This Isn't Love - Bab 124 Tersisa Berapa Tahun Lagi Dia Bisa Melanjutkan Hidupnya?

Kakek Bo menatapnya dengan tenang, rasa sedih di dalam matanya sulit untuk dilupakan......

Ekspresi Irsan Bo sangat dingin, dengan tubuh tingginya, dia berdiri terkaku di depan kakek Bo, dia berseru : “Kamu, selamanya jangan mengungkit tentangnya lagi, kamu tidak berhak!”

Secara tidak sadar Ivan Bo mengulurkan tangannya dan meraih lengan Irsan Bo, dia mengernyitkan keningnya : “Irsan, tenanglah!”

Irsan Bo menarik napas panjang, matanya seolah-olah akan mengeluarkan api saat menatap kakek Bo, dia menggigit bibirnya, terdapat api kemarahan yang tersembunyi di dalamnya yang membuat orang merasa takut......

Toni Cai dan Yogi Dai terkejut berdiri dari kejauhan, saat peristiwa empat tahun yang lalu itu terjadi, kebetulan keduanya sedang berada di luar negeri, setelah mereka kembali, peristiwa itu sudah terjadi......

Laura Yue, ibu dari Ivan Bo dan Irsan Bo, wanita dari keluarga Yue itu telah meninggal.

Saat itu, Laura Yue mati di dalam pelukan kakek Bo, kakek Bo juga menggenggam pisau berkilauan di dada Laura Yue......

Sejak kejadian itu, Irsan Bo langsung meninggalkan rumah kediaman keluarga Bo, bahkan dua tahun terakhir ini dia baru pulang ke rumah ini, dan dia sama sekali tidak berani mengungkap permasalahan ini di rumah.

Permasalahan Laura Yue menjadi permasalahan tabu di kelurga Bo yang diketahui oleh setiap orang.

“Irsan......” Suara Ivan Bo menjadi lembut, pandangan matanya yang hangat tersirat permohonan.

Kakek Bo yang berumur delapan puluh tahun adalah seorang tetua yang tidak sepatutnya diperlakukan oleh generasi yang lebih muda seperti ini, apalagi dia......

Ivan Bo menatap kakek Bo dengan dalam, kakek Bo terdiam dan mengalihkan pandangan matanya, sudut bibirnya terangkat, dengan tidak berdaya dia mengatakan : “Baik, aku tidak akan mengungkitnya.”

Jika dia tidak ingin mendengarnya, tidak sudi mendengarnya, maka dia tidak akan membicarakannya.

Ada sebuah rahasia, yang demi cucunya sendiri, kakek Bo tidak akan keberatan untuk memanggul kesedihan itu ke dalam peti matinya.

Emosi Irsan Bo masih belum mereda, dia menatap kakek Bo dengan kesal, masih ada kemarahan yang tampaknya susah untuk diredakan di dalam matanya.

Dia tidak berhak!

Siapapun di dunia ini boleh membicarakan mengenai ibunya, namun pembunuh ini tidak berhak.

Dengan mata kepalanya sendiri, Irsan Bo melihat kakek Bo menghunuskan pisau di tangannya ke dalam dada ibunya dengan keji, dengan mata yang terbuka lebar dia melihat ibunya kehabisan napas di hadapannya sendiri......

Dia sangat gusar dan menjebloskannya ke dalam penjara dengan tangannya sendiri, namun setelah pihak kepolisian melakukan investigasi, mereka malah mengeluarkan kakek Bo dengan aman dan tenteram, dia hanya bisa mengira kalau kakek Bo telah melakukan siasat......

Apalagi, status keluarga Bo di kota A bukanlah sesuatu yang dapat diusik oleh kepolisian.

Saat itu, Irsan Bo langsung pergi meninggalkan rumah keluarga Bo, dia membangun perusahaan Bo seorang diri dan berdiri dengan kokoh di kota A, bahkan hampir saja menjadi saingan keluarga Bo.

Jika bukan karena usaha keras Ivan Bo dan Ranny Hang, dan ditambah dengan kondisi tubuh kakek Bo yang semakin memburuk, Irsan Bo sama sekali tidak akan pulang!

Pada akhirnya, darah keluarga Bo yang mengalir di dalam tubuhnya, juga rasa berbakti di dalam tulangnya yang dia benci itu membuatnya pulang, namun dia tidak berani mengungkit tentangnya.

Hari ini, orang ini mengeluarkan rahasia yang disembunyikan oleh keluarga Bo begitu saja, sehingga suasana di dalam rumah menjadi...... suram dalam sekejap.

Setelah beberapa lama, kakek Bo bangkit berdiri dan berjalan ke arah lantai atas, punggung bungkuknya membuat orang mengernyitkan keningnya.

Delapan puluh tahun......

Tersisa berapa tahun lagi kakek Bo bisa melanjutkan hidupnya?

“Kakek......” Ucap Ivan Bo tidak bisa menahan dirinya.

Secara tidak sadar, Ranny Hang berjalan maju dan berniat untuk membopong kakek Bo, namun dia disingkirkan oleh kakek Bo, dia membalikkan badannya dan membiarkan paman Zhu membopongnya ke lantai atas.

Selangkah demi selangkah.

Kakek Bo yang awalnya masih sehat walafiat tiba-tiba terkesan seolah-olah menjadi sepuluh tahun lebih tua, suaranya suram : “Ivan, permasalahan yang tersisa, kamu yang urus saja.”

Ivan Bo menatap punggung kakek yang berjalan pergi dengan dalam, dia merasa tidak berdaya saat melihat ke arah Irsan Bo, dia hanya mengiyakannya : “Baik, kakek.”

Dengan tenang, Irsan Bo melihat kepergian kakek Bo, api kemarahan di dadanya sirna sedikit demi sedikit, namun kesedihan tercermin di pandangan matanya yang dalam......

Ibunya adalah seorang wanita yang tidak seharusnya mati dengan usia yang masih begitu muda.

Setelah kakek Bo pergi, Irsan Bo mengulurkan tangannya dan mengendorkan kerah bajunya, dia membalikkan badannya dan duduk di atas sofa, dia membiarkan luka di punggungnya mengeluarkan darah dan tidak mempedulikannya.

Ivan Bo menarik napas dengan dalam, dia menatap Ranny Hang, setelah Ranny Hang menyerahkan Tisna Bo kepada bawahan kepercayaan, dia baru duduk di atas sofa dan menunggu untuk memulai perbincangan.

Irsan Bo mengernyitkan keningnya, sangat jelas kalau suasana hatinya saat ini sangat buruk : “Bicaralah, sebenarnya masalah apa?”

Ivan Bo menghela napasnya dengan pelan, dia juga tidak berani menceritakan terlalu banyak permasalahan kepada Irsan Bo di saat seperti ini, dia hanya dapat mengatakan : “Keluarga Chu dan Paula, bagaimana rencanamu dalam menghadapi mereka?”

Irsan Bo mengangkat pandangannya dan sekilas menatapnya, Ivan Bo membuka mulutnya dan berkata : “Irsan, sekarang kamu sudah tahu jelas kondisi keluarga Chu, bagaimana dengan Paula?”

Paula Chu, putri dari pria yang telah menyelamatkan Irsan Bo, bagaimana dia akan bertindak kepadanya?

“Dulu kamu begitu melindungi Paula, sekarang, tidak peduli bagaimanapun kamu menghadapi Paula, pasti bukan perkara yang mudah.” Ucap Ivan Bo dengan serius.

Irsan Bo menggigit bibir tipisnya, dia menatapnya dengan pandangan mata yang dalam, namun dia tidak mengatakan apapun untuk waktu yang lama.

“Aku dan kakek berencana untuk bertindak terhadap keluarga Chu, jika orang dari keluarga Chu berani mengusik keluarga Bo, maka mereka juga harus berani menerima akibatnya.” Ungkap Ivan Bo dalam sekejap, wajahnya yang lembut dipenuhi hawa dingin : “Sebelumnya, aku dan kakek tidak bertindak dikarenakan oleh hubunganmu, namun, sekarang kami harus memberitahukan kepadamu, tidak peduli kamu setuju atau tidak, kami tetap harus memberikan tindakan kepada keluarga Chu.”

Keluarga Chu berulang-ulang kali mengusik keluarga Bo, maka mereka harus menerima akibatnya.

“Di samping itu.” Sambil berbicara, Ivan Bo menatap istrinya sendiri, dia mengatakan : “Paula juga telah mengusik Ranny.”

Dulu, keluarga Bo selalu bersikap sabar terhadap keluarga Chu, itu dikarenakan keluarga Bo dan keluarga Chu memiliki sebuah rahasia......

Sebuah rahasia yang berkaitan dengan permasalahan empat tahun yang lalu.

“Oleh sebab itu, sekarang kami ingin mengetahui, bagaimana perasaanmu terhadap Paula?” Ucap Ivan Bo secara gamblang, dia menatapnya dengan dalam.

Secara tidak sadar, Ranny Hang mengangkat pandangannya dan menatap ke arah Irsan Bo, seakan-akan dia ingin melihat perasaan lain dari wajah tampannya yang tidak bersahabat itu.

Dalam sekejap, Irsan Bo menatap ke arah Ivan Bo dengan tenang, dia menjawabnya dengan sepatah-patah : “Aku akan membatalkan pertunanganku dengan Paula.”

Begitu kalimat itu dilontarkan, mata Ivan Bo yang sedang menatapnya dengan tajam tiba-tiba menjadi suram.

Ranny Hang terdiam sebentar, dia bertanya : “Irsan, sekarang kamu berniat untuk membatalkan pertunangan dengan Paula, apakah itu dikarenakan oleh keluarga Chu ataukah dikarenakan oleh alasan lain?”

Irsan Bo perlahan-lahan mengalihkan pandangannya kepada Ranny Hang, kecurigaan yang berawal dari rumah sakit itu mulai mendidih lagi, dia bertanya : “Apa maksudmu?”

Hati Ivan Bo terasa tenggelam : “Irsan, kakak iparmu hanya berpikir......”

“Kakak ipar.” Irsan Bo tidak menatap Ivan Bo, dia hanya memotong perkataannya dengan bertanya kepada Ranny Hang : “Kenapa aku merasa kalau kamu berniat untuk mengetahui hal lain?”

Ranny Hang terdiam selama dua detik dan tidak mengatakan apapun, namun saat dia menatap mata Irsan Bo, dia pun tidak bisa menyembunyikannya, dia berkata : “Kalau begitu, apakah kamu akan mengatakannya kepadaku?”

Yang berkaitan dengan dirinya dan Olivia Zhi.

Irsan Bo menatapnya dengan dalam, dia mengangkat-angkat ujung bibirnya dan mengatakan : “Maaf, aku tidak memiliki sesuatu yang ingin aku katakan kepadamu, atau sesuatu yang bisa aku katakan kepadamu.”

Sebelum memastikan segala permasalahan, Irsan Bo tidak akan membiarkan siapapun mendapatkan kesempatan untuk berhubungan dengan Olivia Zhi, lebih tidak mungkin lagi membiarkan mereka mengetahui permasalahan lainnya.

Walaupun orang dari keluarga Bo, juga tidak boleh.

Selesai berbicara, Irsan Bo bangkit berdiri dan langsung berjalan ke arah pintu, punggungnya terasa sakit, namun dia tidak peduli : “Karena demikian, aku pulang dulu.”

Ranny Hang mengernyitkan keningnya, mendadak dia berdiri dan bertanya : “Irsan, apa hubunganmu dengan Olivia?”

Novel Terkait

The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Setelah Menikah

Cinta Setelah Menikah

Putri
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
3 tahun yang lalu