This Isn't Love - Bab 192 Benar-Benar Tidak Tahu Waktu Yang Tepat

“Jika dipikir aneh juga, Tuan besar Bo dia......” Dokter Luo mencoba membuka mulutnya: “Dia juga menanyakan kondisimu padaku.”

“Menanyakanku?” dengan cepat Olivia Zhi kembali sadar, iris matanya sarat akan kebingungan dan waspada: “Apa, apa yang dia tanyakan tentangku?”

Dokter Luo menatapnya dalam sejenak, setelah ini akan muncul masalah di antara Olivia Zhi dan Irsan Bo, bahkan keluarga Bo juga terlibat.

“Hanya menanyakan bagaimana kondisimu belakangan ini, apakah tubuhmu sudah pulih.” jawab Dokter Luo dengan ambigu, saat ini dia juga tidak berani sembarangan bicara.

Tubuh?

Olivia Zhi mengerutkan alisnya, membiarkan Dokter Luo memeriksanya, namun matanya saat menatapnya sarat akan kebingungan dan penuh berhati-hati.

Ivan Bo pasti tidak hanya menanyakan soal kondisi tubuhnya, apakah dia mencari Dokter Luo untuk menanyakan masalah lain, tapi apa?

Soal Ivan Bo yang pernah mencarinya, bagaikan batu besar yang menekan hatinya, membuatnya sulit untuk bernapas, namun dia tidak pernah memiliki kesempatan untuk memberitahu Irsan Bo.

Olivia Zhi menipiskan bibirnya tidak mengatakan apapun, hanya tersenyum menganggukkan kepalanya sarat akan dirinya telah mengerti dan tidak mengatakan apapun lagi.

Setelah Dokter Luo memeriksa Olivia Zhi dia pergi ke dapur menuangkan segelas air, kebetulan dari jendela dapur dia melihat Bibi Zhang yang sudah kembali dan sedang berbicara dengan Paman Zhou di luar, raut wajahnya terlihat tidak baik.

”Aku selalu tidak menyukai wanita itu, sejak awal dia mendekati Tuan muda demi uang, punya hak apa dia untuk bersamanya?” wajah Bibi Zhang penuh dengan kebencian.

“Jangan bicara seperti itu, bukankah saat itu dia juga terpaksa?” suara Paman Zhou memelan, menunjukkan perubahan sikapnya.

“Terpaksa? Banyak orang di dunia ini yang terpaksa, tapi siapa yang tidak tahu malu sepertinya merebut pria orang lain?” Bibi Zhang kembali berucap: “Ditambah lagi, jika bukan karena dia, sekarang Tuan muda sudah menikah dengan Nona Chu, dia itu orang ketiga, sejak awal dia datang karena tertarik dengan uang Tuan muda, jika saat itu pria lain, mungkin dia tidak akan bersedia untuk pergi, menurutku, anaknya sebelumnya yang ada di dalam perutnya mungkin saja dia juga sengaja......”

Dokter Luo mengerutkan alisnya, menatap dalam ke arah Bibi Zhang dan tidak mengatakan apapun, hanya saja hatinya semakin merasa simpati pada Olivia Zhi.

Dia juga termaksud pekerja di keluarga Bo, posisi Bibi Zhang di hati Irsan Bo sangat tinggi, jika dia melakukan sesuatu pada Olivia Zhi, mungkin......

Selanjutnya, Dokter Luo sedikit curiga, bagaimana bisa tiba-tiba Olivia Zhi jatuh dari tangga?

“Dokter Luo?” di luar dapur, Olivia Zhi memanggilnya sejenak, Dokter Luo keluar dengan cepat: “Ada apa?”

“Aku ingin bertanya, ada apa dengan tubuhku sekarang, tadi saat aku jatuh, mataku berkunang-kunang......” benak Olivia Zhi sedikit bingung.

“Bukan masalah besar, hanya karena kepala yang terbentur, untuk pemeriksaan lebih lanjut tunggu beberapa hari lalu pergilah ke rumah sakit untuk pemeriksaan secara keseluruhan.” ucap Dokter Luo dengan pelan.

Olivia Zhi menganggukkan kepalanya tenang, kebetulan Bibi Zhang berjalan masuk ke ruang tengah, saat tatapan kedua orang itu bertemu seketika terdapat kecanggungan.

Bibi Zhang bereaksi dengan cepat, lalu bertanya: “Nona Zhi, kamu baik-baik saja?”

Olivia Zhi menatapnya dalam, tidak mengatakan apapun, mata jernihnya terlihat dingin.

Bibi Zhang yang berdiri di tempatnya merasa sedikit canggung, tersenyum sejenak lalu berucap: “Aku, aku akan membuatkan makanan untukmu, apa ada yang ingin kamu makan?”

Olivia Zhi tersenyum dingin, lalu menjawab: “Bibi Zhang, kamu tidak perlu memperdulikanku ingin makan apa, kamu cukup hanya memperhatikan Nona Chu ingin makan apa, sudah cukup.”

Kalimat itu, membuat Dokter Luo yang berada di ruang tengah tidak bisa menahan diri untuk meliriknya beberapa kali.

Olivia Zhi tanpa menunggu Bibi Zhang menjawab, dia langsung berdiri tertatih-tatih naik ke atas kembali ke kamar, menghadapi Bibi Zhang penuh dengan rasa dingin dan waspada.

Dia tidak akan melukainya, namun dia juga tidak akan mempercayainya.

Bibi Zhang, sejak pertama kali dia menginjakkan kaki di ‘Mansion’, mereka sudah tidak cocok.

Setelah Olivia Zhi pergi, Bibi Zhang tersenyum menjelaskan: “Dia, dia salah paham padaku, emosi Nona Zhi memang sedikit besar......”

Kalimat itu, dia ucapkan dengan posisi sebagai pekerja di keluarga Bo, namun dia tidak mengetahui jika Dokter Luo telah melihat semuanya dengan jelas.

Dokter Luo mendatarkan wajahnya, berucap seperti tidak mengetahui apapun: “Kalau begitu aku pergi dulu.”

Baru saja Dokter Luo pergi, Bibi Zhang yang berdiri di ruang tengah mendelik ke arah lantai atas, wanita ini, benar-benar tidak tahu waktu yang tepat!

Kemudian, Bibi Zhang kembali ke dapur membuat sup, namun pikirannya penuh dengan keadaan Paula Chu yang tidak jelas.

……

Di sisi lain, Irsan Bo tiba di vila dengan pikiran yang kacau, di luar vila telah dikelilingi banyak orang.

“Paula, Paula, keluarlah temui Ibu......” Nancy Qiu menegangkan perut besarnya bersandar pada pelukan Patrick Chu, dengan berlinang air mata.

Di sekitar ada seseorang yang melihat hal ini, jika dilihat lagi Leony Ding yang berada di samping seketika menyunggingkan sudut bibirnya, tersenyum sinis.

Keluarga Chu di kota A, benar-benar memalukan.

Patrick Chu sedikit sedih, namun saat melihat perut Nancy Qiu dia menahannya, bagaimanapun putra yang berada di dalam sana adalah harta berharganya.

“Paula, Paula......” Nancy Qiu memanggil Paula Chu, sambil memperhatikan reaksi orang sekitar, hatinya merasa sangat senang.

Dia ingin membuat semua orang mengetahui dirinya dan anak yang ada di dalam perutnya, dia ingin melihat berapa lama keluarga Chu akan bertahan!

“Paula, Paula......” memikirkan hal itu, Nancy Qiu semakin memanggilnya dengan keras, seperti melupakan tujuannya datang ke sini.

“Nancy, bisakah kamu perhatikan sedikit, kamu pikir di mana ini?” Ellen Chu tidak bisa menahan lagi, akhirnya mengeluh.

Nancy Qiu menatapnya dalam, menipiskan bibirnya menangis terisak, namun hatinya berpikir dia hanyalah seorang pengguna dan penjual narkoba tapi berani mengurusi masalahnya?

“Patrick, perhatikan istrimu baik-baik, menangis seperti itu di sini, orang yang tidak mengetahui mungkin akan mengira ada yang meninggal di keluarga kita!”Franky Chu ikut berucap.

Patrick Chu yang mendengar hal ini, sedikit marah: “Kakak, apa maksud ucapanmu, apa kamu menyumpahiku?”

Wanitanya sedang hamil, namun sekarang kakaknya mengatakan soal meninggal?

Franky Chu dengan kesal mendelik pada perut Nancy Qiu, dan tidak mengatakan apapun.

Dia bahkan tidak memiliki putra, atas dasar apa Patrick Chu bisa memiliki putra?

Karena semuanya adalah putri, maka tidak ada yang boleh memiliki putra!

“Paula......” Nancy Qiu memanggilnya dengan sedih, pintu vila telah dibuka oleh pengawal keluarga Chu, namun walaupun mereka masuk mereka tetap tidak akan bisa menemukan Paula Chu.

Sekelompok orang yang sudah tidak bisa menahan tatapan dari orang lain, akhirnya langsung masuk ke dalam vila.

Nancy Qiu menatap seluruh vila yang masih baru ini, hatinya merasa sedikit serakah, benda seperti ini bukankah seharusnya berada di dalam genggamannya?

Saat pengawal keluarga Chu akan naik ke atas membawa Paula Chu untuk turun, namun Toni Cai telah muncul: “Tuan Chu, apa kamu benar-benar akan melakukan hal ini?”

Menerobos masuk rumah orang!

Irsan Bo tidak akan melepaskan hal ini, dan pasti akan menguliti keluarga Chu.

Patrick Chu mengangkat kepalanya menatap Toni Cai, hatinya sedikit marah: “Toni, Paula adalah putriku, atas dasar apa Irsan membawanya pergi, apa kamu tahu, aku bisa saja menuntutnya!”

Toni Cai mengangkat sebelah alisnya, sudut bibirnya tersungging, menuntutnya, itu juga harus melihat apa yang akan dikatakan Paula Chu!

Wanita itu, tidak akan membiarkan Irsan Bo dituduh seperti ini!

Toni Cai tidak mengatakan apapun, diam-diam memundurkan langkahnya hingga ke depan kamar Paula Chu, Patrick Chu yang melihat hal ini mengira dirinya ketakutan, lalu berucap dengan keras: “Cepat, bawa Nona keluar dengan selamat!”