This Isn't Love - Bab 182 Memberikan Dua Tamparan Lalu Memberikan Sebuah Permen

Paula Chu yang baru saja dipapah keluar dari kamar oleh Yogi Dai mendengar kalimat ini, seketika tercengang, lalu bertanya: “Irsan, apa, apa maksudmu?”

Tiba-tiba Paula Chu merasakan firasat buruk.

Irsan Bo tiba di lantai bawah, tanpa menolehkan kepalanya hanya berucap pada Kakek Chu: “Kakek Chu, sebuah ‘Hotel Glory’ apa cukup untuk menutup mulut kalian?”

Kalimatnya yang sangat arogan, namun keluarga Chu yang mendengarnya, tidak perduli sama sekali.

‘Hotel Glory’!

Itu adalah cabang hotel yang dibangun oleh Irsan Bo empat tahun lalu, omset satu tahunnya sebanding dengan saat keluarga Chu berada di masa makmur.....

“Irsan, apa, apa maksudmu?” Nancy Qiu menegakkan perut besarnya, wajahnya penuh dengan ketidakpercayaan.

Walaupun, awalnya saat nama ‘Hotel Glory’ muncul mereka pernah mencurigainya, namun mereka tidak pernah berani memikirkannya, bagaimanapun, ‘Hotel Glory’ terlalu mahal.

Mahal hingga jika keluarga Chu ingin pergi untuk satu kali makan mereka harus memperhitungkannya dengan baik, belum lagi dengan harga yang ada di sana.

Irsan Bo tidak mengatakan apapun, namun terlihat jelas maksudnya, seketika Kakek Chu tidak marah, juga tidak senang, menatap Irsan Bo dengan wajah tuanya yang memerah.

Perbuatannya ini, bagaikan memberikan dua tamparan lalu memberikan sebuah permen, mempermainkan keluarga Chu dan membuatnya senang.

Bagi Irsan Bo, sejak awal ‘Hotel Glory’ memang untuk ‘membayar’ Paula Chu, sejak dia membangunnya dia tidak pernah berpikir untuk menginginkannya.

“Paula, Paula......” Nancy Qiu tidak bisa menahan diri untuk tersenyum lalu mendekatinya, namun dia menyadari wajah Paula Chu yang semakin memucat, matanya sarat akan kekhawatiran: “Paula?”

Detik berikutnya, Nancy Qiu mengira penyakit Paula Chu akan kambuh: “Paula, kamu kenapa, kamu jangan menakuti......”

Irsan Bo yang mendengar hal ini menoleh menatapnya sejenak, terlihat jelas jika penyakit Paula Chu tidak ada gejala akan kambuh.

Hanya saja, berbeda dengan keluarga Chu.

Untuk pertama kalinya Patrick Chu memapah Paula Chu dengan sangat lembut: “Paula, bagaimana keadaanmu, apa ada yang sakit, katakan pada Ayah?”

Hati Paula Chu mendingin, namun dibandingkan dengan sikap keluarga Chu, dia lebih takut dengan ucapan Irsan Bo barusan......

Dia mengatakan, akan memberikan ‘Hotel Glory’ padanya?

Setelah memberikannya, lalu tidak memperdulikannya lagi?

Paula Chu mengulurkan tangannya memberontak agar terlepas dari Patrick Chu dan Nancy Qiu, bergerak ke arah Irsan Bo, Irsan Bo tidak bergerak setelah memperhitungkan jarak aman.

Kegelisahan Paula Chu semakin kentara, membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu namun tidak ada satu kata pun yang keluar.

Ucapannya, tidak cocok untuk dikatakan di sini, terutama saat dua nona Chu sama-sama hadir!

“Paula, kamu......” Nancy Qiu kembali ingin menyentuhnya, Paula Chu menghindari sentuhannya dengan datar, menundukkan kepalanya terlihat panik.

Irsan Bo menatap dalam mereka sejenak, menolehkan kepalanya bertanya pada Yogi Dai: “Apa orangnya sudah datang?”

Orang?

Siapa lagi yang akan datang?

Saat ini, keluarga Chu merasa sedikit waspada, bagaimanapun masalah Ellen Chu belum selesai, masalah Paula Chu juga belum selesai, jika Irsan Bo kembali......

“Irsan, kamu......” Kakek Chu sedikit panik, Irsan Bo langsung memotong ucapannya: “Kakek Chu, jangan khawatir, aku hanya memanggil perawat saja.”

Dirinya dan Yogi Dai dua pria, di luar rumah keluarga Chu masih terdapat banyak wartawan yang menunggu, bagaimana mereka membawa Paula Chu keluar?

Jangan sampai baru mengatakan masalah pernikahan yang batal, detik berikutnya kembali terjadi keributan.

Irsan Bo berucap, sambil menyapukan pandangan merendahkannya pada semua keluarga Chu, saat dia datang diam-diam dia merasakan ada yang aneh dengan sikap keluarga Chu, namun dia tidak berpikir hingga ke wartawan.

Hingga keluarga Chu melakukan berbagai cara agar dirinya tinggal lebih lama di rumah keluarga Chu, dan tidak ingin melakukan pembatalan pernikahan, membuatnya mulai curiga.

Teringat akan keluarga Chu yang terbiasa dengan ‘opini publik’, Irsan Bo baru teringat dan menyuruh Yogi Dai untuk keluar memeriksa, ternyata, seperti yang dia bayangkan.

Dengan cepat perawat itu masuk ke dalam, seorang wanita yang lemah lembut, melihat Paula Chu dia langsung naik ke atas dengan cepat, bersikap dengan tepat: “Nona Chu.”

Sekarang ini perasaan Paula Chu yang kacau, tidak terlalu menggubrisnya, hanya membiarkannya memapah dirinya entah apa yang sedang dia pikirkan.

Di samping, Yogi Dai juga membawa koper Paula Chu di tangannya: “Tuan muda, semuanya sudah siap.”

Irsan Bo yang mendengar hal ini, menatap sejenak keluarga Chu: “Kakek Chu, kuharap kamu mengingat ucapanku.”

Selesai berucap, tanpa memperdulikan keluarga Chu lagi, dia membalikkan tubuh membawanya keluar dari pintu rumah keluarga Chu......

Di depan pintu, wartawan yang sudah menunggu dari tadi mendekat satu per satu: “Tuan mida Bo, masalah pernikahanmu dengan Nona Chu yang dibatalkan, apakah benar?”

“Tuan muda Bo, ternyata kamu membatalkan pernikahanmu dengan Nona Chu, sekarang kenapa kamu sendiri yang menjemput Nona Chu?”

“Tuan muda Bo, Nona Chu juga membawa koper, apa dia akan tinggal di ‘Mansion’?”

Wartawan maju satu per satu, Irsan Bo mengerutkan alisnya, menolehkan kepalanya menatap Paula Chu sejenak, seketika, hati Paula Chu tersentak sejenak.

Irsan Bo, apa sedang memaksanya?

Saat Irsan Bo akan berucap, Paula Chu sudah kembali tersadar, berucap dengan pelan: “Semuanya, kalian salah paham.....”

Terdengar suara yang lemah itu, semua orang langsung menoleh, detik itu Irsan Bo menatap Paula Chu, seperti melihat dirinya yang ketakutan seperti empat tahun yang lalu.

Paula Chu menatap Irsan Bo, tangannya yang menarik bajunya berusaha untuk menahan hatinya yang bergejolak, namun terdapat senyuman di wajahnya......

“Aku dan Irsan, mulai hari ini hanya menjadi teman.” kalimat itu, Paula Chu yang mengucapkannya, hanya dirinya yang mengetahui bagaimana perasaannya.

“Teman? Nona Chu, apa maksudmu, kamu berpisah dengan Tuan muda Bo, pernikahan kalian benar-benar batal?” wartawan itu kembali bertanya.

“Benar, kami sudah berpisah, juga membatalkan pernikahan.” Paula Chu menarik napas dalam, lalu berucap dengan ‘tegas’: “Aku ingin teman-teman wartawan, mungkin kalian lebih mengerti daripada kami berdua, sebenarnya hubungan kami tidak semanis seperti yang kalian laporkan, di antaraku dengan Irsan......” Paula Chu berucap, sambil menatap dalam Irsan Bo: “Di antara kami, dibandingkan sepasang kekasih, kami lebih seperti teman, juga seperti keluarga.”

Irsan Bo mendengarnya dalam diam, Yogi Dai yang berada di samping tidak bisa menahan diri untuk meliriknya beberapa kali.

“Nona Chu, karena penyakitmu yang memburuk belakangan ini, Tuan muda Bo......” wartawan itu merasa penasaran, namun tidak berani bertanya.

Paula Chu tersenyum berucap: “Imajinasimu sangat luar biasa, bagaimana kondisiku, saat aku bersama dengan Irsan dia tahu dengan jelas, saat itu dia tidak membenciku, lalu sekarang dia membenciku, apa dia ingin menghancurkan dirinya sendiri?”

Bersama selama empat tahun, dan saat ini memilih untuk membatalkan pernikahan, tekanan yang dihadapi Irsan Bo cukup besar.

Paula Chu bersandar para perawat untuk berdiri dengan tegap, iris matanya melembut: “Semuanya, awalnya saat aku bersama dengan Irsan adalah keputusan kami bersama, sekarang, kami berdua ingin berpisah juga keputusan kami bersama, kuharap kalian......” di dalam pikirannya terbesit bayangan Olivia Zhi, senyuman di sudut bibir Paula Chu semakin menghangat: “Kuharap kalian, bisa melepaskan kami, jangan membahas masalah ini lagi.”

“Mengenai hari ini, Irsan menjemputku hanya sebagai teman, dan mengantarkanku untuk berobat saja.” setiap kalimatnya selalu melindungi Irsan Bo dan Olivia Zhi.

Tatapan Paula Chu berkilat, mulai sekarang, dia harus merebut kembali semua barang yang termaksud miliknya!

Bersama dengan Irsan Bo selama empat tahun, dia lebih mengerti dari Olivia Zhi, kelemahannya, kebiasaannya, pemikirannya.

Novel Terkait

Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Step by Step

Step by Step

Leks
Karir
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu