Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 41 Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu (2)

“Jane Tsu?”

Mendengar suara yang tidak asing, aku baru menyadari ternyata dia adalah Cedric Xu.

Aku segera mengangkat tangan dan menghapus air mataku, melihatnya sambil tersenyum sedih: ”Tuan Xu, kebetulan sekali?”

Dengan penuh pengertian dia tidak menanyakan kenapa aku menangis, ” Benar, tadi kebetulan ada urusan disini, apakah ingin minum teh bersama?”

Sekarang suasana hatiku sangat kacau, jika sendirian hanya akan berpikiran yang tidak-tidak, mendengar usulnya, juga sesuai dengan keinginanku, lalu tersenyum dan menganggukkan kepala: ” Boleh.”

Setelah duduk, aku berkata kepada Cedric Xu aku ingin pergi ke kamar mandi sebentar, setelah keluar dia juga tetap tidak membongkarku:” Lihat, kamu ingin memesan apa.”

Aku merasa sedikit tidak enak hati dan tersenyum: ”Tuan Xu, membuat anda melihat hal yang memalukan.”

“Tidak apa-apa, setiap orang pasti ada saatnya kehilangan kendali terhadap emosinya.”

Aku memesan segelas teh lengkeng,” Mengenai masalah beberapa hari yang lalu sungguh terima kasih, sampai dirumah sakit aku sudah pingsan, selalu mencari kesempatan ingin berterima kasih kepadamu, tapi aku tidak memiliki kontak mu, tak disangka hari ini kebetulan sekali, bertemu disini.”

Tepat disaat ini teh lengkeng yang aku pesan datang, kopi yang dipesannya juga sudah datang, aku mengangkat gelas, dihadapannya:” Tuan Xu, hari ini aku menggunakan teh ini sebagai pengganti arak, terima kasih, jika kelak aku memiliki kesempatan membantumu, kamu tidak perlu sungkan, segera beritahu kepadaku.”

Dia tertawa:”Mengangkat tangannya, Nona Tsu anda terlalu sungkan.”

Aku dan Cedric Xu ngobrol di cafe dua jam lebih, saat ngobrol aku baru mengetahui bahwa dia adalah kakak kelasku sewaktu SMP, tapi setelah tamat SMA dia bersekolah di luar negeri, tahun ini baru kembali.

Karena Cedric Xu, sesaat aku dapat melupakan kejadian di dalam hotel itu, kami berbicara sambil tertawa, seperti teman lama yang sudah kenal sejak lama.

“Sudah malam, aku antarkan kamu pulang.”

Aku baru menunduk untuk melihat jam, dia sudah mengatakannya duluan.

Tapi rumahku dari sini cukup jauh, menggelengkan kepala menolak usulnya:” Merepotkanmu, dari sini ke rumahku cukup jauh, aku naik taksi saja.”

Dia tertawa sebentar, mengambil jaketnya dan berjalan keluar dari tempat duduk: ”Langit sudah gelap, aku antar kamu saja, aku juga tidak tinggal disini. Dan juga kamu baru mengalami kejadian itu, pasti masih ada bayangan ketakutan dalam dirimu, lebih baik aku antar kamu saja.

Akhirnya dia berhasil dibujuk oleh Cedric Xu, naik ke mobilnya dan mengantarkannya pulang.

Dirumah tidak ada orang, setelah membuka pintu disambut oleh ruang tamu yang gelap gulita.

Melihat ruang tamu yang kosong, aku tidak tahan dan mengingat kejadian sore ini, merasa hatiku sakit seperti disayat pisau.

“Krek”

Pintu terbuka, Timothy Huang berjalan masuk, raut wajahnya sedikit dingin, berjalan mendekat dan bertanya kepadaku: ”Hari ini kamu keluar?”

Aku yang awalnya sudah merasa tidak enak, mendengar pertanyaannya, semakin tidak dapat mengendalikan emosiku, langsung berdiri dan melihatnya langsung: ” Aku keluar, apakah aku keluar untuk berjalan-jalan kamu juga tidak mengizinkannya?”

“Siapa yang mengantarmu pulang?”

Dia mengangkat tangannya dan menangkapku, pergelangan tanganku yang digenggamnya mulai sakit. Aku mengingat kejadian sore ini, tidak tahan langsung berpikir apakah dia juga menyentuh Nikita Shin seperti ini, saat memikirkannya, aku langsung merasa jijik, mengangkat tangan dan menyingkirkan tangannya :”Jangan sentuh aku!”

“Tidak mengizinkanku menyentuhmu? Mengizinkan siapa yang menyentuhmu? Apakah Cedric Xu?”

Dia langsung menarikku ke hadapannya.

“Apa masksudmu?”

Aku tidak menyangka Timothy Huang akan membuat orang jijik dengan duluan menuduh, “ Aku dan Cedric Xu tidak ada apa-apa, sebaliknya kamu dan Nikita Shin, Hari ini kalian bertemu kan? Apa yang telah kalian lakukan didalam hotel?

Aku tidak ingin menangis, tidak ingin dia melihat kesedihanku, tapi saat memikirkan apa yang mereka lakukan di dalam hotel, aku merasa hatiku sama sakitnya seperti disayat dengan pisau, air mata tidak tertahankan langsung mengalir.

Raut wajahnya sesaat berubah,”Kamu membuntutiku?”

Aku hanya merasa sangat lucu:” Kamu merasa aku sedang membuntutimu?”

“Kalau begitu bagaimana kamu tahu sore ini aku bertemu dengan Nikita Shin?”

Aku mendengar perkataannya, hanya merasa sangat kecewa:” Timothy Huang, jika kamu tidak ingin ada yang tahu, maka kamu jangan melakukannya!”

“Aku melakukan apa?!”

“Kamu melakukan apa! Kamu dan Nikita Shin melakukan apa di dalam hotel? Aku melihatnya menjulurkan tangan membuka bajumu!”

Novel Terkait

My Lady Boss

My Lady Boss

George
Dimanja
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Baby, You are so cute

Baby, You are so cute

Callie Wang
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Bodoh yang Hebat

Menantu Bodoh yang Hebat

Brandon Li
Karir
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu