This Isn't Love - Bab 226 Lagipula Aku Bukan Orang Yang Murah Hati.

Keesokan harinya, ketika Olivia Zhi terbangun, Irsan Bo sedang berada di atas kasur melihat dokumen, sebuah lengan melingkar manja di tubuh Olivia Zhi.

Olivia Zhi yang punggung dan pinggangnya kesakitan mendorong Irsan Bo, memaki dalam hati: pria ini semakin lama semakin sulit ditangani. Tiap kali melakukannya pasti lama sekali.

Irsan Bo seperti mendengar makian Olivia Zhi, lalu pria itu membungkuk mengecup bibir Olivia Zhi yang mencebik dan berkata, "Istriku, kalau waktunya terlalu singkat, kamu juga tak menyukainya, kan?"

Ucapan itu membuat Olivia Zhi sangat ingin mencari lubang untuk memendam dirinya ke dalam sana!

Irsan Bo tertawa keras, dada bidang pria itu agak bergetar.

Olivia Zhi malu sekali sampai ingin membekap mulut Irsan Bo agar pria itu tak mengeluarkan suara tawa gilanya. Tapi Irsan Bo sama sekali tak peduli, dari awal sampai akhir pria itu tetap tertawa keras.

"Irsan!"

Akhirnya Olivia Zhi kesal dan berteriak sebal. Irsan Bo langsung menahan tawanya dan kembali menarik Olivia Zhi masuk ke dalam pelukannya.

Olivia Zhi membenturkan tubuhnya ke tubuh Irsan Bo dengan kesal, meliliti tubuhnya dengan selimut lalu membalik badannya tanpa memperdulikan Irsan Bo. Saat Irsan Bo ingin mengatakan sesuatu, ponsel di atas kepala ranjang berdering.

Melihat nama yang tertera, Irsan Bo baru ingat kemarin saat akan pulang, dirinya menyetujui Paula Chu.

Olivia Zhi juga melihat nama Paula Chu tertera di ponsel, lalu melirik Irsan Bo sekilas tanpa bersuara.

Irsan Bo mengangkat panggilan tersebut: "Halo."

Jarak keduanya sangat dekat. Olivia Zhi seperti didekap di atas dada Irsan Bo. Tentu saja Olivia Zhi bisa mendengar jelas suara dari telepon.

"Irsan, masalah yang kemarin ku bicarakan denganmu. Kamu..." Paula Chu tertawa, lalu menjelaskan: "Aku tebak dirimu lupa. Jadi aku mengingatkanmu."

Olivia Zhi melihat Irsan Bo dengan curiga, saat Irsan Bo mau menjawab, Paula Chu bicara lagi: "Dulu kamu juga begitu. Begitu sibuk, kamu akan mudah lupa..."

Hehe.

Olivia Zhi yang bersandar di atas dada Irsan Bo tak kuasa melotot sebal ke arah pria itu.

Irsan Bo berdeham karena canggung, lalu buru-buru menjawab: "Aku akan segera mengurusnya untukmu. Ketika saatnya tiba, aku akan menyuruh Toni menghubungimu."

Selesai bicara, Irsan Bo langsung menutup telepon. Bahkan Olivia Zhi mendengar bahwa Paula Chu masih ingin bicara, tapi tak sempat.

Saat itu Olivia Zhi ingin tertawa.

Bukan dirinya yang berpikiran sempit, tapi wanita manapun pasti tak akan terima bahwa prianya masih berkomunikasi dengan mantan kekasih.

Terlebih lagi hubungan antara Irsan Bo dan Paula Chu sangat rumit.

Setelah menutup panggilan tersebut, Irsan Bo langsung memeluk Olivia Zhi, tanpa menunggu wanita itu bicara, Irsan Bo langsung berkata: "Paula memintaku membantunya menghubungi seseorang. Dia ingin belajar..."

Olivia Zhi menatap lurus Irsan Bo, tapi pria itu malah panik tak jelas: "Dia ingin belajar biola dengan Denis."

Olivia Zhi mengangkat alisnya, "Biola?"

Jadi karena Paula Chu berkata dia ingin belajar biola, maka dari itu saat Irsan Bo pulang, pria itu menyuruh dirinya juga belajar biola?

Irsan Bo seperti mendengar pertanyaan Olivia Zhi, langsung menjelaskan: "Jangan berpikir macam-macam. Aku menyuruhmu belajar biola tidak ada hubungannya sama sekali dengan Paula. Jika sungguh ada hubungan dengannya, itu hanya karena aku tidak ingin dirimu hanya berada di rumah dan membaca buku bahasa jerman. Aku ingin kamu pergi berjalan-jalan, ingin kamu berkomunikasi dengan banyak orang. Paula hanya mengingatkanku."

Ketika Olivia Zhi  masuk ke dalam hidup Irsan Bo, Irsan Bo langsung tahu Olivia Zhi juga bisa memainkan biola.

Suatu malam di Mansion, Irsan Bo beruntung sekali pernah mendengar Olivia Zhi menggesekkan sebuah melodi dengan biola, melodi yang indah dan lembut.

Olivia Zhi tak mengatakan apapun, hanya saja tidak ada perubahan di wajah wanita itu dan membuat Irsan Bo semakin panik, "Olivia, sungguh. Bukan karena Paula aku menyuruhmu bermain biola dan..."

"Aku tahu." Lalu mendongak menatap Irsan Bo, "Aku tidak bicara apapun."

Irsan Bo menatap dalam-dalam Olivia Zhi, sudut bibir yang tertarik ke atas itu jelas sekali mengatakan kalau dia tak percaya.

Olivia Zhi mengeluh dengan manja: "Tentu saja aku tidak senang. Bagaimanapun juga aku bukanlah orang yang murah hati."

Ucapan Olivia Zhi terdengar sangat berpikiran sempit, tapi malah terdengar menggemaskan di telinga Irsan Bo.

Olivia Zhi merasa tak senang dan dengan jujur mengatakan pada Irsan Bo, bahkan Olivia Zhi mengatakan dirinya bukan orang yang murah hati?

Olivia Zhi bersandar di dalam dekapan Irsan Bo, lanjut berkata: "Tapi aku tahu, tak mungkin dirimu tak memperdulikan Paula, jadi hal ini sulit dihindari. Yang terpenting, aku ingat hal yang pernah kamu ucapkan padaku, jadi aku mempercayaimu."

Percaya, bahwa dalam waktu ini kamu akan menyelesaikan masalah itu, dan juga percaya kamu tidak akan membuatku sedih.

Irsan Bo tersenyum lembut sekali lalu dengan suara sengau mengiyakan.

Olivia Zhi tidak lagi bergelut dengan masalah ini. Olivia Zhi menoleh dan bertanya: "apakah Paula ingin belajar dengan Denis?"

Dirinya juga ingin dengan Denis Dan. Bagaimana ini?

Irsan Bo langsung menjawab, "Jika kamu ingin dengan Denis, aku akan menjadwalkan Paula dengan Alfred."

Olivia Zhi tak ingin bertemu Paula Chu, Irsan Bo juga tak ingin mempertemukan keduanya, kecuali itu permintaan Olivia sendiri.

Olivia Zhi ragu selama 2 detik, lalu membuka mulutnya: "Jika bisa dipisah, pisahkan saja. Kalau memang tidak bisa, tidak apa-apa."

Irsan Bo melihat Olivia Zhi dengan curiga, tiba-tiba pria itu merasa Olivia Zhi tidak ingin bertemu dengan Paula Chu bukan karena dirinya tapi karena alasan lain.

"Baik." Irsan Bo tak bertanya lebih detil, hanya mengiyakan dengan suara pelan, tapi masih ada kecurigaan di dalam hatinya.

……

Di sebuah Villa di pinggiran kota. Paula Chu mematikan panggilan dengan wajah kesal.

Rosa menatap wanita itu dengan hati-hati, di saat seperti ini Rosa tak berani menyentuh wanita itu, tapi tak ada jalan lain: "Nona Chu, anda harus minum obat."

Wajah Paula Chu semakin kesal. Matanya melihat ke obat di tangan Rosa. Dadanya terasa sakit. Paula Chu membuka lebar-lebar mulut kecilnya, mengambil napas sebanyak-banyak baru dihembuskan.

Irsan Bo melupakan urusan dirinya? Barusan dirinya menelpon tapi tak disangka pria itu malah curiga?

Paula Chu hampir tertawa keras. Paula Chu mengulurkan tangannya lalu dengan kasar melempar kain sofa yang berada di bawah tubuhnya. Tiba-tiba ada keinginan untuk membunuh seseorang!

Pasti karena Olivia Zhi, kan?

Wanita itu yang membuat Irsan Bo melupakan persoalan tentang dirinya dan juga membuat pria itu tak memperdulikan masalahnya.

Kenapa wanita itu suka sekali berebut dengan dirinya?

Rosa memberikan obat pada Paula Chu, tanpa menunggu kesadaran wanita itu kembali. Paula Chu langsung memukul keras pergelangan tangan Rosa, obatnya terbalik dan tangan Rosa juga langsung memerah!

"Nona Chu..." Rosa memanggil dengan suara pelan dan hati-hati.

Paula Chu berteriak keras: "Pergi! Pergi!"

Apa alasannya? Kenapa orang baru seperti Olivia Zhi bisa semudah itu merebut sesuatu yang dirinya sangat inginkan?

Kenapa Irsan Bo yang sudah bersamanya selama 4 tahun bisa semudah itu melepaskan dirinya?

Apakah dirinya belum cukup menggunakan kematian Harris Hua atau penyakitnya yang belum cukup parah?

Dirinya hanya ingin menikah dengan Irsan Bo. Dirinya ingin menjadi nyonya dari keluarga Bo, ingin kekuasaan milik keluarga Bo dan menginginkan pria itu!

Dirinya sungguh menyukai Irsan Bo!

Jika dirinya tak menyukai Irsan Bo, kenapa dirinya bersedia membuang masa mudanya selama 4 tahun dan balas dendam seperti ini?

"Pergi! Pergi!" Paula Chu berdiri sambil berteriak keras di ruang tamu. Paula Chu sudah seperti orang gila, amarahnya sudah sangat memuncak.

Rosa berdiri di samping dalam diam, menundukkan kepala dan pandangannya, seperti sangat takut dengan Paula Chu.

Olivia Zhi!

Olivia Zhi!

Dirinya pasti akan menarik Olivia Zhi dari posisi itu dan juga akan menghancurkan Olivia Zhi sampai sehancur-hancurnya!

Novel Terkait

Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Too Poor To Have Money Left

Too Poor To Have Money Left

Adele
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu