This Isn't Love - Bab 449 Bahkan Keluar Rumah Dengan Membawa Surat Nikah!

Pukul enam malam hari itu, ketika Olivia Zhi bangun dari mimpinya dengan linglung, Irsan Bo sedang berganti pakaian di dekatnya, Irsan Bo mengenakan kemeja, tetapi dasinya masih belum dikenakan, Olivia Zhi melihat semua itu, dia tahu hari ini adalah hari di mana keluarga Feng mengadakan pesta malam, Olivia Zhi melihat jam dan berkata pelan, “Kemarilah, aku bantu kamu saja.”

Mendengar suara Olivia Zhi, Irsan Bo berbalik badan dan berjalan menghampirinya sambil tersenyum, dia duduk di depan Olivia Zhi, lalu dia membungkuk mencium Olivia Zhi dengan gesit, barulah berkata, “Apakah aku membangunkanmu? Apakah lukamu masih terasa sakit?”

Sambil berkata, Irsan Bo menunduk menatap ke arah perut Olivia Zhi, setelah anak-anak dilahirkan, postur badan Olivia Zhi pulih dengan cepat.

Olivia Zhi yang sebelumnya memang kurus ketika sedang mengandung, sekarang terlihat semakin kurus, entah makanan yang dia makan tidak mempunyai nutrisi sama sekali atau bagaimana, hal ini membuat Irsan Bo mencurigai makanan yang dibeli di Mansion.

Irsan Bo tidak berani menyentuh luka Olivia Zhi, takut dirinya ceroboh dan membuat Olivia Zhi sakit.

“Tidak, aku sudah seharusnya bangun pada jam ini, selain itu, lukaku juga sudah tidak seberapa sakit.” ujar Olivia Zhi dengan pelan sambil merapikan dasi Irsan Bo. Dulu ketika mereka sedang mesra, dia selalu membantu Irsan Bo merapikan dasi ketika Irsan Bo pergi menghadiri acara pesta atau yang lainnya, “Setelah kamu pergi nanti, ingat jangan minum minuman beralkohol, juga harus perhatikan yang kamu makan, lukamu masih belum sembuh sepenuhnya, sedikit atau banyak kamu juga harus berpantang, apakah kamu sudah tahu?”

Irsan Bo mendengarkan suara Olivia Zhi yang pelan dan lembut, matahari sedang terbenam di luar sana, dalam rongga hidungnya penuh dengan aroma semerbak yang segar dari badan Olivia Zhi, seketika Irsan Bo merasa dirinya sangat bahagia.

Setelah merapikan dasi Irsan Bo, Olivia Zhi bertanya lagi, “Aku sedang berbicara denganmu, apakah kamu mendengarnya?”

Irsan Bo menarik tinjuan yang dilontarkan Olivia Zhi, lalu mengecupnya dengan tidak tahu malu, “Aku sudah tahu, Istri.”

Satu kata ‘istri’ itu membuat wajah Olivia Zhi merona merah, dia bergegas menarik kembali tangannya, “Cepat pergi sana kamu, sudah terlambat.”

Melihat Olivia Zhi tersipu-sipu, Irsan Bo tersenyum dengan semakin bangga, dia mencuri sebuah ciuman lagi barulah berbalik badan dan pergi.

Setelah Irsan Bo pergi, Olivia Zhi mengusap dada secara tidak sadar, di dalam hatinya, bagaikan ada rusa kecil yang sedang menabrak ke sana-sini.

Olivia Zhi tidak tahan untuk menggerutu, kenapa rusa ini masih belum mati setelah menabrak sekian lama?

Setiap kali bertemu dengan Irsan Bo, dia pun akan seperti ini!

….

Di sisi lain, setelah Irsan Bo berjalan keluar dari Mansion, tampangnya langsung berubah, sebelum berjalan keluar, dia masih pergi menengok putra-putrinya dengan wajah yang penuh senyum, setelah menengok mereka barulah dia berbalik badan dan pergi. Begitu Irsan Bo naik ke dalam mobil, Toni Cai dengan jelas merasakan perubahan hawa Irsan Bo, melalui kaca spion tengah, dia melihat seorang tokoh yang pernah menguasai medan bisnis di kota A.

Wajah Irsan Bo tampak suram, matanya tampak dalam dan tak berdasar, sama sekali tidak dapat terbaca apa yang sedang dia pikirkan.

“Ayo jalan.” ujar Irsan Bo dengan pelan, kedua kata yang sederhana itu justru membuat Toni Cai bergidik takut.

Mobil melaju menuju rumah Feng, ketika masih berjarak lumayan jauh, mereka melihat saat ini di depan pintu rumah Feng sangat padat dan ramai.

Toni Cai berkata pelan, “Tuan muda, aku sudah menyebarkan kabar bahwa hari ini kamu akan hadir, benar saja, banyak sekali keluarga yang awalnya memutuskan untuk tidak datang pun sudah datang….”

Heh.

Irsan Bo tersenyum dingin, dan bertanya, “Apakah Kakek sudah tiba?”

“Sudah.” jawab Toni Cai.

Irsan Bo tidak menanyakan apa-apa lagi, setelah mobil berhenti, dia langsung turun, kakinya panjang dan ramping, badannya kekar namun elegan, raut wajahnya terlebih lagi membuat orang tidak tahan untuk menoleh menatapnya, Irsan Bo memang sangat tampan, bukanlah ketampanan yang terlihat seperti playboy, melainkan ketampanan yang gagah dan cakap, jika dikatakan dengan lebih besar lagi, bahkan dia mengerutkan alis pun akan membuat wanita merasa sekujur tubuh pria ini sedang memancarkan pesona.

“Tuan Bo….”

“Tuan Bo….”

Ada tidak sedikit orang di sekitar yang maju menyapanya, di sisi mereka semua membawa seorang gadis yang tepat pada usia menikah, jelas terlihat maksudnya, tetapi ajaran keluarga Irsan Bo sangat bagus, dia hanya menoleh menatap mereka dan mengangguk pelan sebagai balasan, tidak banyak berkata.

Namun satu lirikan itu saja sudah cukup.

Karena, ada sebagian masalah yang harus dilakukan dengan perlahan-lahan.

Tepat ketika Irsan Bo hendak melangkah ke dalam rumah Feng, mobil keluarga Dai sudah tiba di belakangnya. Begitu Juna Dai muncul, orang-orang di sekitar pun menahan napas tanpa disadari.

Mereka semua tahu, dalam keluarga Dai saat ini, orang yang paling memiliki daya saing terhadap posisi kepala keluarga adalah Juna Dai.

Selain itu, Juna Dai masih adalah seorang… pria lajang.

Seketika, mata orang-orang di sekitar tidak hanya tertuju pada Irsan Bo, melainkan juga pada Juna Dai.

Mereka berdua saling menyapa dengan mengangguk pelan, lalu serentak melangkah ke dalam rumah Feng.

“Sungguh rejeki Tuan Bo, dengar-dengar, Kakek Bo sedang mengerahkan seluruh pikiran dan tenaga untuk mencarikan istri bagimu?” Juna Dai berkata pelan, dalam matanya jelas sedang membawa senyum, “Kelihatannya, kabar kegembiraan Tuan Bo yang kedua sudah datang.”

Irsan Bo mengangkat sudut bibir, “Kabar kegembiraan yang kedua? Dari mana aku punya kabar kegembiraan yang kedua? Di seluruh kota A, siapa yang tidak tahu bahwa aku Irsan Bo sudah menikah? Gadis mana yang begitu bodoh hingga melanggar hukum karena poligami?”

Irsan Bo berkata dengan polos, tetapi yang dia katakan juga adalah fakta, orang-orang di sekitar samar-samar mengerutkan alis mendengarnya, benar, selama Irsan Bo tidak bercerai, maka keluarga yang berprinsip tegak tidak akan mengantarkan putri mereka ke depan Irsan Bo, terkecuali Irsan Bo sudah bercerai, bukankah dengar-dengar Kakek Bo ingin menyuruh Irsan Bo untuk bercerai? Pernikahan itu, apakah benar-benar dapat berhasil diceraikan?

Melihat Juna Dai dan Irsan Bo sudah datang, David Feng dan Merry Li segera maju untuk menyambut mereka, “Tuan Dai, Tuan Bo, lama tak berjumpa.”

David Feng dan Merry Li tersenyum berseri-seri, tetapi dalam mata Irsan Bo dan Junai Dai, justru sangat palsu, lalu mereka juga membalas dengan senyum, tidak sedikit orang di sekitar yang menoleh menatap mereka, dengar-dengar, sebelumnya Kakek Bo sangat puas terhadap Nona keluarga Feng?

Irsan Bo berdiri diam di tempat, entah siapa yang menabrak Toni Cai di belakangnya, Toni Cai tidak sengaja menabraknya, lalu Irsan Bo terhuyung, dan ada sesuatu yang terjatuh dari dalam sakunya, seketika mengundang banyak perhatian orang-orang di sekitar. Mata Juna Dai berubah menjadi gelap, Irsan Bo memungutnya seperti tidak terjadi apa-apa, lalu dia menghentakkan debu yang tidak berada di atasnya, dan berkata, “Maaf, aku tidak begitu pandai mengurus masalah pria dan wanita, maka setiap harinya aku membawa surat nikah, jika ada wania yang menyerbu kemari, aku akan memperlihatkan surat nikah kepadanya, daripada satu demi satu mengira aku masih lajang, pada saat itu jika tidak sengaja melanggar hukum karena poligami atau aku Irsan Bo bertindak tidak sopan terhadap wanita atau yang lainnya, tidaklah baik, Istriku juga tidak suka mendengar desas-desus….”

Pria ini, bahkan keluar rumah dengan membawa surat nikah?

Juna Dai menoleh menatap Irsan Bo, tidak pernah dia merasa Irsan Bo begitu tidak tahu malu!

Benar saja, begitu surat nikahnya terpapar dan setelah perkataannya terucap, banyak sekali gadis di sekitar yang patah hati, tetapi Irsan Bo merasa belum cukup, dia menyimpan surat nikahnya, lalu menoleh dan berkata kepada Juna Dai, “Juna Dai, usiamu juga sudah tidak muda lagi, kenapa, masih tidak ingin berpacaran? Menurutku, tidakkah sekarang seharusnya kamu mempertimbangkan baik-baik? Kamu cepatlah menikah dan melahirkan anak, kalau tidak, ke mana kedua anakku pergi mencari teman bermain?”

Juna Dai menoleh dan menatap dalam pada Irsan Bo, anak Tuan muda keluarga Bo takut tidak menemukan teman bermain, bercanda!

Tidakkah saat ini Irsan Bo ingin mendorongnya ke dalam lubang api?

Selain itu, Irsan Bo juga menarik diri dengan bersih, boleh menjadi istri kedua, tetapi menjadi ibu tiri, patut untuk dipertimbangkan baik-baik, apalagi adalah ibu tiri dari dua orang anak!

Novel Terkait

Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Cutie Mom

Cutie Mom

Alexia
CEO
4 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu