This Isn't Love - Bab 257 Apa Akan Masih Ada Orang Yang Kasihan Padanya?

Olivia Zhi masih ingat janji yang saat itu Irsan Bo ucapkan padanya dan masih mengingat jelas bagaimana seriusnya Irsan Bo mengucapkan janji tersebut. Masa lalu itu berputar jelas di otaknya, tapi orang yang berada di pelukan Irsan Bo telah berganti, bahkan pria itu sampai berkata: "Paula, aku salah. Aku salah..."

Salah?

Hehe.

Olivia Zhi melihat Irsan Bo dan tak kuasa menangis. Salah? Apa kesalahan Irsan Bo? Apakah kesalahannya karena memilih bersamanya dan meninggalkan Paula Chu?

"Dasar wanita murahan!" Entah siapa yang melempar sayuran itu, di udara tersebar aroma busuk.

Jelas-jelas ini adalah kantor catatan sipil, kenapa orang yang datang kemari untuk mendaftarkan pernikahan atau perceraian membawa sayuran, telur dan terigu?

"Wanita murahan! Mati sana!"

"Pembunuh!"

Sayuran, telur dan tepung tanpa segan berjatuhan di tubuh Olivia Zhi. Olivia Zhi hanya melindungi tubuh bagian perutnya dengan mata terbuka menatap ke pria yang tengah melindungi Paula Chu...

Saat itu Olivia Zhi merasa Irsan Bo sangat asing, sampai dirinya tak bisa mengenali pria itu.

"Paula, tak apa. Kamu tidak akan apa-apa." Dengan lembut Irsan Bo bicara di sebelah telinga Paula Chu. Dada bidang pria itu masih memeluk Paula Chu.

"Olivia, jangan bermimpi bahwa masalah kali ini aku akan melepaskannya begitu saja. Keluarga Chu tidak akan melepaskanmu!" Nancy Qiu maju ke depan dan memaki sambil menghentakkan kakinya kesal.

Tiba-tiba kesadaran Olivia Zhi kembali. Tanpa sadar Olivia Zhi mendorong Nancy Qiu, lalu melindungi perutnya dengan hati-hati.

Dia tak memperbolehkan siapapun menyakiti anaknya!

Siapa yang tahu bahwa dorongan tadi membuat Franky Chu marah besar. Di saat yang sama Olivia Zhi mendorong Nancy Qiu, Franky Chu menarik kepala Olivia Zhi: "Kamu mau mati?"

"Ah!" Olivia Zhi menjerit kesakitan. Matanya yang bening melihat Irsan Bo.

Irsan Bo mendongak menatap Olivia Zhi, lalu perlahan-lahan menarik pandangannya dan menunduk. Saat itu, Olivia Zhi merasa hatinya hancur berkeping-keping...

Tak disangka... Irsan Bo melihatnya seperti itu?

"Olivia!" Franky Chu marah sekali, lalu kaki pria itu menendang keras kaki Olivia Zhi, Olivia Zhi yang kesakitan hanya menangis: "Aku akan membunuhmu!"

Olivia Zhi mengatupkan bibirnya, sebisa mungkin memeluk dirinya sendiri untuk melindungi anak di dalam perutnya. Rambutnya yang kesakitan karena dijambak pun sulit untuk dilindungi.

Franky Chu menarik rambut Olivia Zhi sampai ke ujung tembok, tanpa menunggu kesadarannya, Franky Chu menghempaskan tubuh Olivia Zhi dengan keras ke tembok!

Kesadaran Olivia Zhi masih belum pulih, telinganya terbentur. Lalu dunianya mulai berdengung kembali, orang-orang yang di depannya juga mulai tak terlihat jelas...

"Olivia, aku lihat kamu masih berani menyentuh istriku!" Franky Chu berteriak di samping telinga Olivia Zhi, tapi Olivia Zhi hanya bisa merasakan bau anyir tercium...

"Pembunuh ini harus mati!"

"Ya, bunuh saja dia!"

Orang-orang di sekeliling berteriak dengan semangat. Semua barang yang ada di tangan orang-orang itu dilemparkan ke tubuh Olivia Zhi, membuat Olivia Zhi terlihat mengenaskan dan tak terlihat bentukan awalnya.

"Hei. Se... sepertinya dia berdarah?" Tiba-tiba orang yang mendekat di depan berkata pelan. Orang-orang yang melempari Olivia Zhi langsung berhenti.

Franky Chu menatapnya sekilas, tangannya menarik rambut Olivia Zhi dan di dahi wanita itu ada darah menetes.

Orang-orang di sekeliling langsung diam, siapapun tak berani membuat pergerakan. Jika satu telur terlempar ke Olivia Zhi dan membuat wanita itu mati, bukankah mereka akan berubah menjadi seorang pembunuh?

'Brak!'

Pintu tangga dibuka oleh seseorang.

Olivia Zhi yang lemah dan kelelahan bersandar pada tembok yang dingin, Yogi Dai muncul di depan pintu dengan amarah membumbung tinggi, melihat ke arah Olivia Zhi dengan tatapan terkejut, marah dan kasihan.

Kasihan?

Sudut bibir Olivia Zhi tertarik ke atas. Sekarang ada orang yang mengasihaninya?

"Olivia!" Untuk pertama kalinya, setelah Yogi Dai memutuskan menarik kembali perasaannya, Yogi Dai meneriakkan nama Olivia Zhi di bawah tatapan banyak orang.

Saat teriakan itu terucap, tubuh Irsan Bo yang sedang memeluk Paula Chu langsung tegang, jantungnya menggila, tapi mencoba tak peduli.

Yogi Dai menerobos ke kerumunan orang seperti orang gila, Toni Cai yang berada di belakang membawa petugas medis, melihat situasinya Toni Cai langsung berkata: "Cepat! Cepat! Selamatkan dia!"

Gerakan Yogi Dai cepat sekali, dengan langkah besar melangkah ke arah Olivia Zhi, melepaskan jaketnya lalu melilitkannya ke tubuh Olivia Zhi, "Jangan takut, jangan takut. Aku sudah datang, aku..."

Olivia Zhi bersandar pada pelukan hangat itu, tiba-tiba dia menangis, air mata yang terasa panas itu merembes ke baju depan Yogi Dai: "Jangan takut, aku di sini."

Irsan Bo mendongak menatap lurus ke sana. Pria itu melihat Olivia Zhi menghindari tatapannya, Irsan Bo melihat darah segar dan air mata di wajah Olivia Zhi.

"Yogi." Toni Cai memanggil pelan, berusaha mengingatkan Yogi Dai.

Tapi mana mungkin Yogi Dai peduli? Yogi Dai menggendong Olivia Zhi dan berkata: "Aku pergi dulu."

Bahkan Yogi Dai tidak menyapa Irsan Bo dan langsung menggendong Olivia Zhi pergi. Orang-orang yang berada di sana mematung melihat keduanya.

Toni Cai buru-buru mengembalikkan fokus mereka: "Tuan, aku membawa dokter Luo kemari. Cepat, biarkan dokter memeriksa keadaan..."

Tangan Irsan Bo yang menggendong Paula Chu tanpa sadar meremas kuat, Paula Chu yang kesakitan mendesah pelan: "Irsan..."

Begitu sadar, Irsan Bo langsung mengendurkan pegangannya. Dokter Luo langsung maju ke depan memeriksa Paula Chu, lalu dahinya berkerut: "Hm, barusan saat jatuh, anda tidak bergerak dan itu sudah benar. Tuan memeluk nona Chu juga membantu menghentikan tubuhnya menjadi dingin, itu membuat nona Chu tak begitu kesakitan. Tapi sekarang nona Chu harus ke rumah sakit untuk pemeriksaan..."

Toni Cai melihat Irsan Bo tak bersuara. Irsan Bo melepaskan Paula Chu baru berdiri. Tubuh besar dan tinggi pria itu menguarkan aura kuat dan sangat menekan orang-orang.

Franky Chu dan Nancy Qiu buru-buru maju: "Paula, kamu akan baik-baik saja."

"Irsan, demi dirimu Paula kami banyak menelan kepahitan. Kali ini kamu tidak bisa begitu saja melepaskan Olivia." Nancy Qiu menarik Irsan Bo lalu menangis pada pria itu.

Dahi Irsan Bo berkerut dan Nancy Qiu masih melanjutkan ucapannya: "Irsan, Olivia memiliki maksud rahasia mendekati orang-orang milikmu. Ayahnya membunuh ibumu, apakah wanita seperti itu harus dilindungi? Mau ditaruh di mana wajah keluarga kalian? Apakah kamu mau orang-orang di kota A membicarakanmu? Berkata kalau dirimu tak memiliki hati? Apakah dirimu mau orang lain berkata bahwa kamu tak peduli dengan kematian ibumu?"

Nancy Qiu menancapkan kata-kata itu dengan tajam ke hati Irsan Bo, menancapkan sampai tubuhnya dipenuhi tetesan darah.

"Irsan, kamu harus pastikan dirimu tak melepaskan Olivia begitu saja. Di sini ada banyak yang melihat. Barusan dia ingin membunuh Paula!" Nancy Qiu menambahkan.

Toni Cai buru-buru berkata: "Tuan, nona Zhi di sana..."

"Apanya nona Zhi? Dia adalah pembunuh!" Nancy Qiu berteriak emosi: "Dia sengaja mendekati Irsan, dia ingin keluarga Bo memaafkan ayahnya sehingga dia sengaja mendekati Irsan! Mungkin Olivia juga mau keluarga Bo melupakan masalah itu dan mungkin Olivia ingin masuk ke keluarga Bo dan merasakan kebahagiaan. Wanita itu memiliki maksud tersembunyi!"

Novel Terkait

Mr CEO's Seducing His Wife

Mr CEO's Seducing His Wife

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Hei Gadis jangan Lari

Hei Gadis jangan Lari

Sandrako
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Antara Dendam Dan Cinta

Antara Dendam Dan Cinta

Siti
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu