Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 197 Kamu Selamanya Begitu, Selalu Menganggap Sendiri benar

Aku tak terpikir, aku belum mulai berbicara untuk mencari masalah dengan dia, Michelle Lin malah datang mencari masalah padaku terlebih dahulu.

Setelah menahan marah beberapa hari, aku sudah hampir tidak bisa menahannya lagi, tapi terpikir setelah itu, aku tetap menahannya, hanya nada tidak begitu baik: “Nona Lin anda salah paham, aku tidak ada rasa permusuhan terhadap kamu, aku hanya tidak terlalu suka orang yang sendirinya menganggap sudah kenal lama.”

“Benarkah?” tapi aku tidak merasa begitu, bagaimanapun juga kita sama-sama wanitanya Direktur Huang.”

“Plak!”

Aku benar-benar tidak tahan lagi, aku mengangkat tangan memasukin hp ke dalam tas menutupinya: “Nona Lin, tolong turunkan aku!”

“Disini——”

“Buka pintunya, terima kasih, Nona Lin!”

Aku benar-benar tidak pernah ketemu orang yang segitu tebal mukanya, jika bukan karena satu perusahaan dengan mereka menghalanginya, aku sekarang ingin sekali kasih satu tamparan ke mukanya.

Michelle Lin Membukakan pintunya, pandangannya melihat ke aku, dibandingkan dengan suasana hati aku yang kacau ini, suasana hatinya jelas sangat baik.

“Nona Lin, Anda sebenarnya tidak perlu marah, kamu jauh lebih baik daripada aku, dengar-dengar kamu punya satu anak. Alasan mengapa aku mendekati kamu, juga hanya ingin kita bisa hidup secara damai, agar nantinya tidak——”

“Blak”

Orang yang tak kenal malu seperti ini, aku berbicara satu kata lagi pun juga merasa hanya menghina diri sendiri saja, dan terus-terang saja aku tidak mengatakan apapun lagi, mengangkat tangan langsung menutupkan pintunya.

Cuacanya bulan Desember ini benar-benar dingin, tapi aku sekarang malah marah sama Michelle Lin sehingga seluruhnya terasa mau meledak.

Tepat pada saat ini, Irfan Lee tiba-tiba menelepon ke aku bilang, Timothy Huang akan berdinas ke luar daerah.

Berdinas ke luar daerah?

Aku mengangkat tangan dan langsung mematikan teleponnya, dia suka pergi kemana ya pergi saja, emang aku peduli dia.

Karena turun di tengah jalan, aku jalan beberapa langkah baru sadar, Michelle Lin ini, menurunkan aku di tempat yang bukan arah pulang.

Sial, ini arah yang berlawanan!

Kalau saat ini Michelle Lin muncul di depan aku, aku tidak akan ragu langsung kasih dia satu tamparan di mukanya, benar-benar keterlaluan.

Dengan karena Michelle Lin mengantarnya berlawanan arah, sekarang juga masa jam sibuk kerja, aku memesan mobil kira-kira sudah sepuluh menitan, tadinya jam setengah tujuh kurang sudah bisa pulang, tapi sekarang pulang, sudah mau jam tujuh.

Aku menjelaskanya ke Bibi Zhao, mencari-cari di kulkas, tidak menemukan bahan makanan apapun.

Benar-benar sudah jatuh ditimpa tangga, membuat aku sampai tidak ingin masak lagi, langsung memesan makan dari luar saja.

Victor sekarang semakin lama semakin besar, biasanya pada saat ini aku yang masak, Timothy Huang yang menemani Victor main. Hari ini Timothy Huang tidak pulang, Victor memanggil aku terus di ruang tamu.

Dulu aku tidak menyadarinya, hari ini baru merasakan, Timothy Huang benar-benar berguna juga, setidaknya kalau dia ada, aku tidak perlu sibuk sampai begitu.

Memikirkan Timothy Huang, aku tanpa sengaja mengingat kejadian hari ini, semakin di pikir semakin marah.

Dengan karena Timothy Huang dan Michelle Lin, aku malam tidak bisa tidur, besoknya kerja hampir telat.

Ini masih tidak apa-apa, siapa dapat mengetahui begitu aku sampai di perusahaan, sudah bertemu dengan Michelle Lin.

“Nona Lin.”

Mengingat kejadian kemarin, aku hanya tersenyum tidak menyaut dia.

“Eh, kamu dan Michelle Lin gimana?”

Walaupun aku tidak suka mengatai orang di belakang, tapi Michelle Lin dia dapat melakukannya, tentu saja aku tidak akan bantu menutup-nutupinya.

Mendorong pintu masuk ke dalam departement kantor, aku baru mulai berbicara: “Semalam dia bilang mau mengantar aku pulang, dan bilang dia dengan Timothy Huang ada hubungan. Aku turun di tengah jalan, baru menyadari bukan jalan pulang.”

“Gak salah, orang macam apa dia ini, kenapa bisa begini!”

Aku tidak ingin membicarakan masalah Michelle Lin lagi, hidup begitu lama, ini juga pertama kali ketemu orang yang segitunya tidak tau malunya.

Timothy Huang pergi berdinas ke luar daerah cuma menyuruh Irfan Lee mengabariku, beberapa hari ini dia juga tidak menelepon ke aku.

Pada saat hari kamis Cedric Xu bilang ada beberapa tiket tempat main ski, bertanya pada aku mau pergi main tidak.

Aku minggu juga tidak ada urusan yang harus dilakukan, Timothy Huang sejak berdinas ke luar daerah seperti kehilangan kontaknya saja, aku berpikir sebentar dan menyetujuinya.

Dengan karena tempat main ski agak jauh, kita nginap semalam di luar pada hari sabtu,dan minggu siang setelah selesai makan kita pulang.

“Kak, Victor kasih ke aku saja.”

Victor juga pertama kali pergi main, kemarin mainnya heboh sekali, hari ini bangun makan siang pergi tidur lagi, sekarang masih tidur.

Cedric Xu berseyum-senyum: “Aku bantu kamu gendong ke atas saja.”

Setelah berpikir-pikir, aku pun menganggukkan kepala: “Baiklah.”

Jangan sampai nanti membangunkan Victor, masih harus membujuk dia.

Ketika membukakan pintu aku sudah merasa aneh, sampai Cedric Xu jalan keluar dari ruang depan pintu, aku telah melihat Timothy Huang, baru tau dia sudah pulang.

Aku hanya melihat dia sekali, dan mengulurkan tangan ke Cedric Xu: “Victor kasih ke aku saja.”

Dia mengangguk-angguk kepala, mengulurkan tangannya dan memberikan Victor ke aku.

“Kamu tunggu aku sebentar, aku akan meletakkan Victor ke dalam kamar dulu.”

Selesai bicara, aku mengendong Victor ke dalam kamar.

Victor tidur nyenyak sekali, aku meletakkannya di atas ranjang juga tidak bergerak, setelah selesai menyelimuti aku baru jalan keluar.

Aku baru saja berjalan keluar, sudah melihat Timothy Huang tiba-tiba menarik kerahnya Cedric Xu.

Aku mengerutkan kening, dan cepat-cepat berlari kesitu: “Apa yang kamu lakukan Timothy Huang!”

Dia menoleh kepalanya melihat ke aku, tatapan matanya sedingin es, apapun tidak bilang, dan mendorong aku.

Tenaganya sangat kuat, aku juga tak terpikir dia bisa tiba-tiba mendorong aku seperti ini,aku tidak berdiri dengan baik, satu badan langsung jatuh ke belakang.

“Ahh——”

Aku mengulurkan tangannya ingin menangkap sesuatu, tapi aku baru sadar bahwa sendiri sama sekali tidak bisa menangkap apapun.

Untuk sesaat, seluruh kepala aku terasa kosong.

“Jane Tsu!”

Timothy Huang datang kemari mau menarik aku, aku mengangkat tangan dan mendorongnya: “Jangan sentuh aku!”

“Perlu tidak aku antar kamu ke rumah sakit.”

Cedric Xu memapah aku naik, rasa sakitnya terlalu kuat, aku pelan-pelan baru merespons kembali.

Aku mengangkat kepala melihatinya, Timothy Huang berdiri gak jauh, dia melihatin aku, sepertinya ingin mengatakan sesuatu, tapi pada akhirnya juga tidak mengatakan apapun.

Aku melihat dia sebentar , sudah merasakan hatinya mendingin.

“Kamu selalu seperti itu, selalu menganggap dirimu benar!”

Aku menatapnya, dengan satu kata satu kata mengatakannya.

Kepala terlalu pusing, setelah aku selesai mengatakannya, mengangkatkan kepalanya melihat ke Cedric Xu: “Aku antar kamu keluar.”

Dia melihat aku dan mengerutkan keningnya, “tidak perlu, apa benar kamu tidak perlu ke rumah sakit?”

Aku mengangkat tangan dan menggosok pelipis, mengoyangkan kepala: “Tidak perlu, kamu pulang saja, sudah malam, terima kasih untuk dua hari ini, tunggu aku mengundang kamu makan di lain hari.”

“Jane Tsu——”

Dia sepertinya masih ingin mengatakan sesuatu, aku mengelengkan kepala, mengisyaratkan dia untuk pergi dulu.

Cedric Xu menatap aku sebentar, dan akhirnya dia tetap mengangkat kakinya pergi.

Pintu di tutup, dalam rumah tinggal aku dan Timothy Huang saja.

Aku tidak melihatinya, balik badan langsung jalan ke kamar.

Lengan aku tiba-tiba di tarik olehnya, aku tidak menoleh kepala ke belakang, langsung dengan suara sikap dingin berkata: “Lepas tangannya.”

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
After The End

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu