Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 127 Kamu pikir aku akan melakukan apa?

" Nyonya Jane, apakah rusaknya hubungan anda dengan Direktur Timothy hanyalah skandal, apakah itu benar?"

"Nyonya Jane, katanya anda dan Direktur Timothy sudah mempunyai putra, ini adalah putra kalian?"

" Nyonya Jane, katanya kali ini anda kembali ke kota A untuk rujuk dengan Direktur Timothy, apakah benar?"

" Nyonya Jane, katanya Direktur Timothy masih tak bisa melupakan anda, apakah tunangan Direktur Timothy Nicolle Shen adalah batu sandungan di hubungan kalian?"

"...."

Aku belum sempat mencerna semuanya, aku sudah berada di pelukan Timothy Huang, tapi pertanyaan menyerang satu demi satu, aku belum jelas.

" Nyonya Jane----"

Dengan cepat, Berta Fang yang dari tadi menunggu ku juga ikut membantu.

Orang itu berdesak-desakan, aku menggendong Victor Tsu, dan Timothy Huang terus melindungi, kami tidak terluka sedikitpun, sampai di mobil, Timothy Huang dan Irfan Lee menahan wartawan-wartawan itu, membiarkan aku masuk ke mobil.

Baru saja masuk, Timothy Huang juga ikut masuk, saat ini aku menyadari aku di mobilnya.

Aku melihat keluar banyak sekali wartawan, dan jika turun dari mobil saat ini, tidak mungkin.

Aku menoleh ke arah Timothy Huang: " Timothy terima kasih."

Dia menoleh kearah ku, tatapan nya belum sempat beralih, dan ketahuaan oleh ku.

Aku tertegun, raut wajahnya berbalik normal: " beberapa hari ini kamu dan Victor tak boleh kembali ke kota D"

aku membuka mulut, melihat wartawan yang tadi, pasti mengerti: " Apakah aku telah merepotkanmu?'

Dia melihat ku sebentar, beberapa saat baru membuka mulut: " Tidak, jangan berpikir yang tidak-tidak."

Aku diam.

Saat ini aku baru menyadari aku tidak memberitahu keputusan ku datang ke kota A pada Timothy Huang, dan keadaan hari ini, kalau Timothy tidak muncul, dan aku menggendong Victor Tsu, jika sekelompok wartawan itu menyerang, aku pasti tak akan bisa keluar.

Itu bukan yang terpenting, yang terpenting adalah Victor Tsu masih kecil, kalau aku jatuh di kerumunan itu, hasilnya pasti tak baik.

Timothy Huang berbalik diam, Victor yang berada di pelukan ku tiba-tiba menarik tangan nya: " Pa, paman-----"

Aku tak menyangka Victor akan tiba-tiba memanggilnya, dan menyebutnya dengan sebutan paman, aku merasa tak nyaman, sadar dan melihat Timothy Huang, raut wajahnya kaku.

Aku berencana menarik Victor Tsu, tapi dia sudah duluan memeluk Victor: " Victor, aku adalah ayah, panggil ayah------, ayah!"

Aku tertegun, akhirnya membiarkan nya. dia adalah ayah Victor, biarkan Victor memanggil ayahnya, tak ada yang salah.

"a, ayah."

Victor memiliki bakat yang baik, dia belajar bicara dengan sangat cepat, biasanya aku mengajarinya kosakata yang sederhana, menyebutnya tiga empat kali, dia sudah bisa menuturkan nya dengan baik, dan bila dengan teliti lagi, dia sudah bisa memanggil orang itu dengan sangat jelas.

Wajah tegang Timothy menjadi lembut, aku menoleh melihatnya dengan sabar mengajari Victor memanggilnya ayah, aku merasa hati ku seperti tertusuk.

saat aku sedang melamun, dia tiba-tiba melihat ke arah ku.

Bola matanya yang hitam melihat kearah ku, aku sedikit salah tingkah, mengalihkan pandangan.

Dan sepanjang perjalan, Timothy Huang yang menggendong Victor Tsu.

Aku melihat ke luar jendela, Timothy Huang yang berada di samping terus memanggil " Ayah, ayah", tak tahu mengapa, aku merasa ingin menangis.

Mobil berhenti di lobby sebuah komplek perumahan, Timothy Huang menggendong Victor, menoleh ke arah ku: " Sudah sampai, turun saja."

Aku mengangguk.

Masalah hari ini mungkin akan muncul, lebih baik Timothy Huang yang menggendong Victor, kalau saja ada yang datang, setidaknya Timothy akan lebih tegar.

Aku dan Timothy masuk ke lift, dan akhirnya berhenti dilantai enam, sebelum keluar dari lift dia melirik ku, aku tahu apa artinya, mengikuti nya.

Pintu terbuka dengan sidik jari, dia membuka pintu, aku mengikutinya.

" Disini keamanan sangat baik, beberapa hari ini kamu tinggal disini saja, kalau semuanya sudah beres, aku akan memberitahu mu."

Aku tak tahu masalah intinya, hanya mendengar dari Cedric Xu kalau di keluarga Huang terjadi sedikit masalah.

Melihat Timothy Huang, aku ingin menanyakan nya, tapi akhirnya aku menahannya.

Sudah lah, aku dan dia sudah tak ada hubungan, perhatian ini, sebaiknya aku simpan saja.

Saat itu Victor Tsu yang berada di pelukan Timothy Huang menanggi, aku mengambil bubuk susu dari tas ku, dan melihat Timothy Huang: " Victor lapar, aku pergi memasak air panas, kamu gendong dulu ya."

Dia mengangguk, aku ke dapur memasak air panas.

" Berikan Victor pada ku."

Victor mencium wangi susu, berkedip-kedip melihat ku.

Akupun tertawa, sangat menggemaskan.

Setelah minum susu Victor Tsu mengantuk, aku tak sempat memperdulikan Timothy Huang, aku pergi menidurkan Victor Tsu, masuk ke kamar dan menyadari ada ranjang bayi di sana.

Biarpun ada rasa penasaran, tapi aku menahannya, untuk tidak menanyakan Timothy huang.

" Aku tidak akan keluar sembarangan."

Aku keluar, dan menyadari dia masih disana, hanya bisa membuka topik pembicaraan.

Dia mengangguk, " Kesini sebentar."

Dia berbicara, dan berjalan ke arah pintu.

Aku sedikit tak mengerti, tapi masih menurutinya.

Aku berjalan, dan dia tiba-tiba menarik tangan ku menggengam pergelangan tangan ku, aku sadar dan memberontak, dia lalu dengan tenang berkata: " Kamu kenapa?!"

Dia mendongak melihat ku, tertawa: " Aku hanya ingin memasukan sidik jari mu, kenapa kamu begitu kaget?"

Mendengar penjelasannya, aku menyadari bahwa aku salah paham, dengan malu berkata: " Maaf, aku salah sangka."

"Ya."

Dia menarik tangan ku, kali ini aku tidak memberontak.

Dia mendekatkan tangan ku kesana tiga kali, telah berhasil di atur, tapi Timothy Huang belum melepas tangan ku.

Karena kesalah pahaman yang tadi, kali ini aku tidak berani memberontak, hanya bisa memutar tangan ku melepaskan genggaman nya.

Dia tak melepaskan nya, berjalan ke depan, mendekapkan ku di dinding.

Timothy Huang menunduk melihat ku, bola matanya yang hitam menatap ku.

Dia sangat dekat, nafas nya mengenai tubuh ku.

Aku tahu seharusnya aku menghindari, tapi tak tahu kenapa, aku tiba-tiba kaku, tak bisa bergerak, hanya tersisa jantung ku yang berdetak kencang.

" Jane, kamu tadi mengira aku akan melakukan apa?"

Suaranya berat, seperti suara biola.

Aku melihatnya dan diam.

Tatapannya beralih, dan semakin mendekat ke wajah ku.

Aku melihatnya semakin mendekat, pikiran ku kosong, saat nafasnya mengahampiriku, aku sadar dan menutup mata.

Novel Terkait

Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
5 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Adieu

Adieu

Shi Qi
Kejam
5 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu