Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 101 Apa Kau Sudah Gila, Timothy Huang

Ucapan Timothy Huang terdengar penuh dengan sindiran, Jane Tsu bisa mendengar itu.

Dia menatap Mike Qi, sorot matanya penuh dengan kesengajaan yang tidak bisa dijelaskan.

Aku tahu Mike Qi ingin mengatakan apa, tapi aku sedikitpun tidak ingin Timothy Huang tahu tenang hubunganku dengan Cedrix Xu.

Sebelum Mike Qi bicara, aku menoleh dan menatapnya sambil menggelengkan kepala.

Kami sudah saling kenal cukup lama, sedikit banyak juga kami punya ikatan batin.

Dia menatapku sebentar,lalu pandangan matanya menunduk, aku mengerti apa maksudnya.

Aku tidak bicara, Mike Qi yang ada disampingku mengulurkan tangannya: “Direktur Huang, salam kenal, Mike Qi.”

“Tuan Qi, salam kenal.”

Entah ini hanya perasaanku saja atau bukan, aku selalu merasa ada tersirat kemarahan dalam kalimat pendek Timothy Huang.

Tapi dia mau marah apa? Yang seharusnya marah itu aku, diperlakukan seperti ini.

Tapi aku hanya bisa menahan kemarahanku, lalu bicara dengan wajah datar setelah mereka duduk: “Tuan Huang, cincin yang kau bilang itu sudah kucari, tapi tidak ketemu. Kalau kau yakin cincin itu aku bawa pergi, aku hanya punya satu jalan keluar.”

“Kau punya cara jalan keluar apa, Nona Tsu?”

Timothy Huang menatapnya lurus, ujung bibirnya tersenyum menyindir. Saat menyebut namaku ia sengaja memperberat suaranya.

Aku dibuat emosi oleh sikapnya yang seperti menyalahkan ini, kuangkat wajahku dan menatapnya lurus. Gigi ku menggeretak geram, nada bicara pun terdengar ada sirat kemarahan: “Aku tidak ada jalan lain, hanya bisa menggantinya sesuai harga!”

“Menggantinya sesuai harga?”

Nada bicaranya sangat tidak enak, aku yang sedari tadi menahan amarah menggeprakkan tanganku ke meja dan melotot ke arahnya: “Tuan Huang, kalau ada yang tidak berkenan katakan saja, waktumu sangat berharga, aku tidak ingin terus berada disini menghabiskan waktumu lagi!”

Baru saja aku selesai bicara, wajah Timothy Huang berubah cemberut: “Nona Tsu, apakah ini sikapmu dalam berdiskusi?”

Aku ingin bicara, tapi Mike Qi yang berada disampingku menarikku.

Aku menoleh kearahnya, Mike Qi menggelengkan kepala menatapku, maksudnya adalah untuk menyerahkan ini semua kepadanya.

“Nona Tsu, Tuan Qi , kalau kalian mau bermesraan, silahkan cari tempat yang lebih pribadi!”

Sedari awal aku sudah ditahan oleh Mike Qi, tapi kalimat yang diucapkan Timothy Huang benar-benar tidak enak didengar. Jadi aku tidak tahan untuk segera membalasnya: “Tuan Huang, tolong bicara dengan hormat sedikit!”

“Kalau kau ingin orang lain menghormatimu, bukankah Nona Tsu juga harus layak untuk dihormati?”

“Aku...”

“Tuan Huang, kedatangan kami hari ini memang untuk berdiskusi tentang masalah ini. Tentang masalah lain bagaimana, Tuan Huang tidak perlu mengambil hati.”

Mike Qi yang sedang bicara tiba-tiba berhenti: “Lagipula, sekarang Tuan Huang juga sudah tidak punya hak untuk mengambil hati.”

“Ini adalah urusan diantara aku dan Jane Tsu, Tuan Qi apa anda punya hak untuk bicara?”

Aku benar-benar tidak menyangka, mereka berdua tiba-tiba bertengkar.

Sepatah demi sepatah kata Mike Qi dan Timothi Huang membuat kepalaku yang mendengarnya seperti akan meledak. Akhirnya aku tidak sanggup lagi dan segera berdiri dan mengambil tasku, aku menatap Timothy Huang dengan dingin: “Tuan Huang, cincin itu tidak aku temukan, kalau kau tidak mau menerima ganti rugi, bawa saja masalah ini kepengadilan! Aku masih ada urusan, aku pamit dulu. Sampai jumpa!”

Sambil bicara aku langsung berdiri dan beranjak pergi.

Aku keluar dengan marah dari dalam cafe. Angin sepoi menerpa wajahku, aku pun merasa agak fresh

“Jane Tsu.”

Mike Qi yang ada dibelakang pun menyusul, aku menoleh melihatnya, belum sempat aku bicara dia sudah meminta maaf duluan: “Maaf.”

Aku tertegun, lalu menyepak kerikil yang ada di kakiku: “Bukan salahmu, aku sudah tau Timothy Huang tidak akan menerima dengan mudah semuanya.”

“Apa kau punya rencana lain?”

Aku tertawa dingin: “Aku tidak punya rencana apa-apa. Kalau dia tidak menerima ganti rugi, biarkan saja dia membawa semua ini ke pengadilan.”

Kalau sebelum ini aku hanya menebak-nebak, tapi sekarang aku tidak perlu menebak-nebak lagi, Timothy Huang memang sengaja begitu.

Aku tidak mau lagi membicarakan Timothy Huang, setiap kali membicarakannya aku jadi emosi, ”Aku ingin makan hotpot, apa kau mau juga?”

Mike Qi menatapku, tidak berbicara apapun, tapi dia akhirnya pun menganggukkan kepala,”Ayok.”

Aku tahu Mike Qi ingin bicara sesuatu, tapi aku sekarang tidak ingin mendengar apapun tentang Timothy Huang.

Aku dan Mike Qi pergi makan double hotpot, dia tidak makan pedas, sedangkan aku sendiri adalah penggila pedas. Pedas sampai airmata pun akan keluar, dengan begitu aku baru bisa merasa kesesakan didalam dada bisa berkurang.

Kami makan banyak sekali, sehingga kami bermaksud untuk jalan-jalan sebentar..

Masalah sore tadi membuat aku serba salah kepada Mike Qi. Setelah emosiku stabil, aku jadi sedikit tidak tahu harus bagaimana memperlakukan Mike Qi.

Menghadapi pertanyaan Timothi Huang, aku memang tidak memikirkannya dengan baik. Tidak bisa kupungkiri aku memang menyimpan sedikit perasaan ingin membalasnya didalam hatiku.

Atas dasar apa dia bisa dengan mudahnya menikah dengan cinta pertamanya, dan sekarang masih ingin membuatku menderita. Apa aku tidak boleh membiarkannya melihat bahwa Jane Tsu ini bukanlah wanita yang tidak ada orang yang mengejar!

“Jane Tsu.”

Aku sedang menunduk melihat kerikil yang aku tendang. Tiba-tiba Mike Qi memanggilku.

Aku menengakkan kepala melihatnya: “Ada apa?”

“Kalau dia mengajakmu kembali, apa kau mau?”

Pertanyaan Mike Qi membuatku tertegun. Tidak lama, aku hanya merasa ini lucu: “Kau jangan berfikir yang tidak-tidak, dia tidak akan...”

“Kalau iya bagaimana?”

Kalau iya?

Sejujurnya aku tidak pernah memikirkan kemungkinan ini.

Timothy Huang mencariku dan mengajak kembali?

Aku rasa ini sama tidak mungkinnya dengan aku yang akan melepaskan hak asuhku dari Victor, tapi Mike Qi bilang kalau saja.

Kalau saja ya?

Kudapati sepertinya aku akan luluh, wanita memang seperti ini. Mulutnya saja yang keras, hatinya malah sangat halus sampai membuat bingung.

Aku bahkan tidak berani menjawab pertanyaan Mike Qi, hanya bisa bicara: “Mike Qi, kau tidak mengenalnya, tidak ada kalau saja.”

Mike Qi tidak bertanya lagi, aku menghela nafas menunduk dan melihat jam di handphone: “Ayo kita pulang, ini sudah malam.”

“Oke.”

Mike Qi mengiyakan, mengangkat tangnnya dan segera menscan sebuah mobil sewa

.

Saat diperjalanan aku dan Mike Qi tidak bicara apapun, didalam mobil ada keheningan yang awkward.

Sesampainya dihotel, Ibu Mike Qi video call dengan kami, suasana diantara kami pun tidak lagi terasa awkward.

Baru saja sehari tidak bertemu dengan Victor, aku sudah tidak tahan ingin segera kembali ke kota d.

Setelah video call dengan Victor, jam sudah menunjukkan pukul sepuluh. Aku kembali kekamar ku bersiap untuk mandi.

Sesampainya dikamar kudapati handphoneku tertinggal di kamar Mike Qi. Baru saja bermaksud ingin mengambilnya, tapi sudah terdengar ada yang mengetuk pintu.

Aku juga tidak banyak berfikir, mengira bahwa itu adalah Mike Qi yang ingin mengembalikan handphone kepadaku.

"Mike....”

Saat membuka pintu, tidak disangka yang datang itu bukan Mike Qi, tapi Timothy Huang.

Dia berdiri di pintu, sorot kedua matanya menatapku marah. Aku membuka pintu dan ingin segera menutupnya lagi, tapi orangnya langsung mendobrak masuk ke dalam kamar.

Aku tercengang, ketika tersadar akuberteriak: “Apa kau sudah gila, Timothi Huang!”

Novel Terkait

Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
5 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu