This Isn't Love - Bab 316 Ibu Zhang Tetap Bersikeras Meskipun Dalam Keadaan Terluka

Pada malam itu juga, saat Irsan Bo dan Toni Cai tiba di Mansion, malam itu Ibu Zhang di rumah sakit bersikeras ingin pulang ke Mansion setelah baru sadarkan diri dan Paula Chu semuanya termangu, tetapi sebentar saja mereka langsung segera sadarkan diri, Paula Chu buru-buru turun dari atas kasur, memakai piyama tidur, lalu berjalan mendekat: “Irsan?”

Irsan Bo berbaring di atas sofa, sedikit membuka mata melihat dia, lalu memejamkan matanya lagi.

Paula Chu berdiri di tangga dengan sikap sedikit canggung, tetapi dia langsung segera mengendalikan suasana hatinya: “Irsan, malam begitu larut, kenapa kamu tiba-tiba datang kemari?”

Apakah karena merindukan dia?

Paula Chu berbicara saat sudah berjalan mendekatinya dan duduk di sampingnya, aroma wangi dari tubuhnya langsung menyebar, dia ingin menggodanya.

Irsan Bo tiba-tiba mengerutkan alis, dia tidak menyukai aroma wangi tubuhnya, aroma wangi seorang wanita yang begitu menyengat itu hanya akan membuat dia semakin merindukan aroma wangi yang menyegarkan dari wanita itu.

Paula Chu tidak mengetahuinya sedikitpun, tubuhnya yang ramping ini mendekat lebih padanya, suaranya sedikit manja dan lembut: “Irsan?”

Irsan Bo tidak menyahut sedikitpun, Toni Cai mengambil kotak obat dan berjalan mendekat: “Nona Chu, aku harus membantu Tuan mengolesi obat, bisakah kamu bergeser sebentar?”

Dia saat ini sangat mengerti jelas posisi Olivia Zhi di dalam hati Irsan Bo, juga sangat mengerti jelas posisi Paula Chu di dalam hati Irsan Bo, bagaimana mungkin bisa melakukan perbuatan yang salah?

Paula Chu sengaja mengabaikan sikap dia pada dirinya, dia menengokkan kepala memperhatikan Irsan Bo: “Irsan, kamu terluka? Mana yang terluka? Parah...................”

Saat berbicara, tangannya yang mungil itu sudah menempel di dadanya dengan gemulai, entah apakah dia ingin memeriksa lukanya atau ingin bagaimana, siapa sangka, tangannya yang barusan menempel itu, Irsan Bo langsung segera memegang pergelangan tangannya, matanya melotot dengan dipenuhi rasa acuh: “Paula Chu, perhatikan perilakumu!”

“Irsan!”

“Tuan!”

Paula Chu dan ibu Zhang berkata secara bersamaan, raut wajah Paula Chu memucat, seketika itu juga dia langsung menarik kembali tangannya dan duduk di sampingnya dengan perasaan sedih hingga matanya memerah, ibu Zhang langsung berkata saat melihat suasana tersebut: “Tuan, kamu ini kenapa? Nona Chu khawatir padamu, jika bukan karena khawatir padamu, bagaimana mungkin dia bisa bersikap seperti itu? Kamu lihat, apakah dia bersikap seperti itu terhadap orang lain? Jangankan kamu yang seorang pria, bahkan seorang wanita pun dia juga tidak akan bersikap seperti itu, kamu berkata seperti ini, Nona Chu pasti...............”

“Ibu Zhang, jika kamu sudah tidak ingin bekerja di rumah keluarga Bo lagi, maka kamu boleh pergi, aku tidak akan menghalangimu.” Tiba-tiba Irsan Bo berkata dan memotong perkataannya, suaranya acuh: “Setidaknya mengenai gajimu, aku akan menyuruh Toni Cai untuk menyiapkannya, aku berikan lebih beberapa bulan untukmu, anggap saja itu adalah balasan terima kasih keluarga Bo untukmu.”

Saat mengatakan kalimat ini, bahkan Irsan Bo tidak membuka matanya, dia hanya berbaring di sofa dengan terdiam seolah terlihat sangat lemah, meskipun demikian, sekujur tubuhnya ini masih tetap terlihat bertenaga seolah membuat seseorang tidak bisa mendekatinya.

Ibu Zhang terkejut atas perkataan Irsan Bo, Toni Cai berjalan ke depan hingga memisahkan jarak antara Paula Chu dan Irsan Bo, dia menambahkan 1 kalimat: “Ibu Zhang, jika kamu benar-benar berpikiran seperti itu, kamu bisa beritahu aku kapanpun, aku akan secepat mungkin mengurusnya untukmu.”

Setelah itu, Ibu Zhang yang awalnya sedang terluka dan masih belum pulih ini langsung terkejut hingga kakinya terasa lemah.

Irsan Bo berkata dan masih belum membuka matanya: “Ibu Zhang, aku belum pernah melihat sebelumnya, kamu terluka begitu parah tetapi masih terlihat bersikeras ingin pulang untuk merawat orang lain.”

Dia sudah curiga!

Sepatah kata, Ibu Zhang berdiri di tempat semula dengan perasaan takut, wajahnya memucat: “Aku, Tuan, aku ini..................”

Irsan Bo tidak bicara, dia hanya perlahan-lahan membuka mata melihat dia, Toni Cai membuka kemejanya untuk mengoleskan obat di tubuhnya, luka memar berwarna ungu muda di antara perut dan pinggangnya ini membuat seseorang yang melihatnya merasa sedikit ngeri, Paula Chu pun terkejut dibuatnya, dia duduk di sampingnya sambil mengulurkan tangan untuk menutupi mulutnya sendiri, segera berkata: “Irsan, kamu kenapa? Kenapa bisa terluka....................”

Irsan Bo tidak mempedulikan dia, tatapan matanya terus tertuju pada Ibu Zhang.

Lukanya tidak ringan!

Bahkan saat ini kepala Ibu Zhang masih dibalut dengan perban, dokter juga menyarankan untuk menyuruh dia tetap dirawat di rumah sakit untuk dilakukan pengamatan, seseorang yang hampir di amban kematian, ternyata saat baru dirawat di rumah sakit dan sadarkan diri malah langsung berteriak ingin pulang, dia mengatakan alasannya secara spontan yaitu karena didalam rumah hanya ada 1 orang? Irsan Bo melirik ke arah Paula Chu sekilas, tiba-tiba dia memikirkan apa hubungan mereka berdua ini?

Ibu Zhang selalu bekerja di rumah keluarga Bo, Paula Chu adalah putri dari keluarga Chu, berdasarkan logikanya, 2 orang ini tidak mungkin memiliki hubungan apapun?

Tetapi entah kenapa, Irsan Bo selalu merasa ada sesuatu yang aneh!

“Nona Chu, tolong tenang sedikit, kepalaku sangat pusing.” Irsan Bo berkata untuk mengkritik kekhawatiran Paula Chu, dia mengangkat pandangan mata melihat ke arah Ibu Zhang: “Ibu Zhang, kamu begitu berbakti, tapi hari ini aku baru menyadarinya.” Saat berbicara, Irsan Bo mulai berdiri, Toni Cai langsung membelokkan badan untuk mengoleskan obat ke luka pada bagian punggung belakangnya, perhatian Paula Chu hanya tertuju pada tubuh Irsan Bo, dia bahkan tidak menyadari jika Ibu Zhang sedang dicurigai oleh Irsan Bo, Irsan Bo berkata: “Kamu beritahu aku, kenapa Mansion sekarang ini begitu membutuhkan perawatanmu? Sebenarnya siapa yang ingin kamu rawat?”

Hati Ibu Zhang terasa sangat ketakutan: “Aku, Tuan, aku, bukankah aku ini membantu kamu untuk merawat Nona Chu?”

Tidak mudah bagi Ibu Zhang untuk menenangkan perasaannya, berkata: “Tuan, kamu adalah Tuan Muda keluarga Bo, aku bekerja di keluarga Bo sudah sangat lama, aku juga tahu beberapa pemikiran Nyonya waktu dulu, kamu paham jelas mengenai hal ini, seumur hidupnya harapan terbesarnya saat ini pasti adalah melihat kamu dan Nona Chu hidup rukun, apalagi, berkeluarga dan merintis karir, cepat atau lambat kamu pasti akan berkeluarga, Nona Chu sudah diatur kamu tinggal di Mansion, aku mengerti akan hal ini...............”

“Mengerti? Kamu mengerti apa?” Irsan Bo berkata dengan suara acuh.

Dia sendiri tidak mengerti, bagaimana mungkin dia bisa mengerti?

Ibu Zhang berusaha untuk menenangkan dirinya, berkata: “Mansion adalah peninggalan Nyonya untuk kamu, kamu lihat sebelumnya saat masih ada Nona Zhi ini sering terjadi suatu hal yang buruk, sekarang Nona Zhi sudah masuk kedalam penjara dan mendapatkan hukuman yang seharusnya diterimanya, kamu membawa Nona Chu tinggal di Mansion, tempat ini adalah tempat tinggal ibumu, bukankah kamu ini memiliki maksud sangat menghargai dia? Aku pun pasti akan membantu kamu merawatnya dengan baik................”

Hehe.

Irsan Bo tersenyum sinis hampir bersuara, sementara ini tidak menjawab pertanyaan ini, dia hanya bertanya: “Kalau begitu kamu jelaskan kenapa hari ini kamu bisa terluka?”

Sekalinya perkataan ini diucapkan, Paula Chu langsung terkejut, dia terkejut hingga menengokkan kepala melihatnya, seketika itu juga wujudnya nampak di dalam mata Irsan Bo, membuat dia sedikit merasa heran.

Ada masalah dalam hal ini!

Irsan Bo menarik napas dengan dalam, dia semakin merasa perkataan Ibu Zhang barusan memang benar, Mansion saat ini sering terjadi suatu hal yang buruk!

Dia sudah mulai tidak mendengar satu-satunya kemungkinan yang dianggapnya, apalagi anggapan orang lain.

Ibu Zhang melihat Paula Chu dengan sangat berhati-hati, menjawab: “Karena aku tidak berhati-hati hingga terjatuh di kamar Nona Chu, kemudian terluka.”

Penjelasan ini...............hehe, Irsan Bo tidak banyak bicara sambil menatapnya dengan dalam, juga tidak membongkar kebohongan mereka yang tidak bermutu ini, dia hanya berkata: “Besok aku suruh orang untuk mengantarmu ke rumah sakit, atau menyuruh dokter datang ke Mansion untuk merawatmu, bagaimanapun juga kamu adalah orang bawahan keluarga Bo yang setia, aku tidak akan merugikanmu, terlebih lagi tidak mungkin menyuruhmu tetap bekerja dalam keadaan terluka seperti ini, orang yang ingin kamu rawat, aku akan membantumu merawatnya dengan baik.”

Saat berbicara, Irsan Bo sudah berdiri: “Dan juga, Nona Chu tinggal disini karena permintaan dia sendiri, karena di luar saat ini ada dugaan yang tidak baik, bahkan orang dekatku juga mulai menduganya, maka menurutku, besok sebaiknya menyuruh Nona Chu keluar dari sini saja.” Setelah itu, Irsan Bo langsung memerintahkan: “Toni Cai, besok beli sebuah apartemen, gunakan hak miliknya atas nama Nona Chu, kemudian bantu dia pindah kesana!”

Novel Terkait

His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Beautiful Love

Beautiful Love

Stefen Lee
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu