Chasing Your Heart - Bab 374 Bunuh Aku

Melihat dokter datang, Regina Mo buru-buru berbicara.

Awalnya, dia sangat senang melihat Arthur Sheng bangun, tetapi tidak lama setelah ia sadarkan diri, Arthur Sheng pingsan lagi, jadi dia sedikit takut.

“Jangan khawatir, aku akan memeriksanya dulu.” Dokter berjalan ke samping Regina Mo, memberi isyarat agar dia minggir dulu.

Setelah memeriksa Arthur Sheng, dokter itu terlihat terkejut, kemudian ia berkata kepada Regina Mo, "Ini adalah keajaiban bahwa dia bisa bangun begitu cepat..."

“Lalu kenapa dia pingsan lagi?” Tanya Regina Mo dengan cemas.

"Jangan khawatir. Karena dia bisa bangun, itu berarti fungsi tubuhnya perlahan-lahan membaik. Seharusnya ia bisa sembuh tidak lama lagi."

Hening sesaat, dokter melanjutkan penjelasannya: "Dia terlalu lemah sekarang, dan mungkin perlu melakukan perawatan secara perlahan. Ingatlah untuk tidak terlalu merangsang pasien... Tetapi kamu tidak perlu terlalu khawatir, selama kamu merawatnya, pasien dapat bertahan hidup Kesadarannya tidak buruk, ia pasti akan segera pulih seperti sedia kala.”

Dokter itu berbicara sambil menulis rekaman medis.

Regina Mo juga ingat bahwa saat Arthur Sheng bangun, dia terlihat sangat lemah.

Bisa dibayangkan bahwa tidak mudah bagi Arthur Sheng untuk mengatakan beberapa kata itu kepada Regina Mo.

Awalnya, dia agak tertekan, namun kata-kata dari dokter ini langsung membuat Regina Mo merasa sedikit lega.

Selama dia bisa sembuh seperti sedia kala, semuanya akan baik-baik saja.

...

Setelah Cross ditinggalkan oleh Cherry dan yang lainnya, ia merasa semakin putus asa.

Suara langkah kaki yang membuatnya berdebar-debar dengan cepat mendekat.

Billy Gu dan yang lainnya, mempercepat pergerakan mereka agar bisa menyusul Cherry.

Tidak butuh waktu lama mereka melihat Cross yang sedak terduduk di depan.

“Tuan Gu, kami menemukan sesuatu!” Pemimpin tim segera melapor kepada Billy Gu.

“Ada apa?” Tanya Billy Gu, ia mengerutkan keningnya.

Ketika dia melihat sosok samar Cross yang berada di hadapannya, dia mau tidak mau bertanya kepada orang-orang di sekitarnya, "Siapa dia? Kenapa dia ada di sini?"

Beberapa anak buah Kris mengenal Cross, jadi mereka langsung menjawab, "Orang itu adalah anak buah Cherry.”

Billy Gu seketika menjadi serius.

Biasanya, jika tiba-tiba ada orang yang muncul disini, mereka pasti telah merencanakan sesuatu.

“Semuanya bersiap untuk menghadapi musuh!” Billy Gu memberi perintah kepada orang di belakangnya, kemudian ia berjalan maju dengan senjatanya.

Cross melihat Billy Gu semakin dekat, ia semakin panik.

Detak jantungnya berdebar kencang, Cross dengan berani berteriak pada Billy Gu: "Kalian bunuh saja aku! Jika kamu melepaskan aku hari ini , Aku akan membalaskan dendam pada— "

"Dor!"

Sebelum dia selesai berbicara, suara tembakan yang keras menutupi suaranya.

Mata Cross membelalak, dan lubang darah muncul di pelipisnya.

Mulutnya terbuka lebar, seolah ia masih ingin mengatakan sesuatu.

Tapi tubuhnya sudah jatuh, dengan cepat ada darah menggenang muncul di tanah.

Tempat ini adalah lembah pegunungan yang kosong, jadi jika ada suara tembakan akan terdengar sangat jelas.

Cherry yang berada di depan tentu tahu apa yang sedang terjadi, setelah mendengar suara tembakan, ia menjadi tegang, dan langkahnya menjadi lebih cepat.

Tidak ada cara lain, ia harus menyelamatkan diri.

Karena ia bisa mendengar suara tembakan dengan sangat jelas, itu juga menunjukkan bahwa Billy Gu dan yang lainnya seharusnya tidak jauh dari mereka.

“Kalian yang tidak ingin mati, percepat gerakan kalian!” Cherry berteriak sambil melambaikan tangannya.

Faktanya, semua orang dalam kelompoknya terkejut setelah mendengar suara tembakan barusan.

Tapi semua orang diam, tidak menyebut nama Cross, mereka hanya berjalan maju dengan pikiran yang kacau.

Pada titik ini, daripada memikirkan tentang persahabatan atau hal laon, lebih baik memikirkan tentang apa yang harus dilakukan untuk bertahan hidup.

Cherry berusaha keras untuk tidak memikirkan tubuhnya yang lelah, langkah kakinya menjadi lebih tegas.

Tepat ketika mereka akhirnya mencapai puncak lagi, Cherry merasa tercengang saat menghadap ke jalan di depannya.

Tidak ada yang mengira bahwa ada tebing di depannya.

Dengan kata lain, mereka tidak bisa lewat!

"Cherry, apa yang harus kita lakukan sekarang?"

"Kamu adalah pemimpin kami, pikirkan caranya!"

"Tidak ada jalan di depan, haruskah kita mati di sini hari ini?"

"Tidak, aku tidak ingin mati, Cherry, tolong, bawa kami keluar dari sini!"

Semua orang segera mulai merengek pada Cherry untuk meminta bantuan, mereka terdengar sangat takut jika mereka mati.

Cherry berdiri di depan, ia membuka kedua tangannya dan berkata dengan suara yang dalam, "Kalian semua jangan khawatir!"

Meskipun begitu, dalam hati, Cherry merasa sangat panik.

Dia mencoba berdiri di tepi tebing, lalu melihat ke bawah.

Di bawahnya hanya terlihat kabut, bahkan ia tidak bisa melihat dasarnya.

Beberapa bebatuan yang rapuh jatuh ke bawah, semakin membuat orang takut untuk melangkah.

Ini adalah jalan buntu, jika mereka melangkah maju, mereka akan bertemu dengan Billy Gu dan yang lainnya.

Ini sama saja dengan mencari kematian...

Saat ia masih meragu, suara langkah kaki di belakangnya sudah terdengar.

Billy Gu melepaskan tembakan ke udara, dan sekelompok orang dengan cepat mengepung mereka. Untuk sesaat, orang-orang bawahan Cherry berada dalam kekacauan, mereka semua menciut dan melindungi kepala mereka.

Untuk menenangkan mereka, Cherry berteriak dengan cemas, tapi sekarang mereka tidak punya senjata apapun, sungguh aneh jika mereka bisa merasa tenang.

Billy Gu berjalan ke arahnya dengan pistol di tangannya, kemudian ia mengarahkan pistol menunjuk ke dahinya.

"Kusarankan padamu untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak berguna, cukup menurut dan menyerah saja!"

“Khayalanmu terlalu indah!” Melihat moncong pistol yang hitam itu, Cherry mandi keringat.

Dia benar-benar tidak meragukan bahwa Billy Gu bisa membunuhnya kapan saja.

Daripada mati dalam penghinaan seperti itu, akan lebih baik untuk—

Cherry tiba-tiba mengambil langkah besar ke depan, lalu langsung menempelkan dahinya ke moncongnya.

"Bunuh aku!"

Ketika dia mengatakan ini, dia mengulurkan tangan ke Billy Gu, mencoba menarik pelatuk di tangannya.

Tentu saja, tidak mungkin bagi Billy Gu untuk membiarkannya berhasil. Billy Gu mengguncang dan mencengkeram tangannya. Karena jika dia secara tidak sengaja menyentuh pelatuknya, pistol itu melepaskan tembakan.

“Mau mati?” Senyuman di mulut Billy Gu sangat dingin. “Tidak semudah itu!”

Cherry sangat marah sampai dia hampir meledak, "Kalian, pecundang!"

Billy Gu meniup moncong pistolnya, menunjukkan senyuman yang menjengkelkan.

Novel Terkait

Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
3 tahun yang lalu
This Isn't Love

This Isn't Love

Yuyu
Romantis
3 tahun yang lalu
My Perfect Lady

My Perfect Lady

Alicia
Misteri
4 tahun yang lalu
Husband Deeply Love

Husband Deeply Love

Naomi
Pernikahan
4 tahun yang lalu
The True Identity of My Hubby

The True Identity of My Hubby

Sweety Girl
Misteri
4 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu