Chasing Your Heart - Bab 353 Dasar Gila Kau

Jelas-jelas hari ini Billy Gu sudah memperingatinya sebelum ia keluar, tapi dia tidak memperhatikannya.

Sekarang meskipun Arthur bisa kembali dengan selamat, jika tahu bahwa dia terjatuh masuk ke dalam kandang harimau, dia pun pasti akan mengkhawatirkannya.

Sekarang ketika mengingatnya, sebenarnya Arthur Sheng juga bukannya tidak pernah mengingatkannya sebelumnya, tapi saat itu dia terlalu fokus untuk mencari ibunya, dan tidak mengindahkannya.

Berpikir tentangnya, dia juga tampak sangat toleran kepadanya, tapi saat bertemu dengan Denny, dia pun tampak diam.

Akan tetapi, pada dasarnya dia juga sudah cukup lelah, mengapa dia tidak mendengarkannya, dan justru malah mempercayai perkataan Denny.....

Semakin memikirkannya, Regina Mo semakin merasa malu kepadanya, dengan cepat pula air mata mulai memenuhi sudut matanya.

Di saat yang sama, Bulli Gu masih berusaha untuk mengejar mereka.

Sebuah adegan yang luar biasa mempesona tampak di jalan raya.

Sebuah mobil yang melaju kencang berada di depan, diikuti dengan beberapa mobil yang tampak sedang mengejarnya di belakangnya.

Hal yang paling menakjubkan bagi semua orang yang melihatnya adalah, para pengemudi mobil-mobil itu sangatlah handal, bahkan ada beberapa banyak mobil pribadi yang terlibat dalam sebuah tabrakan karambol saat menghindari mereka.

Dalam waktu singkat, seluruh tempat itu menjadi kacau balau, dan bahkan ada orang yang melaporkannya ke polisi, hingga suara mobil polisi pun bersahutan di udara, banyak orang segera mengeluarkan ponselnya dan merekam kejadian tersebut, lalu mengunggahnya ke internet.

Dan juga beberapa wartawan yang sempat datang, segera membuat laporan tentang kejadian ini.

Semua jalan yang dilewati oleh mereka pun segera diblokir.

Denny pun merasa seakan adrenalin nya semakin terpompa, dan segera mengarahkan mobilnya ke arah jembatan.

Dia tidak mengira, bahwa Billy Gu juga sangat mampu mengendalikan mobil.

Awalnya dia adalah seorang pembalap underground yang handal, banyak yang takut saat mendengar namanya, bisa dikatakan sampai saat ini belum ada yang bisa menjadi lawannya, alhasil saat ini Billy Gu ternyata hampir bisa menyaingi kemampuannya.

Dia saat ini sudah bukan lagi berjuang untuk membawa Regina Mo kabur, tapi jiwa ambisi pembalapnya berjuang agar dia tidak akan terkalahkan oleh siapapun.

Regina Mo yang berada di kursi belakang merasa rasa paniknya memuncak, bahkan karena terlalu panik pun dia lupa akan rasa takutnya, kedua tangannya menggenggam jok kursi sekuat tenaga, dan wajahnya tampak pucat pasi.

Dia bahkan tidak berani untuk mengangkat kepalanya untuk melihat keluar jendela, karena kecepatannya sungguh terlalu cepat, aliran udara yang kuat membuat mereka seakan akan terhempas untuk meninggalkan dunia pada detik berikutnya.

"Tampaknya orang-orang bawahan Arthur Sheng memang sangat berbakat." Denny yang berada di kursi depan menyindir, "Regina Mo, bisa bertemu dengan orang semacam Arthur Sheng ini, aku sungguh tidak tahu apakah kamu beruntung atau tidak."

"Denny, dasar gila kau!" Regina Mo mengumpatkan kata-kata itu dengan kesakitan yang luar biasa.

"Hahahaha-------" Suara tawa yang mengiang di kompartemen mobil itu, seakan bisa menembus setiap pori-pori di tubuh Regina Mo.

Regina Mo menggigit bibirnya kuat-kuat, dan dalam hati tak henti-hentinya dia memanggil-manggil nama Arthur Sheng.

Tepat di saat ini, di sampingnya tampak sekelebat bayangan putih, dan dalam sesaat, sudah menghadang di depan mobil Denny.

Denny dengan sangat cepat mengenalinya, bayangan berwarna putih itu, tidak lain tidak bukan adalah mobil Billy Gu yang sedari tadi mengikutinya dari belakang.

Billy Gu ini, ternyata sungguh bisa melampaui kemampuannya!

"Sial!" Dia memukul setirnya dengan keras, karena detak jantungnya telah berdegup dengan cepat dan memuncak, urat di dahinya pun tampak menonjol di pelipisnya.

Billy Gu yang berada di depannya, terus berusaha menghalangi di depannya, dan tidak berhenti mempermainkan setirnya untuk menutup jalannya, dan di waktu yang sama mengurangi kecepatannya.

Di waktu yang sama, dia juga mengambil pager, dan berkata kepada para pengawal yang masih mengejar, "Cepat tambah kecepatan kalian, saat ini aku sudah berhasil memperlambat Denny di jembatan, kita hentikan dia dari depan dan belakang!"

Di sisi lain pager itu, dengan sangat cepat terdengar jawaban singkat 'Baik'.

Dalam waktu beberapa menit, mereka sudah mengejarnya, dan mereka pun mengepung sekeliling Denny.

Denny merasa dirinya adalah seorang ahli pembalap, bagaimana bisa dia berada di posisi seperti ini?

Meskipun dia bisa saja tidak memperdulikan nyawa Regina Mo, tapi dia tidak bisa menyerahkan diri hanya demi Regina Mo bukan?

Kedua mata Denny saat ini tampak merah, dan dia merasakan putus asa.

Laju mobilnya pun tanpa disadarinya mulai melambat.

Bagaimana mungkin dia bisa dikepung habis-habisan oleh mereka, mau dikemanakan kah wajahnya itu?

Harga diri yang terus mendorong rasa putus asanya, pada akhirnya membuatnya menabrak salah satu mobil secara langsung!

Suara tabrakan yang keras segera menggelegar, dan Regina Mo yang berada di kursi belakang terhempas menabrak sandaran kursi depan, semua itu membuat kepalanya berdenyut dan dahinya memar.

Regina Mo terpekik terkejut, lalu segera meringkuk di bawah kursi.

Mobil yang ditabrak itu terpelanting sejauh satu meter jauhnya, dan mobil Denny pun juga mengalami kerusakan, bagian bemper depannya tampak hancur dan berantakan.

Tentu saja Billy Gu tidak akan melepaskannya begitu saja, dia memberi isyarat kepada yang lain untuk kembali mengepung Denny.

Denny sudah nyaris kehilangan kewarasannya, karena kondisi seperti ini, dia pun membanting setirnya, dan mengemudikan mobil menuju ke sungai.

Sepertinya, Denny ini mengharapkan mereka ini akan mengajak mereka mati bersama.

Tapi Regina Mo masih berada di situ, jika dia sampai sungguh mengemudikan mobil itu ke sungai, bukankah Regina Mo juga akan.......

Setelah memikirkan gambarannya itu, jantung Billy Gu seolah akan meloncat keluar dari dadanya!

"Denny, hentikan mobilmu!"

"Hentikan dia! Cepat hentikan dia!" Billy Gu segera turun dari mobilnya, dan berseru dengan keras kepada sekelilingnya.

Laju mobilnya sangatlah cepat, sejujurnya saja, sepertinya tidak akan bisa dihentikan.

Semua orang yang berada di situ, melihat aksi Denny yang menggila dan mengemudi mobilnya ke sungai dengan mata terbelalak.

Untungnya, setelah tabrakan yang keras itu, mobilnya tersangkut di pembatas jalan.

Di bawahnya air sungai mengalir dengan arus yang kuat, setengah dari mobil itu sudah melewati batas jalan dan terombang-ambing, melihatnya saja sudah sangat mengerikan.

Billy Gu pun berteriak dengan suara menggelegar, dan menodongkan pistol sambil memperingatkan Denny, "Denny, serahkan dirimu! Jika kamu berani melakukan apa pun yang membahayakan, kamu akan mati!"

Denny yang berada di dalam mobil sama sekali tidak merasa terancam, sebaliknya di wajahnya terlukiskan sebuah senyuman.

Sebuah luka gores karena tabrakan mobil sudah menoreh dahinya, darah segar mengalir hingga sudut rahangnya, gambaran itu tidak hanya terlihat menakutkan tapi juga mengejutkan.

Tepat di saat Billy Gu dan yang lainnya sedang mengelilinginya, Denny tiba-tiba membuka pintu mobilnya, kemudian meloncat ke dalam sungai!

Aksi gila itu sontak membuat semua orang tercengang, saat melihat cipratan air sungai, barulah mereka sadar bahwa Denny sudah terlanjur terjun.

Novel Terkait

Kisah Si Dewa Perang

Kisah Si Dewa Perang

Daron Jay
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Get Back To You

Get Back To You

Lexy
Percintaan
4 tahun yang lalu