This Isn't Love - Bab 213 Selain Kamu, Masih Tetap Kamu

Paula Chu yang berada di hapadannya ini merasa sangat marah, sekujur tubuhnya menghembuskan hawa kegelapan, seolah bisa melakukan segala cara demi mencapai tujuan yang diinginkannya.

Olivia Zhi terdiam beberapa saat, akhirnya dia tidak tahan ingin bertanya: “Paula Chu, apa kamu benar-benar mencintai Irsan?”

Paula Chu termangu setelah mendengar kalimat ini: “Aku sudah mencintainya tepat selama 4 tahun, bagaimana mungkin aku tidak mencintainya, memangnya kamu, kamu hanya mencintai uangnya saja................”

“Jika kamu mencintai dia, lalu bagaimana mungkin kamu tega melukai dia?” Olivia Zhi memotong perkataannya, matanya seolah menyiratkan rasa tidak mengerti.

Paula Chu termangu dibuatnya, dia terpaku melihatnya hingga tidak sadarkan diri.

Olivia Zhi mengerutkan alis: “Aku hidup bersama Irsan sebenarnya memang tidak tenteram, tetapi aku tidak pernah berpikir untuk melukainya, semisal ada sedikit hal yang bisa melukainya, aku akan berusaha mencegahnya, kecuali hal itu memang tidak bisa aku perkirakan sebelumnya, tetapi meskipun demikian, aku juga akan menanggung itu bersamanya, tetapi kenapa kamu...............”

Olivia Zhi merasa ragu sambil mengamati Paula Chu, maksud hatinya sangat terlihat jelas di matanya.

Raut wajah Paula Chu memucat, dia marah besar: “Olivia Zhi, kamu tidak perlu berpura-pura disini! Yang kamu lihat dari Irsan Bo hanyalah latar belakang kekayaan dia dan kekuasaannya saja, untuk apa kamu berpura-pura begitu suci, jika kamu benar-benar suci, maka waktu itu kamu tidak akan datang untuk mewakili aku mengandung janin ini!”

Olivia Zhi tidak menghiraukan dia, tetapi dia menggunakan pandangan matanya untuk melihat Paula Chu agar membuatnya merasa sekujur tubuhnya tidak nyaman.

“Olivia Zhi, kamu jangan sembarangan menilai jika kamu tidak bisa memahami perasaanku, aku mencintai dia tepat selama 4 tahun, aku bisa melakukan apapun demi dia!”

Benar, dia mencintainya, mencintai orangnya, tetapi juga mencintai segala sesuatu yang dimilikinya.

Olivia Zhi diam tanpa kata melihat dia, tiba-tiba dia merasa tidak perlu mengatakan hal yang ingin dia katakan pada Paula Chu, apalagi dia sudah membuat keputusan sejak awal.............

Olivia Zhi menatap Paula Chu dalam-dalam, saat membelokkan badan bersiap untuk pergi, tiba-tiba seorang pria yang ada di luar pintu itu berjalan masuk kedalam dengan cepat.

Saat Irsan Bo berjalan masuk ke ruang rawat inap, ruangan yang awalnya luas itu seolah berubah menjadi lebih sempit, Irsan Bo merangkul pinggang Olivia Zhi: “Kenapa datang kemari? Apakah kamu merasa tidak enak badan?”

Olivia Zhi mengangkat pandangan mata melihat Irsan Bo, dahinya mengeluarkan tetesan keringat, kelihatannya dia sangat tergesa-gesa datang kemari, tiba-tiba dia merasa tidak tahan ingin tertawa.

Pandangan mata Irsan Bo bahkan tidak melirik ke arah Paula Chu sedikitpun, hanya terus menatap dia sambil bertanya: “Bagian mana yang terasa sakit? Aku panggil Dokter Luo untuk memeriksamu................”

Saat berbicara, Irsan Bo ternyata benar-benar berbalik badan bersiap untuk mencari dokter, Olivia Zhi memegang tangannya: “Aku baik-baik saja, apanya yang perlu diperiksa.”

Irsan Bo mengerutkan alis, baru saja dia menginjakkan kaki dan menjatuhkan pandangan mata padanya, telinga Olivia Zhi langsung memerah.

Baiklah, dia beberapa waktu lalu, memang memiliki masalah.

Paula Chu melihat dengan jelas semua kejadian yang terjadi di depan matanya ini, hatinya terasa sesak: “Irsan, aku yang menyuruh Olivia datang kemari, aku, aku ingin mencari orang untuk mengobrol.”

Barulah Irsan Bo melihat ke arah Paula Chu, ekspresinya terlihat seolah menjaga jarak dengannya, dia hanya menganggukkan kepala sebagai tanda hormat, mendekatkan jarak yang telah renggang diantara keduanya.

Olivia Zhi masih berada didalam dekapan Irsan Bo, sejak awal hingga akhir dia selalu mengawasi reaksinya, entah kenapa dia merasa Irsan Bo sedikit ramah, juga merasa dia terlihat sedikit lucu?

Irsan Bo baru merasa lega setelah melihat Olivia Zhi baik-baik saja, bertanya: “Kalau begitu apakah kalian sudah selesai mengobrol?”

Olivia Zhi menganggukkan kepala, tangan Irsan Bo yang merangkul dia pun semakin mengencang: “Kebetulan, aku ingin mengajak kamu makan.”

Kebetulan saat itu adalah jam makan sore, Irsan Bo langsung pergi ke rumah sakit tanpa mendengar sampai selesai ketika dia mendengar kabar bahwa Olivia Zhi datang ke rumah sakit, sekarang dia juga tidak ingin langsung pulang, jadi dia ingin mengajak Olivia Zhi makan di luar, kemudian mereka berdua pulang ke rumah setelah berjalan santai, sepertinya ide ini memang bagus.

Olivia Zhi tersenyum sambil menganggukkan kepala sebagai tanda hormat, jalinan kontak mereka berdua sangat alami, bahkan mengabaikan Paula Chu juga termasuk hal yang sangat alami.

Paula Chu berdiri di tempat semula, jari tangan mungilnya yang berada di telapak tangannya hampir saja remuk diremasnya, pria yang awalnya menjadi miliknya malah tidak menganggap keberadaannya.

Saat Olivia Zhi dan Irsan Bo meninggalkan ruang rawat inap, mereka berdua hanya menganggukkan kepala sebagai tanda hormat padanya, kemudian dengan cepat meninggalkannya, setelah mereka berdua pergi, Paula Chu sontak membanting bantal kepala yang ada di atas kasurnya itu ke lantai, tetapi ini hanya tindakan kecil, beberapa saat kemudian dia tergeletak di lantai sambil memegang dadanya, bibirnya membuka seolah menghirup napas dengan gila....................

“Nona Chu!” Rosa buru-buru masuk kedalam, Paula Chu langsung mengulurkan tangan satunya untuk menutupi mulutnya, suara Rosa langsung mengecil: “Nona Chu.”

Paula Chu tergeletak duduk di lantai, dia membuka mulut dengan lebar untuk menghirup napas, matanya memancarkan rasa benci tetapi berusaha keras untuk mengendalikan emosinya.

Rosa merasa sedikit khawatir, tetapi dia masih bisa tenang untuk membantu dia menenangkan diri.

Tidak mudah untuk Paula Chu bisa merasa tenang, dia menundukkan mata melihat bantal kepala di sampingnya yang tidak rusak meskipun barusan dia membantingnya, lalu dia melihat kedua tangannya yang sedang bergetar, seketika itu juga dia melontarkan ejekan.

Dia seperti ini, bagaimana mungkin bisa berebut dengan Olivia Zhi?

Rosa berkata dengan suara pelan: “Nona Chu, bagaimana yang kamu rasakan sekarang?”

Paula Chu menggelengkan kepala mengisyaratkan bahwa dirinya baik-baik saja, kemudian dia dibantu Rosa untuk kembali ke tempat tidur dan istirahat, sekujur tubuhnya terasa letih hingga tidak bisa berkata apapun.

Rosa tidak tahan ingin berkata: “Nona Chu, kamu sebaiknya kendalikan diri sejenak, tidak baik jika kamu terus seperti ini, atau apakah kamu ingin mencoba cara untuk mengalihkan pusat perhatian?”

Mengalihkan pusat perhatian?

Tiba-tiba didalam pikiran Paula Chu teringat biola miliknya, dia masih ingat, Olivia Zhi juga bisa memainkan biola, lagipula guru musik mereka berdua juga adalah satu orang yang sama!

Pandangan mata Paula Chu mulai bergerak, gerakannya ini seolah menunjukkan bahwa dia sudah menemukan cara untuk membalas Olivia Zhi, dia hampir saja lupa, masih ada banyak orang di sekitarnya, misalnya, keluarga Chu, juga Bibi Zhang yang sudah lama tinggal di ‘Mansion’ dan sudah diperbudak dia sebelumnya.

“Rosa, kamu siapkan terlebih dahulu, besok kita keluar dari rumah sakit dan pulang ke villa!” karena Tuhan telah memberikan kondisi tubuh yang seperti ini padamu, maka bagaimanapun juga kamu harus memanfaatkan kondisi tubuh ini dengan baik, maka sisa manfaat itu harus dikeluarkan!

Rosa mengerutkan alis: “Nona Chu, kondisi tubuhmu tidak...................”

“Aku di rumah sakit juga melakukan perawatan, lebih baik aku melakukan perawatan di rumah saja, lagipula udara di villa Irsan sangat baik, pemandangannya pun indah, hal itu sangat bermanfaat bagi kondisiku, menurutmu, perkataanku ini benar kan?” Paula Chu berkata sambil tersenyum, dia berbalik badan dan duduk di atas kasur, dia seolah terlihat lemah: “Apalagi kondisi tubuhku tidak sehat, bukankah sangat lebih baik jika aku pulang ke rumah dan bisa memainkan biola, menjalani hidup dengan baik, tidak perlu berebut apapun?”

Rosa terdiam menatap Paula Chu, tiba-tiba dia merasa sangat takut padanya.

Paula Chu terlihat seperti ular berbisa yang baru bangun dari masa hibernasinya, kapanpun selalu menunggu kesempatan datang dan menerkammu saat musim semi tiba.

...............................

Sejak keluar dari rumah sakit, Irsan Bo sejak awal sampai sekarang tidak pernah membahas Paula Chu, dia hanya menanyakan Olivia Zhi ingin makan apa, lalu menanyakan kondisi kesehatannya.

Olivia Zhi tidak tahan ingin tersenyum saat melihat wajah dia di hadapannya, dia menundukkan mata melihat kedua tangan mereka yang saling menggenggam, saat itu, Olivia Zhi teringat Ivan Bo, juga teringat Paula Chu, dia tidak mengerti kenapa mereka semua mengucapkan kalimat seperti itu, jika dia benar-benar bersikeras ingin hidup bersama Irsan Bo, apakah dia benar-benar akan melukainya?

“Irsan Bo, jika kamu terluka karena kita hidup bersama, kamu bagaimana?” tanpa disadari, Olivia Zhi ternyata langsung menanyakan hal ini.

Irsan Bo menengok ke belakang melihat dia, dia terlihat seperti ‘idiot’ yang manja: “Sejauh ini orang yang bisa melukaiku, selain kamu, masih tetap kamu."

Novel Terkait

Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
3 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
3 tahun yang lalu