This Isn't Love - Bab 185 Bagaimana Jika, Dia Ingin Mengusirnya?

Mungkin karena Olivia Zhi mengenakan jaket Irsan Bo, seketika Paula Chu tidak mengenalinya, saat berjalan lebih dekat dia baru menyadari jika orang itu adalah dirinya, seketika wajahnya sedikit menggelap.

“Irsan, Olivia, kalian sudah datang.” Paula Chu memaksakan senyumannya.

Irsan Bo berdiri di samping Olivia Zhi dalam diam, dirinya yang seperti itu, membuat Paula Chu seperti bukan temannya namun seperti teman Olivia Zhi.

Paula Chu yang melihat hal ini, hatinya merasa sedikit nyeri: “Oh iya, Olivia, terima kasih, sudah mengizinkan Irsan untuk datang ke rumah keluarga Chu menjemputku, bahkan mengizinkanku tinggal di sini.”

Olivia Zhi sedikit mengangkat alisnya, tersenyum berucap: “Bukan apa-apa, jika kamu kekurangan sesuatu di sini langsung katakan saja, aku akan meminta Irsan membantumu mengurusnya.”

Percakapan kedua wanita ini, sederhana dan alami, setidaknya Irsan Bo tidak menyadari apapun, namun di hati mereka mengerti dengan jelas.

Paula Chu sedang menusuknya, Olivia Zhi sedang berbalik menyerang, walaupun kedua orang itu sangat lembut.

Yogi Dai berdiri di samping menatap dalam diam, tanpa sadar memundurkan satu langkah, berdiri di samping mobil tidak berencana untuk ikut masuk ke dalam.

Irsan Bo juga tidak berencana masuk ke dalam, hanya bersama Olivia Zhi di depan pintu berbincang sejenak dengannya, lalu pergi setelah memerintah beberapa hal, semua proses itu tidak lebih dari sepuluh menit.

Perjalanan kembali ke ‘Mansion’, Olivia Zhi mengangkat alisnya menatap pria di sampingnya: “Katakan, apa yang terjadi?”

Irsan Bo menatap Yogi Dai yang berada di kaca spion, merasa sedikit canggung: “Tidak ada yang terjadi, hanya memberitahumu saja, nantinya Paula akan tinggal di sini.”

Olivia Zhi tetap mengangkat alisnya menatapnya tidak bergerak, Irsan Bo kembali berucap: “Sekarang rumah itu milikmu, kamu bebas melakukan apapun.”

Bebas melakukan apapun?

Kalau begitu bagaimana jika dia ingin mengusir Paula Chu?

Olivia Zhi tidak menanyakan pertanyaan ini, bagaimanapun dia juga mengerti dengan jelas, dia tidak mungkin mengusir Paula Chu begitu saja.

Namun mengenai sikap Irsan Bo hari ini, dia merasa sangat puas, senyuman di sudut bibirnya tidak terhindar dari tatapan Irsan Bo, membuat pria itu diam-diam menghela napas lega.

Entah bagaimana, besok pagi setelah dia melihat berita, apakah dia akan sangat sedih?

“Olivia......” Irsan Bo menariknya ke dalam pelukannya, saat akan membuka mulut membicarkan masalah siang tadi, namun saat dia menolehkan kepalanya dia menemukan wanita itu yang kembali tidur.

Yogi Dai menoleh melihat sejenak, mengerutkan alisnya, apa tubuh Olivia Zhi belum membaik, kenapa dia sangat tidur?

……

Di vila, di dalam kamar yang gelap Paula Chu berbaring membuka mata lebarnya menatap atap kamar, di posisi jantungnya terasa sedikit sakit namun dia tidak menggubrisnya.

Olivia Zhi!

Olivia Zhi!

Ternyata secepat ini dia merebut hati Irsan Bo?

Pikiran Paula Chu terasa gelisah, namun rasa gelisah itu tidak bertahan lama dan langsung dia tekan, dan mulai berpikir apa yang harus dia lakukan.

Irsan Bo akan memberikan ‘Hotel Glory’ padanya, namun yang dia inginkan tidak hanya ‘Hotel Glory’, dia menginginkan Irsan Bo, menginginkan pria itu!

Paula Chu berusaha membuat dirinya tenang, kemudian mulai mengenang segalanya yang berhubungan dengan Irsan Bo, dia harus mengetahui kesukaan Irsan Bo.

Mulai hari ini, dia hanya akan melakukan hal yang dia sukai, dan tidak melakukan hal yang tidak dia sukai, sedangkan Olivia Zhi, dia akan memiliki kesempatan untuk membuatnya tidak bisa kembali lagi!

Sama seperti Paula Chu yang tidak bisa tidur di malam hari, di rumah keluarga Bo terdapat Ivan Bo dan Ranny Hang.

Ranny Hang baru saja membujuk Tisna Bo untuk tidur, baru saja kembali ke kamarnya dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya: “Ivan, tadi kudengar, Irsan membawa Olivia pergi bertemu Paula?”

Ivan Bo terdiam sejenak lalu menjawab: “Dia mengubah vila di pinggir kota menjadi atas nama Olivia, kemudian membiarkan Paula pindah ke sana, tadi juga membawa Olivia untuk bertemu dengan Paula, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, bahkan terdapat wartawan di sekitar yang memotret semuanya.”

Seketika Ranny Hang membeku, wartawan?

Di dalam keluarga Bo yang paling membenci wartawan, adalah Irsan Bo, dia tidak pernah berhubungan dengan wartawan, namun sekarang dia berinisiatif memanggil wartawan?

“Dia takut, nantinya berita Paula yang tinggal di sana tersebar dan tidak menguntungkan Olivia?” tanya Ranny Hang, namun jawabannya dia sudah mengetahui tanpa Ivan Bo jawab.

Sejak kapan, ternyata Irsan Bo bersungguh-sungguh pada Olivia Zhi hingga tahap ini?

Ivan Bo yang duduk di atas sofa, mengerutkan alisnya, senyuman orang berwajah dua di kota A itu tiba-tiba menghilang, terlihat sangat sedih.

Ranny Hang berjalan mendekat, kerutan di alisnya juga semakin dalam: “Ivan, kita tidak bisa membiarkannya lagi, Irsan dan Olivia tidak boleh bersama.”

Ivan Bo menghela napas dalam, kenapa dia tidak mengetahui, untuk memisahkan mereka, tidak semudah berbicara?

Muncul seseorang di dalam pikiran Ranny Hang, dia ingin membuka mulutnya membahasnya dengan suaminya, namun melihat wajahnya yang mengerut membuatnya tidak berani mengatakannya.

Jika, dia mengatakan, mereka bisa bekerja sama dengan Paula Chu, apakah Ivan Bo akan mengatakannya gila?

Malam ini, selain di dalam ‘Mansion’ yang tenang, di dunia luar seperti mulai berubah tenang.

……

Keesokan paginya, saat Olivia Zhi bangun dari tempat tidurnya, akhirnya dia merasa puas.

Saat turun ke bawah, di dalam ‘Mansion’ hanya menyisakan Bibi Zhang dan Paman Zhou, Irsan Bo membawa Yogi Dai dan Toni Cai pergi mengurus masalah.

Olivia Zhi tidak pergi mencari Bibi Zhang, dirinya menyiapkan sarapan sendiri dan makan sambil menonton televisi, kebetulan di dalam berita sedang menayangkan berita Irsan Bo yang menjemput Paula Chu di rumah keluarga Chu kemarin.

Saat Irsan Bo menyangkal anaknya, jantung Olivia Zhi terasa berdetak dengan cepat, tiba-tiba dia seperti mengerti arti dari tindakan Irsan Bo kemarin......

Dia sedang membujuknya, juga sedang meminta maaf padanya.

Olivia Zhi memakan makanannya dengan tidak nafsu, dia bisa mengerti Irsan Bo, namun dia tidak bisa menahan rasa sedihnya, baru saja beberapa suap memakan sarapannya sekarang dia sudah tidak bernafsu.

Saat Olivia Zhi membawa sarapannya kembali ke kamar, kebetulan dia mendengar Bibi Zhang yang berada di belakang pintu sedang berbicara entah dengan siapa, suaranya sangat pelan, namun penuh dengan khawatir dan perduli.

“Kamu ingat untuk mengantarkan barang-barang ini, sekalian tanyakan pada Nona Chu apa yang ingin dia makan, minta dia untuk mengatakannya padaku, aku akan membuatkannya untuknya.” ucap Bibi Zhang dengan pelan.

Wanita di hadapannya langsung pergi, sambil memeluk sebuah kotak besar, tutupan kotak itu tetap tidak bisa menutupi aroma kuat yang menguar dari dalam.

Olivia Zhi berdiri di belakang dalam diam, tidak mengatakan apapun.

“Tubuh Nona Chu tidak baik, kamu katakan pada perawat itu, jangan sembarangan memberinya makan, juga ingatkan Nona Chu untuk makan dengan baik......”

Bibi Zhang terus memerintah, orang yang tidak mengetahui mungkin akan mengira jika Paula Chu adalah putrinya.

Olivia Zhi menggelengkan kepalanya menyingkirkan pemikirannya, tanpa mengganggu Bibi Zhang dia langsung membalikkan tubuhnya masuk ke dalam ruang kerja, di dalam ruang kerja Irsan Bo memberikan sebagian tempat untuknya, di atas meja kerja yang besar semuanya penuh dengan buku bahasa luar negerinya, membuka komputer, Olivia Zhi berbincang dengan teman-teman Jermannya, kemudian dia mulai membaca buku, dia tidak mungkin bergantung pada Irsan Bo selamanya, dia mengerti dengan jelas, dia harus memiliki pekerjaan sendiri.

Setidaknya, dia bisa menjamin dirinya memiliki kemampuan untuk menghasilkan uang.

Sepanjang pagi itu, Bibi Zhang tidak melihat Olivia Zhi turun ke bawah, bahkan mengira dirinya belum bangun, di dalam hatinya mengumpat sejenak: Wanita seperti ini, bagaimana bisa menjadi yang berkuasa di rumah?

Olivia Zhi sedang sibuk di dalam ruang kerja, saat memasuki dunia bahasa dirinya seperti memasuki hidup yang baru, kekanak-kanakan, bahkan dia tidak menyadari Irsan Bo yang sudah pulang.

Saat Irsan Bo masuk ke dalam ruang kerja, Olivia Zhi sedang menerjemahkan sebuah kalimat, alisnya berkerut.

Irsan Bo duduk di samping dengan diam sambil menunggunya menyadari kehadirannya, namun setelah duduk selama setengah jam wanita itu bahkan tidak mengangkat kepalanya, seketika wajahnya menggelap, namun menahan diri tidak berani bergerak.

Masalah berita hari ini, dia tidak mengatakan apapun padanya, karena terlalu marah, atau menunggunya yang mengatakannya lebih dulu?

Entah sejak kapan, Irsan Bo mulai takut, takut dirinya marah, takut dirinya tidak senang, takut dirinya sedih, namun, setiap kali dia marah, tidak senang, bahkan kesedihannya semuanya berasal dari dirinya.....

Sedangkan dirinya, tidak pernah menyangka, kesedihan terbesar yang dia berikan padanya adalah, jauh lebih besar daripada ini.

Novel Terkait

Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu