This Isn't Love - Bab 116 Tidak Memperdulikan Identitas, Hanya Memperdulikan Wanita itu

Irsan Bo mengerutkan alisnya, napasnya sedikit memberat menunggu jawaban orang di sampingnya.

Toni Cai terdiam, setelah Yogi Dai dari tempat Olivia Zhi dia terus menunggu di depan kamar rawat Paula Chu, jadi dia juga mendengar ucapan Irsan Bo.

Beberapa saat kemudian, orang yang berada di sampingnya tidak menjawab, Irsan Bo merasa terkejut ingin pergi melihatnya.

Namun siapa sangka, Yogi Dai berucap dengan suara beratnya: “Tuan muda, dia...... sudah tidur.”

Irsan Bo menipiskan bibirnya, perlahan-lahan mengangkat kepalanya menatap Yogi Dai yang berada di belakangnya tanpa berucap apapun......

Sejak kapan, Yogi Dai tidak memanggilnya ‘Nona Zhi’ lagi? Walaupun di hadapannya juga tidak memanggil ‘Olivia’, namun dia tidak menghindari panggilan itu padanya.

Irsan Bo menatap lurus Yogi Dai, perasaannya yang bergejolak tidak dia tunjukkan di dalam tatapan dalamnya, hanya saja aura tubuhnya menjadi berubah.

Yogi Dai dan Toni Cai merasakan perubahan suasana hati Irsan Bo, namun mereka tidak tahu, penyebabnya karena Olivia Zhi atau karena hal lainnya......

Kemudian Toni Cai berucap mengalihkan pembicaraan: “Tuan muda, apa yang akan kita lakukan pada berita besok? Pasti akan muncul masalah pada Nona Zhi.”

Kalimat itu, membuat Irsan Bo mengerutkan alisnya.

Baru saja kembali dari kota B, keluarga Bo dan keluarga Chu langsung bereaksi, Olivia Zhi dan Paula Chu keguguran bersamaan, lalu bertengkar di dalam rumah sakit?

Seketika Irsan Bo merasa kepalanya kepalanya hampir pecah, menahan rasa sakit berucap: “Kembali ke kamar rawat dulu.”

Di dalam kamar rawat, Dokter Luo mengobati luka di punggung Irsan Bo dengan teliti, alisnya semakin berkerut dalam, perasaannya tidak tenang.

Irsan Bo yang setengah telanjang, di tangannya memegang dokumen baru lalu mengerutkan alisnya, namun tatapannya menatap ke arah Yogi Dai......

Yogi Dai sedikit tersentak, mengangkat pandangannya berucap: “Tuan muda, apa ada perintah?”

Irsan Bo terdiam sejenak, berucap dengan perlahan: “Persiapkan, masalah pembatalan pernikahan...... aku dengan Paula.”

Selesai berucap, seluruh kamar rawat itu menjadi sunyi senyap, wajah Yogi Dai sedikit memucat, kemudian bertanya: “Tuan muda, yang kamu katakan itu, apa bersungguh-sungguh?”

Irsan Bo menatap tegas padanya, sudut bibirnya sedikit tersungging, terlihat kejam dan tegas: “Yogi, kamu telah mengikutiku bertahun-tahun, kapan aku pernah berbohong?”

Kalimat ini bagaikan petir, yang lama tidak datang di dalam cuaca badai, dan saat itu datang langsung membelah langit, membuat langit malam menjadi terang seperti di siang hari.

Dada Yogi Dai sedikit bergejolak, tatapannya seperti menatap Irsan Bo namun juga seperti tidak menatapnya, menipiskan bibirnya yang sedikit bergetar, tidak menjawabnya.

Irsan Bo terdiam sejenak, kemudian kembali berucap: “Kenapa, apa ada masalah?”

Irsan Bo saat ini, seperti pengeksekusi, yang membelah hati orang satu demi satu.

Tatapannya menggelap, sikapnya tegas, ucapan Irsan Bo bersungguh-sungguh.

Saat dia menyadari perasaannya pada Olivia Zhi, dia mengerti dengan jelas apa yang ingin dia lakukan, dan membatalkan pernikahan adalah langkah pertama.

Yogi Dai membuka mulutnya, pria dewasa itu kali ini merasa seperti tidak bisa mengatakan apapun: “Tu, Tuan muda, aku......”

Toni Cai yang berada di samping ingin membantunya, namun Irsan Bo melemparkan sebuah tatapan, akhirnya Toni Cai hanya menundukkan kepalanya diam.

Irsan Bo menatap Yogi Dai sangat dalam, hingga sekarang rasa tegang, kecurigaan....... terlihat jelas.

Perubahan seperti itu adalah perubahan perasaan setelah seorang pria mengibarkan bendera perang pada pria lainnya, dia berpikir dia bisa memenangkan peperangan ini untuk mendapatkan wanita itu.

Namun nyatanya, Yogi Dai tidak bisa.

Irsan Bo tidak bisa mengatakan perasaannya dia harus senang, atau harus tidak bisa berkata apapun, Yogi Dai adalah orang yang hebat, namun tidak memiliki keberanian yang cukup.

Selesai Irsan Bo berucap dia tidak memperdulikan Yogi Dai lagi, hanya menolehkan kepalanya memerintah Toni Cai untuk melakukan hal lain, beberapa hari ini terjadi banyak masalah, besok seluruh kota A mungkin akan heboh.

“Bagian berita, jika tidak bisa dihentikan maka suruh mereka untuk menahan opini publik pada Olivia, jangan sampai terlalu berlebihan.”

“Di rumah sakit kirim beberapa orang untuk menjaga Olivia Zhi, jangan sampai wartawan dan yang lainnya datang mengganggunya.”

“Lalu persiapkan, aku dan Olivia akan kembali ke ‘Mansion’ besok, kamu......”

Seperti yang dikatakan Irsan Bo setiap masalah, setiap keputusan yang dibuat, semuanya untuk melindungi Olivia Zhi, terlihat jelas perasaannya hingga membuat Yogi Dai tidak bisa melakukan apapun......

Toni Cai menjawab dengan pelan, kemudian bertanya: “Tuan muda, kalau begitu bagaimana dengan keluarga Chu?”

Mencari wartawan, membuat berita, membuat jebakan, apakah Irsan Bo akan melepaskan mereka lagi?

Membahas keluarga Chu, selanjutnya Irsan Bo terdiam, matanya memicing sejenak lalu berucap: “Masalah keluarga Chu...... untuk saat ini tidak perlu memperdulikannya.”

Selesai berucap, Yogi Dai yang berada di samping langsung mengerutkan alisnya, tatapan dalamnya menatap ke arah Irsan Bo sarat akan kecurigaan dan ketidakyakinan......

Apakah, dia masih ingin melindungi Paula Chu?

Irsan Bo tidak menjelaskan apapun, hanya menoleh bertanya pada Dokter Luo: “Apakah sudah selesai?”

Kebetulan Dokter Luo baru saja menyingkirkan potongan perban yang tidak diperlukan: “Baru saja selesai, Tuan muda kamu......”

“Hmm.” Irsan Bo langsung berdehem menjawabnya lalu bangkit berdiri, lalu dengan asal memakai pakaian pasiennya yang longgar lalu berjalan keluar: “Aku pergi melihat Olivia.”

Yogi Dai langsung menolehkan kepalanya, namun dia hanya melihat punggung Irsan Bo, detik berikutnya, akhirnya pria bertubuh besar itu keluar mengejarnya......

Di luar kamar rawat Olivia Zhi, Irsan Bo terlihat santai seperti berada di taman bunga rumahnya, bersandar pada jendela melihat wajah terlelapnya.

Entah apa yang sedang dimimpikan Olivia Zhi, tidurnya terlihat sedikit tidak tenang, alisnya berkerut, bibirnya sedikit terbuka, terlihat tegang dan gelisah.

Irsan Bo mengerutkan alisnya, tanpa menunggunya bereaksi dirinya telah masuk ke dalam dengan pelan, tubuh tingginya duduk di samping ranjang menemaninya tanpa bersuara.

Di udara menguar aroma maskulin dari pria itu, tanpa sadar Olivia Zhi mendekat ke arah Irsan Bo, tangan kecilnya tanpa berhati-hati menyentuh tangannya.

Saat bersentuhan, dengan anehnya Irsan Bo merasa seperti ada aliran listrik......

Olivia Zhi menggerakkan tubuhnya dengan tidak tenang, bergumam sambil memiringkan tubuhnya dan tertidur kembali, di malam yang gelap tatapan Irsan Bo terlihat sangat dalam seperti samudra luas, yang sangat menawan......

Matanya sedikit bergerak, tatapan Irsan Bo jatuh pada tangan kecil Olivia Zhi, tangan hangannya perlahan-lahan menggenggam tangannya.

Detik itu, Irsan Bo tidak bisa menahan diri untuk menarik sudut bibirnya dengan sinis.

Hingga hari ini, dia masih ingat saat pertama kali dia bertemu dengannya, betapa bencinya dia pada wanita ini.

Saat itu, dia bahkan tidak bisa tahan jika Olivia Zhi berdekatan dengannya, namun sekarang, dia selalu menempel padanya setiap hari......

Olivia Zhi yang berada di dalam mimpi mulai tenang perlahan-lahan, kemudian memasuki mimpinya yang indah, Irsan Bo terus menemaninya dalam diam......

Yogi Dai yang berada di depan pintu melihat dalam diam, tatapan dalamnya yang melihat posisi kedua orang itu seperti terasa sangat menyiksanya, luka di pinggangnya juga terasa seperti semakin menyakitkan.

Cukup lama, Irsan Bo baru keluar dari dalam kamar, berhati-hati seperti saat masuk ke dalam, takut mengganggu tidur wanita itu.

Irsan Bo menutup pintu perlahan-lahan lalu melihat Yogi Dai yang berada di koridor, raut wajahnya terlihat terkejut, namun iris matanya berubah menjadi serius.

Satu demi satu langkah.

Irsan Bo berjalan ke arah Yogi Dai, untuk pertama kalinya dengan identitas ‘Irsan Bo; dia menghadapi ‘Yogi Dai’.

Terlihat sangat jelas, ini adalah masalah di antara dua pria itu, tidak memperdulikan identitas, hanya memperdulikan wanita itu.

Novel Terkait

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Greget Husband

My Greget Husband

Dio Zheng
Karir
4 tahun yang lalu
Jalan Kembali Hidupku

Jalan Kembali Hidupku

Devan Hardi
Cerpen
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu