Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - BAB 196 Terjadi Sedikit Konflik

“Jane Tsu, kamu tidak apa-apa?”

Hari ini kepagian sampai di perusahaan, selesai sarapan, baru jam delapan lima puluh.

Ketika aku pergi mengisi air kebetulan bertemu Tiffany Xiang yang baru saja tiba di perusahaan, dia tadinya bersenyum dan mau menyapa ke aku, tapi setelah melihat aku dia malah bertanya kenapa ke aku dengan suara rendah.

Aku merasa sedikit lucu : “Kamu tidak perlu heboh, aku semalam tidur kurang nyenyak saja.”

“Apa dengan karena Michelle Lin?”

Aku mengelengkan kepala: “Tidak ada hubungan dengannya.”

Aku dengan Timothy Huang, permasalahan dari dulu selalu di aku dan dia, tidak ada hubungan dengan orang lain.

“Kamu bagaimanapun juga jangan karena Michelle Lin bertengkar sama Timothy Huang, tidak layak, aku kasih tau!”

Aku bersenyum-senyum: “ Apakah aku sebodoh itu?”

Dia mencibir: “Mungkin saja, kemarin sepertinya kamu terlihat sangat marah.”

“Kamu terlalu banyak berpikir.”

Aku mengangkat tangan mendorong dia: “Sudah, jangan bicarakan lagi, sudah mau jam kerja.”

“Sudahlah, kamu juga orang yang sudah besar, aku tidak banyak bicara, lagi pula Michelle Lin orang itu, asalkan kamu jangan menghiraukan dia, dia juga tidak bisa membuat ribut. ”

Aku bersenyum, bukannya begitu.

Tetapi aku tidak menghiraukan dia, bukan berarti dia juga tidak akan menghiraukan saya.

Pada saat makan siang dia tiba-tiba duduk kemari: “Nona Tsu, tidak keberatan kan? ”

Deasy beberapa hari ini minta izin, jadi hanya aku dan Tiffany Xiang saja yang makan. Sekarang ini Tiffany Xiang duduk di sebrang aku, samping aku kebetulan tidak ada orang, dia bilang begitu, aku menolak, tampaknya impersonal, tidak menolak, rasanya juga tidak enak.

“Kalau begitu aku tak sungkan lagi.”

“……”

Aku belum mengatakan apapun, dia sudah langsung duduk sendiri saja.

Tidak tahu kerja jadi sales bukan, mukanya tebalnya luar biasa.

Aku dengan Tiffany Xiang bertatapan, dengan kompak memutuskan untuk makan cepat.

“Nona Tsu, kamu kerja begitu lama di perusahaan, aku tidak ada waktu terus untuk mengtraktir kamu, tidak tahu apakah minggu kamu——”

Maaf, aku tidak ada waktu, aku minggu harus menjaga anak.

Dia tidak terpikir bahwa aku bisa langsung menolak begitu saja, dia tertegun melihat aku, lama baru menganggukan kepala: “tidak apa-apa, aku sebenarnya hanya ingin mengembalikan hutang kepada Direktur Huang saja.”

Di lubuk hatiku mengejek, “kalau mau mengembalikan hutang kebaikannya, tentunya mengembalikan ke orangnya langsung, walaupun aku dan Timothy Huang adalah tunangan suami istri, tapi Nona Lin mencari aku, juga tidak baik.”

“Betul juga, hanya Direktur Huang terlalu sibuk, tidak gampang mengundangnya.”

“Dia emang sangat sibuk.”

Ketika tidak sibuk dia selalu di rumah, tentu saja susah bertemu dengan orangnya.

Terhadap tingkah laku Timothy Huang, aku masih memahaminya, jadi tidak peduli gimana Michelle Lin menebarkan perselisihannya, aku tidak akan percaya Timothy Huang beneran melakukan apa.

“Aku sudah selesai makan, kamu?”

Tiffany Xiang yang di sebrang tiba-tiba buka mulut, aku mengerti, “aku juga sudah selesai makan, Nona Lin, kamu pelan-pelan makan, aku jalan dulu.”

Berkata, aku dan Tiffany Xiang dengan kompak berdiri jalan pergi.

Baru jalan berapa langkah, Tiffany Xiang sudah mulai mengeluh.

“Orang macam apa ini, aku pernah melihat orang yang tidak tahu malu, tapi belum pernah melihat orang yang segitu gak tahu malunya.”

Aku juga tidak menghentikannya, terdengar atau tidak memang kenapa, lagi pula waktu Michelle Lin datang cari aku, pastinya sudah tahu sendiri yang mempermalukan dirinya sendiri.

Sejak hari itu, aku langsung mulai perang dingin dengan Timothy Huang.

Biasanya pada akhir pekan aku dan dia akan menemani Victor bermain beberapa jam baru masing-masing pergi melakukan hal sendiri, tapi akhir pekan ini, dia berada di ruang kantor rumah, dan aku melihat dia keluar segera memberi Victor kepada dia, aku masuk sendiri kekamar memperbaiki projek.

Aku tahu begini terlalu kekanak-kanakan, tapi mau suruh aku mengaku salah pada Timothy Huang, aku tidak bisa.

Di tambah beberapa hari ini Michelle Lin orangnya selalu datang menyumbat hatiku, bahkan jika aku percaya sama Timothy Huang, juga terasa terganggu sekali oleh Michelle Lin.

Tapi aku satu perusahan dengan dia, jika aku berselisih dengan dia, orang yang tidak tahu permasalahan pikirnya aku kenapa.

Seolah-olah dia sudah mengetahui hal itu, dua hari ini selalu datang mencari aku, terkadang “tidak sengaja” mengungkit masalah Timothy Huang, aku tidak tahu betapa tebalnya muka dia, aku sudah berkali-kali bersikap dingin kepadanya, tapi dia masih bisa berpura-pura seperti tidak ada yang harus di katakan lagi.

Berbicara dengan serius, aku sangat mengaguminya.

Sangat tidak mudah akhir pekan telah tiba, akhirnya aku menyingkirkannya, tetapi ketika melihat Timothy Huang, aku marah lagi.

Akhir pekan ini terasa tidak begitu baik, menyebabkan Deasy yang melaporkan kembali dari cuti, baru mulai membicara sudah menanya aku kenapa.

Aku tidak bisa berbuat apa-apa, mengoyang-goyang kepala: “Tidak apa-apa.”

“Kondisi kamu tidak benar.”

Aku tidak tau bagaimana menjawab, Tiffany Xiang yang di samping mengira permasalahannya karena Michelle Lin, dia memberitahu Deasy tentang masalah Michelle Lin belakangan ini.

“Dia keterlaluan sekali, aku merasa masalah ini, Jane Tsu, kamu perlu membiarkan Timothy Huang tampil keluar.”

Aku tentu saja tau harus menyuruh Timothy Huang untuk tampil keluar, tapi masalah utamanya adalah sekarang aku berselisihan dengan Timothy Huang.

“Sudahlah, dia juga tidak mungkin dapat membuat masalah besar, tidak perlu memberitahunya.”

“Kamu dan Direktur Huang, terjadi masalah apa?”

Deasy juga yang lebih teliti, baru pulang sudah merasa ada yang tidak benar.

Tiffany Xiang yang di samping mendengar, segera ikutan bertanya: “Ada apa? Apa yang terjadi antara kamu dan Direktur Huang ”

“Tidak apa-apa, hanya terjadi sedikit konflik, lewat berapa hari akan membaik.”

Aku tidak ingin banyak berkata, Deasy menahan Tiffany Xiang, Tiffany Xiang juga tidak bertanya lagi.

Bilang ke Deasy mereka hanya terjadi sedikit konflik, lewat berapa hari akan membaik, kenyataannya, aku dan Timothy Huang sudah empat hari tidak berkomunikasi.

“Nona Tsu”

Aku baru keluar dari pintu depan perusahaan, Michelle Lin yang menyebalkan datang kemari lagi.

Melihat dia, aku benar-benar ingin marah orang.

Tetapi dia duduk di dalam mobil, melihatin aku bersenyum: “Apakah hari ini Direktur Huang tidak datang menjemput kamu? Cuacanya begitu dingin, aku mengantar kamu saja?”

Aku bersikap dingin menolaknya: “Tidak perlu, rumah aku sangat dekat, tidak perlu merepotkanmu.”

“Mana repot, Nona Tsu ayo masuk ke mobil.”

Dia berkata, mendorong pintu mobilnya sendiri.

Aku mengigit gigi, terpaksa masuk ke mobil.

“Nona Tsu, kamu sepertinya ada sedikit rasa permusuhan terhadap aku?”

Aku baru selesai memasang sabuk pengaman, mendengar perkataannya, aku miring kepala dan menatapnya sebentar: “Nona Lin terlalu banyak berpikir.”

“Benarkah? Aku malah berpikir telah melakukan apa membuat Nona Tsu tidak senang.”

“Tidak ada.”

Dia bersenyum-senyum, ekspresi gembira, hatiku malah menahan kemarahan.

Aku tidak terpikir Michelle Lin bisa mengamati segitu jelasnya, tak tersangka bahkan ini juga tau.

“Dia ada urusan.”

“OH, beberapa hari yang lalu aku melihat Direktur Huang, dia sepertinya belakangan ini tidak begitu sibuk.”

Perkataannya itu ada maksud tertentu, aku berekspresi muka dingin, miring kepala dan bersikap dengan tenang menatapnya: “Nona Lin ingin mengatakan apa?”

“Tidak apa-apa, merasa saja, Direktur Huang dan Nona Tsu, sepertinya juga tidak sebaik yang di katakan dari orang luar. ”

Mendengar perkataannya, aku hanya merasa lucu: “Baik atau tidak, kita sendiri tau, untuk perkataan dari orang luar, juga hanya perkataan orang luar saja.”

Depan adalah lampu merah, mobil berhenti, Michelle Lin memiringkan kepalanya dan melihat ke aku, senyuman yang di wajahnya berhenti: “Kalau gitu rasa permusuhan Nona Tsu terhadap aku datang dari mana?”

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu