat ini sebagian besar orag sudah pergi, lift berhenti dilantai satu, aku menundukkan kepala memasukkan laptop kedalam tas, juga tidak perhatikan terlalu banyak.
“Jane Tsu.”
Saat mendengar suara Timothy Huang, aku mengapa bengong sendiri sebentar, membalikkan kepala melihat dia tidak tahu sejak kapan berdiri dibelakang aku.
“Kamu, kamu kenapa ada disini?”
Dia melihat aku mengerang sekali: “aku sudah menelepon kamu berapa kali?”
Mengungkit hal ini, aku ada sedikit merasa bersalah: “aku barusan sedang rapat, hp taruh diatas meja, tidak mengangkatnya.”
Saat ini pintu lift sudah terbuka, aku segera menarik dia: “kamu jangan marah lagi, aku minta maaf dengan kamu!”
“Aduh Jane Tsu, tunggu!”
Aku dengan Timothy Huang baru saja masuk lift, ada seorang rekan kerja sudah lari keluar.
Aku baru ingin pergi pencet tombol, akhirnya Timothy Huang kesana mengulurkan tangan memencet “tombol tutup pintu”.
Aku melihat dia, berkedip-kedip mata, ada sedikit ingin ketawa, bergandeng dia dan menarik-narik: “kamu jangan marah lagi, aku benar-benar tidak sengaja!”
Dia menundukkan kepala melihat aku sebentar, juga tidak bilang sebenarnya maafkan aku atau tidak.
Tetapi aku melihat ekspresi wajah dia ini, juga tahu dia masih sedang marah.
Sampai masuk kedalam mobil, dia tidak bicara apa-apa dengan aku.
Aku menarik-narik lengan baju dia: “Timothy Huang?”
Dia masih tidak berbicara, aku ada sedikit mengejek, tetapi juga tahu diri sendiri ada sedikit keterlaluan.
Sebelum rapat lupa membawa hp, membiarkan dia menunggu aku setengah jam lebih, juga tidak tahu aku sedang melakukan apa.
Menoleh kepala melihat dia, aku menghela nafas, berencana pulang sampai rumah baru menghibur dia.
Karena aku pulang kerja kemalaman, Bibi Zhao hampir jam tujuh baru pergi, aku ada sedikit tidak enak hati, tetapi dia terus berkata dengan aku tidak apa-apa.
Aku melihat sekilas lelaki yang sedang bermain dengan Victor, mengoles-oles bibir, memutuskan pergi memasak dulu.
Saat dia keluar dari kamar Victor aku juga baru selesai mandi, melihat dia, aku pergi ke kamar Victor lihat sebentar, setelah memastikan sudah menyelimuti dengan baik baru tutup pintu keluar.
Biasanya Timothy Huang mandi lumayan cepat, kali ini juga tidak tahu apakah sengaja, aku diatas ranjang sudah menunggu lima menit, orangnya masih belum keluar.
Kamu bilang seorang laki-laki, mandi begitu lama untuk apa!
Tunggu lima menit lagi, dia masih belum keluar, aku sudah sedikit tidak tahan, masuk kedalam selimut.
Pada saat sudah mau tidur, Timothy Huang tiba-tiba seluruh badan menekan aku.
Aku ada sedikit tidak bisa bernafas, mengangkat tangan mendorong dia, “kamu melakukan apa?”
“Jane Tsu, apakah kamu sekarang sudah tidak peduli perasaan aku?”
Dia melihat aku, dengan ekspresi wajah yang sangat serius.
Disaat ini, semua rasa ngantuk aku langsung menghilang semua.
Melihat Timothy Huang, aku juga ada sedikit gugup: “aku tidak ada, aku benar-benar bukan sengaja! Kita rapat sampai dua jam lebih, pada saat tunggu aku bereaksi kembali, sudah jam setengah tujuh, aku juga……”
“Bukan karena ini.”
Perkataan dia membuat aku ada sedikit bingung: “bukan karena ini maka karena apa?”
“Kamu tahu aku tidak senang, tetapi kamu juga sudah tidak ingin menghibur aku.”
Perkataan dia membuat aku diam, aku kepikiran diri sendiri sudah ketiduran, ada sedikit rugi, tetapi merasa masih perlu menjelaskan sebentar: “aku pada dasarnya ingin menghibur kamu, tetapi direktur Huang kamu begitu dingin, satu pandangan sudah menakuti aku sampai tidak berani! Kamu biasanya mandi bukannya hanya beberapa menit? Hari ini aku sudah tunggu kamu sepuluh menit, jika bukan karena tidak tahan kemudian ketiduran, aku------”
“Membela diri.” Dia dengan dingin mengerang sekali, ekspresi wajahnya malah sudah membaik sedikit.
Melihat rupa dia begini, aku tidak tahan ketawa, mengangkat tangan memeluk leher dia, dengan cepat mencium bibirnya sebentar: “sudah lah, jangan marah lagi, kali ini adalah kesalahan aku, aku lain kali pasti akan membawa hp! Walaupun tidak membawa hp, aku juga akan bicara keadaannya dulu dengan kamu!”
Dia melihat aku kemudian mengangkat alis sebentar, kelihatan jelas ada sedikit tidak puas: “hanya sebentar?”
Aku mencium dia sekali lagi, sudahlah, kali ini------”
Perkataan aku masih belum selesai bicara, dia tiba-tiba mengaitkan dagu kemudian mencium.
Timothy Huang ciumnya sangat kejam dan sangat buru-buru, tangan aku mendorong sebentar, tidak mendorong pergi orangnya, malah membiarkan dia mencium aku sampai seluruh badan ada sedikit lemas.
Pada saat tangan dia masuk dari bawah baju aku, aku bawah sadar mengangkat tangan untuk menghalang, tetapi tangan menangkap tangan dia, malah menyadari diri sendiri pada dasarnya tidak ada tenaga.
Dia tahu kelemahan aku ada dimana, dengan gampang membuat aku menyerah.
Pada awalnya mengira satu ciuman sudah bisa menyelesaikan masalah, tidak kepikiran akhirnya juga disiksa oleh Timothy Huang.
Setelah selesai aku seluruh badan tidak ingin bergerak, semuanya adalah dia yang menggendong aku pergi mandi.
Juga sangat untung dia tahu besok masih harus kerja, tidak membuat bagaimana, setelah dua kali akhirnya sudah melepaskan aku.
Pada saat kembali berbaring diatas ranjang, disaat itu juga, aku malah tidak bisa tidur, mengulurkan tangan menarik-narik dia: “Timothy Huang, apakah kamu sudah tidur?”
“Belum.”
Dia mengulurkan tangan menangkap tangan aku, aku menarik-narik, tidak menarik kembali, kemudian tidak mengurus lagi.
“Hari ini saat makan siang, Mike Qi datang ke perusahaan kami.”
“Iya.”
Dia mengerang sekali, menyatakan dia sedang mendengar.
Aku melanjutkan buka mulut berbicara: “aku menyuruh Tiffany Xiang pergi berbicara baik-baik dengan dia, akhirnya dua orang saat sore hari minta izin pergi mengambil surat nikah.
“Gerakan Mike Qi lumayan cepat juga!”
Kali ini, dia tidak lagi membalas aku dengan satu huruf.
Aku kepikiran pada saat makan, Deasy berbicara dengan aku masalah resepsi pernikahan. Sebenarnya aku berpikir-pikir, pernikahan masih perlu suatu rasa upacara, aku benar-benar terhadap pernikahan pertama kali ada ingatan tidak bagus, jika aku tidak bisa melewati ingatan pernikahan pertama kali, maka aku kelak mengingatkan juga pasti selalu merasa ada sebuah ganjalan dalam hati.
Aku juga tidak mungkin sama seperti Tiffany Xiang, orang sebesar ini, putra sudah mau umur dua tahun, masih melarikan dari kenyataan.
“Timothy Huang.”
Aku memanggil dia sebentar, ingin berbicara masalah resepsi pernikahan dengan dia, tetapi perkataan sampai diujung mulut, malah menyadari diri sendiri tidak tahu harus bagaimana membuka mulut.
“Iya?”
Mendengar suara dia, aku membuang nafas sesaat, masih belum berpikir baik bagaimana katakan: “aku sudah ngantuk.”
“Jika begitu tidur.”
Dia selesai bicara, aku sudah tidak bicara lagi.
Mendengar suara nafas Timothy Huang, aku malah sudah tidak bisa tidur.
Pada saat hari kedua bangun tidak disangka sudah jam delapan, setelah dengan sangat kacau balau membereskan diri sendiri, Timothy Huang lalu masuk: “kemari makan sarapan.”
Aku bengong sebentar, segera jalan keluar, “kamu keluar beli sarapan?”
Dia mengerang sekali: “apa maksudnya aku pergi beli sarapan! Jelas-jelas adalah aku yang bikin sendiri ok?”
Aku segera menampakkan senyum manis : “baik baik baik, kamu sudah lelah, direktur Huang!”
Mobil berhenti, aku menyampingkan badan mencium Timothy Huang sebentar, malah tidak segera membuka pintu mobil kemudian turun.
“Apakah masih ada masalah?”
Dia mengangkat alis sebentar, sangat jelas terhadap ketinggalan aku ada sedikit tidak terbayangkan.
Aku melihat dia, berpikir-pikir, “Timothy Huang, kamu merasa kita------”
Perkataan aku belum selesai bicara, sebuah mobil dibelakang tiba-tiba klakson, keberanian yang baru saja mengumpulkan kemudian langsung menghilang.
Novel Terkait
The True Identity of My Hubby
Sweety GirlLove And Pain, Me And Her
Judika DenadaUntouchable Love
Devil BuddyThick Wallet
TessaCinta Yang Terlarang
MinnieSiswi Yang Lembut
Purn. Kenzi KusyadiYour Ignorance
YayaStep by Step
LeksJika bertemu lagi, aku akan melupakanmu×
- Bab 1 Pacarku selingkuh
- Bab 2 Kamu pantas mendapatkannya
- Bab 3 Jane, kamu berani sekali
- Bab 4 Kamu sedang menolakku?
- Bab 5 Tak membiarkan aku menyentuh mu, lalu siapa lagi?
- Bab 6 Aku benar-benar salah paham
- Bab 7 Apakah Kamu Hamil?
- Bab 8 Satu-satunya harapan
- Bab 9 – Kau begitu teguh, apakah tidak sulit?
- Bab 10 Jane Tsu, kau cari mati?
- Bab 11 Aku sangat tidak suka ditolak
- Bab 12 Bos Timothy yang menyuruhku untuk memanggilmu
- Bab 13 Sudah Malam, Aku Ingin Pulang
- Bab 14 Aku tidak suka berutang kepada orang lain
- Bab 15 Pria tidak memiliki hal yang baik
- Bab 16 Kamu terlalu menganggap tinggi dirimu sendiri
- Bab 17 Kamu mungkin harus memanggilku Tante
- Bab 18 Hal yang tidak kamu sangka masih sangat banyak
- Bab 19 Kamu hanya bisa ada satu pikiran
- Bab 20 Hanya Anakku yang boleh Memanggilku Ayah
- Bab 21 Identitas bibi Shirley Yao, mungkin cukup menarik
- Bab 22 Aku Ingin Menikah dengan Jane Tsu
- Bab 23 Asalkan Kamu Mau Menikahiku, Aku Mau Menikah Denganmu
- Bab 24 Maaf Sudah Merepotkanmu, Jane
- Bab 25 Anak ku sudah tidak ada
- Bab 26 Aku Tidak Menahan Timothy huang
- Bab 27 Apa Kita Akan Tetap Menikah?
- Bab 28 Jane Tsu, mari kita menikah
- Bab 29 Mengucapkan selamat tinggal pada orang yang pernah dicintai
- Bab 30 Jangan akting lagi, sangat menjijikan
- Bab 31 Tidak akan ada orang yang mengganggumu lagi
- Bab 32 Aku adalah menantu keluarga huang
- Bab 33 Apakah kamu bersedia menikah denganku
- Bab 34 Disiapkan Berdasarkan Ukuranmu (1)
- Bab 34 Disiapkan Berdasarkan Ukuranmu (2)
- Bab 35 Kami telah menikah (1)
- Bab 35 Kami telah menikah (2)
- Bab 36 Memang Untukmu (1)
- Bab 36 Memang Untukmu (2)
- Bab 37 Rencana Jahat (1)
- Bab 37 Rencana Jahat (2)
- Bab 38 Siapa Berani Berkata (1)
- Bab 38 Siapa Berani Berkata (2)
- Bab 39 Istri Timothy Huang (1)
- Bab 39 Istri Timothy Huang (2)
- Bab 40 Terima Kasih Sudah Menyelamatkan Istriku (1)
- Bab 40 Terima Kasih Sudah Menyelamatkan Istriku (2)
- Bab 41 Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu
- Bab 41 Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu (2)
- Bab 42 Pertengkaran suami istri berakhir di ranjang
- Bab 43 Tolong anakku
- Bab 44 Tidak ada yang lebih penting daripada dirimu
- Bab 45 Siapa yang memohon kepadamu adalah anjing
- Bab 46 Wanitaku, tidak perlu menahan semuuanya sendiri
- Bab 47 Istriku, tidak dapat dengan mudah dirugikan.
- Bab 48 Timothy Huang, kamu sungguh tampan.
- Bab 49 Aku menjaga kakek kamu bisa tenang
- Bab 50 Direktur Huang, jangan marah.
- Bab 51 Berani Kamu Menyentuhku!
- Bab 52 Kembali Kamu, Timothy
- Bab 53 Aku Sungguh Bodoh
- Bab 54 Ada Beberapa Hal, Lebih Penting dari Kesehatan
- Bab 55 Timothy, Kita Berpisah Secara Baik-Baik
- Bab 56 Ini hanya permulaan
- Bab 57 Aku Tidak Mengerti Apa Maksudmu
- Bab 58 Semua sudah ku pikirkan dengan baik
- Bab 59 Aku sangat senang, Jane Tsu
- Bab 60 Direktur Huang, Kenapa Kau Begitu Baik Padaku
- Bab 61 Apa hubunganmu dengan Timothy Huang
- Bab 62 Kalau begitu kita bercerai
- Bab 63 Jane Tsu, kamu mengundurkan diri saja.
- Bab 64 Kamu bodoh atau tidak?
- Bab 65 Kamu adalah istriku
- Bab 66 Dimana aku, Dimana rumahmu?
- Bab 67 Coba untuk tidak percaya padaku lain kali
- Bab 68 Jangan terlalu kekanak-kanakan
- Bab 69 Balik dan ganti bajumu
- Bab 70 Jelas-Jelas itu kau sendiri
- Bab 71 Timothy, Sudah cukup?
- Bab 72 Apakah semua pria suka dengan yang baru dan meninggalkan yang lama
- Bab 73 Masa depan, tak ada yang tahu.
- Bab 74 Mirip apa sekarang kamu ini
- Bab 75 Kamu adalah Nyonya Timothy, dan sekertaris Jane
- Bab 76 Jane, kemari dengan ku
- Bab 77 Puas dengan yang kamu lihat?
- Bab 78 Pulang ke rumah lebih awal
- Bab 79 Ada hal yang penting yang ingin ku sampaikan
- Bab 80 Jane, kamu punya aku
- Bab 81 Apakah kali ini kamu bisa percaya padaku
- Bab 82 Kamu mencintaiku, tapi kamu tidak percaya padaku
- Bab 43 Timothy Huang, mari kita bercerai
- Bab 84 Kenapa kamu menjebakku
- Bab 85 Mari pergi ke biro urusan sipil untuk mengambil surat perceraian
- BAB 86 Hal yang tidak diketahui ku
- BAB 87 Timothy, Mari berpisah dengan damai
- Bab 88 Hamil
- Bab 89 Aku sudah mau pergi
- Bab 90 Mike Qi
- Bab 91 Anak Yang Gemuk
- Bab 92 Mike Qi adalah Pria Yang Baik
- Bab 93 Jane Tsu, Aku Ingin Menjadi Ayah Victor
- Bab 94 Tidak perlu mengucapkan terimakasih padaku!
- Bab 95 Kembali ke tempat semula
- Bab 96 Sudah lama tak bertemu!
- Bab 97 Direktur Huang, Apa yang ingin kamu lakukan
- Bab 98 Timothy Huang, Kau Jangan Keterlaluan Mengganggu Orang
- Bab 99 Aku Bahkan Belum Melupakannya Sedikitpun
- Bab 100 Lelaki Nona Tsu berganti Dengan Sangat Cepat
- Bab 101 Apa Kau Sudah Gila, Timothy Huang
- Bab 102 Setelah Ini Aku Tidak Akan Pernah Datang Lagi
- Bab 103 Orang Itu Timothi Huang Atau Bukan
- Bab 104 Kau Sedang Marah Apa
- Bab 105 Ayo kembali pergi berobat
- Bab 106 Takut Apa Kamu Jane?
- Bab 107 Manusia Itu Mulia Karena Tahu Keterbatasan Dirinya Sendiri
- Bab 108 Akan Kubunuh Kamu
- Bab 109 Aku Tidak Akan Menyerah
- Bab 110 Mau Ngapain Kamu Sebenarnya?
- Bab 111 Jane, Victor tersenyum padaku
- Bab 112 Kamu siapa?
- Bab 113 Kamu merasa bersalah, tak berani menatap ku?
- Bab 114 Kamu jangan kelewatan
- Bab 115 Aku menginginkan mu, Jane
- Bab 116 Kelihatan Konyol
- Bab 117 Tidak Seperti Yang Kamu Pikirkan
- Bab 118 Jane, Aku Merasa Tidak Enak Sekali
- Bab 119 Aku Tidak Akan Menikah Dengan Nicole
- Bab 120 Jangan Pergi, Jane
- Bab 121 Kita tak akan kembali
- Bab 122 Kamu tadi begitu terpesona
- Bab 123 Tidak akan ada hari seperti itu
- Bab 124 Jane, lama tak berjumpa
- Bab 125 aku sudah memikirkan nya.
- Bab 126 Apakah kamu begitu membenciku?
- Bab 127 Kamu pikir aku akan melakukan apa?
- Bab 128 Apakah ada sedikit karenaku?
- Bab 129 Kamu juga tahu bagaimana ia marah
- Bab 130 Mandilah denganku, Jane
- Bab 131 Kita sudah tidak ada hubungan apa-apa
- Bab 132 Victor Juga Anak Aku
- Bab 133 Bolehkah kamu memberikan aku satu kesempatan lagi?
- Bab 134 Segitu Tak Sabarnya Kamu Mau Pergi Dari Aku
- Bab 135 Ibuku Juga Senang Sama Kamu
- Bab 136 Dengan Begitu Aku Baru Bisa Cium Kamu
- Bab 137 Lepasin Aku, Timothy
- Bab 138 Sebenarnya Kamu anggap apa aku ini?
- Bab 139 Manajer Lin suka kali ya sama kamu?
- Bab 140 Jane, apa maksud kamu?
- Bab 141 Sakit sekali gila!
- Bab 142 Lusa Pergi
- Bab 143 Tidak ada kesempatan untuk bertemu lagi
- Bab 144 Banyak tuh orang yang mengejar nona Su
- Bab 145 Suatu hal yang menarik
- Bab 146 Kamu mikir terlalu banyak
- Bab 147 Timothy Kecelakaan
- Bab 148 Aku juga merasa diriku lucu
- Bab 149 Sudah, jangan ngomong lagi Jane
- Bab 150 Selamat pagi Jane
- Bab 151 Orang datang dan pergi
- Bab 152 Kamu menyiapkan untuk ku?
- Bab 153 Jane, aku belum membuat perhitungan dengan mu
- Bab 154 Aku tak bisa menerima mu lagi
- Bab 155 ini Paket untuk mu
- Bab 156 Kalau Kamu Sudah Kenyang, Kamu Baru Kuat Untuk Memukulku
- Bab 157 Bukankah Aku Sudah Menolakmu?
- Bab 158 Jangan Menggoda Laki-laki Lain
- Bab 159 Berpikir Memilih Siapa
- Bab 160 Ikuti Kata Hati
- Bab 161 Cepatlah pergi ke sampingnya
- Bab 162 Aku ingin memelukmu
- Bab 163 Tolong temani aku beberapa hari ini
- Bab 164 Apa yang terjadi padamu hari ini?
- Bab 165 Timothy Huang, jangan seperti ini
- Bab 166 Aku Cinta Kamu
- Bab 167 Turun Sendiri atau Aku akan Menggendongmu?
- Bab 168 Kebetulan, Aku Juga Mau Mandi
- Bab 169 Aku Pulang Denganmu
- Bab 170 Kau Jangan Mengucapkan Kata-kata yang Begitu Melukai Orang
- Bab 171 Aku hanya cemburu kepada Michael Qi
- Bab 172 Pria mana lagi yang seperti dia
- Bab 173 Kamu bilang apa yang harus kulakukan
- Bab 174 Terimakasih sudah menungguku
- Bab 175 Masih dengan kata sandi yang sama
- Bab 176 Kau Jangan Pergi Lagi, Ya?
- Bab 177 Aku Mengingat Kata-Kata Mu
- Bab 178 Dia Adalah Isteriku
- Bab 179 Tidak Masalah, Kau Tidak Perlu Bergerak
- Bab 180 Setelah Aku Sadar
- Bab 181 Aku bantu kamu ngomong
- Bab 182 Tunggu aku, tidak lama kok
- Bab 183 Kamu begitu antusias, aku jadi tak bisa menghadapi
- Bab 184 Teman waktu dulu
- Bab 185 Kejutan
- Bab 186 Tidak Bisa Menjualmu
- Bab 187 Jane, Menikahlah Denganku
- Bab 188 Berpura-pura Tidak Melihat Apapun
- Bab 189 Hal Yang Sangat Penting
- Bab 190 Direktur Huang Cemburu
- Bab 191 Rencana Kapan Menikah
- Bab 192 Kapan Menikah
- Bab 193 Sungguh Tidak Tahu Malu
- Ba'b 194 Masalah Tidak Normal Pasti Ada Sesuatu Yang Aneh
- Bab 195 Kamu Sudah Memikirkan Perasaan Aku?
- BAB 196 Terjadi Sedikit Konflik
- Bab 197 Kamu Selamanya Begitu, Selalu Menganggap Sendiri benar
- Bab 198 Jane TsuKamu Mau Ribut Gimana Terserah
- Bab 199 Mungkin Terlalu Mencintaimu
- Bab 200 Tidak Apa, Aku Hanya Sudah Terbiasa
- Bab 201 Timothy Huang, tidak bisakah kamu mempertimbangkannya untukku?
- Bab 202 Tidak ada seorang pria yang bisa bertahan
- Bab 203 Biarkan saja masalah itu berkembang dengan sendirinya
- Bab 204 Sudah setengah bulan
- Bab 205 Apakah kamu akan merindukanku?
- Bab 206 Telepon dua kali sehari
- Bab 207 Salju lebat
- Bab 208 Aku merindukanmu
- Bab 209 Mengapa Kamu Bisa Disini?
- Bab 210 Jangan Menggangguku, Timothy
- Bab 211 Direktur Huang Sudah Tidak Sabar Menunggu
- Bab 212 Membuatmu Merindukanku
- Bab 213 Selamat datang kembali Jane Tsu
- Bab 214 Mau aku peluk tidak, Tsu Tsu?
- Bab 215 Jane Tsu, menikah lah denganku
- Bab 216 Terima kasih Jane Tsu
- Bab 217 Silahkan Nyonya Huang mengikuti standar ini
- Bab 218 Timothy, haruskah begitu?
- Bab 219 Apakah kamu tidak memiliki komentar kepada istriku?
- Bab 220 Kamu pikir saja sendiri
- Bab 221 Kamu tidak bercanda kan?
- Bab 222 Lain kali harus ingat
- Bab 223 Aku sangat mencintaimu
- Bab 224 Kalau begitu kamu jangan mengganggunya
- Bab 225 Aku tidak bilang kamu tidak boleh ikut pergi
- Bab 226 Kamu adalah ayah kandung Victor
- Bab 227 Jane, Aku gugup
- Bab 228 Sudah Cukup
- Bab 229 Kamu tidak perlu khawatir, aku ada disini
- Bab 230 Timothy, Aku ingin menciummu
- Bab 231 Aku tidak akan mendengarkan penjelasanmu
- Bab 232 Masalah ini adalah Michelle Lin yang melakukannya
- Bab 233 Kamu sangat berantusias
- Bab 234 Pilihanku adalah Jane Tsu
- Bab 235 Memberitahumu setelah kembali
- Bab 236 Aku akan memperlakukanmu dengan baik selamanya
- Bab 237 Selalu ditindas orang
- Bab 238 Hubunganku dengannya tentu baik
- Bab 239 Sangat terkejut ya, Jane Tsu?
- Bab 240 Kedamaian nyata atau palsu
- Bab 241 Jane Tsu, Jangan Angkuh
- Bab 242 Apa untungnya menipumu!
- Bab 243 Apakah pekerjaan lebih penting dari istri?
- Bab 244 Nyonya Huang, Nyonya Hebat Sekali
- Bab 245 Biarkan suamimu ini menghiburmu
- Bab 246 Alasanmu ini tidak masuk akal
- Bab 247 Playing Victim
- Bab 248 Dengar-dengar ada yang menindasmu
- Bab 249 Jangan ditahan sendiri jika ada yang salah
- Bab 250 Aku Harus Memilih Makanan Yang Paling Mahal
- Bab 251 Kita Tidak Saling Kenal
- Bab 252 Isteriku Tidak Menginginkannya
- Bab 253 Aku Akan Berusaha
- Bab 254 Kamu Tidak Tahu Apa Yang Laki-Laki Inginkan
- Bab 255 Kecuali Kamu Memberinya Obat Dosis Tinggi
- Bab 256 Sangat Merindukanmu
- Bab 257 Kamu Berpikir Terlalu Jauh
- Bab 258 Jangan Harap
- Bab 259 Terlalu Banyak Informasi
- Bab 260 Mengapa Kamu Di Sini?
- Bab 261 Kalian Bicarakan Baik-baik
- Bab 262 Bukan Karena Ini
- Bab 263 Kamu Ini Benar-benar Menyembunyikan Masalah Dari Aku
- Bab 264 Bodoh
- Bab 265 Mendingan Melahirkan Seorang Putra Kandung Sendiri
- Bab 266 Victor Tidak Ada Dirumah
- Bab 267 Aku Setiap Hari Paling Sedikit Telepon Kamu Sekali
- Bab 268 Nyonya Huang, Ingat Status Kamu
- Bab 269 Ini Aku Tidak Bisa Menyetujui Kamu
- Bab 270 Jika Begitu Kamu Mengajarkan Aku Sebentar
- Bab 271 Aku Benar-Benar Mengagumi Anda
- Bab 272 Aku Tentu Saja Tidak Akan Sungkan
- Bab 273 Kamu Jangan Marah
- Bab 274 Cinta Yang Kuat Begitu Juga Tanggung Jawab
- Bab 275 Aku Hanya Ingin Pulang Melihat Victor
- Bab 276 Terima Kasih Atas Susah Payahnya Kamu, Direktur Lu
- Bab 277 Mungkin Ini Baru Namanya Perempuan
- Bab 278 Masih Berkelakuan Seperti Seorang Anak Kecil Saja
- Bab 279 Suara Kamu Kecilan Istri
- Bab 280 Sangat Patuh, Istri
- Bab 281 Aku sedikit iri padanya
- Bab 282 Hal yang dulu
- Bab 283 Seluruh dunia tahu
- Bab 284 menggunakan sisa hidupku
- Bab 285 Masih ada kejutan, Nyonya Huang
- Bab 286 Aku bilang istriku cantik
- Bab 287 Aku tahu kamu ingin kesini
- Bab 288 Semuanya salahmu
- Bab 289 Sayang, bisakah kamu menggendongku?
- Bab 290 Timothy, aku sangat mencintaimu
- Bab 291 Dalam kehidupan ini, hanya kamu
- Bab 292 Nyonya Huang, berani bertaruh?
- Bab 293 Nyonya Huang, kamu kalah
- Bab 294 Lagian bukan belum pernah menyentuhnya
- Bab 295 Aku tidak akan bicara dengan pria tidak dikenal lagi
- Bab 296 Timothy Huang, tenang sedikit.
- Bab 297 Aku hamil
- Bab 298 Aku mencintaimu