This Isn't Love - Bab 194 Orang Yang Ingin Dia Lindungi, Siapa Yang Berani Menghalangi?

“Siapa yang berani bergerak?” ucap Yogi Dai dengan pelan, auranya yang mencekam sama seperti Irsan Bo yang membuat orang merasa sulit untuk bernapas.

Yogi Dai berjalan mendekat dengan membawa sepuluh pengawal, sepasang matanya yang dingin mengejutkan keluarga Chu hingga tercengang seketika.

Ini, benarkah orang yang berada di belakang Irsan Bo yang selalu membantunya?

Bukankah seharusnya, hanya seorang pekerja kecil?

Sejak kapan, Yogi Dai telah berubah menjadi pria yang mandiri?

Franky Chu dan Patrick Chu terkejut, berusaha menekan rasa keterkejutan mereka, lalu berucap: “Yogi, apa maksudmu membawa orang sebanyak ini ke sini?”

Raut wajah Franky Chu tidak senang, berpura-pura mengerutkan alisnya terlihat menyeramkan: “Aku keluarga Chu datang ke sini untuk menjemput anggota keluarga Chu, sejak kapan kalian berhak untuk angkat bicara?”

“Benar, apapun yang dikatakan Paula, dia tetaplah anggota keluarga Chu!” sepasang mata Ellen Chu menatap Yogi Dai, dan tidak bisa menahan diri untuk berucap.

Yogi Dai tersenyum dingin, tanpa mengangkat kepalanya menatap Ellen Chu, dia hanya berjalan ke depan pintu menghalangi dan berucap: “Nona Ellen, apa sekarang kamu berani menyinggung keluarga Bo?”

Kalimat itu, membuat Ellen Chu marah hingga lehernya memerah, dan tidak berani mengatakan apapun.

Yogi Dai menatapnya sejenak, lalu kembali menatap Franky Chu: “Tuan Chu, saat ini putrimu telah bersalah pada keluarga Bo, apa kamu juga tidak takut jika dia ditangkap?”

Berani ‘berdosa’ dengan memakai dan menjual narkoba, pasti Ellen Chu adalah orang pertama, nyalinya cukup besar!

“Kamu!” Franky Chu yang diancam merubah raut wajahnya, namun saat bertemu dengan tatapan Yogi Dai dia tidak berani mengatakan apapun.

Yogi Dai menatap ke arah Nancy Qiu dan Patrick Chu, tatapannya penuh dengan penghinaan, dan hanya berucap: “Tuan Chu, Nyonya Chu, memang benar orang yang ingin kalian jemput adalah Nona Chu, tapi, sekarang Nona Chu berada di area keluarga Bo, bukankah jika kalian ingin membawanya pergi harus mengatakannya dulu pada Tuan muda?”

Tanpa menunggu mereka berucap,Yogi Dai kembali berucap: “Sebentar lagi Tuan muda akan tiba, silahkan kalian tunggu sebentar.”

Di setiap kalimatnya, Yogi Dai tidak pernah berpikir untuk menghargai keluarga Chu.

Selesai berucap, Yogi Dai mengulurkan tangannya mengetuk pintu kamar dengan pelan, Toni Cai keluar dengan cepat, pengawal yang berada di depan pintu berjaga dengan ketat, hingga membuat pengawal keluarga Chu tidak tahu harus bagaimana.

Nancy Qiu yang tidak puas, menangis memanggilnya: “Tuan Dai, Paula adalah putriku, aku hanya ingin melihatnya, kumohon, biarkan aku masuk melihatnya......”

“Nyonya Chu, masalah ini bukan aku yang memutuskannya.” Yogi Dai langsung memotong ucapannya, suaranya terdengar dingin: “Nona Chu memang putrimu, jika dia benar-benar ingin menemuimu, untuk keluar dari pintu ini, keluarga Bo tidak akan menghalanginya, sekarang sepertinya, dia tidak ingin menemuimu.”

Wajah Nancy Qiu memucat dan memerah, mengapa Paula Chu tidak ingin bertemu dengannya, dia tahu itu dengan jelas dibandingkan orang lain.

Hamil anak Patrick Chu, dan tidak memperdulikan masalah Paula Chu, sekarang melihat Irsan Bo yang memberikan kompensasi pada Paula Chu dia mulai berpikir ulang, bagaimana dia bisa menemuinya?

“Tapi......” Nancy Qiu bahkan tidak bisa mengatakan apapun, hanya bisa berpura-pura bersikap baik dan tidak bersalah.

Patrick Chu maju merangkulnya, merasa khawatir pada Nancy Qiu yang belakangan ini terus menangis, berucap dengan pelan: “Kamu jangan menangis lagi, tidak baik untuk kesehatanmu.”

Nancy Qiu yang mendengar hal ini diam-diam menghentikan tangisannya, benda yang ada di tangan Paula Chu cepat atau lambat mereka akan merebutnya, dan setelah merebutnya bagaimana melindunginya itu bergantung pada putranya!

Yogi Dai dan Toni Cai berdiri dalam diam di depan pintu, seperti dewa pintu yang menyingkirkan semua keluarga Chu.

Headset tanpa kabel yang berada di telinga Toni Cai, beberapa kali terdengar percakapan di dalam kamar.

Wajah Paula Chu semakin memerah, sepertinya efek obat yang ampuh itu telah berakhir: “Rosa, apa Irsan sudah datang? Coba kamu tanyakan padanya, aku takut sekali.”

“Nona Chu, kamu jangan takut, di luar ada Tuan Dai dan Tuan Cai yang berjaga.” jawab Rosa dengan pelan, suaranya sarat akan kekhawatiran.

Bibi Zhou yang berada di samping juga menasehati: “Nona Chu, sekarang kondisimu tidak baik, jangan terlalu khawatir, Tuan muda Bo tidak akan membiarkanmu terjadi sesuatu.”

Setelah Toni Cai dan Yogi Dai mendengar percakapan, kedua orang itu saling bertatapan, dan tidak ada yang mengatakan apapun.

Hampir setiap menit Paula Chu terus menanyakan Irsan Bo, Toni Cai dan Yogi Dai yang mendengarnya di depan pintu mulai merasa kesal.

Franky Chu yang mendengar Yogi Dai membahas masalah Ellen Chu tanpa perasaan, seketika tidak berani mengatakan apapun, dan diluar dugaan tiba-tiba Patrick Chu terdiam.

Nancy Qiu menoleh menatapnya sejenak, menyadari Patrick Chu yang terus menatap ke arah depan pintu dengan penuh harap......

Dia, sedang menunggu siapa?

Tiba-tiba, Nancy Qiu teringat pada Olivia Zhi!

Saat pertama kali Patrick Chu bertemu dengan Olivia Zhi, walaupun dia menyembunyikannya, namun dia tetap menyadarinya, bukankah begitu?

Patrick Chu, memiliki ketertarikan yang besar pada Olivia Zhi!

Seketika, Nancy Qiu merasa sekujur tubuhnya menguarkan aura dingin, mengulurkan tangannya mengusap pelan perutnya bahkan dia tidak merasakan kehangatan.

Saat Irsan Bo tiba di vila, tidak mengherankan jika Patrick Chu adalah orang pertama yang melihatnya, tatapannya melewatinya dengan cepat melihat ke arah belakangnya......

Nancy Qiu memperhatikan semua tingkah laku Patrick Chu, seketika dia hampir meledakkan tawanya.

“Tuan muda.”

“Tuan muda.” ucap Yogi Dai dan Toni Cai bersamaan.

Paula Chu di dalam kamar yang mendengar suara itu langsung membuka pintunya, dengan wajah sedih dan penuh ketakutan dia mengulurkan tangannya menarik bajunya dan bersembunyi di belakangnya: “Irsan......”

Yogi Dai dan Toni Cai menatapnya dalam sejenak, kedua pria itu menipiskan bibirnya dan tidak mengatakan apapun bersamaan.

Irsan Bo mengerutkan alisnya, tubuhnya berdiri ke depan ingin menghindari tangannya namun tidak disangka Paula Chu yang berani terus mengikutinya, mendekat dengan penuh arti.

Dengan anehnya, Irsan Bo merasa sedikit kesal, tiba-tiba merasa tindakannya yang datang hari ini apakah terlalu berlebihan?

“Irsan......” Paula Chu memanggilnya pelan, mengangkat pandangannya ke arahnya matanya seperti penuh dengan ketakutan dan permohonan meminta perlindungan.

Irsan Bo menahan kekesalannya, marah pada keluarga Chu, dan tersenyum dingin: “Tuan Chu, aku tidak tahu, sejak kapan, kalian keluarga Chu ternyata berani menerobos masuk ke area rumah keluarga Bo?”

Sebelum keluarga Chu datang mereka tahu mungkin mereka akan berhadapan dengan Irsan Bo, jadi saat ini walaupun hati mereka bergetar namun mereka sudah mempersiapkan hati mereka, sehingga lebih stabil.

“Tuan muda Bo, aku hanya ingin menjemput Paula saja, dia adalah putriku.” ucap Patrick Chu dengan pelan, tatapannya sarat akan kehilangan.

Wanita itu, apa tidak datang?

Irsan Bo tertawa pelan: “Orang yang aku jemput dari rumah kalian, sekarang kalian keluarga Chu langsung menerobos masuk rumahku dan ingin menjemputnya pergi, bukankah terlalu bagus untuk dibayangkan?”

Orang yang ingin dia lindungi, siapa yang berani menghalangi?

Keluarga Chu jika bukan karena ada Paula Chu, mereka sungguh mengira Irsan Bo akan membiarkan mereka terus melawannya?

“Paula, Ibu telah bersalah, kamu kembali dengan Ibu okay, kita......” Nancy Qiu yang pintar berputar ke arah Paula Chu, wajahnya penuh dengan permohonan.

Paula Chu menatapnya sejenak dengan bingung, jika dia bersikap terlalu tidak berperasaan, apakah Irsan Bo akan tidak menyukainya, namun bagaimana mungkin dia pergi dari sini dengan mudah?

Ini adalah tempat keluarga Bo!

Paula Chu berpura-pura terlihat ketakutan, mengeratkan tangannya yang menarik baju Irsan Bo, mendekatinya dengan hati-hati, setengah tubuhnya hampir menempel dengan tubuh tingginya, berucap dengan pelan: “Irsan, aku takut......”

Novel Terkait

Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Predestined

Predestined

Carly
CEO
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
4 tahun yang lalu
Perjalanan Cintaku

Perjalanan Cintaku

Hans
Direktur
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu