This Isn't Love - Bab 205 Tetap Harus Membalas Harga Atas Kesalahan Yang Telah Diperbuat

Di dalam kamar, Olivia Zhi yang lelah duduk di atas sofa, setelah menopang badannya yang terluka untuk sibuk seharian, dia sungguh lelah sekali pada saat ini.

Begitu menyentuh sofa, Olivia Zhi pun merebahkan dirinya ke sofa.

Irsan Bo berjongkok di depan Olivia Zhi, tangannya yang kasar dan hangat memasukkan kaki Olivia Zhi ke dalam pelukannya, dan mengusapnya dengan lembut, “Apakah masih sakit?”

Olivia Zhi merasa canggung, dan ingin menarik kembali kakinya, tetapi sama sekali tidak bisa, maka dia berkata dengan suara teredam, “Sudah tidak sakit lagi, kamu lepaskan aku.”

Tiga kata terakhir itu membawa marah yang manja, dan Irsan Bo tidak tahan untuk tertawa, “Apa yang dipikirkan otak kecilmu ini?”

“Aku tidak memikirkan apa-apa.” Sambil berkata, Olivia Zhi terus berusaha untuk menarik kembali kakinya.

Cengkeraman Irsan Bo terasa erat tetapi lembut, Olivia Zhi pun tidak dapat bergerak sedikit pun, “Jangan bergerak sembarangan, aku bantu kamu gosok.”

“Tidak perlu, aku….” Sebelum Olivia Zhi menyelesaikan kalimat penolakannya, tiba-tiba Irsan Bo membuka kedua kakinya dan bergerak maju, membuat Olivia Zhi berseru kaget.

“Irsan Bo!”

Irsan Bo memerangkap Olivia Zhi di antara dia dan sofa, kedua tangan Olivia Zhi menahan pada dada Irsan Bo, dan Irsan Bo mengarahkan pergelangan kaki Olivia Zhi yang terluka untuk merangkul pada pinggangnya yang ramping.

Sementara tangannya yang lain menahan di pinggang Olivia Zhi, posisi mereka berdua bagaikan anak panah yang siap ditembak pada busur......

“Kamu, kamu….” Seketika, Olivia Zhi pun menjadi gagap.

Irsan Bo tersenyum, dia suka sekali melihat tampang Olivia Zhi yang centil dan takut, tetapi berpura-pura tidak takut, sungguh membuat hatinya tergerakkan sekali.

“Kenapa?” Irsan Bo sengaja merendahkan suaranya, suara bass-nya membuat bulu kuduk pada sekujur tubuh Olivia Zhi menjadi berdiri.

Irsan Bo menjelajah sedikit demi sedikit, dan tersenyum, “Olivia-ku, kamu yang lupa akan namamu sendiri dengan rangsanganku, masih berani untuk mengatakan putus?”

Seketika, otak Olivia Zhi kembali bekerja. Dasar, apakah pria ini sedang berhitung dengannya sekarang?

Secara refleks, Olivia Zhi ingin melawan, tetapi Irsan Bo merendahkan badannya. Olivia Zhi bisa merasakan kehangatan badan Irsan Bo dengan jelas, seketika, dia kehilangan akal sehat lagi….

“Ir, Irsan Bo….” Irsan Bo adalah satu-satunya pria yang dia pernah dia miliki, dalam hal tertentu, pria lebih menguasainya.

Irsan Bo sudah sangat tahu dengan setiap titik pada badannya, dengan mudah bisa membuat dia berkobar.

Bibir tipis Irsan Bo mendarat di sudut bibir Olivia Zhi, “Lain kali jika aku mendengar kata putus dan sejenisnya, aku pasti akan membuatmu tidak bisa menuturkan kata lagi.”

Sekujur tubuh Olivia Zhi sedang gemetaran, dia bergegas mengiyakan karena takut Irsan Bo bertindak sembrono, “Tidak aku katakan lagi, tidak akan aku katakan lagi, sekarang kamu lepaskan aku terlebih dahulu….”

“Tidak katakan lagi?” Irsan Bo sepertinya tidak mempercayai Olivia Zhi, dia menarik sedikit jarak, dan jarinya mengusap pelan pada pergelangan kaki Olivia Zhi.

Leher Olivia Zhi memerah, dia tidak pernah melihat Irsan Bo yang seperti ini.

“Tidak katakan lagi.” Olivia Zhi bahkan tidak berani bertemu dengan matanya, “Tidak aku katakan lagi.”

Namun Irsan Bo berkata sambil tersenyum, “Baguslah jika tidak katakan lagi, tetapi, kamu tetap harus membayar harga atas kesalahan yang telah kamu perbuat pada hari ini.”

“Ah!” Dengan sebuah seruan, Irsan Bo menggendong Olivia Zhi yang pikirannya sudah melayang berjalan ke arah kamar, dan Olivia Zhi segera berteriak, “Irsan Bo, aku, aku tidak mau….”

Tidak mau?

Irsan Bo menatapnya sambil mengangkat alis, dan tersenyum. Tidak mau juga harus mau.

Tidak diberi pelajaran untuk dua hari saja, dia sudah membongkar atap. Kelihatannya, dirinya harus memberi dia pelajaran untuk setiap hari, sehingga dia tidak akan lupa siapakah bosnya.

Di luar pintu, Bibi Zhan membawakan masakan yang telah dia buat. Mendengar suara Olivia Zhi yang samar-samar di dalam, wajah Bibi Zhan berubah menjadi gelap, dan kebencian di dasar matanya menjadi semakin pekat.

Dalam matanya, selain Paula Chu, tidak ada satupun orang yang layak untuk Irsan Bo.

….

Pagi hari keesokannya ketika Olivia Zhi membuka mata, dia melihat pria yang sedang tidur di sisinya. Saking gusarnya, dia ingin sekali menggigit pria itu, tetapi dia benar-benar sudah tidak ada tenaga.

Awalnya badannya tidak begitu enak dalam beberapa hari ini, lalu pergelangan kakinya juga terluka, dan kemarin malam dia masih diberi pelajaran oleh pria itu, sungguh beruntung dia masih bisa hidup.

Mata Irsan Bo terpejam, tidak tahu sudah bangun dari lama atau baru saja bangun, merasakan tatapan Olivia Zhi, dia mengulurkan tangan untuk memeluknya, “Rindu denganku?”

Rindu?

Bisakah dia katakan bahwa dia ingin membunuhnya?

Olivia Zhi mendorongnya dengan tidak senang, gerakan marah itu terasa imut bagaikan sedang bermanja di mata Irsan Bo.

Tanpa membuka mata, Irsan Bo mendekatkan Olivia Zhi ke dalam pelukannya, “Oleh karena itu, kamu harus taat, tahu tidak? Jika berani nakal lagi, akan kuberi pelajaran!”

Perkataan itu membuat Olivia Zhi gusar dan ingin menaboknya, tetapi siapa tahu Irsan Bo tiba-tiba membuka mata menatapnya. Dengan satu tatapa saja, tubuh Olivia Zhi sudah menjadi merah….

Satu per satu adegan pada kemarin malam melintas di depan mata, Olivia Zhi bahkan tidak berani untuk bertemu dengan tatapan Irsan Bo.

Tangan Irsan Bo yang hangat menempel pada pinggangnya, dan memijat pelan, “Apakah ada yang terasa tidak nyaman?”

Olivia Zhi bersembunyi ke dalam pelukannya, “Tidak ada.”

Irsan Bo mengeratkan pelukannya sambil tersenyum, kedua tangannya perlahan-lahan menghangatkan tubuh Olivia Zhi, “Ke depannya, tidak peduli seberapa gusarnya, juga tidak boleh mengatakan kata putus denganku, paham?”

Olivia Zhi tidak berbicara, lalu Irsan Bo menghela napas dengan tidak berdaya dan berkata, “Olivia, aku tahu kamu marah, tetapi kamu juga tahu dengan kondisi Paula Chu. Paling lama satu tahun, kamu beri aku waktu satu tahun, aku akan mengurusi masalah keluarga Chu dengan tuntas. Satu tahun kemudian, segala masalah keluarga Chu tidak ada hubungannya lagi denganku, termasuk Paula Chu.”

Satu tahun.

Olivia Zhi mendongak dan menatap bengong kepada Irsan Bo, sepertinya tidak terlalu mempercayainya.

Namun, Irsan Bo berkata dengan sangat serius, “Satu tahun kemudian, jika Paula Chu masih hidup, aku akan memberikan semuannya kepada dia. Jika Paula Chu sudah tidak ada lagi, aku akan memberikan semuanya kepada keluarga Chu. Aku harus membayar utangku kepada keluarga Chu, tetapi hanya sebatas harta.”

Mendengar perkataan Irsan Bo, Olivia Zhi merasa sedikit takut, dan dia bertanya, “Kondisi Paula Chu… apakah sangat parah?”

Irsan Bo menarik napas dalam-dalam, “Kata Dokter Luo, penyakitnya sering kali kambuh dalam beberapa waktu terakhir, ditambah lagi dengan efek samping obat berkhasiat kuat yang memberi beban besar pada jantungnya, sehingga jantungnya sekarang sudah tidak bisa menerima beban seperti ini lagi. Oleh karena itu, dia harus melakukan operasi sesegera mungkin.”

Mendengarnya, Olivia Zhi pun hening.

Penyakit Paula Chu yang sering kali kambuh, apakah karena dia?

Jika dia tidak bersama dengan Irsan Bo, atau Paula Chu sudah bertunangan dengan Irsan Bo, maka apakah Paula Chu tidak akan seperti sekarang ini?

Irsan Bo menatap Olivia Zhi, sepertinya tahu apa yang sedang dia pikirkan, juga sepertinya tidak tahu apa yang sedang dia pikirkan. Irsan Bo menghela napas dan memeluknya dengan lebih erat.

Jika benar-benar dihitung, orang yang bersalah kepada Paula Chu adalah dia, dialah yang mengira bahwa cinta bisa dipaksakan dan diperlakukan dengan santai pada saat itu, sehingga mengakibatkan kondisi seperti sekarang ini. Sebelum Olivia Zhi, dia tidak pernah memiliki pengalaman cinta, sehingga dia tidak tahu bahwa cinta datang dengan begitu berkobar-kobar. Pada awalnya, dia begitu tidak menyukai Olivia Zhi, namun sekarang, sepertinya dia sudah mencintainya hingga pada sum-sum tulang….

Dia tidak akan memberi tekanan kepada Olivia Zhi, dia akan memikul semua tekanan itu.

Lama kemudian, Irsan Bo bangun, sedangkan Olivia Zhi terus melanjutkan tidurnya. Sebelum pergi, Irsan Bo mencium kening Olivia Zhi, “Tunggulah aku di rumah.”

Olivia Zhi mengangguk sambil tersenyum, dan berpesan kepada Irsan Bo untuk mencarikan beberapa buku bahasa Jerman untuknya, karena buku di dalam rumah sudah hampir dia baca semuanya.

Siapa tahu baru saja Irsan Bo mengiyakan dan pergi, ponsel Olivia Zhi berdering. Layar ponsel menampilkan nama ‘Tuan muda besar keluarga Bo’.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Bretta’s Diary

Bretta’s Diary

Danielle
Pernikahan
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Craving For Your Love

Craving For Your Love

Elsa
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
3 tahun yang lalu
My Cute Wife

My Cute Wife

Dessy
Percintaan
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu