Chasing Your Heart - Bab 376 Sungguh Sangat Menakutkan

Saat Regina Mo bingung tak mengerti, Arthur Sheng juga kembali kehilangan kesadarannya.

.......

Melihat alamat yang berada di tangannya, Oki Ye mengernyitkan dahi, dan terus berjalan ke depan.

Di sepanjang perjalanan, setiap jalan yang dilewatinya, dia pun menimbulkan kehebohan dan keributan.

Semua itu karena, penampilannya sungguh sangat di atas rata-rata......

Sudut rahangnya yang tajam, kedua matanya yang dalam, dan berkilau indah.

Seperti sebuah pusaran air, jika terus dilihat, dia akan menarikmu sepenuhnya.

"Astaga, astaga, dia sungguh terlalu tampan....."

"Aku belum pernah melihat pria setampan dia! Aura yang dipancarkannya sungguh sangat menarik perhatian!"

"Jika saja dia melirik ke arahku, melirik saja itu sudah cukup!"

Di tengah perbincangan itu, tentu saja Oki Ye juga mendengar sebagian besar darinya.

Sambil memaki pelan, dia menarik jubah yang ada di tangannya untuk menutupi wajahnya, kemudian mempercepat langkahnya.

Di tengah ketergesa-gesaan, dia harus segera menemukan Arthur Sheng, dia tidak punya waktu untuk mengurus orang-orang bodoh itu.

Di waktu yang sama, dalam hatinya pun muncul suatu kewaspadaan.

Tidak bisa, dia tidak bisa membiarkannya semakin mencolok, jika tidak, jika sampai keberadaannya tersebar, akan sulit baginya untuk menemui Arthur Sheng.

Jika dia tidak salah menebak, menurut tanda yang ada di peta, jaraknya dengan Arthur Sheng saat ini sudah sangat dekat.

Demi menjaga keamanan Arthur Sheng dan Kakek Sheng, Kris dan juga Billy Gu menyuruh orang untuk memeriksa area sekeliling setiap harinya.

Meskipun Oki Ye melakukan segala kemungkinan untuk menjaga dirinya agar tidak menarik perhatian orang lain, mereka tetap menyadari kedatangannya.

Lagipula Cherry juga ada di tangan mereka, dan Cross juga sudah mati di tangan mereka, karena organisasi mereka di sini cukup besar, dan sepak terjang mereka sangat tidak bermoral, maka bisa dibayangkan, menutupi masalah itu bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan.

Maka, Billy Gu takut jika ada sesuatu yang mereka lewatkan, akan menjadi buruk jika membiarkan mereka masuk begitu saja.

Di layar kamera tampak seorang lelaki berjubah hitam yang menutupi wajahnya.

Setiap kali dia berjalan, dia selalu menghindari kerumunan banyak orang.

Setelah berjalan beberapa menit, dia pun berhenti dan menatap kertas yang ada di tangannya.

"Disini tempatnya." Billy Gu mengerutkan kening, menekan tombol jeda, dan kemudian memperbesar adegan ini.

Di perbesaran paling besar, dia pun mulai mengatur kejernihan gambar itu.

Dalam gambar yang diperbesar di hadapannya, adalah kertas di tangan pria berjubah hitam itu.

Kris juga menghampiri untuk melihatnya, saat mereka melihat alamat yang tertera di situ, itu adalah tempat dimana mereka meletakkan Arthur Sheng, dan dalam waktu bersamaan menghirup udara dingin AC.

Kris menatap Billy Gu dan berkata: "Sepertinya, kita harus memindahkannya."

"Meskipun kita tidak takut untuk berhadapan dengan mereka, tapi saat ini kondisi Arthur dan Kakek Sheng masih belum pulih total, mereka belum siap untuk bertarung."

Billy Gu mengangguk, menyetujui pemikirannya itu.

Yang dikatakannya tidak salah, saat ini Arthur Sheng dan Kakek Sheng sedang membutuhkan waktu istirahat dan pemulihan, tanpa membicarakan kemungkinan mereka membawa bahaya atau tidak, mengganggu sebentar saja, itu sudah merupakan suatu hal yang tidak bisa dilakukan.

Sebenarnya hari itu ketika dia menangkap Cherry dan membawanya pulang, itu semua dilakukannya karena emosi sesaat yang memenuhi kepalanya, jika dipikirkan kembali, resiko akan hal itu jugalah cukup besar.

Untungnya, semuanya berjalan lancar pada hari itu.....

Setelah mereka berdua berdiskusi, demi menghindari Oki Ye menemukan keberadaan mereka, jadi Billy Gu bergerak diam-diam dan memindahkan Arthur Sheng serta Kakek Sheng ke rumah rehabilitasi lainnya yang diketahui Kris.

Rumah rehabilitasi ini sangatlah tersembunyi, pada umumnya mereka yang tidak memiliki koneksi dengannya, tidak akan bisa masuk sama sekali.

Dan setiap harinya selama 24 jam penuh selalu ada orang yang mengawasi sekelilingnya, bisa dikatakan tempat ini sangatlah aman.

Tentu saja, selama mereka melakukan semua ini diam-diam, Oki Ye sama sekali tidak mengetahuinya.

Saat dia berhasil menemukan rumah sakit tempat Arthur Sheng dirawat sebelumnya, dan mendapatkan nomornya, awalnya membuat Oki Ye merasa kegembiraan dalam hatinya.

Dia menekan pistol yang berada di dalam jubahnya, dalam hati dia berkata dengan dingin: Arthur Sheng, mati lah kamu!

Dengan sangat cepat, dia mengikuti petunjuk dari perawat yang ada di situ, dan berjalan menuju ke kamar pasien Arthur Sheng.

Oki Ye mengeluarkan pistolnya, kemudian menendang pintu dengan keras hingga terbuka.

Tapi, yang membuatnya kecewa, dia mendapati ruangan itu kosong!

Di dalam terlihat berantakan, hanya ada seorang perawat yang sedang

merapikan tempat tidur.

Perawat itu menoleh ke belakang karena terkejut dengan suara keras di belakangnya.

Saat melihat pistol hitam mengkilap yang ada di tangan Oki Ye, dia pun terkejut bukan main seakan nyawanya nyaris melayang, dan segera mengangkat kedua tangannya sambil berkata dengan takut: "Kamu, siapa kamu?"

Oki Ye melihat ke sekeliling, dan kembali memeriksa ruangan itu, lalu bertanya dengan dingin: "Dimana Arthur Sheng!"

Sambil berkata, dia pun menggerakan pelatuk pistolnya, "Berikan jawaban yang jujur kepadaku, jika tidak peluruku ini akan melayang!"

"Itu, itu aku juga tidak tahu....." Perawat itu menyahut dengan suara parau.

"Apa kamu sungguh tidak akan bicara? Jika begitu, aku juga sudah tidak membutuhkanmu lagi ------" Saat Oki Ye kembali membuka mulutnya, ujung pistol yang dingin itu telah menempel di kepala si perawat.

Siapapun juga tidak tahu, seberapa kecepatannya bergerak barusan ini.

Perawat itu merasa seakan jantungnya telah merosot turun, kedua kakinya pun tak henti-hentinya gemetar.

Dia meringkukkan lehernya, dan dengan sangat takut berkata: "Aku, aku juga tidak tahu kemana mereka pergi...... Pagi ini, mereka sudah pindah ke rumah sakit lain, tapi aku sungguh tidak tahu dimana mereka berada..... tolong!"

Perawat itu menatap Oki Ye dengan tatapan memohon.

Tetapi melihatnya, perawat itu kembali merasa dingin.

Pria di depannya benar-benar seperti hewan berdarah dingin, ekspresinya tidak berfluktuasi sama sekali, seluruh tubuhnya seperti es batu tanpa emosi.

Rasa takut dan putus asa memenuhi hati dan pikirannya, air matanya pun mengucur deras dari sudut matanya.

Dor! Setelah suara keras itu, semburan darah terpercik ke dinding putih di hadapannya, perawat itu pun terdiam, lalu terkulai dan terhempas ke lantai.

Oki Ye menyimpan pistolnya, ekspresinya tidak berubah sama sekali.

Baginya, nilai eksistensi orang tak berguna sebenarnya tidak berbeda dengan semut.

Bagaimanapun juga tempat ini adalah rumah sakit, suara letupan yang keras itu tentu menarik perhatian banyak orang, kepanikan memenuhi koridor, dan orang-orang berhamburan lari untuk menyelamatkan diri.

"Aa! Apa yang sebenarnya terjadi di sini?!"

"Sungguh sangat menakutkan, darimana suara itu berasal?"

Novel Terkait

 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Paling Mahal

Cinta Yang Paling Mahal

Andara Early
Romantis
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
5 tahun yang lalu