Chasing Your Heart - Bab 225 Rubah Laporan Tersebut.

Dan masih dengan dokter yang sama. Melihat Arthur Sheng, dokter tersebut agak terkejut.

"Ada apa kemari?"

Evelly Mo pikir dokter tersebut mengenal Arthur Sheng, lalu Evelly Mo buru-buru menarik tangan sang dokter, "Dokter, tolong selamatkan suamiku. Dia diracuni seseorang!'

Dokter tersenyum, di dalam hati agak depresi.

"Aku baru saja berganti shift. Kamu masuk ke dalam dan cari dokter lainnya."

Tisno Wen agak merasa aneh dengan kelakuan Regina Mo, tapi Tisno Wen tak memikirkannya.

“Baik.”

Setelah Tisno Wen menghubungi dokter, Tisno Wen berencana membawa Arthur Sheng ke departemen yang berhubungan dengan perut.

Arthur Sheng merasa pusing saat dirinya kembali ke tempat itu lagi. Sebisa mungkin Arthur Sheng membuka matanya melihat ke arah Tisno Wen, lalu mengangguk.

Setelah melihat Arthur Sheng masuk ke dalam ruangan pemeriksaan perut, Evelly Mo menjadi tak tenang. Bahkan jika tadi dirinya berpura-pura, telapak tangannya masih berkeringat. Memikirkan dokter memberitahukan hal yang dia lakukan, hatinya menjadi panik.

Sebenarnya obat itu menguap dengan cepat, setelah digunakan selama 4 jam di dalam tubuh obat itu akan benar-benar hilang. Sekarang baru berjalan dua jam, tapi berharap saja laporannya tidak keluar.

Tisno Wen menyadari ekspresi dan gerakan Regina Mo, ada perasaan aneh. Tapi teringat dengan Arthur Sheng, perlahan-lahan Tisno Wen mendekat, "Ada beberapa urusan yang harus ku urus. Satu jam lagi Arthur akan keluar. Nanti aku kembali lagi."

Evelly Mo tahu apa yang mau Tisno Wen lakukan, tapi Evelly Mo tak bereaksi apapun. Selama Tisno Wen pergi, dirinya memiliki kesempatan untuk masuk ke ruangan dokter.

Setelah bicara, Tisno Wen pergi. Sebenarnya pria itu memang memiliki urusan, bukan hanya soal departemen perut, juga urusan pemeriksaan keamanan dan pengawal. Tapi tunggu sampai dia kembali ke sana, satpam di sana sudah selesai bekerja. Tisno Wen hanya bisa menunggu sampai minggu depan baru bisa bertemu satpam tersebut.

Pengawal juga termasuk. Entah apa alasannya, Tisno Wen tak dapat menemukan mereka. Tisno Wen kembali ke rumah sakit dengan tangan kosong, bertepatan dengan Arthur Sheng yang masuk ke ruang laboratorium.

Tisno Wen berpikir, lebih baik dia pergi ke ruangan dokter.

Saat ini di dalam ruangan dokter, Evelly Mo berakting dengan baik sekali.

"Dokter, aku ingin laporan pemeriksaan secepatnya." Ada ekspresi panik pada wajah Evelly Mo.

Dokter menjelaskan dengan sabar, "Nona, laporannya paling lambat akan keluar setelah 1 jam pemeriksaan. Jadi tolong bersabar. Saya tahu anda panik, tapi aku tak bisa memastikan waktu kapan laporan itu keluar."

Evelly Mo menjawab dengan panik, "Aku mau diriku yang pertama kali melihat laporan itu!"

Dokter mengangguk setuju. Yang ingin tahu alasannya pertama kali ada istrinya, itu bisa dimengerti.

Lalu Evelly Mo keluar ruangan dengan senang.

Baru Tisno Wen berjalan belok di koridor, pria itu melihat Evelly Mo baru keluar dari ruangan dokter dan tersenyum lega. Tisno Wen mengernyit, sepertinya sikapnya tak seperti biasanya.

Tapi Tisno Wen mengesampingkan hal tersebut lalu berjalan masuk ke ruangan dokter.

Baru masuk ke dalam, Tisno Wen melihat dokter melamun di depan selembar dokumen.

"Dokter, kenapa Arthur kali ini menjadi begini?" Tisno Wen menghapus ekspresi senyumnya, wajahnya menjadi sangat serius.

Dokumen yang barusan dia terima, di letakkan hati-hati di atas meja.

"Aku masih belum tahu. Sekarang laporannya masih belum keluar." Mata dokter itu berkedip. Matanya terus bergerak, tak berani menatap mata Tisno Wen.

Begitu melihatnya, Tisno Wen tahu dokter sedang berbohong. Tapi sekarang Tisno Wen belum mengerti sikap dokter ini. Jika dokter itu memilih lebih baik mati daripada jujur, maka itu tak bagus. Bagaimanapun juga, pemeriksaan Arthur Sheng ada di tangan dokter itu.

"Apa kamu tahu Arthur itu siapa?" Kedua tangan Tisno Wen ditaruh di atas meja, perlahan-lahan mendekati dokter,  matanya menekan.

Dokter mengangguk. Tentu saja dia tahu. Arthur Sheng adalah orang terkenal di kota C, muda dan tampan, semua orang tahu itu!

"Maka anda tahu kekuatan Arthur, kan? Jika anda tak jujur, aku tak berani menjamin. Setelah anda berbohong, apakah anda masih bisa hidup dengan nyaman di kota ini." Tisno Wen perlahan-lahan duduk di atas kursi, berkata dengan mengancam.

Ucapan itu sudah membuat seluruh tubuh dokter berkeringat.

"Kamu harus mempertimbangkannya dengan baik. Jika alasanmu bisa membuat rumah sakit ini tutup, menurutmu apakah dokter di sini akan mencari perkara denganmu?"

Wajah dokter itu sudah keluar keringat dingin, seluruh tubuhnya gemetar.

"Kamu masih tak mau bicara?" Mata Tisno Wen memicing.

"Aaa... aku sungguh tak tahu. Jika ingin mendapatkan hasil yang sebenarnya, kita harus melakukan pemeriksaan yang mendalam." Dokter menjawab dengan terbata-bata. Walaupun sekarang hasilnya sudah keluar, tapi masih belum begitu jelas.

Tisno Wen tertawa, lalu menepuk-nepuk bahu dokter, "Baguslah kamu tahu tempatmu!" Ucapan itu seperti ucapan yang dikatakan bos besar gangster.

Arthur Sheng masih belum keluar dari ruang operasi, lalu beberapa dokter masuk lagi ke dalam, Evelly Mo yang berada di luar melihat dengan panik.

Tisno Wen menatapnya, "Tak apa, itu pasti hanya pemeriksaan rutin."

Bahkan jika Evelly Mo makin panik, wanita itu tak bisa memperlihatkannya, dia hanya bisa berpura-pura menunggu dengan tenang.

2 jam kemudian, Arthur Sheng keluar dari ruang operasi.

"Bagaimana?" Belum sempat melihat Arthur Sheng, Tisno Wen langsung menuju ke luar dan masuk ke ruangan dokter.

Doker sudah mengambil hasil pemeriksaan.

Tisno Wen seperti tak melihat laporan tersebut, saat mau keluar, tiba-tiba pria itu teringat sesuatu, lalu berkata: "Yang tak harus kanu ucapkan, jangan diucapkan. Jika tidak, hal yang tak diinginkan menjadi kenyataan. Oh ya, jika ada orang yang mau memalsukan dokumen, kamu harus langsung memberitahuku."

Dokter langsung mengangguk.

Setelah Tisno Wen keluar, Evelly Mo menuju ke ruangan dokter dari koridor lain.

"Dokter, apakah hasil Arthur sudah keluar?" Barusan dokter dibuat takut Tisno Wen, belum kesadarannya kembali, lalu dokter langsung berteriak kesal, "Apa yang kamu lakukan?"

Evelly Mo mengerutkan dahinya, belum pernah ada orang yang bicara seperti itu padanya. Tapi sekarang dirinya tak bisa marah.

"Ganti laporan itu, aku akan memberimu 2 milyar!" Evelly Mo langsung memberikan harga, matanya sangat tenang sekali.

Mata dokter berkedip. Bagaimana bisa orang itu tahu akan ada orang yang meminta hasil tesnya diubah?

"Akan ku pertimbangkan."

Tiba-tiba sorot mata Evelly Mo menjadi kejam, "Kamu pasti tahu siapa aku, kan? Jika aku tak melihat laporan yang membuatku puas, aku tahu anak perempuan sedang belajar di sebuah laboratorium!"

Seluruh tubuh dokter itu bergetar, bibirnya tak kuasa gemetar.

Novel Terkait

Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
My Japanese Girlfriend

My Japanese Girlfriend

Keira
Percintaan
4 tahun yang lalu
Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu