This Isn't Love - Bab 134 Jika Berani, Maka Teruslah Berbohong!

Olivia Zhi seperti memasuki tempat bersalju, tubuhnya langsung membeku: “Tuan muda Bo, aku tidak akan mengganggumu lagi.”

Selesai berucap, Olivia Zhi membalikkan tubuhnya yang membeku berencana mengambil baju yang dilempar oleh Irsan Bo ke bawah, Irsan Bo mengerutkan alisnya, dari belakang langsung melingkari tangannya di pinggang Olivia Zhi.

“Ada apa?” Irsan Bo memeluk Olivia Zhi tidak membiarkannya untuk bergerak, kepalanya bahkan menempel pada tubuhnya dengan pelan, sikapnya yang lembut namun suaranya yang dingin.

Olivia Zhi sedikit membuka bibirnya, namun merasa berucap saat ini sepertinya sedikit tidak baik, akhirnya dia menahan dirinya untuk tidak mengatakan apapun......

Irsan Bo memeluknya dengan puas, rongga hidungnya penuh dengan aroma segar dari tubuhnya, kemudian merasa menerima panggilan Paula Chu tidak semenyebalkan sebelumnya.

“Irsan, apa, apa kamu melihat berita hari ini?” Paula Chu berucap dengan hati-hati: “Maaf, aku tidak menyangka mereka benar-benar akan......”

“Apa masih ada masalah lainnya?” tanpa menunggu Paula Chu selesai berucap, Irsan Bo telah memotong ucapannya.

Olivia Zhi menahan napasnya karena ditahan oleh Irsan Bo, memaksanya untuk mendengar percakapan mereka.

Napas pria itu berhembus di kulitnya, membuat tubuh Olivia Zhi menegang, dan melemas.

“Aku......” Paula Chu terbata-bata karena Irsan Bo, lalu berucap pelan: “Apakah aku mengganggumu?”

Irsan Bo menurunkan pandangannya menatap wanita yang berada di dalam pelukannya, hatinya sedikit demi sedikit dipenuhi oleh Olivia Zhi, sudut bibirnya tersenyum puas.

“Jika tidak ada masalah lainnya, aku akan menutup teleponnya.” Irsan Bo berucap dengan kesal, namun tidak disangka dipotong oleh Paula Chu: “Irsan, tunggu......”

Tangan Irsan Bo terhenti saat akan menutup teleponnya, Paula Chu berucap pelan: “Irsan, kapan kamu ada waktu untuk datang, kita bicarakan masalah masa depan?”

Masa depan?

Kedua kata itu masuk ke dalam telinga Olivia Zhi, membuat tubuhnya tersentak.

Irsan Bo bisa merasakan reaksinya, berpikir sejenak: “Apa yang ingin kamu bicarakan, bicarakan sekarang saja.”

Dia bisa tidak menghindarinya, namun Olivia Zhi tidak menghargainya.

Tanpa menunggu Paula Chu membuka mulutnya lagi, Olivia Zhi entah sudah berapa kali berusaha untuk keluar dari pelukannya, menolehkan pandangannya berucap tanpa suara: Tuan muda Bo, lepaskan aku.

Pelukan Irsan Bo semakin mengerat, seperti tidak memperdulikannya: “Kamu ingin membicarakan masalah pergi mengunjungi ayah angkatmu atau membicarakan...... masalah pernikahan?”

Tatapan Irsan Bo menatap Olivia Zhi dalam, tatapannya tidak menyembunyikan apapun.

Namun Olivia Zhi sama sekali tidak ingin mendengar mereka membicarakan masalah pernikahan, sekujur tubuhnya mendingin lalu berucap: “Tuan muda Bo, tolong kamu......”

Irsan Bo semakin menariknya untuk bersandar pada tubuhnya, dan langsung bersandar pada pegangan tangga yang ada di samping: “Tenanglah, bersandarlah di pelukanku.”

Paula Chu yang berada di seberang telepon menegang, meragu sejenak lalu bertanya: “Irsan, kamu dan Olivia, kalian sedang......”

“Sebenarnya apa yang ingin kamu katakan?” terlihat jelas Irsan Bo sedikit kesal, namun lengannya yang memeluk Olivia Zhi semakin melembut: “Aku akan menyuruh Yogi ke sana?”

Membicarakan ‘Yogi Dai’, Irsan Bo menatap Olivia Zhi dengan ‘hati-hati’.

Olivia Zhi tidak merasakan apapun, semua pikirannya jatuh pada Irsan Bo dan Paula Chu.

Sudut bibir Irsan Bo tersenyum puas, saat akan menggoda Olivia Zhi, namun Paula Chu berucap: “Irsan, aku ingin membicarakan soal masa depan dan sekarang denganmu.”

Selesai berucap, akhirnya Olivia Zhi tidak bisa menahan lagi: “Tuan muda Bo, kamu meneleponlah, aku kembali ke kamar dulu......”

Namun Irsan Bo memeluknya semakin erat, lalu berucap pada Paula Chu: “Paula, di antara kita, tidak ada masa depan.”

Selesai berucap, di antara kedua orang itu seperti menjadi sunyi senyap.

Olivia Zhi menatap Irsan Bo dengan terkejut, Irsan Bo menariknya dengan lembut ke dalam pelukannya: “Tunggu setelah peringatan kematian lewat, kita akan bicarakan masalah ini.”

Tatapan Irsan Bo melembut, menatap wanita di hadapannya dalam diam: “Utangku padamu, aku akan berusaha mengembalikannya, namun ada beberapa hal, yang tidak bisa aku lakukan.”

Deg, deg, deg.

Di telinga Olivia Zhi terdengar kalimatnya yang lembut dan tegas, dan juga suara jantungnya yang berdetak keras.

Mata indahnya penuh dengan keterkejutan dan kegelisahan, walaupun saat ini dia tetap tidak tenang.

Apa maksudnya?

”Ir, Irsan......” Paula Chu berucap dengan suaranya yang bergetar, tidak berani mendengar kalimat Irsan Bo lagi akhirnya berucap: “Irsan, kamu kerjakan dulu urusanmu, aku......”

“Paula.” Irsan Bo berucap pelan, mata dalamnya memantulkan bayangan Olivia Zhi: “Pernikahan kita......”

“Irsan!”

Paula Chu berteriak dengan keras: “Jangan katakan! Jangan katakan! Aku tidak terima, aku tidak akan menerimanya!”

Olivia Zhi seperti bisa merasakan perasaan Paula Chu yang berada di sebrang telepon, hatinya sedikit merasa bersalah namun...... juga tidak bisa melakukan apapun, dan juga tidak ingin berpura-pura.

Detik berikutnya, Paula Chu berucap dengan terburu-buru: “Irsan, aku akan menunggumu, aku akan menunggumu dengan baik, walaupun harus menunggumu empat tahun lagu, aku tetap akan menunggu!”

Selesai berucap, tanpa menunggu Irsan Bo berucap dia langsung menutup sambungan telepon.

Irsan Bo mengerutkan alisnya, namun seketika handphone Olivia Zhi bergetar pelan, terlihat terdapat sebuah pesan: Olivia, kamu adalah orang ketika yang merusak kebahagiaanku!

Kalimat itu, membuat tubuh Olivia Zhi menegang, wajahnya sedikit memucat.

Irsan Bo sedang mencoba menelepon Paula Chu, namun tidak disangka setelah dia mengirim pesan pada Olivia Zhi dia langsung mematikan handphonenya tidak menerima panggilan apapun.

Diam-diam Olivia Zhi menyimpan kembali handphonenya, tangannya menyentuh bahu Irsan Bo: “Tu, Tuan muda Bo, lepaskan aku.”

Orang ketiga?

Tuhan tahu, kata ini adalah kata yang paling ditakutkan oleh Olivia Zhi, dan kata ini juga yang paling dibencinya.

Keluarganya hancur karena orang ketiga, mana mungkin dirinya bersedia menjadi orang seperti itu?

Seketika Irsan Bo tidak bereaksi, detik berikutnya dia melepaskan tangannya, Olivia Zhi berjalan turun terseok-seok mengambil bajunya, kebetulan Eddy Peng meneleponnya karena mengkhawatirkannya.

“Olivia, apa kamu baik-baik saja? Apa Irsan mempersulitmu?” setelah menahan diri cukup lama akhirnya Eddy Peng meneleponnya, namun jika dia tahu bagaimana akhirnya, dia akan memilih lebih baik hari ini tidak terjadi!

“Tidak......” Olivia Zhi menjawab dengan linglung, terlihat jelas jika sedang tidak tersadar sepenuhnya: “Dia tidak, mempersulitku.”

Eddy Peng merasakan dengan jelas saat ini ada yang tidak beres dengan Olivia Zhi, kembali bertanya: “Olivia, apa kamu sungguh baik-baik saja? Apa perlu, sekarang aku pergi mencarimu?”

Selesai berucap, Olivia Zhi seperti bisa mendengar suara gerakan Eddy Peng yang akan keluar rumah: “Tidak, tidak perlu datang......”

Eddy Peng mengkhawatirkannya: “Sebaiknya aku ke sana melihatmu, tidak melihatmu, aku benar-benar tidak bisa tenang......”

“Tuan muda Peng, sedang tidak bisa tenang karena siapa?”

Tiba-tiba, handphone di tangan Olivia Zhi telah direbut oleh Irsan Bo, baru saja mengambil handphonenya dia telah mendengar kalimat ini, seketika marahnya memuncak.

Detik berikutnya Olivia Zhi bangkit berdiri: “Irsan, kembalikan handphoneku!”

Penampilannya itu, seperti dia akan melukai Eddy Peng, membuat mata Irsan Bo sarat akan kesakitan.

Menggenggam erat handphonenya, membuat urat-urat Irsan Bo menegang: “Apa kamu sangat memperdulikannya?”

Olivia Zhi tercengang sejenak, tiba-tiba kembali tersadar, menjawab dengan tegas: “Benar, aku perduli padanya, karena aku menyukai......”

Emm!

Belum selesai berucap, Irsan Bo langsung mengangkat dagunya, mengerutkan alisnya: “Jika berani, maka teruslah berbohong!”

“Olivia!” dari seberang telepon, Eddy Peng berteriak dengan keras.

Irsan Bo tidak memperdulikannya, hanya menatap Olivia Zhi dengan marah: “Olivia, kamu boleh berbohong pada siapapun, tapi kamu tidak boleh berbohong padaku!”

Olivia Zhi menatapnya keras kepala, dalam pikirannya penuh dengan kalimat ‘orang ketiga yang merusak kebahagiaanku’ membuat sekujur tubuhnya mendingin: “Aku tidak berbohong, aku memang menyukai......”

Emm, mendesah sejenak, tanpa menunggu Olivia Zhi kembali tersadar, Irsan Bo langsung mengapit dagu Olivia Zhi dan menciumnya dengan keras......

Suasana di dalam ruangan itu, dengan anehnya menjadi memanas......

Novel Terkait

Menaklukkan Suami CEO

Menaklukkan Suami CEO

Red Maple
Romantis
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu