This Isn't Love - Bab 72 Jika Aku Tidak Menikahinya, Lalu Apa Aku Harus Menikahimu?

Ir, Irsan?” Olivia Zhi maju dengan bingung, berjongkok di samping Irsan Bo.

Tubuh tinggi Irsan Bo semakin meringkuk, namun beberapa saat kemudian, Irsan Bo meringkuk seperti sebuah janin!

“Irsan......” Olivia Zhi memanggilnya pelan, alisnya berkerut.

Irsan Bo saat ini terlihat sangat menyedihkan, bajunya menempel di tubuhnya, bibir tipisnya tidak bisa mengatakan satu kata pun......

Argh!

Tanpa sadar, Irsan Bo meringis kesakitan, kedua tangannya menyentuh perutnya dengan erat, seperti...... menahan rasa sakit?

Olivia Zhi tersentak, maju ke depan menyentuh Irsan Bo namun seketika dia menyadari tubuhnya sangat dingin......

“Irsan! Irsan!”

Olivia Zhi langsung memanggilnya, namun Irsan Bo yang berada di atas ranjang hanya meringkuk dan tidak bersuara!

Handphone di samping ranjang kembali berdering, Olivia Zhi hanya meliriknya sejenak tidak menggubrisnya, dan hanya duduk di samping ranjang berucap pada Irsan Bo: “Irsan, bagian mana yang sakit?”

Argh!

Irsan Bo tidak mengatakan apapun, hanya meringis karena kesakitan!

Olivia Zhi menjadi sangat panik, mengulurkan tangannya mengambil handphone yang tadi berdering untuk menelepon: “Aku akan panggil ambulans, kamu bertahanlah!”

Siapa sangka, belum dia menelepon Irsan Bo telah mencengkeram tangannya: “Tidak perlu, aku tidak ingin ke rumah sakit.”

Suara Irsan Bo terdengar tidak bertenaga......

Olivia Zhi mengerutkan alisnya, mengulurkan tangannya ingin melepaskan tangannya: “Kamu seperti ini, apa yang kamu inginkan jika tidak pergi ke rumah sakit?”

Seketika, Olivia Zhi merasa sedikit marah!

Kepala Irsan Bo yang dia tenggelamkan ke bantal menoleh seenak, membuka mata menatapnya: “Olivia, aku tidak ingin pergi......”

“Tidak ingin pergi tetap harus pergi!” Olivia Zhi berucap memaksa: “Jika kamu mati di sini, siapa yang akan membereskan mayat......”

Belum selesai berucap, handphone di tangan Olivia Zhi kembali berdering, tangan Irsan Bo yang mencengkeram lengannya langsung menariknya, membuatnya berada di bawah tubuhnya dengan mudah!

Dunia Olivia Zhi terasa berputar, handphone yang ada di tangannya entah sejak kapan sudah tersambung dan jatuh di atas lantai......

“Ir, Irsan......” suara Olivia Zhi bergetar.

Irsan Bo menindih Olivia Zhi dengan pelan, tiba-tiba tubuhnya menjadi panas dingin, berucap di samping telinganya dengan pelan: “Tidak perlu ke rumah sakit, hanya lambungku yang sedikit tidak nyaman, kamu jangan memaksa lagi.”

Bibir Olivia Zhi sedikit bergerak, jantungnya berdetak dengan sangat cepat, telinganya memerah: “Kamu, kamu bangun dulu!”

Irsan Bo menenggelamkan kepalanya di ceruk lehernya dan bibir tipisnya tersungging: “Maaf, sekarang aku tidak bisa bangun......”

Bukannya dia ingin melecehkannya, hanya saja sekarang sekujur tubuhnya tidak bertenaga, benar-benar tidak bisa bergerak......

Olivia Zhi menjadi murka: “Kalau begitu apa maksudmu menindihku seperti ini!”

Suaranya ini, sedikit kencang, membuat Paula Chu yang di seberang telepon bisa mendengarnya dengan jelas!

Olivia Zhi!

Apa dia sengaja membuatnya mendengar kalimat ini?

Apa yang sedang mereka lakukan!

Olivia Zhi tidak mengetahui sama sekali jika telepon itu tersambung, dan juga penelepon itu adalah Paula Chu, hanya bergerak sedikit demi sedikit keluar dari pelukan Irsan Bo!

Irsan Bo membiarkan Olivia Zhi bergerak, sudut bibirnya terus tersungging sebuah senyuman, melihatnya yang baru saja terbebas dari pelukannya lalu berucap: “Olivia, aku mau minum air madu!”

Olivia Zhi mengangkat sebelah alisnya, menolehkan kepalanya menatap pria yang ada di atas ranjang dengan terengah-engah!

Dasar kejam!

Olivia Zhi membalikkan tubuhnya untuk pergi, Irsan Bo mengambil handphonenya dari atas lantai, melihat telepon yang masih tersambung dia menjawab sejenak: “Ada urusan?”

Seketika Paula Chu tercengang mendengar suara Irsan Bo, membuka mulutnya dengan takut: “Ir, Irsan......”

Irsan Bo berbaring telentang di atas ranjang menarik napas dalam, lambungnya membuatnya merasa sangat tidak nyaman: “Kamu ada urusan apa?”

Paula Chu tersedak sejenak, kemudian berucap: “Irsan, apa kamu bersama Olivia?”

Tatapan Irsan Bo berkilat, irisnya terlihat dingin: “Paula, apa lagi yang ingin kamu katakan? Atau, apa lagi yang ingin kamu lakukan?”

Jangan-jangan, tindakan Kakek terlalu lama, hingga Paula Chu mengira dia masih bisa tenang dengan perbuatannya pada Tisna Bo?

Paula Chu terkejut: “Aku, aku ingin bertanya padamu, mengenai undangan dan souvenir pernikahan kita, kamu suka yang seperti apa.......”

Sekujur tubuh Irsan Bo terasa sangat tidak nyaman hingga meremas pakaiannya: “Masalah pernikahan kamu atur saja, kamu ingin yang seperti apa maka lakukanlah......”

Di dalam kamar, Olivia Zhi yang membawa air madu muncul tiba-tiba, kebetulan dia mendengar kalimat ini.

Irsan Bo mengerutkan alisnya, tatapannya berkilat menatapnya: “Begitu saja, aku tutup.”

Selesai berucap, Irsan Bo langsung menutup sambungan telepon, Olivia Zhi langsung memberikan air madu padanya: “Tuan muda Bo, kalau begitu aku kembali ke kamar dulu.”

Irsan Bo meminum air madu yang wangi dan manis itu, namun anenya dia hanya merasakan rasa pahit di mulutnya, menjawab dengan pelan: “Hmm, pergilah.”

Keluar dari kamar Irsan Bo, dengan cepat Olivia Zhi bersembunyi di kamarnya sendiri, bersandar pada pintu dan menarik napas dalam......

Irsan Bo……

Dia tidak akan menjadi miliknya.

Olivia Zhi mengulurkan tangannya menyentuh pelan perutnya, tatapannya menjadi sendu: “Sayang, cepatlah lahir.”

Asalkan dia lahir, dia baru bisa meninggalkan tempat yang sesak ini dengan cepat......

……

Di kota B, skandal Olivia Zhi dan Irsan Bo semakin buruk, bahkan semakin gempar!

Olivia Zhi menemani Irsan Bo menghadiri acara perjamuan bersama perwakilan dari perusahaan Jerman, saat ditanyai pertanyaan ini lagi, dia terus menyangkalnya!

Irsan Bo tidak mengerti bahasa Jerman, hanya menebak-nebak pembicaraan Olivia Zhi dengan mereka, sedikit mengesampingkan tubuhnya dan bertanya: “Jangan lupa, kamu adalah penerjemahku!”

Penerjemah mana, yang tidak menerjemahkan pada atasannya?

Wajah Olivia Zhi menegang: “Tuan muda Bo, bisakah kamu menjelaskan tentang skandal? Dengan begini, aku juga tidak perlu setiap kali bertemu dengan orang aku menjelaskan jika aku hanyalah penerjemahmu!”

Alis Irsan Bo sedikit terangkat, seketika mengerti maksudnya, lalu berucap dengan acuh: “Ucapan media, tidak akan mungkin berubah menjadi kebohongan, yang kebohongan juga tidak akan berubah menjadi kenyataan.”

Jadi, untuk apa perduli?

Olivia Zhi menatap pria di hadapannya, merasa sedikit tidak mengerti.

Dia tahu jika dia tidak memperdulikan media, tapi bahkan masalah yang berkaitan dengan hubungannya dan Paula Chu, apa dia tetap seperti ini?

Mata Olivia Zhi sedikit memicing, terlihat jelas tidak bisa berkata-kata, Irsan Bo meminum winenya lalu berucap pelan: “Katakan saja.”

“Tuan muda Bo......” Olivia Zhi langsung bertanya: “Aku sangat penasaran, sebenarnya...... apa kamu menyukai Nona Chu?”

Kalimat itu, membuat Irsan Bo memicingkan matanya menatap Olivia Zhi, hatinya merasa sedikit bergejolak......

Olivia Zhi kembali berucap: “Jika kamu menyukainya, kenapa kamu tidak pernah memperdulikan perasaannya, jika kamu tidak menyukainya, kenapa ingin menikahinya?”

Tangan Irsan Bo yang memegang gelas wine mengusap perlahan, iris dalamnya menatap Olivia Zhi cukup lama......

Kalimat yang Olivia Zhi tahan semalaman, perasaan yang dia tahan selama beberapa bukan, saat ini terasa ingin meledak?

Beberapa lama kemudian, Irsan Bo yang menatap Olivia Zhi menyunggingkan bibirnya, menyesap sedikit winenya lalu menarik tatapannya: “Jika aku tidak menikahinya, lalu apa aku harus menikahimu?

Selesai berucap, wajah Olivia Zhi memucat!

”Olivia, bagaimana posisimu, kamu tahu itu dengan jelas!” suara Irsan Bo terdengar dingin, bahkan tidak menatapnya sedikit pun.

Olivia Zhi tercekat, menatap Irsan Bo dengan mulut yang sedikit terbuka tidak bisa mengatakan apapun.

Irsan Bo kembali menambahkan sebuah kalimat dengan dingin: “Lain kali, jangan menanyakan pertanyaan sebodoh ini padaku, Paula Chu ditakdirkan untuk menjadi istri Irsan Bo!”

Novel Terkait

Behind The Lie

Behind The Lie

Fiona Lee
Percintaan
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu