Chasing Your Heart - Bab 347 Jangan Membuat Pikirannya Terbagi

Denny langsung mengiyakannya, "Baiklah!"

Sebenarnya dia benar-benar tidak mengira Arthur Sheng bisa semudah itu meninggalkan tempat ini.

Sebelumnya, dia selalu takut Arthur Sheng akan berpura-pura pergi sendirian, jadi dia harus ekstra hati-hati setiap kali datang ke rumah Keluarga Sheng, namun sekarang sepertinya dia bukanlah ancaman baginya.

Setelah merencakan ini bersama-sama, dia bergegas ke rumah Keluarga Sheng, ia menghubungi Regina Mo.

Beberapa waktu terakhir, ia menjadi sedikit memahami Regina Mo.

Wanita ini baik hati dan tidak terlalu waspada terhadap orang lain, dia hanya menyebutkan beberapa kata tentang ibu mo, dan dia sangat percaya padanya.

Sejujurnya, dia berpikir walaupun Regina Mo sudah menikah, namun sifatnya masih sangat murni dan polos.

Dia telah mengenal begitu banyak orang, tetapi dia belum pernah bertemu orang seperti Regina Mo.

Saat Arthur Sheng ada di sini, mungkin dia akan mengirim seseorang untuk menjaga Regina Mo sepanjang waktu. Sekarang Arthur Sheng sedang tidak ada, dia ingin melihat apa yang bisa dilakukan oleh wanita bodoh ini.

“Regina, apa kabar akhir-akhir ini?” Setelah dengan mudah memasuki rumah Keluarga Sheng, Denny langsung pura-pura peduli dengan Regina Mo.

Pada saat ini, Regina Mo sedang melihat ke jendela dengan tatapan cemas, ia sedang mencemaskan Arthur Sheng.

Meskipun Arthur Sheng baru saja meneleponnya dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja, dia masih merasa khawatir.

Bagaimanapun juga, jarak mereka berdua sangat jauh sehingga dia bahkan tidak bisa melindungi Arthur Sheng.

Dia belum mendengar kabar darinya dalam beberapa hari terakhir, baru saja Arthur Sheng menelepon, namun sepertinya situasi dan kondisi yang benar-benar dialami Arthur Sheng tidak sesantai yang ia tunjukkan.

Karena dulu, sesibuk apapun dia di kantor, dia tidak akan pernah melupakan Regina Mo, apalagi sampai tidak bisa dihubungi selama berhari-hari seperti ini.

Regina Mo sedang melamun, ia tidak mendengar Denny memanggil namanya.

Denny tidak punya pilihan selain mendekatinya dan menepuk pundaknya, "Regina?!"

“Ah… iya?” Regina Mo hampir berteriak. Sepertinya ia sedikit kaget.

Denny terdiam sejenak, kemudian ia menunjukkan ekspresi minta maaf, "Maaf, apakah aku mengganggumu?"

“Tidak apa-apa.” Regina Mo melihat kedatangannya, kemudian ia segera mempersilakan Denny untuk duduk.

Ketika pembantu membawakan teh, demi tidak menimbulkan kecurigaan, Denny sengaja berpura-pura bingung, dan bertanya padanya, "Apa yang terjadi baru-baru ini? Mengapa kamu tidak terlihat senang? "

“Tidak apa-apa.” Regina Mo menggelengkan kepalanya, namun ia mendesah dalam hati.

“Benarkah?” Denny terlihat tidak percaya, “Mengapa aku merasa kamu terlihat sangat cemas?”

Perasaan Regina Mo sedang kacau, tidak ada waktu untuk mengurus apa pun saat ini, tetapi tentu saja dia tidak ingin memberitahunya tentang urusan keluarga yang rumit seperti ini.

Terlebih, penculikan Tuan Besar Sheng bukanlah perkara sepele, bagaimana jika kabar ini tersebar luas?

Ketika Denny melihat Regina Mo tidak berbicara, dia menunjukkan ekspresi peduli padanya, "Regina, aku ini kakakmu, apa ada masalah yang tidak bisa kamu katakan padaku? Mungkin saja aku bisa membantu, benar bukan?”

Denny kemudian berkata lagi, “Regina, biar kuberitahu, apapun itu, lebih baik tidak memendamnya di dalam hati, kamu bisa sakit. Jika kamu tidak mau mengatakannya, bagaimana kamu bisa mengatasinya? Apa masalahnya? Mungkin aku bisa membantumu. "

Denny memperhatikan ekspresinya, ia sengaja mencoba untuk membuatnya bingung.

Regina Mo merasa tidak enak hati jika ia terus diam dan tidak bicara, namun ia tetap tidak mengatakan masalah yang sebenarnya.

Setelah mengulur waktu, dia berkata, "Arthur telah pergi ke luar negeri, dan aku belum bisa menghubunginya. Aku sedikit khawatir tentang keselamatannya."

Denny segera menampilkan ekspresi mengerti, kemudian ia berusaha menghiburnya, "Jangan khawatir, dia akan baik-baik saja. Hanya pergi ke luar negeri, apa masalahnya?"

Regina Mo tidak menjawab, ia hanya bisa menahan kecemasannya dalam hati.

Melihat hal tersebut, Denny langsung berpura-pura penasaran dan bertanya, "Ngomong-ngomong, sedang apa dia di luar negeri?"

Melihat Regina Mo tidak menjawab, dia segera bertanya lagi, "Jika tidak nyaman untuk mengatakannya, maka kamu tidak perlu mengatakannya."

“Tidak ada masalah yang besar, hanya saja aku khawatir.” Regina Mo menjawab dengan asal, selama percakapan berlangsung, ia seperti tidak fokus.

Denny mengganti topik pembicaraan dan bertanya lagi, "Menurutku kamu tidak terlihat sedang baik-baik saja. Apakah kamu tidak bisa tidur nyenyak akhir-akhir ini?"

Regina Mo sedikit terkejut dengan perhatian yang diberikan Denny kepada dirinya, namun Regina Mo hanya mengangkat kepalanya dan mengangguk padanya.

Akhir-akhir ini ia sangat mengkhawatirkan Arthur Sheng. Bagaimana dia bisa tidur?

Kemudian, Denny berdiri dan meminta pembantu untuk membawanya ke dapur dan kemudian membawakannya segelas susu panas.

“Aku membuatnya sendiri untukmu. Minum susu baik untuk pencernaanmu, juga bisa untuk sedikit mengurangi tekanan dalam pikiran.” Denny memberikan segelas susu itu pada Regina Mo.

"Terima kasih."

Regina Mo tidak menolak, ia menerima segelas susu itu.

Panas dari gelas itu dengan cepat menyebar ke telapak tangannya benar-benar membuatnya sedikit merasa rileks.

Terlebih karena di rumahnya sendiri, Regina Mo tidak curiga atau waspada terhadap apapun, ia langsung meminumnya.

Tentu saja, Regina Mo tidak mengetahui bahwa diam-diam Denny telah menambahkan pil tidur ke gelas susunya.

Benar saja, tidak lama setelah meminum susu tersebut, Regina Mo pun mengantuk.

Saat terbangun, walaupun Regina Mo merasa bingung, namun ia berterima kasih pada Denny. Dia bisa tertidur pulas, itu karena bantuannya.

Saat itu, Denny sudah pulang.

Setelah itu, Denny akan datang lebih sering untuk menenangkan Regina Mo, dan alhasil, hubungan keduanya menjadi lebih dekat.

Billy Gu dan Tisno Wen melihat hubungan mereka semakin dekat, mereka merasa khawatir.

Denny ini, meskipun mengatakan bahwa dia tidak pernah melakukan sesuatu yang membahayakan Regina Mo, namun perkataan dan perbuatannya selalu membuat mereka merasa khawatir, namun mereka tetap tidak bisa mengatakan apa alasannya.

Ketika Denny meninggalkan rumah Keluarga Sheng untuk yang kesekian kali, Tisno Wen tidak dapat menahan diri untuk tidak mengingatkan Regina Mo, "Regina, sekarang adalah waktu yang sangat berbeda, dan Jun Yu sudah sangat kesulitan di luar negeri. Dan kamu disini, berusahalah untuk menjaga dirimu sendiri, jangan sampai membuat pikirannya terbagi.”

Regina Mo tidak tahu apa yang dia maksud, ia hanya mengangguk padanya.

Novel Terkait

I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
3 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Love And Pain, Me And Her

Love And Pain, Me And Her

Judika Denada
Karir
3 tahun yang lalu
Cinta Dan Rahasia

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu