Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Bab 254 Kamu Tidak Tahu Apa Yang Laki-Laki Inginkan

Aku tercekat mendengar pertanyaannya. Lalu dengan malu aku menjawab, “Jujur saja. Untuk hal ini, aku benar-benar tidak bisa membantumu.”

“Lalu, bagaimana caramu memenangkan hati Direktur Huang dulu? Kulihat-lihat, Direktur Huang juga sama dinginnya!”

Teringat yang dulu-dulu, aku merasa hal itu tidak pantas diberitahukan ke Tiffany. Kalau aku memberitahunya, reputasiku bisa hancur.

Tiffany melihatku tidak berkata-kata, lalu menanyaiku lagi, “Kalian bersama karena terjadi sesuatu, ‘kan?”

Aku menatapnya, tidak tahu harusu berkata apa, “Kamu jangan banyak tanya. Alasan aku dan Timothy bersama lumayan rumit, tidak cocok untuk kamu dan Mike Qi!”

“Lalu, bagaimana aku bisa mendapatkannya?”

Aku takut dia akan terus menanyai perihal diriku dengan Timothy. Aku berpikir sejenak, lalu memutuskan untuk memberinya nasihat yang aman, “Kalau kamu ada waktu luang, pergilah ke kota D. Lagipula, perjalanan pulang pergi hanya butuh satu jam lebih.”

Tiffany menatapku, “Ya Tuhan, perjalanan pulang pergi satu jam lebih memang hemat waktu. Namun, harga tiket pesawatnya 2juta lebih. Misal, dalam sebulan aku bolak-balik beberapa kali, bukannya mendapatkan Mike Qi, yang ada aku mati kelaparan!”

Mendengar ucapannya, aku lalu teringat akan sesuatu.

Aku memiliki tabungan. Lagipula, aku juga tidak pernah kekurangan uang.

Lain dengan Tiffany yang harus membayar pajak juga asuransi setiap bulan. Gaji yang tadinya 20juta tinggal 16juta saja.

Tiket pulang pergi membutuhkan 6juta . Ini tidak lain adalakh tekanan ekonomi.

Namun, aku sendiri tidak terpikirkan cara lain lagi. Aku tidak mungkin memberitahunya kalau aku dan Timothy bersama karena pernah satu ranjang sekali. Timothy menyukainya, lalu memutuskan untuk melanjutkannya. Lalu, kami menikah pernah tidak hati-hati di ranjang saja!

Aku lalu memutuskan untuk diam. Aku melihat jam, “Tinggal setengah jam sebelum jam kantor dimulai. Lebih baik kita kembali ke kantor sekarang.”

Dia merebahkan setengah badannya di meja sambil menatapku, “Tapi, aku sedang tidak mood bekerja sekarang.”

Aku lalu menariknya, “Kalau kamu tidak bekerja, darimana kamu akan mendapatkan uang untuk mengejar pria idamanmu? Misal kamu bolak-balik beberapa kali dalam sebulan, belum ketika hari libur nasional, kamu juga masih harus membawa kado untuknya, ‘kan?”

Aku bicara asal. Tidak kusangka Tiffany tiba-tiba semangat, “Kamu benar, Jane! Sebentar lagi libur musim semi. Aku berencana pergi ke kota D beberapa hari, lalu pulang ke rumah. Bagaimana menurutmu?”

Aku berpikir sejenak, kedengarannya masuk akal, “Bagus. kantor akan mulai libur minggu depan. Kamu bisa tinggal di kota D kurang lebih tiga hari.”

“Cuma tiga hari?”

Wanita yang sedang jatuh cinta memang serapuh ini. Aku lalu menariknya keluar, “Cukup, ‘kan? Libur akhir minggu hanya dua hari.”

“Kamu benar juga. Ayo! Jangan terlambat bekerja! Kita harus semangat!”

Usai berbicara, Tiffany menarikku kembali ke kantor.

Aku menatapnya sambil menahan tawa. Bagus misal dia nanti berhasil mendapatkan Mike Qi. Tiffany akan bahagia setiap hari.

Aku sendiri tidak memiliki pengalaman apa-apa di bidang ini. Ketika aku masih bersama dengan Peter Tan, dia la ial ahmengejarku. Kalau Timothy, tidak perlu dijelaskan lagi. Saat itu, aku memang sedikit gila lalu melakukan hal yang tidak benar.

Malam itu, setelah aku mandi, aku mencari di internet hal yang kubicarakan dengan Tiffany siang ini.

Aku merasa Tiffany benar-benar tebal muka. Namun, Mike Qi sendiri memang gbutuh perlakukan khusus.

Tiba-tiba, Timothy masuk. Badannya wangi sabun. Dia merebahkan badannya diatasku.

Ponsel yang kupegang terjatuh di kasur. Ketika aku ingin mengulurkan tangan untuk mengambil ponsel itu lagi, Timothy mengambilnya lebih dulu.

“Berikan padaku!”

Dia menunduk lalu menatapku. Dia membaca apa kuketik di layar ponselku, “Bagaimana cara mendapatkan pria idaman?”

Usai membacanya, Timothy melempar ponselku ke sofa.

“Apa yang kamu lakukan?!” ucapku tidak sabar. Aku masih harus mendiskusikan hal ini dengan Tiffany besok.

Timothy menghembuskan nafas kesal. Dia lalu meletakkan tangannya di daguku, “Lelaki macam apa yang kamu inginkan?”

Aku terkejut mendengar pertanyaannya. Aku lalu tertawa dan mendorongnya, “Apa yang kamu pikirkan. Ini tentang Tiffany.”

Raut wajahnya membaik. Dia melonggarkan pelukannya, namun tangannya masih saja menekanku ke kasur.

“Lepaskan aku.” ujarku sambil mendorongnya.

Aku menatapnya, tangannya sama sekali tidak bergerak. Setelah beberapa menit berusaha melepaskan diri darinya, Timothy berkata, “Aku adalah pria. Aku akan memberitahumu apa yang pria katakan. Dengan begitu, mungkin aku bisa memberimu nasihat.

Aku setuju dengannya kali ini. Lagipula, aku sendiri tidak memiliki pengalaman dalam hal ini. Dulu Timothy juga bersikap dingin. Jadi, kalau dia langsung memberi nasihat, mungkin akan cocok.

Aku tidak lagi memintanya untuk menyingkirkan tangannya. Aku langsung mengatakan masalah Tiffany dan Mike Qi, “Kamu tahu kan aku dulu mengenalkan Tiffany dengan Mike Qi? Tiffany menyukai Mike Qi, namun sikap Mike Qi terlalu dingin. Tiffany bilang Mike Qi menolaknya. Jadi, dia tanya padaku bagaimana cara mendapatkannya.”

“Ini tidak mudah. Mike Qi hanya berpura-pura serius saja. Kamu suruh saja kolegamu meniduri Mike Qi. Kujamin setelah itu dia tidak perlu mengejarnya lagi. Mike Qi lah yang akan mendatanginya!”

Aku tertawa mendengarnya lalu memukul dadanya, “Apa yang kamu bicarakan? Kamu pikir semua orang sama sepertimu?”

“Bagaimana bisa kamu bilang aku tidak bermoral?” tanyanya sambil menyelipkan tangannya ke dalam baju tidurku.

Aku langsung menarik tangannya, “Apa yang kamu lakukan? Kita sedang berdiskusi! Tiffany benar-benar menyukai Mike Qi. Sifat Tiffany juga baik. Kurasa kedua orang itu akan cocok.”

“Yang kubicarakan tadi ada benarnya! Kamu bukan pria. Jadi, kamu tidak tahu apa yang priia inginkan. Mike Qi tahun ini genap 34 tahun. Dia bukan anak-anak lagi. Tidak bagus jika dia jomblo terus menerus, namun, dengan sikapnya yang dingin, tidak aka nada wanita yang mendekatinya.”

Entah bagaimana, aku merasa yang dikatakan Timothy ada benarnya juga.

Aku sedikit ragu, “Bagaimana kalau yang terjadi tidak sesuai yang diharapkan? Tahun ini Tiffany genap berusia 28 tahun. Kalau dia melakukan hal itu dengan Mike Qi, namun mereka tidak bersama setelahnya, bukannya patah hatinya akan sakit sekali?”

“Kamu pikir Mike Qi adalah tipe orang yang makan tidak bayar?”

Mendengar ucapannya barusan, aku menggigitnya, “Mengapa kamu menggunakan perbandingan seperti itu? Apa kamu tidak bisa serius sedikit?”

Timothy menghembuskan nafas, “Aku ini serius sekali!”

“Kamu—”

Tepat ketika aku akan bicara, tangannya mendorong kepalaku ke wajahnya. Dia menciumku erat-erat. Semua kata-kataku terhalang olehnya.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Dalam

Cinta Yang Dalam

Kim Yongyi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Spoiled Wife, Bad President

Spoiled Wife, Bad President

Sandra
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu