This Isn't Love - Bab 84 Kekasih Dari, Yogi Dai?

Begitu kalimat tersebut diucapkan, dalam sekejap tempat itu menjadi sunyi!

Para reporter merasa sedikit curiga, mereka bergegas menanyakan : “Tuan Yogi, apakah yang dikatakan oleh nona Olivia itu benar? Apakah dia adalah kekasihmu?”

Di sebelah, juga terdapat reporter yang melontarkan pertanyaan kepada Irsan Bo : “Tuan muda Irsan, mohon tanya...... apakah kamu tahu kalau tuan Yogi dan penerjemah bahasa Jerman kamu adalah sepasang kekasih?”

Bahkan Paula Chu juga mendapat pertanyaan : “Nona Paula, mohon tanya, apa hubungan nona Olivia dengan ‘gadis misterius’ nya tuan muda Irsan?”

Suasana yang sangat kacau!

Tangan kecil Olivia Zhi merangkul leher Yogi Dai dengan erat, seolah-olah dia adalah penyelamat terakhir baginya!

Yogi Dai terbengong menurunkan padangan matanya dan menatap gadis mungil yang berada di dalam pelukannya, jantung di dalam dadanya berdetak dengan kuat, anehnya, dia merasa semangat!

Irsan Bo dilindungi oleh pengawal pribadinya dengan baik, tubuhnya berdiri dengan tegap, dia menggigit bibir tipisnya sendiri, padangan matanya yang dalam terjatuh kepada gadis yang masih bersarang di dalam pelukan Yogi Dai yang tidak jauh darinya, dia menjadi gusar!

Heh!

Kekasihnya, Yogi Dai?

“Olivia......”

“Benar.” Tidak menunggu Irsan Bo membuka mulutnya, Paula Chu langsung membuka mulutnya, dia menarik erat baju Irsan Bo dengan tangan kecilnya : “Yogi dan Olivia, mereka memiliki hubungan bersama!”

Saat ini, bahkan terdengar suara desahan kecewa para reporter di dalam kerumunan, mereka menghela napas kecewa karena tidak mendapatkan berita besar.

Paula Chu menarik napasnya dengan panjang, dia mengangkat pandangannya dan menatap Irsan Bo, lalu mengatakan dengan sepatah-patah : “Irsan, Olivia dan Yogi memiliki hubungan bersama, kita seharusnya memberikan selamat kepada mereka......”

Selamat?

Irsan Bo menyipitkan matanya dengan kesal, dia mengulurkan tangannya dan berniat untuk menyingkirkan tangan Paula Chu, Olivia Zhi yang tidak jauh darinya itu bersarang di dalam pelukan Yogi Dai, dengan ekspresi tersenyum, dia menatapnya dari bahu Yogi Dai : “Tuan muda Irsan, maafkan aku sudah merepotkanmu, hanya saja, aku dan Yogi merasa lebih baik seperti ini, juga agar para reporter tidak sembarangan menebak hubungan di antara kita, karena itu tidak akan baik terhadap kamu, aku, Yogi, juga nona Paula, oleh sebab itu, lebih baik seperti ini......”

Sudut bibir Irsan Bo terangkat, matanya dipenuhi dengan kedinginan yang tidak ada batasnya!

Olivia Zhi sedang mengatakan kalau ini adalah demi kebaikan mereka......

Saat itu juga, api kemarahan di dalam dada Irsan Bo langsung memuncak!

Di saat semua orang merasa kalau tidak ada yang bisa menekan emosi Irsan Bo, dan emosinya akan segera meluap, tiba-tiba terdengar suara yang tidak asing dari luar kerumunan orang : “Irsan?”

Tanpa sadar, para reporter pun menghindar, mereka mendapati tuan besar dari keluarga Bo, Ivan Bo dan istrinya, Ranny Hang sedang berjalan kemari, tampaknya mereka baru pulang dari perjalanan bisnis.

Ivan Bo dan Ranny Hang melirik Olivia Zhi dan Yogi Dai yang berada di atas lantai itu, mereka merasa sedikit terkejut.

Ini, apa yang sedang terjadi?

Irsan Bo menganggukkan kepalanya, lalu dia maju ke depan berniat untuk menarik Olivia Zhi, namun Ranny Hang mengatakan : “Apakah dia terluka? Yogi, cepat bawa di ke rumah sakit!”

Untuk sesaat, Yogi Dai tidak berani memalingkan kepalanya, dia mendapati kening Olivia Zhi masih mengeluarkan darah, dia langsung bergegas menggendongnya : “Aku, aku pergi ke rumah sakit dulu.”

Ini adalah pertama kalinya Yogi Dai tidak bisa berbicara dengan jelas di hadapan tuan mudanya sendiri!

Tanpa sadar, Irsan Bo akan mengejarnya, namun lengannya ditahan oleh Ivan Bo, senyuman di wajahnya membuat orang tidak bisa menolaknya : “Sangat kebetulan, kakek menyuruhmu dan Paula untuk menemuinya.”

Wajah Irsan Bo tampak dingin, saat itu juga dia menyadari kalau dirinya tidak boleh mengejar mereka, dia hanya berseru : “Toni! Kamu pergi ke rumah sakit dan lihat apakah ada yang perlu kamu bantu!”

Kalimatnya itu diucapkan dengan jengkel, Toni Cai yang awalnya terbengong karena peristiwa yang mendadak itu, langsung pergi mengejar mereka dengan sepasang kaki yang bergetar : “Baik, tuan, tuan muda......”

Paula Chu yang berjarak tidak begitu jauh melihat Ivan Bo dan Ranny Hang, baru saja dia berhasil keluar dari permasalahan, kini permasalahan lain pun datang menghampirinya lagi!

Ranny Hang menatap Paula Chu, muncul senyuman di bibirnya yang samar-samar tersirat...... kebencian : “Nona Paula, lama tidak berjumpa.”

Dengan lemah lembut Paula Chu berjalan maju, tampak senyuman indah di wajahnya, dia tidak berani menatap matanya : “Nyonya besar......”

Ranny Hang masih tersenyum, sebenarnya senyuman anggunnya itu hanyalah senyuman palsu!

Paula Chu?

Hehe!

Setelah Yogi Dai masuk ke dalam mobil dan pergi bersama Olivia Zhi, Ranny Hang baru membalikkan tubuhnya dan menghadap para reporter : “Nona Paula, beberapa hari yang lalu keluarga Chu sudah menjadi tuan rumah bagi media pers yang tidak sedikit, kenapa kamu sebelumnya tidak mendapatkan informasi bahwa kamu dan Irsan akan dikerumuni oleh reporter hari ini di bandara?”

Dengan satu kalimat itu saja, wajah Paula Chu langsung memucat!

“Aku, aku......” Paula Chu tampak gelisah!

Bagaimana dia harus mengatakannya? Apakah dia harus mengatakan kalau dia sudah mendapatkan informasi tersebut sejak awal, bahkan...... dia lah yang meminta keluarga Chu untuk membocorkan informasi?

Irsan Bo mengernyitkan keningnya dengan kuat, dia menurunkan pandangan matanya dan menatap Paula Chu dengan dalam, tiba-tiba dia tertawa pelan, seolah-olah dia sedang menghakiminya!

“Ir, Irsan......” Paula Chu semakin gelisah, dia bergegas menyangkal : “Aku tidak tahu......”

“Irsan, kakek sedang menunggu di rumah.” Tidak menunggu Paula Chu untuk menyelesaikan ucapannya, Ivan Bo langsung mengeluarkan suara dan memotong perkataannya!

Irsan Bo menggigit bibir tipisnya sendiri, tanpa sadar, pandangan matanya yang dalam tertuju ke arah kepergian Olivia Zhi dan Yogi Dai, suasana hatinya sangat kacau, namun dia tidak dapat mengatakan apa pun!

Sekilas, Ranny Hang menatap Paula Chu dengan dingin, jika bukan karena dirinya sudah dirangkul oleh Ivan Bo, dia pasti akan menghampirinya dan melemparkan sebuah tamparan kepada Paula Chu......

Namun, tidak apa-apa.

Paula Chu masih berhutang kepadanya, dia pasti akan kembali!

“Ayo pergi.” Ivan Bo tersenyum kecil kepada Paula Chu, namun senyuman itu...... secara aneh membuat sekujur tubuh Paula Chu bergidik!

Rumah keluarga Bo.

Baru saja Irsan Bo bersama Paula Chu menginjakkan kaki mereka di ruang tamu, mereka mendapati Tisna Bo yang awalnya sedang bermain di atas karpet langsung bangkit berdiri dan bersembunyi dengan wajah yang memucat!

Ranny Hang merasa sedih, dia menghampirinya dan menghiburnya : “Tisna, Tisna, jangan takut, ada ibu di sini, ayo mendekat ke ibu!”

Tisna Bo yang awalnya tidak begitu takut dengan orang keluarga Bo, mendadak berubah menjadi waspada, dia tidak ingin didekati oleh siapa pun!

Melihatnya, Ivan Bo pun menarik napas dengan dalam!

Paula Chu!

Siapa pun yang telah menyakiti putrinya, tidak akan dia lepaskan begitu saja!

Kakek Bo berdiri di lantai atas, dia telah melihat sikap Tisna Bo, dia langsung menjadi sangat marah : “Siapa yang menyuruhnya muncul di hadapan Tisna? Pergilah!”

Suara teriakan yang penuh amarah, wajah Tisna Bo yang sedang bersembunyi di belakang tiang menjadi semakin pucat!

Kakek Bo bergegas berjalan turun dari lantai atas, dia mengulurkan tangannya dan berniat melindungi cucunya sendiri, namun bocah itu tetap bersembunyi, dia tidak membiarkannya untuk menyentuhnya.

Tangan kecilnya mengeluarkan papan tulis yang selalu dia bawa, dengan tangan yang bergetar, dia hanya bisa menulis satu kata : Olivia......

Dia menginginkan bibi Olivia Zhi......

Orang keluarga Bo yang melihatnya pun menjadi sedih, Irsan Bo mengernyitkan keningnya, dia meraih pergelangan tangan Paula Chu dan membawanya berjalan keluar!

“Irsan, Irsan, apa yang kamu lakukan? Tanganku sakit ditarik olehmu!” Rintih Paula Chu.

Irsan Bo menariknya menjauh dari pandangan mata Tisna Bo, dengan dingin dia menatapnya : “Paula, jangan muncul di hadapan Tisna lagi, kalau tidak, tidak akan ada yang bisa melindungimu!”

Selesai berbicara, Irsan Bo membalikkan badannya dan langsung berjalan menghampiri Tisna Bo, dia berjongkok dan tersenyum lembut menatapnya : “Tisna, paman sudah datang.”

Tisna Bo tersipu malu melihatnya, tidak tahu apakah dia masih bisa mengingatnya, ataukah akan menolaknya setelah peristiwa yang mengejutkan itu......

Irsan Bo menyipitkan matanya, dia melihat tulisan ‘Olivia’ di atas papan tulis, dia hanya berkata : “Tisna yang manis, bagaimana kalau paman membawamu pergi untuk mencari bibi?”

Novel Terkait

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu