Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 78 Pulang ke rumah lebih awal

Timothy Huang sangat membutuhkan dokumen nya, aku berlari kesana, setelah mengantarkan nya, Diana Yang masih berada di ruangan ku.

Aku menarik kursi, dan duduk di depan Diana Yang: " Apa yang terjadi?"

Diana Yang menatapku dan langsung menangis, aku tak bisa melihat orang menangis, ketika ia menangis, aku langsung menenangkan nya: " Kamu jangan menangis ya, ceritakan pada ku, apa yang terjadi!"

Aku sambil menenangkan nya dan memberinya tisu, tangisnya semakin menjadi-jadi, bicaranya sedikit tak jelas: " Jane, aku hamil."

" Bukan kah cuma hamil saja, kenapa harus menangis." Aku awalnya tidak sadar, jadi langsung melontarkan kalimat itu, saat aku tersadar, wajah ku kaku.

Diana Yang beberapa hari yang lalu putus dengan pacarnya, dan saat itu mengetahui dirinya hamil, itu hal yang buruk.

Aku juga tidak pernah mengalami hal sepeti itu, ketika sedikit tenang, aku mulai menanyai nya: " Kamu yakin? sudah memeriksanya ke rumah sakit? aku dengar banyak orang yang salah....."

Dan aku juga pernah hamil sekali, tapi aku tak begitu mengerti, hanya tahu kalau tidak pergi memeriksa ke rumah sakit, masih ada kemungkinan salah.

Diana Yang saat itu baru berhenti menangis, mendongak dan menggelengkan kepala pada ku: " aku menggunakan tespack, tapi aku sudah memeriksa nya beberapa kali."

Dan sebenarnya alat tespack sekarang tingkat kebenaran nya tinggi, dan dia sudah mengetes nya beberapa kali, harusnya hamil.

Tapi melihat Diana Yang menangis seperti ini, aku hanya bisa menenangkannya: " Kamu jangan panik, begini saja, siang nanti aku ijin untuk menemani mu kerumah sakit, kita lihat dulu hasil dari rumah sakit, nanti baru pikirkan yang lain."

Diana Yang tertegun, tapi tak menangis lagi: " Aku harap itu salah."

Aku mengusap-usap bahu nya: " Jangan berpikir macam-macam, hasil nya belum tentu benar."

Dan saat itu perasaan nya mulai membaik: " Yang kamu bilang benar, nah nanti siang kamu menemani ku kerumah sakit,bisakah?"

Di kantor aku tidak mempunyai banyak teman, dan aku sekarang sangat dekat dengan Diana Yang, aku pun tidak menolak permintaanya: " Tentu saja aku akan menemanimu, kamu sekarang ke toilet dan cuci muka, lalu pergi bekerja, dua jam lagi, aku akan menemani mu ke rumah sakit! jangan berpikir macam-macam, hanya hamil, bukan melahirkan!"

Diana Yang juga seorang sekertaris, harusnya tadi karena panik ia mencari ku, dan sekarang sudah tenang, dia mengerti apa yang ku katakan: " Aku tahu, maaf, sudah menganggu mu."

" Tak apa, kamu cepat pergi, sebentar lagi direktur Timothy selesai rapat, kalau dia melihat mu disini akan susah di jelaskan.

Tidak peduli bagaimanapun jam kerja, kalau melihat Diana Yang disini, itu tak terlalu baik.

Diana Yang mengangguk, saat memastikan aku menemani nya kerumah sakit.

Setelah Diana Yang pergi aku melanjutkan merapikan materi rapat kemarin, saat membuka layar komputer, aku merasa ada yang tidak beres, tapi aku teringat, nanti siang akan ijin untuk menemani Diana Yang ke rumah sakit, dan beberapa hari ini pekerjaan sangat banyak, aku juga tidak peduli, lalu tenggelam dalam kesibukan.

Sejam kemudian, Timothy Huang kembali, di belakangnya dengan sekelompok petinggi, aku tahu pasti masih membahas tentang produk baru.

Dan rapat kali ini ada Irfan Lee, jadi aku tak usah merapikan materi rapat hari ini.

Atasan ku di perusahaan ini adalah Irfan Lee, jadi untuk meminta ijin aku harus menghubunginya.

"Sekertaris Lee."

" Ada apa?"

Aku dulu jika ijin langsung saja menulis surat ijin, tapi aku baru pertama kali berada di bidang ini, dan lagi atasan nya adalah Irfan Lee, dan tidak mengerti kebijakan meminta ijin bagaimana, jadia aku juga tak tahu harus bagaimana.

" Sekertaris Jane?"

Melihat aku yang diam saja, Irfan Lee kembali memanggilku.

Aku tahu beberapa hari ini dia sangat sibuk, sangat tidak enak menganggu waktu nya, hanya bisa bicara: " Aku nanti siang ingin minta ijin, tapi tak tahu bagaimana."

" Cara minta ijin sekertaris disini tidak sama dengan bagian lain, kamu tulis saja surat ijin, lalu letakan di kantorku."

Sambil bicara, dia memeluk berkas dan pergi, lalu menoleh balik melihat ku: " Oh iya, Skertaris Jane, kamu sangat spesial, soal ijin, lebih baik bicara dengan Direktur Timothy."

Aku terdiam, dan agak malu: " Baiklah, aku mengerti, aku akan memberi tahu Direktur Timothy."

Sekarang Timothy sangat sibuk, aku sekarang hanya bisa fokus dengan kerjaan ku dulu.

Siang jam 12 adalah jam makan siang, pintu ruangan Timothy Huang belum terbuka, Diana Yang tadi mengirim pesan bertanya kepada aku kapan bisa pergi.

Diana Yang benar-benar panik, tapi Timothy Huang tidak tahu akan rapat sampai kapan, aku hanya bisa membuat Diana Yang menunggu.

Saat hampir jam 1, Timothy Huang baru keluar dari ruangan.

Aku awalnya ingin langsung masuk, tapi melihat ada para petinggi, aku menghentikan langkah kaki.

Timothy Menoleh melirik ku, alis nya naik, melambaikan tangan nya ke arah ku: " Sekertaris Jane, masuk saja."

Begitu dia memanggil, para petinggi pun melangkahkan kaki pergi.

Aku sebenarnya tidak enak, tapi tahu ini lebih baik dari pada bicara di hadapan orang banyak.

Aku berjalan masuk, melihat Timothy Huang duduk dikursi, memegang pelipisnya, sepertinya sudah rapat seharian, dan sangat capek.

" Direktur Timothy, aku siang ini ingin ijin."

Mendengar kalimat ku, tangan Timothy Huang berhenti, mengangkat kepala melihat ku: " Kamu ijin untuk apa?"

Aku berpikir sejenak, merasa itu adalah hal pribadi Diana Yang, jadi tidak memberitahu nya, hanya bisa berkata: " Teman ku ada sedikit masalah, siang ini aku menemaninya kerumah sakit."

Timothy Huang diam, aku juga tak tahu apa yang ia pikirkan.

Saat aku ragu, dia tiba-tiba bertanya: " Kamu malam ini pulang untuk makan malam?"

Aku diam, buru-buru menjawab: " Pulang, tapi bukan nya kamu akhir-akhir ini sangat sibuk?"

Dia mengedipkan mata. " Bagaimana pun sibuk nya juga harus makan."

" Ya ya ya, Direktur Timothy anda benar." Aku buru buru mengiyakan nya, dan bertanya: " Jadi apakah anda mengijinkan ku?"

" Ya, kembali dengan cepat."

Aku merasa lucu: " Aku bukannya berbuat apa juga."

" Siapa yang tahu, kamu bertemu dengan teman mu?"

Aku tahu siapa yang dimaksud Timothy Huang, setiap kali membahas Cedric Xu akan bertengkar, aku tak ingin ribut, buru-buru mengganti topik: " Kamu tak pergi makan?"

" Membantu ku memesan makanan bukannya tanggung jawab mu?"

Aku baru saja mau bilang kalau diriku tak tahu dia mau di pesankan, telepon dari Diana Yang berbunyi, aku menjawabnya, dan melihat raut wajah Timothy Huang berubah.

" Direktur, aku---"

" Iya, pergi saja."

Dia melambaikan tangan, dengan wajah canggung.

Aku tertawa, tak membalasnya: " Aku memesankan mu makanan, nanti malam aku menunggu mu."

Saat itu dia melihat ku: " Ingat jangan malam-malam."

Aku mengangguk, berpikir Timothy Huang hari ini sangat aneh. tapi Diana Yang terus mengirimkan pesan pada ku, aku tidak punya waktu memikirkan nya, sambil menelpon memesankan makanan Timothy Huang aku turun kebawah bertemu Diana Yang.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu