This Isn't Love - Bab 11 Menganggap Perintahku Adalah Omong Kosong?

Ketika perawat yang datang untuk mengkonfirmasi bahwa Olivia Zhi telah tertidur itu pergi, tidak diduga bahwa wanita kecil di atas tempat tidur rumah sakit itu perlahan membuka matanya!

Matanya jernih, cerdas dan dalam, tetapi ternodai oleh kekhawatiran yang mendalam.

Dia ingin pergi ke departemen bedah umum untuk mencari Roni Zhi!

Irsan Bo, dia tidak yakin!

Pria itu secara lisan mengatakan akan menghentikan obat penghilang rasa sakit pada Roni Zhi, tetapi bagaimana jika adiknya itu tidak tahan?

Lantai tiga puluh dua hening tanpa suara. Olivia Zhi dengan sabar menunggu sampai lampu koridor perlahan-lahan redup, baru kemudian dia diam-diam memasuki pintu tangga di sebelahnya.

Begitu pintu tangga ditutup, Olivia Zhi berlari sambil memegangi tiang pelindung dengan satu tangannya melindungi perut bagian bawahnya. Dia harus bergegas lebih cepat!

Namun, ketika Olivia Zhi akhirnya melihat Roni Zhi, dia hanya berdiri diam di pintu dan tidak berani bergerak...

Apakah itu Roni Zhi?

Seluruh tubuhnya memar, kedua kakinya patah, dan pergelangan tangannya yang terbuka dipenuhi dengan goresan pisau!

"Roni, Roni..." Bibir Olivia Zhi bergetar dengan air mata di matanya.

Apa yang terjadi pada adiknya?

Olivia Zhi mendekati Roni Zhi dengan air mata di wajahnya, lalu kedua tangannya gemetar dan ingin menyentuhnya tetapi juga takut akan menyakitinya.

Olivia Zhi terisak, suaranya bergetar dan memanggilnya: "Roni, Roni, kakak sudah datang, kakak sudah datang, Roni..."

Seorang remaja yang berada diatas ranjang disiksa oleh rasa sakit, alisnya yang rapat serta dengungan yang samar membuatnya merasa seperti pisau!

"Roni, Roni, ini kakak, aku datang untuk melihatmu..."

"Roni, bisakah kamu mengatakan sesuatu padaku, lihatlah aku?"

Olivia Zhi menangis dan memanggilnya. Roni Zhi yang seperti berbaring di ranjang rumah sakit dengan tak bernyawa membuatnya takut, bahkan jantungnya ikut bergetar.

Olivia Zhi mengulurkan tangan dan perlahan menarik lengan baju adiknya. Bekas luka yang mengejutkan di atasnya membuatnya seperti ingin runtuh...

"Roni..."

“Siapa kamu!” Di luar, perawat yang berpatroli berjalan masuk dan memandang Olivia Zhi dengan tatapan mata curiga.

Olivia Zhi mengulurkan tangan dan menyeka air matanya, lalu menundukkan kepalanya sehingga membuatnya tidak bisa melihat dengan jelas: "Aku, aku adalah kakek dari pasien."

Perawat itu mengerutkan kening: "Apa yang salah dengan keluarga kalian? Secara tiba-tiba meminta rumah sakit untuk menghentikan obat penghilang rasa sakit pasien, apakah kalian ingin melihatnya mati?"

Olivia Zhi ingin mengatakan sesuatu, tetapi cemoohan tiba-tiba datang dari pintu bangsal: "Oh..."

Sebuah nada itu membuat Olivia Zhi memiliki ilusi seperti semua darahnya membeku, tubuhnya kaku dan dia tidak berani menoleh ke belakang!

Selangkah demi selangkah.

Irsan Bo berjalan mendekati arah Olivia Zhi, suara langkah kakinya disertai dengan nafas haus darah yang membuat orang-orang ketakutan!

Irsan Bo berdiri di belakang Olivia Zhi sehingga membuat nafasnya sedikit lebih cepat, lalu sepasang mata yang jernih berbolak-balik dengan bingung!

Perawat itu melarikan diri setelah terkejut oleh instruksi dokter Luo di luar pintu.

Irsan Bo menatap wanita kecil yang membelakanginya itu, lalu berbisik dengan senyum dingin: "Olivia."

Olivia Zhi berdiri diam dan tidak bisa bergerak. Pria di belakangnya tampak kehilangan kesabarannya, tiba-tiba dia meraih dan mencubit dagunya, membuat Olivia Zhi terpaksa berbalik dengan kesakitan!

Dia……

Dia marah!

Wajah Irsan Bo tanpa ekspresi dan raut wajahnya yang dalam menunjukkan dinginnya tulang. Kemudian, dia sedikit memiringkan lehernya dan tindakannya dingin dan kejam: "Menganggap perintahku adalah omong kosong?"

Tubuh Olivia Zhi gemetar hebat, matanya benar-benar tidak dapat menyembunyikan rasa takutnya!

"Tuan, tuan Bo..." Bisiknya mencoba menjelaskan kepadanya tanpa penjelasan...

"Oh..." Irsan Bo mencibir: "Aku akan membiarkanmu mencobanya, apakah perintahku adalah omong kosong."