Chasing Your Heart - Bab 211 Kekejaman Yang Tak Disadari.

Melihat sikap Regina Mo yang tampak mencari alasan, Arthur Sheng langsung tahu. Pasti ibunya, hanya ibunya yang bisa membuat Regina Mo menjadi seperti ini.

"Apakah ibuku dengan Shanon?"

Regina Mo seperti terkejut lalu mundur ke belakang sedikit, Regina Mo buru-buru menggeleng, dia sungguh tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Satu persatu muncul hal yang aneh, Regina Mo tak tahu harus bicara apa pada suaminya.

Diam-diam tangan putih dan gembul milik Rizky menarik lengan baju Arthur Sheng, "Ketika aku pulang, sepertinya aku melihat mobil nenek."

Regina Mo ingin menghentikan ucapan Rizky tapi terlambat. Wajah Arthur Sheng langsung berubah gelap, di wajah tenangnya tersimpan kemarahan yang siap meledak.

"Aku akan mencari ibuku. Rizky, jaga ibumu." Tanpa menunggu kesadaran Regina Mo kembali, Arthur Sheng langsung keluar.

Villa.

Shanon Luo masih menghibur nyonya Sheng dengan suara pelan.

"Anda jangan marah lagi, hal itu tak pantas untuk membuat anda marah." Mulutnya yang bicara, tapi dalam hati Shanon Luo menginginkan nyonya Sheng terus marah, dengan seperti itu Regina Mo akan habis! Walaupun Arthur Sheng adalah pemimpin di keluarga Sheng, tapi nyonya Sheng masihlah ibu pria itu.

Nyonya Sheng menatap tajam dokumen di atas meja, "Aku tak bisa menahannya! Besok aku akan mencari Arthur, dia harus menjelaskan padaku."

"Menjelaskan apa? Lebih baik sekarang ibu bicara, kebetulan aku juga ini bertanya pada ibu. Sebenarnya Regina kenapa? Kenapa ibu seperti itu padanya?" Baru masuk ke dalam, Arthur Sheng langsung mendengar kedua ibu dan anak sedang merencanakan sesuatu.

Begitu melihat Arthur Sheng, nada suara nyonya Sheng semakin tak enak didengar, "Kemari dan lihat ini." Setelah bicara, nyonya Sheng langsung menggebrak meja, kekesalan di matanya tak lagi bisa ditutupi.

Arthur Sheng tak tahu apa yang terjadi, tapi pria itu melihat ibunya yakin sekali. Arthur Sheng mengambil dokumen di atas meja, selembar demi selembar dia baca, semakin di baca, wajahnya semakin menggelap.

"Berkas rawat inap dari rumah sakit, catatan pemeriksaan perut bagian dalam dan juga tes laboratorium dari makanan!" Nyonya Sheng membalikkan tubuhnya, jelas sekali tak mau melihat Arthur Sheng.

"Tak mungkin! Ini jebakan!" Walaupun Arthur Sheng tak mengatakan yang lainnya, tapi Arthur Sheng menunjuk ke arah Shanon Luo, pasti wanita itu!

Shanon Luo menatap Arthur Sheng dengan tak berdosa, "Direktur Sheng, anda bicara tak masuk akal. Kemarin aku dan bibi selalu di sini. Dari awal sampai akhir aku tak pernah menyentuh kue itu dan aku tak menaruh racun di dalamnya."

Nyonya Sheng juga menambahi, melotot pada Arthur Sheng, "Aku sendiri yang menerimanya. Mana mungkin akan ada masalah?"

"Tapi beberapa hari ini Regina sibuk sekali, dia tak ada waktu membuat kue!" Arthur Sheng masih tak percaya, walaupun setiap malam dia pulang terlambat, tapi terkadang Regina Mo pulang lebih malam darinya. Bagaimana mungkin wanita itu masih bertenaga membuat kue?

Nyonya Sheng mendengus, "Kamu hanya tahu bagaimana melindungi istrimu, tapi kamu tak pernah berpikir apakah dia pantas dibela! Kalau dia tak punya waktu untuk membuatnya, apa dia tak bisa membeli?"

Arthur Sheng masih menggeleng, tangannya meremas kertas tersebut. Dia tahu sifat Regina Mo, tak mungkin istrinya melakukan ini.

Shanon Luo menjawab pelan, "Bibi, bukankah kita punya CCTV?"

Mata Arthur Sheng langsung terangkat, "Cek CCTV!"

Semakin melihat, Arthur Sheng menganga lebar. Itu bukan istrinya. Bagaimana mungkin Regina Mo melakukan hal seperti ini? Senyum puas itu tak cocok dengan wajah penuh senyum milik Regina Mo, dan juga orang di dalam itu tanpa sadar memunculkan ekspresi kejam.

Dahi Arthur Sheng semakin berkerut, bagaimana mungkin Regina Mo yang melakukannya? Sebenarnya apa yang salah? Tanpa sadar Arthur Sheng menatap Shanon Luo.

Shanon Luo menyadari tatapan intens Arthur Sheng, lalu langsung menegapkan tubuhnya, lagipula dia tak melakukan hal memalukan itu.

"Aku tak melakukan apapun. Direktur Sheng, jangan begitu melihatku. Aku pikir anda akan membuang bukti dan langsung melemparkan kesalahan padaku."

Saat Arthur Sheng ingin bicara, nyonya Sheng langsung menginterupsi, "Jangan lihati Shanon, dia tak menyakitiku. Lihat apa yang Regina lakukan. Kamera CCTV ini merekam dengan jelas. Wanita yang dulu kamu bilang baik ternyata ingin meracuni ibumu."

Arthur Sheng mematung di tempat, merasa bahwa Regina Mo bukan orang yang seperti itu. Tapi tak bisa dielakkan bahwa yang ada di CCTV adalah Regina Mo, jadi ada apa sebenarnya ini?

"Bu, aku masih ada urusan, aku pergi dulu." Arthur Sheng buru-buru, ingin segera tahu fakta dari masalah ini.

Nyonya Sheng mendengus dingin, membiarkan anaknya pergi. Dirinya ingin melihat bagaimana kali ini anaknya melindungi istri liciknya itu.

Arthur Sheng tak peduli pemikiran dua orang yang ada di belakangnya, buru-buru menyetir menuju rumah. Arthur Sheng ingin bertanya apa yang sebenarnya terjadi, kenapa Regina Mo bisa menjadi seperti ini.

Di dalam hatinya, Regina Mo adalah wanita yang lembut dan baik hati. Tapi di CCTV, Arthur Sheng melihat sesuatu, wajah seorang wanita yang tersenyum dengan puas, seperti bukan wanita yang ia kenali.

Ketika Arthur Sheng sampai di rumah, di sofa hanya ada Rizky yang menonton drama. Jika bukan karena keharusan, Arthur Sheng tak ingin Rizky tahu masalah ini.

Arthur Sheng tak mengganggu Rizky, diam-diam langsung menuju ke lantai atas. Arthur Sheng melihat keseluruhan kamar di atas, tapi tak melihat bayangan ibunya.

"Rizky, kemana ibu?" Sebisa mungkin Arthur Sheng mengatur ekspresi wajahnya sambil duduk di sebelah Rizky. Wajah marahnya tak pantas dilihat oleh Rizky.

Rizky menoleh, lalu menekan-nekan kepalanya, "Barusan ibu menerima telepon lalu pergi. Aku tak tahu ibu pergi kemana."

Arthur Sheng tersenyum sambil mengelus kepala Rizky, "Kamu tonton sebentar lagi, lalu tidur ya."

Arthur Sheng pergi ke pekarangan, lalu menelpon pengawal yang menjaga Regina Mo.

"Tuan, entah ada apa dengan nyonya. Tiba-tiba beliau menyetir dan sekarang menyetir semakin cepat. Sekarang kami sedang mengikuti, untuk sementara tak tahu kemana tujuannya." Jelas ada kepanikan di suara pengawal tersebut. Pengawal merasa ada yang aneh pada nyonya.

Arthur Sheng berpikir sebentar, "Tunjukkan lokasi kalian dan kirim ke ponselku. Aku segera ke sana. Jika terjadi sesuatu, kalian..."

Walaupun ucapannya tak dilanjutkan, tapi semua orang tahu apa maksudnya. Jantung pengawal tersebut langsung mencelos, lalu menyetir semakin cepat.

Setelah Arthur Sheng menutup teleponnya, pria itu memanggil Tisno Wen untuk menjaga Rizky. Arthur Sheng tak tenang jika anaknya sendirian. Arthur Sheng menyetir dengan mobilnya yang paling cepat dan segera mengejar.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
4 tahun yang lalu
Gadis Penghancur Hidupku  Ternyata Jodohku

Gadis Penghancur Hidupku Ternyata Jodohku

Rio Saputra
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Be Mine Lover Please

Be Mine Lover Please

Kate
Romantis
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Cintaku Pada Presdir

Cintaku Pada Presdir

Ningsi
Romantis
4 tahun yang lalu