This Isn't Love - Bab 85 Jelas-Jelas Tahu Apa Yang Dibencinya, Kenapa Malah Melakukannya?

Setelah kalimat tersebut diucapkan, bocah itu menatap Irsan Bo dengan mata yang berkilauan!

Alis Irsan Bo terangkat, dia mengulurkan tangannya dan membelai-belai hidungnya : “Tisna, jika kamu ingin pergi bertemu dengan bibi, maka kamu harus makan dulu.”

Bocah kecil yang bersembunyi di belakang tiang itu mengerutkan bibirnya dengan kesal, pandangan dari mata besarnya yang berkilauan tertuju ke arah pintu, dia bersikap waspada!

Rasa sedih tercermin di mata Ranny Huang, senyumannya semakin lembut : “Tisna yang manis, ibu akan membawamu makan, kita tidak akan bertemu dengan orang yang tidak ingin kamu temui, bagaimana?”

Beberapa waktu ini, Tisna Bo sudah merasa tidak begitu asing setelah ikut dengan orang keluarga Bo, bahkan Ranny Huang berusaha untuk mempersingkat waktu perjalanan bisnisnya, cepat berangkat dan cepat pulang......

Tisna Bo juga tidak menjauhkan diri darinya......

Setelah termenung sebentar, bocah kecil itu bergeser ke arah Ranny Huang dengan hati-hati.

Dengan sabar, Ranny Huang menunggu bocah kecil itu menghampirinya, saat dia menggendong putrinya di dalam pelukannya, dia hampir menjatuhkan air mata saking bahagianya!

Untuk menghindari Paula Chu yang berada di depan, Ranny Huang membawa Tisna Bo ke taman bunga di belakang melalui arah lain, kemudian pelayan mengantarkan makanan Tisna Bo ke sana......

Tisna Bo yang gampang ketakutan itu sudah pergi dari ruang tamu, kakek Bo langsung berseru dengan kesal : “Siapa yang menyuruh Paula ke sini? Wanita itu tidak berhak menginjakkan kaki di rumah keluarga Bo!”

Suara teriakan yang penuh amarah itu bergema di dalam rumah keluarga Bo, Paula Chu yang mendengarnya dari luar pun merasa sangat gelisah!

Paula Chu mengernyitkan keningnya dengan kuat, dia memijat pergelangan tangannya yang memerah, kepalanya menoleh dengan cepat......

Apakah ternyata perkataan bermakna ambigu yang pernah diucapkan oleh Irsan Bo kepadanya itu adalah dikarenakan mereka semua......

Tisna Bo?

Paula Chu mendadak terpikir bahwa setelah ‘peristiwa’ itu, Tisna Bo selalu menghindar darinya dan takut dengan dirinya, mendadak badannya terasa dingin saking terkejutnya!

Paula Chu sangat terkejut, namun setiap kali dia teringat dengan Tisna Bo yang tidak bisa berbicara untuk sementara waktu ini, dia pun menjadi tenang, sekarang mereka hanya bisa mencurigainya!

Jika keluarga Bo memiliki bukti yang nyata, maka dia dan keluarga Chu pasti sudah mendapat masalah sejak awal!

Dengan pola pemikiran demikian, Paula Chu pun bisa menghela napas lega, dia mengangkat pandangannya dan mendapati dokter Wei sedang turun dari mobil di taman bunga......

Tanpa sedikit pun keraguan, Paula Chu langsung menghubungi Olivia Zhi melalui telepon : “Olivia, sudah muncul permasalahan di rumah, Irsan menyuruhmu untuk segera ke sini!”

Olivia Zhi terdiam selama dua detik : “Baik.”

Hati Paula Chu yang kacau itu perlahan-lahan menjadi tenang, saat dia membalikkan badannya, dia mendapati Irsan Bo yang tidak tahu sejak kapan sudah berdiri di belakangnya!

“Ir, Irsan......” Paula Chu terkejut, entah apakah dia telah mendengar perkataannya atau tidak?

Irsan Bo menatapnya dengan dingin : “Masuklah, kakek ada masalah dan ingin bertemu denganmu.”

Ternyata, Irsan Bo tidak mendengar perkataannya barusan.

Paula Chu mengikutinya dengan hati-hati, baru saja dia menginjakkan kakinya ke dalam ruang tamu, dia langsung mendengar suara kakek Bo yang dipenuhi dengan amarah : “Paula, kamu katakan dengan jelas, apa yang sedang direncanakan oleh keluarga Chu!”

Berani-beraninya mengusik keluarga Bo, tidak bisa dikatakan kalau keberanian keluarga Chu itu tidak besar!

Setelah mendengar perkataannya, sekujur tubuh Paula Chu pun bergidik saking terkejutnya, wajahnya memucat!

Sekilas, kakek Bo melirik Paula Chu, suaranya terdengar dingin : “Kota B, kota A, Huh, sejak kapan para reporter berani mengerumuni orang dari keluarga Bo?”

Jika bukan karena orang dari keluarga Chu yang berulang kali memastikan bahwa Paula Chu akan menyandang gelar sebagai ‘nyonya muda Bo di masa depan’, bagaimana mungkin para reporter itu akan berani berbuat demikian?

Saat berada di bandara, Paula Chu sudah curiga kalau dia akan diberikan pertanyaan seperti ini, setelah dirinya tiba di rumah keluarga Bo, sehingga dari awal dia sudah mempersiapkan jawabannya!

Wajah cantiknya dipenuhi dengan kesedihan dan ketakutan, dengan hati-hati Paula Chu bergeser ke sisi Irsan Bo dan menarik bajunya : “Irsan, aku, aku bukan sengaja melakukannya!”

Apakah ternyata, dia mengakuinya?

Ivan Bo menyipitkan matanya dan menatap Paula Chu, senyuman di wajahnya semakin dingin!

Irsan Bo mengernyitkan keningnya dengan kuat, Paula Chu langsung terisak : “Irsan, aku benar-benar bukan sengaja, sudah terlambat ketika aku mengetahuinya, aku......”

“Apakah kamu tahu permasalahan itu?” Ucap Irsan Bo dengan suara dingin.

Paula Chu menganggukkan kepalanya dengan patuh, muncul setitik air mata transparan di wajah mungilnya : “Aku tahu, namun aku baru mengetahuinya setelah para reporter itu sudah tiba di depan pintu!”

Irsan Bo tidak mengatakan apa pun, dia terdiam dan menarik bajunya yang ditahan oleh Paula Chu!

Paula Chu tidak melawannya, dia hanya terisak dan berkata kepada kakek Bo : “Kakek Bo, aku benar-benar bukan sengaja, kalian, kalian juga tahu bagaimana sikapku di keluarga Chu, sekarang orang dari keluarga Chu berharap aku bisa menikah dengan Irsan Bo, oleh sebab itu, pada saat skandal Irsan Bo terbocorkan, ibuku langsung menjadi panik, dia takut kalau nyonya besar akan mengusir kami, sehingga ibuku hanya bisa......”

Sambil terisak, Paula Chu terlihat bagaikan bunga yang kehujanan, sangat menyedihkan.

Sambil berbicara, Paula Chu dengan hati-hati menghampiri Irsan Bo dan menarik bajunya, dia membuka mulutnya dengan bersikap seperti gadis manja yang sedang bersedih : “Irsan, saat itu kamulah yang telah mengatakan di depan orang keluarga Chu kalau kamu pasti akan melamarku, sampai sekarang nyonya besar masih mengawasiku, aku tidak punya cara lain, selain itu, saat itu, para reporter sudah sampai di depan pintu, aku tidak bisa menyuruh mereka pergi, aku hanya bisa, hanya bisa......”

Irsan Bo semakin mengernyitkan keningnya dengan kuat, dia menatap Paula Chu yang berada di hadapannya, dia sudah tidak merasa iba kepadanya seperti sebelumnya!

Jelas-jelas Paula Chu mengetahui apa yang tidak dia sukai, dia malah memberikan hal yang tidak disukainya itu, siapa yang akan merasa senang?

Paula Chu merasa sangat gelisah, mendapati Irsan Bo tidak memberinya respon, dia menjadi semakin panik, secara tidak sadar dia berniat untuk mengulurkan lengannya lalu menarik bajunya sendiri dan berpura-pura sakit!

Asalkan penyakitnya kambuh, Irsan Bo pasti akan peduli kepadanya, pada saat itu terjadi, dia akan mengeluarkan beberapa patah kata lagi, sehingga Irsan Bo akan merasa bersalah dan kemudian memutuskan untuk meminangnya!

“Ir......”

“Kakek, nona Olivia sudah datang.” Siapa sangka, penyakit Paula Chu belum sempat ‘kambuh’, namun, paman Zhu sudah menghampiri dan membuka mulutnya.

Olivia Zhi?

Saat itu, Paula Chu langsung menjadi kesal juga gelisah!

Dia meminta Olivia Zhi ke sini untuk membantunya keluar dari masalah, bukan untuk menambahkan masalah untuknya!

Paula Chu tidak peduli, dia tampak masih berniat untuk berpura-pura sakit, namun dia tidak menyangka kalau Irsan Bo yang berada di sisinya saat ini sama sekali tidak peduli kepadanya!

Setelah mendengarkan perkataan paman Zhu, tanpa sadar Irsan Bo langsung membalikkan kepalanya, dia mendapati Olivia Zhi dengan keningnya yang dibalut dengan kain kasa berjalan masuk mengikuti Yogi Dai.

Pria tampan dan wanita cantik!

Pandangan mata Irsan Bo yang dalam langsung menjadi suram, orang yang berada di dalam ruang tamu saat ini langsung bisa merasakan dengan jelas ketidak puasan dan kemarahan dari Irsan Bo!

Ivan Bo memalingkan kepalanya lalu sekilas menatap Olivia Zhi dan Yogi Dai, muncul senyuman di ujung bibirnya.

Paula Chu menarik erat baju Irsan Bo, dia berniat mengalihkan fokus Irsan Bo kepadanya, dia berkata : “Irsan, aku, aku merasa tidak enak badan, aku......”

Kakek Bo menyipitkan matanya, dia menatap ke arah Olivia Zhi dan memotong ucapan Paula Chu dengan suara yang nyaring : “Nona Olivia, bagaimana kamu bisa terluka?”

Begitu kakek Bo menginterupsi, Irsan Bo yang dari awal tidak begitu mempedulikan Paula Chu pun semakin tidak mendengarkan perkataan dari Paula Chu......

Di saat Olivia Zhi berniat membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, dia malah mendapati sesosok tubuh kecil yang berlari ke arahnya, dia langsung terkejut......

Tanpa sadar, dia melindungi perutnya dengan tangan kecilnya!

Yogi Dai mengernyitkan keningnya dengan pelan, melihat Tisna Bo akan segera menabraknya, dia langsung menarik Olivia Zhi ke belakang tubuhnya!

Melihat itu, wajah Irsan Bo menjadi semakin dingin, tepat ketika Tisna Bo akan segera menghampirinya, dia langsung menggendongnya : “Tisna, apakah kamu sudah makan?”

Tisna Bo merasa tidak puas, dia menggerak-gerakkan tangan kecil dan kaki kecilnya, dia menatap ke arah Olivia Zhi dengan sepasang matanya yang besar, dia sudah tidak sabar dan sangat bersemangat!

Melihat Tisna Bo, muncul sebuah senyuman di wajah Olivia Zhi, dia menghampirinya dan menyentuh-nyentuh pipi bocah kecil itu : “Tisna, bibi Olivia sedang sakit, saat ini tidak bisa menggendongmu.”

“Kening nona Olivia yang terluka, namun kenapa kamu malah tidak bisa menggendong seorang anak kecil?” Tanpa sadar, pandangan mata Ivan Bo tertuju ke perut Olivia Zhi yang tertutup dengan baju yang longgar.

Olivia Zhi langsung terkaku di kejauhan!

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu