Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 41 Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu

Aku bermimpi, bermimpi diriku berada di kamar yang gelap dan sunyi itu, lima pria itu menarik bajuku, tidak ada yang datang menolongku, aku juga tidak bisa keluar.

Aku tidak berhenti meminta tolong, tapi tidak ada yang datang menolongku.

Mendengar suara Timothy Huang, aku segera membuka mata, melihat wajah Timothy Huang di hadapanku, baru menyadari diriku sedang mimpi buruk.

“Mimpi buruk?”

Timothy Huang melihatku, tangannya di dahiku membantuku menyeka keringat. Mengingat mimpi buruk tadi aku bangun dan duduk langsung memeluknya:” Timothy Huang, aku bermimpi.”

Dia menepuk punggungku sambil menenangkanku: ”Jangan takut, tidak apa-apa.”

Aku menganggukkan kepala, tidak bisa menahan lalu menangis.

Aku tidak apa-apa, hanya sebelumnya aku diracuni dan kelaparan selama beberapa jam, lalu terlalu ketakutan, oleh karena itu tadi aku pingsan.

Aku menyuruh Timothy Huang membantuku mengurus proses keluar dari rumah sakit, dia tidak bersedia, tapi aku mengatakan kepadanya di rumah sakit aku merasa tidak aman, Timothy Huang melihat wajahku yang ketakutan, akhirnya setuju mengurus proses keluar dari rumah sakit.

Di dalam mobil, aku baru mengingat satu hal:” Timothy Huang, apakah orang-orang itu sudah ditangkap?”

Dia menganggukkan kepala, dengan tangannya yang kosong menggenggam tanganku: ”Sudah ditangkap, beberapa berandalan yang mabuk, melihatmu seorang diri, sehingga muncul pikiran itu.”

Saat Timothy Huang berbicara, wajahnya dingin, menguatkan gengamannya di setir.

“Jangan sendirian pergi ke tempat terpencil seperti itu lagi.”

Tadi aku ingin mengatakan kepadanya semua ini berhubungan dengan Nikita Shin, tapi mendengarnya berkata seperti itu, sesaat aku tidak bisa mengatakannya. Aku mengatakan ini tidak memiliki bukti, dan juga aku pergi ke tempat seperti itu karena Royzen Tsu, aku tidak ingin Timothy Huang tahu mengenai masalah Royzen Tsu, akhirnya tidak mengatakannya:” Aku mengerti.”

Didepan sedang lampu merah, dia memutar kepalanya melihatku: ”Jangan khawatir, aku akan memeriksa masalah ini.”

“Terima kasih.”

“Aku tidak muncul disaat paling berbahaya dimana kamu membutuhkanku, hal ini tidak akan terulang lagi, Jane Tsu, aku berjanji.”

Dia tiba-tiba melihatku, mata hitamnya penuh ketetapan hati.

Aku sangat jarang melihat Timothy Huang yang seperti ini, janjinya lebih mengharukan daripada ‘sampai akhir hayat’ yang sering dikatakan.

Aku tahu, Timothy Huang sangat peduli kepadaku, juga sangat mencintaiku.

Setelah masalah itu, Timothy Huang memaksa membiarkanku mengambil cuti dan beristirahat dirumah, aku tahu itu salah, tapi hanya bisa mengambil cuti.

Aku tidak percaya dengan hasil investigasi yang diberikan polisi, lima orang ini bisa jadi memang kebetulan melewati jalan ini, tapi aku diikat di dalam sebuah rumah kosong dan dibiarkan kelaparan berjam-jam, juga dilemparkan ke lorong seperti itu.

Bagaimanapun memikirkannya kelihatan mencurigakan, tapi hasil investigasi yang diberikan oleh polisi, orang-orang itu adalah penagih hutang, tapi salah mengenali orang, jadi akhirnya melepaskanku.

Hasil investigasi ini kedengarannya tidak bermasalah, tapi bagaimana menjelaskan telepon mengenai hutang Royzen Tsu?

Jelas sekali ada orang yang ingin menuntunku kesini, tapi polisi malah mengatakan Royzen Tsu tidak berhutang kepada orang lain, telepon yang aku terima adalah penipuan lewat telepon.

Setelah menutup telepon, hatiku masih belum bisa melepaskan masalah ini.

Setelah memikirkannya, aku memutuskan mencari Nikita Shin untuk mencari tahu masalah ini. Tapi Nikita Shin tidak mengangkat teleponku sama sekali, tidak ada cara lain, aku hanya bisa dengan membayar seseorang untuk mencari tahu keberadaan Nikita Shin.

Sangat tidak mudah baru megetahui hari ini Nikita Shin berada di Four Season Hotel, aku segera naik taksi menuju kesana, tapi tak kusangka aku akan melihat kejadian yang tidak dapat dipercaya.

Awalnya aku mengira Nikita Shin tidak bersedia bertemu denganku, kalau begitu biarpun aku mengetuk pintu, dia juga tidak akan membukakannya dan menemuiku, jadi aku berbohong, aku mengatakan aku adalah teman Nikita Shin, dan menipu resepsionis untuk mendapatkan kartu.

Aku hanya tidak menyangka aku akan melihat Timothy Huang di dalam, punggungnya membelakangiku, Nikita Shin berdiri didepannya, tangannya berada di tubuh Timothy Huang.

Saat aku masuk, Nikita Shin mengangkat kepalanya dan melihatku.

Dia sudah melihatku, tapi dia tidak berkata apa-apa, bahkan melihatku dengan menantang.

Aku marah hingga seluruh tubuhku bergetar, membalikkan badan dan pergi, setelah keluar dari kamar semakin berjalan semakin kesal, aku mengembalikan kartu kepada resepsionis, dan langsung berlari keluar.

Aku juga tidak tahu sudah berapa lama aku berlari, air mataku mengalir tidak berhenti, pandangan mataku buram, juga tidak bisa melihat dengan jelas, dan langsung menabrak orang yang didepanku.

Novel Terkait

Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu