Chasing Your Heart - Bab 234 Kapan Dia Akan Sembuh

Setelah lewat beberapa saat lagi, Billy Gu juga kembali.

"Bagaimana?" Regina Mo buru-buru ingin bangkit berdiri, dia tahu Evelly Mo pasti tidak akan berhenti, hanya saja dia tidak tahu bagaimana keadaan Nyonya Sheng sekarang.

Alis Billy Gu berkerut, "Keadaannya tidak terlalu bagus, baru saja Nyonya Sheng diserang, hanya saja sepertinya sebelum dia bisa melakukan apapun Bibi Sheng mengetahuinya, jika tidak sungguh tidak bisa dibayangkan apa jadinya, sekarang beliau sudah berada di rumah sakit, dia hanya disuntik dengan obat bius."

Arthur Sheng mengangguk, Regina Mo juga tampak sedikit santai, untung saja, untung saja, jika karena alasan pribadinya, pada akhirnya terjadi sesuatu kepada Nyonya Sheng, maka dia sungguh tidak bisa memaafkan dirinya sendiri.

"Aku akan menjenguknya." Arthur Sheng bangkit berdiri, tapi Billy Gu menghentikannya, "Lebih baik kamu tunggu dulu, beliau sudah sadar, tapi sekarang sedang dalam kondisi sangat marah, kali ini yang melakukannya adalah Evelly Mo, Nyonya Sheng menganggap semua ini adalah salah Regina Mo, sekarang beliau sedang mencarinya."

Perkataan Billy Gu serentak menghentikannya, sesungguhnya, dia sendiri juga tahu bagaimana temperamen ibunya, awalnya dia sangat tidak ingin menemui Regina, sekarang ditambah dengan hal seperti ini, jika sekarang dia mendatanginya untuk menjelaskan, itu hanya akan seperti menuangkan minyak ke dalam api.

Arthur Sheng kembali duduk di bangkunya, kedua tangannya menggenggam kepalanya kuat-kuat, pikirannya sangat kacau, bagaimana cara menjelaskan masalah ini? Jika mengatakan sejujurnya apa dia bisa menerimanya? Dengan sifat ibunya yang seperti itu, mungkin ibunya mengira dia sedang berusaha untuk mengulur-ulur.

"Billy, carilah cara agar ibuku bisa dipindahkan ke rumah sakit lain, jika bertemu di sini sepertinya akan ada masalah." Arthur Sheng berpikir sangat lama, dan pada akhirnya saat ini hanya bisa begitu.

BIlly Gu mengangguk, dalam hati dia mengkhawatirkan Arthur Sheng, berada di antara ibunya dan istrinya sungguh bukan suatu perasaan yang enak.

Regina Mo ingin pergi menjelaskannya sendiri, tapi mengingat kondisi Nyonya Sheng, dia mengurungkannya, dia pergi sendiri itu sama saja mencari mati, bagaimana pun juga hal yang dilakukan oleh Evelly Mo itu sangat keterlaluan.

"Apa kalian keluarga dari pasien sebelah? Dia sudah sadar, jika kalian ingin menjenguk, silahkan menjenguk, tapi jangan terlalu lama, tubuh pasien masih sangat lemah dan membutuhkan banyak istirahat." Seorang perawat berlari masuk, melihat ruangan yang dipenuhi ketampanan itu, dia berbicara dengan sedikit malu sebelum berlari keluar.

Regina Mo bergegas bangkit dan bersiap keluar, hanya saja dia terlalu memforsir kekuatannya, dan kembali terjatuh ke tempat tidurnya lagi, dia mengerutkan wajahnya karena kesakitan.

Arthur Sheng yang melihatnya tertawa, wanita bodoh ini, mengapa bisa menjadi begitu menggemaskan, "Aku akan menggendongmu ke sana, jangan meronta, luka di punggungmu itu tidak akan bisa menahanmu saat meronta."

Regina Mo tersipu dan mengangguk.

Sesampainya di pintu ruang sebelah, Regina Mo meronta ingin turun, Arthur Sheng yang melihat hanya tinggal beberapa langkah lagi, juga menyetujuinya.

Kedua orang itu masuk secara perlahan, masih ada dokter di dalam.

Regina Mo berjalan mendekat dan melihat kedua mata ibunya menatap kosong ke arah jendela, bergerak beberapa saat, seperti sangat ketakutan.

"Dokter, bagaimana keadaannya? Mengapa dia menjadi seperti ini?" Regina Mo tidak mempedulikan lukanya, dan segera mencengkeram dokter di sebelah tempat tidur itu dengan sekuat tenaga.

Dokter itu mengangkat stetoskop yang ada di tubuh Ibu Mo, lalu menegakkan tubuh, dan menenangkan Regina Mo: "Tolong jangan panik dulu, kami sangat memahami perasaan anda, tapi sekarang ini kondisi tubuh ibu anda masih belum ideal."

"Sebenarnya apa yang terjadi?"

"Ini ada masalah dengan psikologi nya, kami juga tidak bisa membantu, aku baru saja menanyakan beberapa hal kepadanya, dia sama sekali tidak mengingat apapun, kemungkinannya mengalami amnesia intermiten sangat besar sekali."

Amnesia intermiten? Regina Mo sedikit bingung, dia juga hanya pernah melihat kata-kata serumit itu di televisi sedikit.

Dokter menjelaskan: "Karena menerima stimulus yang begitu kuat, membuat hatinya menerima kesakitan yang terlalu besar, dan membuat hatinya membentuk suatu mekanisme pertahanan, maka dengan sendirinya dia menghilangkan ingatannya itu, di benaknya sudah tidak ada lagi tentang hal itu."

Regina Mo berpikir, begini juga bagus, paling tidak rasa sakitnya tidak begitu besar, tapi bagaimana dia akan mengetahui dendam dan masalah di antara mereka?

Dokter menggelengkan kepalanya dengan menyesal, "Hal ini tidak bisa dipastikan, mungkin beberapa stimulus akan bisa membantu ingatannya, tapi kamu juga tahu, kondisinya seperti ini tidak bisa dengan mudah menerima stimulus, hanya bisa menunggu sampai nanti saat tubuhnya sudah mulai membaik baru bisa dibicarakan."

Regina Mo menatap ibunya yang hanya berbaring di atas tempat tidur, terlihat seperti tidak memiliki jiwa, hatinya merasa begitu sakit, mengapa bisa terjadi seperti ini?

"Tapi aku tetap menyarankan kalian untuk segera mencari seorang psikiater, jika penyakit psikologi tidak ditangani tepat waktu, nantinya akan menimbulkan banyak masalah."

Regina Mo yang mendengar keseriusannya, segera menatap ke arah Arthur Sheng.

Arthur Sheng berpikir, lalu berbalik dan menelepon seorang dokter, dulu masih belum memerlukannya, sekarang dia bisa menggunakannya.

Hanya dalam kurun waktu setengah jam, Arthur Sheng sudah bisa menghubungi seorang dokter.

Regina Mo yang melihat kondisi ibunya seperti ini merasa hatinya sakit, jika menggunakan seorang psikiater, maka bisa jadi harus membuat ibu membuka kembali lukanya, stimulus beberapa hari yang lalu itu sudah membuat mentalnya terpukul, apa tubuhnya masih bisa menerimanya?

Arthur Sheng melihat kekhawatirannya, dan berbisik menghiburnya, "Jangan khawatir, dia adalah seorang dokter yang sangat terkenal, dulu dia pernah memberi konseling psikologi kepada ibu, pasti tidak akan ada masalah."

Regina Mo berusaha tegar dengan penghiburannya.

Karena belum terlambat, maka mereka cepat-cepat membawa Ibu Mo ke rumah sakit jiwa.

Saat pertama kali datang seorang wanita berumur sekitar 30 tahun datang mendekat, "Arthur, sudah lama sekali tidak bertemu, pertemuan yang terakhir sudah berapa tahun yang lalu."

Arthur Sheng tampak sangat mengenalnya, "Bibi Liu, ini ibu mertuaku, aku akan berserah kepadamu."

Dokter Liu menepuk-nepuk punggungnya, lalu berbalik dan membawa Ibu Mo masuk ke dalam suatu ruangan.

Regina Mo dan Arthur Sheng mengikuti di belakangnya untuk ikut masuk.

Ruangan itu sangat luas, situasi di dalamnya tidak sedingin rumah sakit pada umumnya, dan lebih mendekati seperti kehangatan dalam suatu rumah tangga, misalnya bantal beruang, juga sofa beralaskan kain, seluruh benda di dalam bercita rasa antik, yang tidak cocok dengan beberapa benda tersebut, tapi tetap menghadirkan rasa kehangatan.

Aroma samar kayu cendana membasuh otak Regina Mo dan terasa sangat nyaman.

Dokter Liu yang melihat mereka tahu bahwa mereka sangat puas dengan tempat ini, lalu berkata sambil tersenyum: "Semuanya ini aku lakukan berdasarkan pengalaman dari semua saran yang diberikan pasien-pasienku, bukankah ini cukup bagus?"

Regina Mo mengangguk, "Iya, terasa sangat hangat dan nyaman."

Dokter Liu berbalik lalu menuangkan beberapa cangkir teh, kemudian barulah dia memulainya, "Bagaimana kondisi pasien menjadi seperti ini, aku lihat kondisinya sangatlah buruk, sangat berbahaya."

Regina Mo juga tidak tahu bagaimana menceritakan hal ini, maka dia pun memulai dari awal.

"Hubungan ibu dan ayahku sepertinya tidak baik."

Novel Terkait

Loving The Pain

Loving The Pain

Amarda
Percintaan
5 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Rahasia Istriku

Rahasia Istriku

Mahardika
Cerpen
5 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
5 tahun yang lalu
Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu