Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 213 Selamat datang kembali Jane Tsu

Aku kira dia sudah akan tidur, namun orang ini sangat licik.

Dia menarik tanganku dan berkata : "Tidak boleh, yang kamu cium ini adalah muka!"

Aku pun sedikit kesal : "cium mata bukan cium kah?"

"Aku rasa kamu masih marah, kalau tidak besok....."

Karena sudah tidak tahan lagi, aku pun menyuruhnya untuk diam.

Akhirnya Timothy Huang pun diam, "sudah bisa tidur belum?" tanya ku sambil menatapnya.

Dia pun mengelus-elus aku, dn tiba- tiba menundukkn kepala dan mencium kening ku, lalu berkata "Iya, ayo tidur."

Seketika aku tidak merasa adanya kemarahan lagi.

Malam ini ku sedikit tidak bisa tidur, dengan sangat susah khirnya aku bisa tertidur, sat hari kedua tiba, saat Timothy Huang membangunkanku, aku hampir tidak bisa terbangun.

"Jane Tsu?"

Aku tidur sampai sedikit tidak sadar, mendengar panggilan dari Timothy Huang, aku kira dia sengaja membangunkan ku ditengah malam.

"Jane Tsu, jangan salahkan aku kalau gara-gara kamu tidak bangun, dan akhirnya terlambat, "

Mendengar dia berkata seperti itu, aku pun sekejap tersadar dan membuka mata.

Sinar matahari pun menembus jendela, dengan sadar aku mengkucek mata ku, lalu aku pun melihat Timothy Huang yang berada disebelah ku :" sudah jam berapa?"

"Sudah jam 9."

"Astaga! kenapa kamu tidak pagian sedikit bangunin aku, kalau aku sampai telat, lihat saja....."

Dia dengan santainya memberikan baju kehadapanku :"mau cepat-cepat kenapa, sarapan aku sudah beli tadi, kamu mandi saja paling 5 menit selesai, setelah itu makan, lalu dandan, apa satu jam masih belum cukup?"

Dipikir-pikir lagi, apa yang dia katakan ada benarnya juga.

Setelah aku melihat sarapan yang ada diatas meja makan, aku pun jadi sedikit tenang.

Kalau harus sarapan diluar lagi, aku pasti akan terlambat.

Aku sudah diberikan waktu 1 jam lebih lambat untuk datang ke kantor, kalau sudah begini saja aku masih terlambat, tidak tahu harus berkata apa lagi.

Saat sarapan saja sudah jam 9, jadi ku sembarang dandan saja lalu berangkat kekantor.

Karena sibuk, aku pun jadi lupa Timothy Huang ada penerbangan jm 11 nanti, sampai aku akan keluar dari rumah dan melihatnya, ku baru teringat akan hal itu : "Kenapa kamu masih disini? sekarang sudah jam 9:30, cepat pergi ke bandara sana."

"Aku antar kamu ke kantor dulu."

Nada suaranya seperti sedang bersikeras untuk mengantarku, aku pun melihatnya dan menganggukkan kepala.

Sekarang jam 9:30, jalanan sudah mulai sepi karena sudah bukan jam orang berangkat kerja lagi.

Timothy Huang pun menggandeng tanganku jalan ke kantor, sebenarnya aku sedikit tidak enak, namun teringat dia nanti sudah akan pergi, jadi aku tidak mengatakan apa-apa.

Dari hotel sampai kantor juga hanya tujuh ratusan meter, jalan tidak sampai 10 menit juga sudah sampai.

Timothy Huang melepaskan genggamannya, saat aku ingin berbicara, tiba-tiba dia memeluk dan mencium ku : "Cepat pulang."

Aku pun terdiam sejenak dan berpikir, lalu mengangkat tangan dan merabanya : "Iya, aku pasti akan segera pulang."

"Jangan cari masalah."

Dia pun mencubit tangan ku sebagai peringatan.

Aku pun merasa sedikit lucu :"memangnya aku bisa buat masalah apa."

Timothy Huang seperti tidak yakin akan perkataannya, karena waktu juga sudah mengharuskan dia untuk ngantor, jadi dia tidak berkata apa pun lagi kepada Timothy Huang.

Setelah jalan beberapa langkah, aku pun masih tidak tahan untuk menghadap kebelakang melihatnya sekali lagi, Timothy Huang pun masih berdiri di bawah tangga melihat kearah ku. Adakalanya aku ingin bertanya kepadanya apakah dia bisa untuk tidak pergi.

Namun akhirnya aku masih tetap tidak mengatakannya, lalu aku pun tersenyum dn berbalik badan jalan menuju lift.

Timothy Huang sebelum pergi berkata agar ku jangan cari masalah, aku pun tidak menyangka, bukan aku yang mencari masalah, tapi malah dia yang mencari masalah.

Tentu saja saat ini aku sedang sibuk di kota J, dan pastinya aku tidak mengetahui apa yang terjadi di kota A.

Sampai diruangan ku sudah 9:50, Jeremy Zheng yang melihat ku pun tersenyum dan berkata : "Kenapa kamu begitu buru-buru, sampai susah nafas begitu."

Aku sedikit merasa tidak enakan : "takut kalian menunggu aku."

"Tidak apa-apa, kami juga sudah mengerjakan bagian belakangnya."

Aku pun mengangguk-anggukkan kelapa, sambil memeluk berkas-berkas masuk kedalam ruangan : "Bagaimana sekarang?"

"Sudah hampir selesai."

Setelah aku memastikan tidak ada masalah, aku baru bersama Jeremy Zheng dan satu teman kerja satunya lagi berdiskusi tentang poster itu.

Timothy Huang jam 3 sore baru sampai di kota A, dia memberikan aku sebuah SMS.

Aku sangat sibuk, malam baru bisa melihat SMSnya.

Mungkin karena sudah terbiasa ada orang yang menemani ku dirumah, hari ini saat aku pulang kerumah hanya ada aku seorang, rasanya rumah ini jadi sangat luas dan sepi.

Setelah sibuk seharian, aku pun mandi air panas, lalu naik keatas ranjang dan tidur, namun setelah baring diatas ranjang dalam waktu yang cukup lama, aku masih tidak bisa tertidur.

Dulu aku tidak menyadari kalau aku begitu bergantung kepada Timothy Huang.

Beberapa hari kedepan aku sibuk akan masalah pemasaran, sampai tanggal 7 bulan 1, akhirnya aku bisa kembali ke kota A.

Untuk penyebaran pemasaran, aku dan Jeremy Zheng bisa diskusi lewat internet, tapi akhir tahun nanti aku masih harus pergi ke kota J.

Kami sudah kerja sama 11 hari, sebelum aku pulang, kami pun sama-sama makan diluar.

Keesokan harinya aku jam satu siang akan pulang, Jeremy Zheng jam 11 datang untuk mengantar ku ke bandara.

Awalnya aku tidak mau merepotkan dia, tapi dia bilang ini sudah jadi kewajiban untuknya, aku juga tahu perusahaan mereka sangat sungkan kepada ku, jadi aku pun tidak menolaknya, aku pun hanya bisa menyimpan kebaikkannya itu dalam hati ku saja.

Belum jam 12 siang kami pun sampai di bandara, setelah selesai mengurus koper, kami pun makan siang di bandara, jam 12:50 aku pun baris untuk masuk ke pesawat.

Sebelum berangkat, Jeremy memeluk ku, lalu aku menyuruhnya untuk datang ke kota A kalau ada waktu kosong.

Dia tersenyum dan bilang nanti saat aku dan Timothy Huang menikah dia pasti akan datang.

Awalnya aku tidak begitu menyukai kota J ini, namun tidak disangka, setelah tinggal disini selama 11 hari, saat aku akan meninggalkan kota ini malah merasa tidak rela untuk pergi.

Beberapa hari ini sibuk kerja, pagi ini aku bangun jam 8 untuk beres-beres, jadi aku tidur di pesawat selama 2 jam.

Kemarin malam aku sudah memberitahu Timothy Huang bahwa aku hari ini akan pulang, aku baru turun dari pesawat dan menghidupkan Hp, dia pun langsung menelpon ku.

aku memberitahunya kalau aku baru turun dari pesawat Sambil jalan kearah tempat pengambilan koper, lalu dia bilang dia sudah menunggu di luar.

Kota A dua hari ini juga dingin, akan tetapi dinginnya berbeda dengan kota J, dingin di kota J sedikit kering, namun kalau di kota A, dinginnya sampai membuat aku tidak bisa menghangatkan diri.

Teringat Timothy Huang yang sedang menunggu ku diluar, setelah aku mengambil koper, aku pun langsung bergegas jalan keluar.

Timothy Huang bilang dia datang menunggu ku, tidak ku sangka dia juga membawa Victor Tsu datang kemari.

11 hari tidak melihat Victor, saat aku melihat victor aku hampir saja menangis.

"Victor!"

"Mama!"

Aku pun menyambut Victor dari tangan Timothy Huang, saat aku menggendongnya dan melihatnya tidak kurusan, aku baru bisa bernafas lega.

Victor masih begitu kecil, aku juga karena kerjaan baru tega meninggalkannya begitu lama, aku juga merasa bersalah kepadanya.

"Victor kangen mama tidak?"

"Kangen, mama, kangen, victor kangen mama."

Mendengar Victor yang memegang leher ku sambil berkata kangen kepada ku, aku merasa hatiku sangat lembut.

Aku pun melihat ke arah ​Timothy Huang, dia mengangkat tangannya dan memeluk aku dan Victor : "Selamat datang kembali Jane Tsu"

Novel Terkait

Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu