Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 215 Jane Tsu, menikah lah denganku

Aku pun terdiam sejenak, tidak di sangka dia bisa langsung membiarkan ku tidur.

"Tidak bisa tidur?"

Dia pun bertanya lagi kepada ku, aku pun segera menggelengkan kepala :"ngantuk, cepat tidur sana."

"Iya."

Setelah Timothy Huang menjawab ku, aku pun langsung menutup mata, karena terlalu lelah, jadi aku pun langsung tertidur.

Semalam tidur terlalu cepat, namun belakangan ini aku sudah terbiasa bangun jam 8, begitu juga dengan hari ini.

Aku kira saat aku membuka mata, Timoyhy Huang sudah terbangun, tidak disangka dia masih ada disini.

Aku pun terdiam sejenak, lalu aku pun langsng mengambil Hp untuk memastikan jam.

Melihat sudah jam 8, aku pun segera menariknya : "Timothy Huang, sekarang sudah jam 8:05, kalau kamu tidak bangun sekarang, kamu akan terlambat kekantor."

Walaupun dia itu bos, tapi kalau selalu terlambat juga akan terkesan tidak bagus kan?

Alhasil dia memegangnya dengan satu tangan dan membuat aku tidak bisa bergerak :"hari ini aku tidak kekantor, bibi Zhao hari ini juga tidak akan datang kemari lagi."

Aku pun terkejut, "kamu bolos kerja?"

"Beberapa hari yang lalu aku baru pulang dari luar kota."

Dia sambil ngomong, tiba-tiba mencium ku.

Aku pun langsung mendorongnya : "belum sikat gigi."

"Tidak apa-apa, aku tidak keberatan kok."

Dia pun memegang kepala belakang ku dan mencium ku lagi.

"Aku....."

Aku yang keberatan!

Tapi Timothy pun tidak memberikan ku kesempatan membalas perkataannya, dia langsung mencium ku lagi.

Karena takut saat Victor bangun dia tidak menemukan orang, jadi aku pun langsung mendorongnya.

Lalu dia pun seperti kesakitan dan berkata :"Apa kamu mau membunuh ku, Jane Tsu!"

Aku tadi tidak memperhatikan, jadi tidak tahu menendang apa.

Lalu aku pun melihatnya, "kamu tidak apa-apakan?"

"Menurut kamu?"

Dia melihat ku dengan tatapan yang kusam, aku pun jadi merasa bersalah, "aku, aku pergi buat sarapan dulu yah!"

"Tidak minta maaf pula."

Sepertinya Timothy sedikit marah, lalu saat ak melihat mukanya yang sudah mendingan pun ak baru mulai legah.

"Cepat bangunlah, sudah mau jam 9."

Setelah aku selesai ngomong, aku pun langsung pergi bersih-bersih.

Karena bangun kesiangan, jadi aku tidak masak apa, cuma masak mie dan merebus telur dan sayur-sayuran.

Setelah aku selesai merebus mie, aku pun mendengar Victor yang memanggil ku.

Saat ini, Timothy pun beru keluar dari kamar, aku yang sedang meniris mie pun menyuruhnya untuk melihat Victor, "Cepat kamu lihat Victor dulu, dia sudah bangun, sedang panggil-panggil ku."

Karena pada saat dia panggil mama tidak ada orang yang menghampirinya, dia pun memanggil papa.

Kali ini tanpa aku banyak ngomong, dia pun langsung lari menghampiri Victor.

Musim dingin seperti ni, diluar sangat dingin, namun karena di kulkas sudah tidak ada sayur lagi, jadi jam 10an kami bertiga pun pergi membeli sayur.

Tahun ini, musim dingin di kota A terasa begitu dingin, barulah keluar rumah, aku sudah mulai gemetarn.

Melihat Victor yang memakai baju yang begitu banyak, dan dia juga lagi di peluk oleh Timothy, dan dia juga memakai topi di kepalanya, hanya terlihat matanya saja.

Melihatnya tidak merasa kedinginan pun, aku merasa legah.

Hari sabtu Cedric Xu menelpon ku, tanya apa aku ada dirumah atau tidak, dia baru pulang dari luar negeri, dan membawakan aku sedikit buah cherry.

Aku pun melihat Timothy Huang yang sedang beain dengan Victor :"Nanti Cedric Xu mau datang kemari, dia mau membawakan kita sekardus Cherry."

Lalu dia pun melihat ku dan hanya berkata, "oh."

Aku sedikit lucu melihat orang ini, dia masih saja mengingat kejadian dulu, padahal aku sudah jelaskan semuanya ke dia, tapi dia masih saja tidak puas sendiri.

Aku pun membolehkan Cedric Xu untuk datang, kebetulan malam bisa masak hotpot.

Cedric Xu jam 6an ternyata sudah datang kemari, dia sambil memeluk 2 kotak Cherry, Timothy pun membukakannya pintu, ak sambil memindahkan sayuran dari dapur keruang tamu sambil memanggilnya : "kak."

"Aku dengar-dengar kamu habis dari kota J, disana dingin tidak?"

Aku pun menganggukkan kepala, kemudian menggelengkan kepala :"diluar terasa dingin, namun kalau di dalam ruangan tidak terasa dingin, tidak lebih dingin dari disini."

Aku sedang sibuk membereskan barang-barang, lalu aku menarik Timothy dan berkata :"tolong bantu ku ngobrol dulu dengan kakak."

Dia pun melihat ku seakan-akan tidak mau ngobrol dengan Cedric Xu, namun aku tidak mempedulikannya, aku langsung pergi ke dapur mencuci sayur-sayuran.

Aku juga tidak peduli kalau mereka nanti malah berantem, mereka sekarang juga sudah dewasa semua, kalau dulu ya masih bisa di mengerti, tapi kalau sekarang mereka masih mau berantem, aku pasti akan marahin Timothy.

Saat aku keluar, walaupun mereka tidak sedang ngobrol, tapi kelihatannya juga sudah lumayan akrab.

Aku pun melihat Cedric yang sedang bermain dengan Victor, "sini bantu aku sebentar."

Kali inu kami makan lebih banyak dari sebelumnya.

Victor masih kecil, masih belum bisa mengingat orang, namun karena satu bulan yang lalu Cedric pernah kemari, dan membawakan dia mainan, dia pun jadi ingat dengan Cedric.

Kali ini malah dia mau duduk sama Cedric, saat Timothy mau menariknya pun dia menolaknya.

Aku pun mejelitkannya, mengingatkan dia jangan terlalu keanak-anakan.

Setelah selesai makan, aku pun menyuruh Timothy mencuci piring, aku juga meletakkan Victor di tempat bermainnya, agar dia bisa main sendiri.

"Kalian kapan akan menikah?"

Aku pun melihat kearah dapur, karena ada tangga kecil, jadi tidak kelihatan Timothynya.

Setelah meminum teh, aku pun baru menjawabnya :" tergantung dianya."

Kita juga sudah tidak kecil lagi, apalagi sudah bertemu dengan banyak masalah, jadi aku tidak mau banyak pikir-pikir lagi.

Cedric Xu pun melihat ku dan tersenyum : "Sepertinya kamu sudah mulai dewasa."

Aku pun jadi tidak enakan :"ini bukan candaan."

Setiap kali aku dan Timothy berantem, dia pasti tahu, buat malu saja.

Setelah Timothy selesai mencuci piring, aku pun pergi memotong buah, setelah mereka memakan buah, mereka bilang mau membicarakan sesuatu diruang buku sana.

Aku juga tidak bisa melarang mereka, lebih baik kalau mereka tidak ngobrol.

Tidak lama kemudian, sekitar 15 menitan, mereka pun sudah keluar.

Saat itu juga sudah malam, Cedric melihat ku dan berkata :"Jane Tsu, aku pulang dulu ya, lain kali aku baru datang lagi."

Aku pun menganggukan kepala dan mengantarnya keluar rumah.

Aku pun melihat Timothy yang ada dibelakang ku :" apa yang kalian bicarakan?"

Lalu dia pun memeluk ku dan membawa ku keruang tamu.

Aku lun melihat Victor, lalu berkata :" jangan begini, cepat lepaskan aku, Victor sedang melihat kita."

Saat aku sedang berkata, Victor pun sedang melihat kearah kami.

Tidak disangka saat itu Timothy malah mencium ku dan berkata :"takut apa, biar Victor tahu hubungan papa dan mamanya sangat baik."

Aku merasa lucu dan aku pun memukulnya pelan :"Ngomong apa kamu ini, Victor masih begitu kecil kamu sudah mengajarinya yang bukan-bukan."

"Ini namanya pelajaran kasih sayang."

"Sembarangan!"

Aku tidak mau ribut dengannya lagi :"Timothy, cepat lepaskan aku!"

Sama seperti kungkang, sedikit pun tidak ada kebisaannya, untung dia itu bos.

​Alhasil, dia bukan hanya tidak melepaskan aku, dia bahkan semakin mengencangkan pelukannya, lalu dia pun membisikkan ku sesuatu :"Jane Tsu, menikahlah denganku."

Novel Terkait

Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu