Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu - Ba'b 194 Masalah Tidak Normal Pasti Ada Sesuatu Yang Aneh

Aku segera menarik Tiffany Xiang, dia tidak bisa lari pergi, melihat aku ada sedikit merasa sulit.

Aku tahu dia sedang memikirkan apa, menghiburnya berkata: “Tidak apa-apa, aku hanya mendengarkan saja, kamu kasih tahu aku dengar saja.”

“Jane Tsu, aku merasa masalah ini, bicara keluar tidak begitu baik, apa sebaiknya kamu pergi tanya direktur Huang saja?”

Aku dengan suara dingin: “kamu tidak bilang juga bisa, aku akan bilang ke Timothy Huang bahwa kamu yang menyuruh aku tanya dia.”

“Jangan jangan jangan, aku menyerah sama kamu, aku bilang aku bilang!”

Aku tahu Tiffany Xiang takut apa, ketawa-ketawa, lepaskan tangan: “sini, cari tempat yang pojok dan memberitahu aku secara pelan-pelan.”

Tiffany Xiang kira-kira juga tahu tidak akan menang dari keras kepala aku, tidak bilang apa-apa lagi mengikuti aku ke ruang istirahat kantor, mencari sebuah sofa dan duduk, kemudian memberitahu aku masalahnya: “Aku bicara jelas dulu kata-katanya, kata-kata yang aku bilang ini, aku hanya mendengarnya saja, belum tentu benar! Aku merasa bukan kenyataan, bagaimanapun Michelle Lin itu, perkataan yang dikeluarkan dari mulutnya tidak akan ada kata-kata yang baik.”

“Sudahlah, aku tahu, kamu jangan basa-basi yang tidak penting, kamu ceritakan masalahnya ke aku.”

Tiffany Xiang memandang aku sesaat, aku ada sedikit antara mau nangis atau ketawa: “sudahlah, kamu cepat katakan, aku juga tidak makan kamu, perlu sampai beginikah?”

Dia mencebik mulut, baru buka mulut: “pada saat tahun lalu, kantor kita dengan IEC International Group ada bekerja sama, kebetulan proyek ini adalah Michelle Lin yang bertanggung jawab. Dia pulang bilang kepada kita, perayaan pesta hari itu, direktur Huang memaksa mencium dia.”

“Memaksa mencium?”

“Iya, dia masih bilang malam kapan dia pulang kerumah direktur Huang menginap.”

Aku ketawa dingin: “dia benar-benar bisa bilang.”

“Tetapi, hari kedua didalam koran, benar-benar memuatkan berita dia menginap dirumah direktur Huang.”

Aku sudah mau marah sampai meledak, tahun lalu Timothy Huang sepertinya masih sedang mengulang mengejar aku, hasilnya dia terlibat dengan Michelle Lin ini?

Jane Tsu Jane Tsu, kamu jangan marah, aku merasa, masalah ini pasti ada sesuatu yang disembunyikan!”

Perkataan Tiffany Xiang membuat aku kembali lagi sedikit akal sehat, dipikir-pikir, merasa juga benar.

Pada saat tahun lalu, ayah Timothy Huang terjadi musibah, dia mana mungkin ada niat begini.

Dimasalah ini, aku masih lebih percaya Timothy Huang.

Mendengar Tiffany Xiang berkata begini, Michelle Lin ini benar-benar tidak bagaimana, mengapa ada wanita yang seperti ini, walaupun benar-benar pernah menginap dirumah Timothy Huang, juga tidak perlu publisitas berkata keluar.

Aku menundukkan kepala melihat Tiffany Xiang sebentar, melihat dia dengan hati-hati melihat aku, tidak tahan merasa lucu: “sudahlah, aku tidak berpikir begitu banyak, kamu jangan pikir banyak.”

“Baguslah kalau kamu tidak berpikir banyak, jika tidak kira-kira direktur Huang akan ingin membunuh aku.”

Aku ketawa, masalah ini, masih harus bertanya jelas dengan Timothy Huang.

Malam mengajak Cedric Xu makan bersama, jadi setelah pulang kerja aku langsung jalan duluan, juga tidak menunggu Tiffany Xiang mereka.

Baru saja tiba dilantai bawah perusahaan sudah melihat Timothy Huang, sangat tidak kebetulan, juga ada Michelle Lin baru saja selesai bertemu customer yang pulang dari luar.

“Nona Tsu, direktur Huang.”

Aku belum naik mobil, dia sendiri langsung kemari menyapa.

Pagi ini mendengar perkataan Tiffany Xiang, aku sekarang terhadap dia sangat tidak berteman, hanya senyum sekilas: “Nona Lin.”

Timothy Huang melihat dia sesaat, dengan biasa berkata: “Nona Lin.”

Michelle Lin benar-benar tidak peduli sedikitpun, tertawa-tawa: “aku masih ada urusan, jalan duluan, lain hari makan bersama, direktur Huang, nona Tsu.”

Aku selalu merasa, dia terakhir memanggil aku, karena terpaksa menambahkan.

Melihat punggung belakang Michelle Lin, aku tidak tahan mengerutkan alis mata.

“Kenapa?”

Timothy Huang kemari memeluk aku sebentar, aku mengangkat kepala melihat dia sesaat, awalnya ingin bertanya kepada dia, dipikir-pikir, merasa tidak leluasa, rencana nanti baru dibicarakan lagi.

“Tidak apa-apa, kita pulang menjemput Victor.”

Dia mengangguk-angguk kepala, ekspresi wajah ada sedikit dingin.

Aku memikirkan masalah Michelle Lin, benar-benar tidak mengurus dia.

Setelah naik mobil, aku pura-pura tidak sengaja bertanya: “Kamu dengan nona Lin ini, sepertinya lumayan akrab ya?”

Dia menyampingkan kepalanya melihat aku sebentar: “kamu dari mana kelihatan aku akrab dengan dia?”

Aku gerak-gerakin pundak: “aku tidak tahu, hari ini dia inisiatif menyapa dengan aku, tanya aku apakah kamu pernah mengungkit dia didepan aku.”

Setelah aku selesai bicara, ekspresi wajah Timothy Huang langsung hitam: “aku tidak kenal dia.”

Aku seperti sedang berpikir melihatin dia: “Oh iya? IEC International Group bukannya pernah bekerja sama dengan perusahaan kita?”

“Ada hubungan apa dengan dia?”

Sikapnya Timothy Huang ada sedikit tidak benar, aku merasa dia sedang menghindar dari pertanyaan utama dan berusaha mengalihkan pembicaraan.

Jika dia bersikap wajar, aku malah tidak merasa ada apa, dia sekarang begini, aku malah merasa Michelle Lin ini tidak segampang itu.

Masalah tidak normal pasti ada sesuatu yang aneh.

“Kamu kenapa tiba-tiba menanyakan tentang dia?”

Mobil mengendarai sampai setengah jalan, malah dia yang inisiatif mengungkit dia.

Aku tahu dia menyembunyikan sesuatu kepada aku, dengan dingin ketawa: “tidak ada apa, hanya mendengar dia mengungkit kamu saja.”

“Aku kepikiran, aku pernah kerjasama sekali dengan dia, masalahnya di satu tahun yang lalu, tidak begitu ingat.”

“Iya.”

Nanti masih mau bertemu Cedric Xu, aku tidak ingin disaat ini ribut dengan dia, terpaksa menahan emosi didalam hati, tidak berkata apa-apa.

Pulang setelah menjemput Victor, kita langsung pergi ke tempat yang sudah janji bertemu dengan Cedric Xu.

Dengan jauh, aku sudah melihat Cedric Xu.

Sudah lama tidak bertemu, sekarang melihat dia, aku sesaat, terhadap masalah Timothy Huang dan Michelle Lin sudah tidak begitu perhatian, mengendong Victor segera jalan kesana: “Ko ------, Cedric, sudah lama tidak bertemu.”

“Sudah lama tidak bertemu.”

Dia membuka tangannya mau peluk aku, aku sedang bersiap-siap gendong Victor memeluk balik, ditengah-tengah malah muncul satu tangan.

Aku bengong sesaat, suara Timothy Huang dari belakang menyebar kemari: “direktur Xu, sudah lama tidak bertemu.”

Cedric Xu melihat aku sebentar, tertawa menjabat tangannya Timothy Huang: “sudah lama tidak bertemu,

direktur Huang.”

Aku melihat Timothy Huang sebentar, mengendong Victor duduk duluan. Aku melihat Timothy Huang sebentar, mengendong Victor duduk duluan.

“Victor, kamu masih ingat paman tidak?”

“Paman, paman ------”

Victor ingat atau tidak ingat aku tidak tahu, yang penting saat Cedric Xu mengeluarkan mainan, Victor langsung senang sekali, meronta-ronta ingin ke tempat Cedric Xu.

Anak yang tidak punya perasaan ini, aku tertawa-tawa, menyerahkan Victor kepada Cedric Xu.

“Direktur Xu dengan Victor lumayan akrab.”

Aku baru saja menyerahkan Victor, Timothy Huang tiba-tiba mengeluarkan satu kata.

Cedric Xu melihat aku sebentar, kelopak mata bergerak-gerak, aku tidak berbicara, membiarkan mereka berdua berkomunikasi.

“Iya, dulu pada saat Jane Tsu di kota D, aku sering pergi melihat mereka.”

Cedric Xu baru saja selesai bicara, ekspresi wajah Timothy Huang langsung dingin.

Dia melihat aku sebentar, aku pura-pura tidak kelihatan, menundukkan kepala membalik-balik menu.

“Kalau begitu direktur Xu lumayan banyak waktu ya, sering pergi ke kota D.”

“Jane Tsu disana, aku tidak tenang, masih harus pergi melihat-lihat.”

“Suara bicara Cedric Xu baru saja berhenti, aku sudah mendengar Timothy Huang yang disamping aku mengeluarkan suara yang sedang menggigit gigi: “berkata begini, direktur Xu sangat peduli terhadap Jane Tsu.”

“Wajar.”

Diantara mereka berdua mulai membuka pertempuran, aku awalnya ingin membuka mulut mengingatkan Timothy Huang sebentar, tetapi kepikiran masalah Michelle Lin, ekspresi wajah langsung dingin, apapun tidak bicara.

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

Lelah Terhadap Cinta Ini

Bella Cindy
Pernikahan
5 tahun yang lalu

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
4 tahun yang lalu

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu