Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 49 Aku menjaga kakek kamu bisa tenang

“Kenapa——Dimana Timothy?”

Saat Vincy Huang melihatku wajahnya tidak senang, tapi dengan cepat menyembunyikannya, lalu dengan hati-hati melihatku.

Tidak perlu berpikir aku juga tahu kenapa dia datang mencari Timothy, raut wajahku tentu saja tidak senang, mundur selangkah, mempersilahkan dia masuk: : ”Timothy di dalam kamar, aku pergi panggilkan dia sebentar, kakak duduk saja dulu.”

Vincy Huang menganggukan kepalanya, juga tidak membalas mengatakan apa-apa.

Aku melihatnya sebentar, lalu pergi ke kamar memanggil Timothy Huang.

“Kakakmu datang.”

Semalam melakukannya hingga malam, sekarang aku masih sangat mengantuk.

Timothy Huang mengerutkan dahi, bangun dan duduk cukup lama, baru pergi kamar mandi untuk mandi.

Awalnya aku ingin melanjutkan tidur, tapi suara Vincy Huang di luar terlalu keras.

Aku tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang dikatakannya, hanya mengetahui Vincy Huang menangis, Timothy Huang tidak banyak menjawabnya, tidak sampai lima menit, Timothy Huang kembali.

Aku sedikit kaget: ”Dia sudah pergi?”

Timothy Huang melihatku sejenak: ”Sudah pergi.”

Vincy Huang pergi secepat ini, respon pertama ku adalah Timothy Huang sudah menyetujuinya, tidak tahan lalu bertanya:” Kamu menyetujuinya?”

“Tidak.”

“Lalu kenapa dia pergi cepat sekali.”

Timothy Huang tertawa dingin: ”Jika dia tidak segera pergi, dia akan semakin menyesal.”

Aku mengatupkan bibir, tahu dia tidak menyukai Vincy Huang, aku juga tidak mengungkitnya lagi.

Awalnya aku mengira masalah ini akan berlalu begitu saja, tapi tak disangka Vincy Huang ribut sampai ke Keluarga Huang, kakek Timothy Huang sangat marah sampai masuk ke rumah sakit.

Aku dan Timothy Huang setelah menerima telepon segera bergegas ke rumah sakit, Kakek Huang sedang dalam pertolongan.

“Kamu segera bercerai dengan wanita ini!”

David Huang berjalan kemari menunjukku dengan marah sambil berteriak kepada Timothy Huang, aku sama sekali tidak tahu apa yang terjadi, mengatupkan bibir tidak berbicara.

Timothy Huang menjulurkan tangan dan menarikku ke belakangnya, dia didepanku berhadapan dengan David Huang: ”Aku menikah dengannya, kamu tidak berhak ikut campur.”

Dia baru mengatakannya, wajah David Huang semakin gelap, marah hingga bernafas terengah-engah, Vheren Zhong mengangkat kepala dan melihat kami: ”Kesehatan ayahmu tidak baik, Timothy kamu jangan mengatakan hal yang membuat dia marah.”

“Masalah Keluarga Huang, bukan urusanmu.”

Timothy Huang berkata, menggandeng tanganku pergi.

Aku melihat sisi wajah Timothy Huang, ingin mecoba membujuknya, akhirnya tidak jadi dan hanya menggenggam erat tangannya.

Masalah David Huang dan Timothy Huang aku tidak terlalu mengerti, jadi di situasi saat ini, lebih baik diam.

Kakek Huang sudah tua, juga banyak penyakit, beberapa bulan yang lalu masuk kerumah sakit satu kali, sekarang masuk lagi ke rumah sakit, semuanya tahu, kali ini takutnya tidak akan menguntungkan.

Meskipun menikah dengan Timothy Huang tidak sampai setengah tahun, tapi aku dapat merasakan, di dalam Keluarga Huang, Timothy Huang paling peduli kepada kakek.

Sekarang terjadi masalah ini, Vincy Huang kali ini mendorong suaminya kedalam bencana.

Timothy Huang melepaskan tanganku, mengambil sebatang rokok dan memasukkannya kemulut, aku ingin berkata kepadanya jangan merokok, tapi melihat kedua matanya, akhirnya menghela nafas, berjalan maju dan memeluknya dari belakang.

Dia tidak meresponku, juga tidak menyalakan rokok dimulutnya,

“Aku tahu mengenai masalah anak David Huang yang melakukannya.”

Juga tidak tahu setelah berapa lama, dia tiba-tiba mengatakan hal ini, aku kaget, melihatnya sedikit tidak percaya:”Timothy Huang——”

Dia tidak berkata apa-apa, mengangkat tangan memelukku,

Aku tahu dia bermaksud menyatakan permintaan maafnya, masalah sudah berlalu setengah tahun, aku sudah memaafkannya, sekarang hanya dapat semakin menyayanginya.

Saat kakek Timothy Huang berhasil diselamatkan sudah subuh, di koridor rumah sakit berkumpul seluruh anggota keluarga Huang, Vincy Huang pingsan, masih belum sadar, mengenai benar atau tidak nya, siapa yang tahu.

Tapi dokter mengatakan, kesehatan kakek sudah sangat buruk, meskipun kali ini bisa terselamatkan, tapi jika mendapatkan tekanan lagi tidak akan tertolong lagi.

Timothy Huang menyuruh Irfan Lee menyuruh mereka pergi, ada beberapa yang tidak bersedia pergi, tapi Timothy Huang berdiri disana wajahnya sangat dingin, setelah meneriakkan beberapa kata lalu mereka semua pergi.

David Huang juga telah dibujuk oleh Vheren Zhong untuk pergi, di koridor kamar pasien hanya ada aku dan Timothy Huang.

Kakek masih belum sadar, ditubuhnya masih terpasang masker oksigen, tiba-tiba Timothy Huang membuka pintu dan berjalan masuk, aku ragu sesaat, lalu mengikutinya masuk.

Dia berdiri di dekat ranjang pasien, wajahnya tanpa ekspresi, tapi aku dapat merasakan penderitaannya dan kesedihannya.

Aku berjalan kesampingnya dan menggenggam tangannya: ”Tidak akan terjadi apa-apa pada kakek.”

Dia menunduk melihatku , tidak merespon.

Aku menemani Timothy Huang berjaga dirumah sakit selama dua jam lebih, sampai kakek sadar baru pulang kerumah.

Keesokkan harinya aku mengusulkan kepada Timothy Huang ingin pergi ke rumah sakit untuk menjaga kakek, dia melihatku, sedikit kaget: “Kamu ingin pergi ke rumah sakit menjaga kakek?”

Aku menganggukkan kepala, memperlihatkan HP ku kepadanya: “Aku sudah mengambil cuti, dan juga aku pergi menjaga kakek kamu akan lebih tenang.”

Semalam ada yang mengusulkan ingin menjaga kakek, tapi diusir oleh Timothy Huang.

Aku tahu Timothy Huang mengkhawatirkan apa, di tangan kakek memiliki banyak saham IEC International Group, sekarang dia berbaring di rumah sakit, tidak dapat mengetahui apakah orang itu bermaksud tidak baik.

Aku sebagai istri Timothy Huang, pergi menjaga kakek, ini tidak dapat disalahkan, juga dapat menutup mulut orang-orang.

Tatapan matanya melihatku bingung, setelah lama baru menganggukkan kepala: “Aku antar kamu kesana.”

Aku tahu dia mengkhawatirkan apa, mengangkat tangan dan menyentuh wajahnya:”Kamu tidak perlu khawatir, aku akan menjaga kakek dengan baik.”

Timothy Huang menjulurkan tangan dan memelukku: ”Terima kasih Jane Tsu.”

“Timothy Huang, kita adalah suami istri.”

Suami istri akan saling membantu dalam kesulitan, masalahnya adalah masalahku, masalahku adalah masalahnya.

Timothy Huang mengantarkanku ke rumah sakit, mengingatkanku jika Vincy Huang datang, telepon dia.

Aku一一menjawab melihat mata panda nya, sangat sedih: ”Kamu hati-hati mengemudi.”

“Baik.”

Dulu dia selalu bersemangat, sekarang dia berbicara nada suaranya menjadi rendah.

Setelah berpisah dangan Timothy Huang aku pergi ke kamar pasien kakek, dia masih belum bangun, perawat baru memeriksa kamar, mengatakan kakek tidak apa-apa, aku sudah mengirimkan pesan dan memberitahu Timothy Huang.

Awalnya aku mengira Vincy Huang akan datang, tapi aku tinggal dirumah sakit selama dua hari, kakek juga sudah dapat turun dari ranjang dan berjalan, Vincy Huang sekalipun tidak muncul.

Juga tidak tahu apakah karena kakek sakit, sikapnya menjadi sangat lembut, kadang-kadang menanyakan mengenaiku, berbicara denganku.

Beberapa hari bersama, hubunganku dan kakek semakin lama semakin baik.

Kakek suka bermain catur, kebetulan nenekku dulu suka bermain catur, setiap sore aku selalu menemaninya bermain catur.

“Gadis, kamu sudah memikirkannya dengan jelas?”

Awalnya aku ingin turun kebawah, mendengarkan perkataan kakek, aku pergi mengambil papan catur.

“Jane Tsu!”

Peter Tan tiba-tiba menerobos masuk, aku melihatnya tidak tahan lalu menegrutkan dahi: ”Ada apa?”

Dia melihat kakek sejenak, dia sangat marah sampai urat diwajahnya kelihatan: ”Keluar!”

Novel Terkait

Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
3 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu