Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 155 ini Paket untuk mu

Tenaganya kuat, aku di dorongnya masuk ke mobil.

"Timothy!"

Baru saja selesai bicara, mobil sudah dikunci olehnya.

Ternyata dengan cepat ia masuk ke sebelahku: "Aku akan mengantar mu."

Sambil bicara, ia menghidupkan mobil.

Aku malas berdebat dengannya, jika terus berdebat aku akan terlambat.

Walaupun aku sebenarnya tak ingin Timothy yang mengantarkan aku, tapi aku tak bisa tak mengaku, bila ada orang yang mengantar, tak terasa begitu merepotkan.

Awalnya aku ingin mendapatkan SIM, tapi beberapa tahun ini, aku tak ada kesempatan untuk mengemudi. Transportasi di kota D terlalu kacau, aku tak berani mengemudi.

Sebenarnya rumah ku dan kantor tak terlalu jauh, hanya berjarak dua stasiun bus, tapi biasanya macet, jelas saja hanya bisa ditempuh sepuluh menit, tapi harus menghabiskan waktu dua puluh menit.

Sekarang menghemat waktu pergi ke stasiun bus, saat aku tiba di kantor sudah menunjukan delapan lewat empat puluh menit, lebih pagi dari biasanya.

"Aku sampai."

Melepas sabuk pengaman, aku langsung membuka pintu, alhasil aku ditahan olehnya: " Kamu tidak lemburkan?"

Aku terdiam: "Apa yang ingi kamu lakukan?"

Dia melihatku tak berdaya: " Aku hanya ingin makan dengan mu."

Aku tak berpikir panjang dan langsung menolaknya: " dan bila aku tak lembur aku pun tak punya waktu makan dengan mu, aku harus pulang menjaga Victor."

"aku tak bilang makan diluar!"

Dia mengangkat bahu, pandangan yang jelas-jelas aku inginkan.

Aku melihatnya, aku emosi dan langsung membuka pintu turun dan masuk ke kantor.

Saat berjalan di tangga, aku menoleh kebelakang meliriknya, alhasil tak tahu kapan ia turun dari mobil, aku melihat dia melambaikan tangan pada ku.

Aku cemberut, berusaha menyuruhnya pergi, alhasil dari belakang muncul seorang polisi lalu lintas memanggilnya.

Aku tak perlu tahu apa yang terjadi, perusahaaan kami berada di seberang jalan, tak boleh sembarangan memparkirkan mobil.

Bagus!

"Jane kamu hari ini pagi sekali?"

Aku biasanya sampai dikantor pada jam delapan lewat lima puluh lima, hari ini aku tiba sebelum jam itu, pagi sekali.

Aku sambil membuka laptop menjawab Meghan Lee: "Bangun kepagian."

Dia mengangguk, dna tak bertanya lagi.

Aku lega, aku khawatir dia bertanya lagi.

Tak ada proyek yang aku pegang, sekarang aku tak terlalu sibuk, Hanya menatap proyek di tangan, itu bukan bagian yang penting, selama tidak ada yang salah dengan itu, jadi hari ini, aku cukup bebas.

Saat santai, mudah terpikir macam-macam.

Aku memegang dagu ku, melihat perkembangan proyek, tak tahu mengapa pikiran ku beralih ke kalimat Timothy semalam.

"Jane, kita memulai kembali ya."

"Jane, aku tahu kamu takut, tapi aku akan membuatmu percaya lagi seperti dulu."

"Jane, kamu melamun apa?"

Mendengar suara Deasy, aku baru menyadari aku melamun.

Melihat Deasy, aku merasa malu dan berkata: " Ada apa?"

"Ada paket untuk mu."

"Hah? paket?"

" harus kamu yang menerimanya."

Aku mengerutkan alis, merasa aneh, dan berdiri berjalan keluar.

Biasanya paket kami akan di terima oleh Deasy, tapi kali ini dia masuk untuk memanggilku menerimanya.

Aku hanya merasa aneh, baru saja keluar, aku melihat bucket mawar yang besar.

Jujur saja, aku sudah sedewasa ini, baru pertama kali melihat bucket bunga sebesar ini.

Diameternya kira-kira satu meter, dan berisis 99 bunga.

"Nyonya Jane, ini paket mu, silahkan di terima."

Aku melihat bunga itu, dan mendongak, terlihat wajah Timothy Huang, sekujur badan ku kaku.

Aku tersadar melihat Deasy, dia melihat kearah ku, jantung ku berdetak kencang.

Melihat ku diam, Timothy Huang memanggilku: "Nyonya Jane?"

Aku menatapnya, dengan geram menerima bucket bunga itu, dengan suara rendah berkata: " apa yang kamu lakukan!"

" Mengantar paket!"

apa yang ia katakan benar, tapi aku sangat membencinya.

Kamu tahu tidak ini kantor ku!

Mengantar bunga sebesar ini, apakah aku harus terus bekerja!

Dan lagi, wajahnya, bila dikenali orang lain, aku tak tahu harus berbuat apa!

Tidak mungkin meladeni nya, satu-satunya hal yang bisa aku lakukan sekarang adalah membiarkan Timothy Huang pergi dengan cepat.

Jadi aku menerimanya, dan buru-buru menanda tanganinya, pura-pura tak mengenalnya: "Sudah, kamu boleh pergi."

"Tunggu!"

Aku hendak berbalik ke ruangan ku, alhasil Timothy memanggil ku kembali.

Deasy menatap ku, dengan gerakan bibir bicara dengan ku: " Tolong minta wechat id nya pria itu!"

Aku bertanya: "Ada apa?"

"Klien meminta saya untuk bertanya apakah Nyonya Jane bebas di siang hari, bisakah makan siang bersama?"

Klien sial!

Aku sangat emosi, tapi di kantor, aku tak bisa bertingkah gegabah, dan cepat-cepat menjawab Timothy Huang: " Bilang padanya, aku bebas, ada apa? kalau tidak ada aku akan kembali bekerja, aku sangat sibuk!"

Aku menyebut kalimat itu dengan geram.

Kalau bukan Deasy yang melihat, mungkin aku akan mendorong Timothy.

Dia mengedipkan mata pada ku: " Aku tahu, maaf menggangu."

Mendengar yang dikatakannya aku lega, hendak kembali bekerja.

"Ah, tunggu dulu!"

Mendengar suara Deasy, aku menoleh.

Sebelum masuk ke ruangan aku melirik mereka, siapa yang tahu Timothy Huang tiba-tiba menoleh.

Aku kaku, buru-buru masuk.

"Jane,omg! besar sekali siapa yang memberi mu?!"

Aku kembali ke kantor dan mendengar suara Megan Lee.

Aku tahu akan begini, dan menjawabnya datar: " teman ku!"

Megan Lee mencibir: "Kamu bohong, teman mu itu tak mungkin memberimu mawar merah sebanyak 99 yang berarti longlast, apakah kamu mengerti?"

Aku tak tahu, dan tak ingin tahu, aku capek.

Aku dibuat Timothy Huang terkenal di kantor.

Megan Lee tak percaya, duduk di meja ku dan berkata: "Jane, bilang saja, apakah direktur Qi? beri tahu aku, aku tak akan memberi tahu siapa pun!"

Novel Terkait

Lelah Terhadap Cinta Ini

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
5 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu