Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 272 Aku Tentu Saja Tidak Akan Sungkan

Keluar dari toilet, seluruh badan aku tetap terasa dingin, tiada hentinya menggigil.

“Bagaimana, Apa masih dingin?”

Aku melihat Jeremy Zheng sekali, mengeleng-geleng kepala: “tidak apa-apa, kamu cepatan pergi melihat kondisi tempatnya, walaupun sebentar ini tidak banyak orang, tapi juga tidak sedikit, sebentar lagi jangan jadi kacau!”

Jeremy Zheng melihat aku, sedikit ragu: “Tapi kamu… …”

Aku mengeleng-geleng kepala: “Aku mana ada selemah gitu! Aku berhangat-hangat disini, sebentar lagi baru keluar cari kamu!”

“Benarkah tidak perlu mengantar kamu balik ke hotel?”

Mendengar perkataan Jeremy Zheng, aku tidak tertahan bersenyum: “Jeremy Zheng, masalah ada yang mendesak ada yang tidak, kita menyiapkan begitu lama, tidak boleh muncul masalah, kamu jangan pedulikan aku! Apalagi, badan aku sendiri, apa aku bisa tidak tau?”

Jeremy Zheng mengamati aku melihat sebentar, akhirnya baru mengangguk-anggulk kepala: “Baiklah, kalau begitu kamu pergi ke tempat istirahat situ berterima kasih dulu, saat ini luar hujan, angin juga besar, sangatlah dingin!”

Aku mengangguk-angguk kepala, tapi melihati dia pergi, aku malah tidak pergi ke tempat istirahat, dan malah ketemu suporter mereka, mengembalikan seragam tim ke mereka, “Beberapa hari ini terima kasih dengan susah payah kalian, pertunjukan hari ini sangat bagus.”

“Nona Tsu, Anda sungguh sungkan, hari ini bagian kami telah terjadi masalah, dan juga kamu yang menyelesaikannya, akulah yang harus berterima kasih anda!”

Aku mengeleng-geleng kepala, akhirnya hari ini aku benar-benar tau rasa susah payah suporter, jangan melihat orangnya keluar menari ke kamu hanya berapa menit itu saja sudah bisa mendapatkan berapa ratus yuan, tapi perlatihan secara pribadi, malah tidaklah sedikit.

Dan lagi demi menarik perhatian, kali ini, tarian pembuka acara kami diatur ulang, aku latihan hampir dua jam baru secara terpaksa bisa mengikutinya, mereka setengah bulan ini, demi tidak muncul kesalahan, tentu saja banyak latihan.

Mereka semuanya sudah berdandan, tapi mukanya memerah dilihat juga tau karena tiupan angin, bukan sendirinya memakai pemerah pipinya.

Disaat pengakhiran malam masih memerlukan mereka untuk keluar sekali, akan tetapi pengakhiran malamnya tidak perlu membuat gaya, jadi kurang satu orang tidak pengaruh, aku juga tidak perlu naik mengantikan orang.

Berpikir sampai disini, aku segera mengambil keluar lima ratus yuan dari dalam tas, memberi ke ketua tim: “Kalian pergi pesan segelas jahe gula merah, jangan sampai balik masuk angin, aku keluar mengamati sebentar!”

Selesai berbicara, aku menyumbat uangnya ke tangan dia, lalu aku berjalan ke luar.

Aku harus mengatakan , hari ini benar-benar dingin sekali.

Tiga bulan lebih ini, bukan hari minggu, orang yang datang tidaklah banyak, tapi juga tidak sedikit, kebanyakan semuanya anak murid kuliah remaja, juga ada pasangan kekasih.

Aku sampai di bagian-bagian games, menyadari orang yang main tidak sedikit juga, dan akhirnya mengeluarkan nafas merasa lega.

“Jane Tsu,kamu kenapa tidak membuka satu payung?”

Kebetulan ketemu Jeremy Zheng, dia membuka payung segera lari kemari: “Kamu lihat-lihat, baju kamu telah basah semua!”

Aku memegang sekali, dengan tidak setuju: “Mana ada begitu lebai, hanyalah hujan gerimis, baju ini sangatlah tebal, mana bisa begitu mudah basah!”

Jeremy Zheng tidak pedulinya, menarik aku pergi mencari satu payung kasih ke aku.

Aku sudah melihat sekali seluruh bagian proyeknya, kemudian baru pergi belakang melihat peningkatan komponen hari ini, dan juga popularitas naskahnya.

Sekarang orang yang ada ditempatnya tidak banyak, menambah pengemar tidak termasuk cepat, setengah jam lebih ini, baru meingkatkan seribu pengemar.

Aku pergi mencari-cari pemberitahuan lagi, sudah ada dua media mengirim naskah.

Ketika orang bersibukan, waktu seperti akan ikut cepat, sebentar saja sudah lewat.

Malam baru bagian paling susah dan penting, dan lagi besok adalah hari minggu, malam ini orang yang datang tentu saja banyak sekali!

Demi menarik wisatawan, aku dan Jeremy Zheng berdua sengaja membuat sebuah acara pesta, mengumpulkan semua pencetakan untuk pertukaran hadiah, dan lagi hadiah semua sangatlah berlimpah.

Warna langit sudah menggelap, pajangan lampu di tempatnya telah menyala, aku dan Jeremy Zheng sedikit gugup.

Bagaimana hasil pada tempatnya di hari ini, tergantung pada malam ini juga.

Pengorbanan selalu ada penghasilan, pada saat jam tujuh lebih, pengemar belakang panggung kami dalam dua jam sudah naik lima puluh ribu lebih, topik heboh semakin lama semakin ke atas.

“Jane Tsu!”

Baru menaruhkan kembali Hp ke dalam kantong, Jeremy Zheng lalu kemari.

Dia melihat aku dengan sangat santai bersenyum: “Kegiatan kali ini, lebih bagus daripada keinginan kita!”

Benar! Pada mulanya hanya mengira jumlah data pengunjung hari ini bisa ada seratus ribu orang sudah sangat hebat, tapi tak terpikir, melihat dari penambahan pengguna program, hari ini jumlah data pengunjung setidak-tidaknya ada seratus lima puluh ribu!

Kali ini, kegiatan ini bisa dibilang telah menggemparkan keseluruh negeri.

Aku juga tak tertahan ketawa sekali: “Beberapa waktu ini terima kasih atas susah payah kalian!”

“Semua kerja keras tidak sia-sia!” Dia berkata, tiba-tiba berhenti sejenak: “Eh, apakah kamu sudah makan malam?”

Dia bertanya begitu, aku malah kelupaan, sedikit merasa tidak enak: “Lupa, kalau kamu?”

“Aku juga belum, akan tetapi aku merasa takut-takut dan gelisah terus, kamu tau aku menutupnya sampai sebelum jam tujuh, orang yang masuk ke lokasinya tidak lewat lima puluh ribu lebih, aku masih takut hasil yang diharapkan kita pun tidak dapat mencapai. Malahan tidak terpikir, waktunya hanya dua jam saja, sudah ada lima puluh ribu orang lebih!”

“Aku juga tidak terpikir!”

“Tetaplah kamu yang ada caranya, aku tau orang sekarang suka sesuatu yang baru dan aneh, kamu melihat ini sekali masuk malam hari, pajangan lampunya menyala, sekumpulan-sekumpulan orang datang!”

Walaupun alur orang begitu besar, mudah terjadi masalah, tapi kegiatan kali ini kita di pantai, seluruh wilayah pantai laut semua, tempat kosong malah lebih besar, bagian penjaga keamanan juga mempersiapkan dengan cukup, pada dasarnya tidak akan muncul masalah apa.

Pada saat jam sembilan lebih, kegiatannya sudah mau berakhir.

Aku melihat sekali belakang panggung, data hitungan itu membuat seluruh badan aku terkaget.

Pada mulanya yang diharapkan adalah seratus lima puluh ribu, sekarang sudah naik sampai seratus tujuh puluh ribu!

Ini tentu saja bukan hitungan orang yang masuk ke lokasi, kegiatan kali ini mempropagandakan semua di berbagai macam program, juga bisa secara offline mengundi, jadi pengemar belakang panggung menambah sangat cepat.

Pada saat jam sepuluh lebih, di tempat lokasinya sudah tidak begitu ada orang.

Hujannya ini sudah melayang seharian, aku sudah dingin sampai mati rasa.

Orangnya kurang lebih sudah pada pergi, pegawai kerja juga sudah mulai membongkar panggung.

Aku duduk di atas kursi, kaki sudah tidak ingin bergerak lagi.

Jeremy Zheng dengan girang sekali masuk: “Eh, June Tsu, kamu benar-benar disini! Jalan jalan jalan! Kita pergi makan camilan tengah malam!”

Aku melihat dia sekali, bersenyum-senyum: “Jiwa semangat kamu malah bagus!”

“Eh, aku merasa premi bulan ini sedang lambat lambat lambat menaik ke atas!”

Aku mendirikan badan: “Aku sudah memesan tiket besok pulang, sini, malam ini kita merayakan sepuasnya saja!”

“Tentu saja! Besok kamu pesawatnya jam berapa? Aku mengantar kamu!”

Aku baru ingin mengoyangkan kepala, berpikir-pikir, tetap mengatakannya juga: “Pesawatnya sore!”

“Kalau begitu tidak masalah! Besok hari sabtu, kan libur!”

Aku mengangguk-angguk kepala, dengan dia berjalan keluar.

Ketika melihat Louis Zuo, aku melongo sekali.

Dia melihati aku, duluan buka mulut: “Nona Tsu, kegiatan kali ini, sangat berhasil!”

Aku jarang melihat dia bersenyum, tapi hari ini malah jarang sekali melihat dia bersenyum.

Aku juga bersenyum: “Jasanya semua orang!”

“Malam ini jangan sungkan, semuanya masuk ke pembayaran aku!”

Aku mengejapkan mata sekali, “Aku tentu saja tidak akan sungkan!”

Jeremy Zheng yang disamping menarik aku: “Cepat cepat cepat, kita cepatan pergi, terlambat yang enak sudah direbut semua!”

Malam tidak makan apapun, sekarang aku benar-benar merasa lapar.

Di mobil telah tidur sepuluh menitan, ketika mobil berhenti, aku segera membukakan mata, melepaskan sabuk pengaman dan turun mobil.

Pada akhirnya angin menabrak kemari, aku hanya merasa kepala sedikit pusing, belum meresponnya, hanya terdengar suara Jeremy Zheng yang sedang memanggil aku saja, kemudian hal apapun juga tidak tau lagi.

Novel Terkait

Memori Yang Telah Dilupakan

Memori Yang Telah Dilupakan

Lauren
Cerpen
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
3 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu