This Isn't Love - Bab 114 Bersikap Lembut, Tersenyum Hangat

Irsan Bo adalah orang yang berintelektual tinggi, hatinya ingin melindungi Olivia Zhi, namun prinsipnya bisa....... membantu Paula Chu yang ‘diancam’.

“Olivia!” tanpa sadar, Irsan Bo membuka mulutnya, suaranya terdengar serius.

Olivia Zhi bisa merasakan ‘perlindungannya’ pada Paula Chu, senyuman di sudut bibirnya semakin terlihat pahit, tiba-tiba dia merasa dirinya benar-benar seperti sebuah lelucon......

Untuk pertama kalinya, Olivia Zhi merasa sangat ingin menjauh dari Irsan Bo.

Olivia Zhi menutup kedua matanya, tubuh mungilnya membeku, merasa sangat ingin mejauhi pria ini sekarang, dan menghilang dari hadapannya sekarang.

Irsan Bo yang mencengkeram Olivia Zhi bisa merasakan tubuhnya yang membeku, saat ingin membuka mulut namun Olivia Zhi telah terlepas dari cengkeramannya, dan pergi menjauh.......

“Ol.......” Irsan Bo ingin membuka mulutnya kembali.

”Irsan.” namun tiba-tiba Paula Chu membuka mulut dengan bergetar, seperti ingin mengatakan sesuatu namun terhenti.

Olivia Zhi menarik napas dalam membalikkan tubuhnya dengan cepat lalu mendelik pada Paula Chu sejenak, Paula Chu langsung ‘menyeimbangi’ dengan berucap: “Aku tidak akan mengatakannya, aku tidak akan mengatakannya lagi.”

Paula Chu yang lemah, dan penakut, bergetar di belakang tubuh Irsan Bo seolah-olah Olivia Zhi yang berada di hadapannya akan mengulitinya hidup-hidup.

“Olivia, aku tidak akan mengatakannya lagi, aku tidak akan berani lagi......” Paula Chu terus bergumam, terlihat ketakutan membuat orang merasa prihatin.

Irsan Bo mengerutkan alisnya, menatap Olivia Zhi sejenak dengan tidak puas, lalu bertanya pada Paula Chu: “Sebenarnya apa yang kamu katakan tadi?”

Selesai berucap, Paula Chu memundurkan langkahnya dengan wajah pucatnya, hingga akhirnya tidak berhati-hati tersandung dan jatuh di atas lantai, terlihat sangat lemah.

Sedangkan Olivia Zhi dengan tubuhnya yang bergetar karena amarah menatap marah pada Irsan Bo, menggigit bibirnya, seperti menahan sesuatu.

Kenapa, dia harus terus bertanya?

Jelas-jelas, dia tidak ingin mendengarnya lagi.

Irsan Bo berpikir, cara terbaik menyelesaikan masalah adalah menghadapinya bukan kabur, saat ini dia sedikit berpikir ingin mengetahui masalah yang terjadi sebenarnya.

Bisa membuat Olivia Zhi murka hingga tidak memperdulikan wartawan tentu saja Paula Chu yang melakukannya, bagaimana mungkin dia tidak mengetahuinya?

Di tambah lagi, dia juga ingin mengetahui sebenarnya Olivia Zhi yang terlalu perduli, atau Paula Chu yang melakukan kesalahan.

Irsan Bo mengangkat pandangannya, mengulurkan tangan ingin menarik Paula Chu, namun tidak disangka Paula Chu merasa sangat ‘ketakutan’ karena Olivia Zhi, menariknya dan berucap: “Ja, jangan......”

“Paula, jangan takut, kamu......” Irsan Bo sedikit membungkukkan kembali tubuhnya, sekujur tubuhnya tersembunyi di balik kegelapan.

“Irsan, aku takut, aku takut......” tiba-tiba Paula Chu menarik Irsan Bo mendekat, membuat tubuhnya turun sepenuhnya.

Hmm!

Irsan Bo mendengus sejenak, belum kembali tersadar, Paula Chu telah ‘bersembunyi’ di dalam pelukannya, bibirnya mencium belakang telinganya lalu menempel di lehernya.

Irsan Bo yang belum siap menahan, ditarik hingga tubuhnya terbalik, punggungnya yang terluka langsung menabrak dinding belakang......

“Irsan, aku takut! Aku takut! Kamu jangan pergi!” Paula Chu yang berada di sudut tubuhnya bergetar, wajah Paula Chu yang ditampar masih memerah, tatapannya penuh dengan keterkejutan.

Dengan cepat Irsan Bo mengulurkan tangannya mencengkeram bahu Paula Chu membuat jarak di antara mereka berdua, namun lipstick Paula Chu telah menempel di kerah bajunya......

Olivia Zhi berdiri di tempatnya menatap dengan dingin, wajahnya....... terlihat pucat tak bertenaga.

Irsan Bo mengerutkan alisnya, menatap lurus ke arah Olivia Zhi, kedua tangannya masih terus mendorong Paula Chu menjauh.

“Irsan......” Paula Chu masih bergetar masuk ke dalam pelukannya, mengangkat pandangannya menatap hati-hati ke arah Olivia Zhi: “Olivia, Olivia sangat menakutkan, ternyata dia......”

Olivia Zhi menatap dua orang di hadapannya yang ‘saling berpelukan’ tidak mengatakan apapun, sudut bibirnya bahkan tersenyum dingin.

Irsan Bo ingin bangkit berdiri, namun rasa sakit di punggungnya membuatnya tidak bisa bangun ditambah lagi dengan seseorang yang berada di dalam pelukannya.

“Olivia......” Irsan Bo mengerutkan alisnya menatapnya, suaranya sarat akan menahan sesuatu.

Mata indah Olivia Zhi menatapnya sejenak, lalu kembali jatuh pada Paula Chu, ternyata Paula Chu kembali ‘terkejut’ hingga bergetar, dan terus bergumam ketakutan.

Olivia Zhi menyeringai sejenak, membalikkan tubuhnya berjalan langsung ke arah Yogi Dai, pemikiran yang ada di dalam benaknya semakin yakin......

“Ol......” Irsan Bo membuka mulutnya dengan marah, napasnya sedikit berderu.

Namun Paula Chu tidak menyadarinya, seketika mengulurkan tangannya menarik baju di depan dadanya penyakitnya kembali ‘kambuh’, melebarkan matanya, bibirnya sedikit terbuka, napasnya memburu......

Irsan Bo menatap punggung tegas Olivia Zhi, tiba-tiba hatinya sedikit takut, namun dia melihat Paula Chu yang kembali kambuh di dalam pelukannya di saat seperti ini.

Paula Chu tidak memberikan Irsan Bo kesempatan untuk berpikir, satu tangannya menarik baju di dadanya, satu tangannya lagi menarik leher Irsan Bo, dengan napas yang terputus-putus.

Hah, hah, hah.

Napas yang berat itu semakin memburu, tatapan Paula Chu sarat akan kepanikan, seperti saat penyakitnya kambuh dulu.

Irsan Bo menggelapkan wajahnya, akhirnya bisa membebaskan dirinya lalu menggendong Paula Chu keluar dari kamar rawat: “Dokter Luo!”

Di luar kamar rawat terdengar suara teriakan Irsan Bo, Olivia Zhi yang berada di dalam kamar, hatinya mendingin.

Yogi Dai duduk di atas ranjang menatapnya dalam diam, tiba-tiba merasa sangat prihatin pada wanita di hadapannya ini, jelas-jelas saat pertama kali bertemu dengannya, dia sangat merendahkannya.

Tanpa sadar, Yogi Dai berusaha bangkit berdiri, menegakkan tubuhnya berdiri di depan Olivia Zhi, sudut bibirnya tersungging, mengulurkan tangannya mengusap kepalanya pelan.

Bersikap lembut, tersenyum hangat.

Olivia Zhi menatap pria di hadapannya namun tiba-tiba mulai menangis, Yogi Dai mengerutkan alisnya, tatapan dalamnya terlihat prihatin.

Langkah kedua orang itu maju satu per satu, detik berikutnya, Olivia Zhi mengulurkan tangannya melingkari pinggang Yogi Dai, air matanya yang hangat membasahi kemejanya......

Yogi Dai mengusap kepalanya dengan sayang, seperti sedang menenangkan wanita yang paling penting, yang paling tidak ingin dia lukai di dalam hidupnya ini......

Di luar pintu, orang-orang berlalu-lalang, namun tidak ada orang yang sempat melihat ke dalam walaupun sebentar, bahkan Toni Cai juga mengikuti Irsan Bo pergi dari sana.

Awalnya Dokter Luo yang seharusnya datang saat di pertengahan jalan dipanggil oleh Irsan Bo untuk memeriksa Paula Chu, seketika dia melupakan kehadiran Yogi Dai.

Yogi Dai menenangkan wanita yang berada di dalam pelukannya dalam diam, terlihat jelas banyak hal yang ingin dia katakan namun dia tidak bisa mengatakannya......

Olivia Zhi tidak mengeluarkan suara apapun, namun tangisannya terdengar sangat mengiris hati, terlihat sangat sedih......

Dia tidak bisa seperti ini terus, dia harus...... pergi!

Perasaan Olivia Zhi seketika hancur dengan cepat, namun juga pulih dengan sangat cepat, saat merasakan tubuh Yogi Dai yang menegang karena rasa sakit setelah itu dia langsung kembali tersadar.

Olivia Zhi melepaskannya, lalu mengusap air mata yang ada di wajahnya dengan asal dan menatapnya khawatir: Bagaimana keadaanmu, apa pinggangmu sangat sakit?

Yogi Dai seperti bisa mendengar kekhawatirannya, menjawab dengan pelan: “Aku baik-baik saja, kamu jangan khawatir.”

Olivia Zhi mengerutkan alisnya, mengulurkan tangannya mendorong Yogi Dai untuk duduk, kemudian membalikkan tubuhnya berlari ke arah luar.

Yogi Dai ingin mengejarnya, namun rasa sakit di pinggangnya membuatnya hampir tidak bisa bertahan, namun Olivia Zhi baru saja pergi, keningnya penuh dengan keringat.

Olivia Zhi pergi ke tempat perawat, mengulurkan tangannya mengambil kertas: Bantu aku memanggil dokter, pinggang Yogi terluka, sekarang, terima kasih!

Saat perawat itu melihatnya, dia mengangkat pandangannya menatap Olivia Zhi dengan tatapan yang sulit diartikan lalu membalikkan tubuhnya memanggil dokter lain untuk datang, Olivia Zhi yang melihat hal ini merasa tenang lalu berlari kembali.

Siapa yang sangka, perawat yang berada di belakang baru yang baru saja menutup teleponnya saat ingin mengatakan sesuatu pada Olivia Zhi, namun dia telah berlari sangat jauh......

Luka di punggung Tuan muda Bo berdarah, apakah dia tahu?

Novel Terkait

Love In Sunset

Love In Sunset

Elina
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu