Chasing Your Heart - Bab 55 Hati Seorang Ayah

Regina Mo masih ingin mengatakan sesuatu, tetapi Arthur Sheng dengan suara rendah berkata: "Segeralah tidur, kamu juga sudah lelah seharian ini! kalau pun kamu tidak tidur, Rizky Mo juga butuh istirahat! jangan ribut sampai membangunkannya!"

Regina Mo sejenak tidak bisa berkata apa-apa, ia hanya bisa menundukkan kepala dan tidak bersuara, ia mengambil handuk dan menyeka keringat Rizky Mo dari waktu ke waktu. Sedangkan Arthur Sheng sudah memejamkan matanya, sepertinya sedang beristirahat.

Regina Mo semakin menurunkan suaranya, ia takut membangunkan kedua orang itu.

Tapi sampai di tengah malam, kesadaran Regina Mo perlahan memudar, apalagi ia sudah cukup lelah seharian ini, ia bahkan tidak punya waktu untuk menarik nafas, kesadaran dan tubuhnya hanya tersisa satu garis. Sangat tidak mudah untuk menjadi setenang ini, kantuk mulai mendatanginya. Wanita itu berusaha keras membuka matanya, tetapi kelopak matanya terasa sangat berat.

Ia terus melihat dan melihat tetapi kepalanya terus menunduk ke bawah, detik selanjutnya kembali tersadar, tetapi hanya dalam beberapa saat, ia kembali tertidur lagi.

Terus berulang-ulang seperti ini, ini benar-benar sebuah siksaan yang sangat berat.

Tetapi melihat Rizky Mo yang mulai bernafas dengan stabil, Regina Mo mulai merasa lega, ia pergi membasuh wajahnya, membangkitkan kembali kesadarannya, ia bertekad untuk menjaga Rizky Mo dengan baik.

Namun, ia telah menghabiskan banyak sekali tenaga hari ini, saat ini pun ia benar-benar tidak bisa melakukannya lagi, perlahan ia kembali menundukkan kepalanya, dan kembali jatuh tertidur.

Tidak berapa lama, perawat yang bertugas datang dan mengukur suhu badan anak, ia melihat Regina Mo yang tampak mengantuk di sana, ia pun melihat Arthur Sheng yang tertidur pulas di samping sana, ia pun langsung melangkah maju dan membangunkan Arthur Sheng: "Ibu dari anak itu sudah sangat lelah, kamu benar-benar memiliki hati yang kecil sebagai seorang ayah, kamu tertidur begitu saja? seharusnya kamu membiarkan ibu dari anak tersebut tidur sejenak!"

"Kalian bisa bergantian menjaga anak, kalian berdua bisa beristirahat dan tidak akan se capek itu!" perawat itu berkata dengan ekspresi wajah tulus, seolah mengaggap Arthur Sheng sebagai ayah yang tidak bertanggung jawab.

Regina Mo yang melihat situasi ini langsung hilang rasa kantuknya, baru saja wanita itu ingin menjelaskan, ia langsung melihat Arthur Sheng yang mengangguk dan berkata "Ya."

Regina Mo tertegun sejenak, baru saja ia ingin berbicara, perawat itu pun pergi. Arthur Sheng segera berdiri dan pergi ke kamar mandi membasuh wajahnya kemudian keluar.

Regina Mo menggelengkan kepalanya: "Tidak perlu, kamu lanjutkan saja tidurmu! biar aku yang menjaganya!" Rizky Mo dan pria itu tidak memiliki hubungan apa-apa, perawat itu tidak mengetahuinya, tapi bagaimana hubungan mereka berdua, wanita itu tahu jelas dalam hatinya!

"Tidak perlu banyak omong! aku suruh tidur ya tidur!" Arthur Sheng melangkah maju dan langsung menggendong Regina Mo. Wanita itu buru-buru menutup mulutnya yang hampir berteriak karena kaget. Ia hanya melihat Arthur Sheng menggendongnya dan meletakkannya di atas kasur.

Wajah Regina Mo memerah dalam sekejap, ia tidak berani sembarangan bergerak dan sangat berhati-hati. Jantungnya berdetak dengan sangat kencang, berdebar tanpa henti.

Untung saja lampu sudah di matikan, jadi Arthur Sheng tidak dapat melihat rasa malunya, kalau tidak, sekalipun ia melompat ke Sungai Huang He, ia tetap tidak bisa menghilangkan rasa malu dan membersihkan dirinya lagi.

"Kamu......" melihat Arthur Sheng yang membantunya melepaskan sepatunya, juga membantunya menyelimutinya, cara pria yang sombong tapi perhatian ini membuat hatinya hangat dan sulit untuk dijelaskan. Biasanya sikapnya selalu dingin seperti es, tapi ia selalu melakukan hal dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Seringkali satu tindakannya saja dapat membuat hangat hatimu.

"Sekarang yang harus kamu lakukan adalah memejamkan matamu, tidur! jangan sampai aku berkata untuk yang kedua kalinya!" Arthur Sheng menekan rendah suaranya, tetapi ancaman dari suaranya masih saja terdengar kuat.

Awalnya Regina Mo masih ingin melawan, tetapi di bawah perintah pria tersebut, ia hanya bisa menyerah dan dengan patuh berbaring di atas ranjang.

Selanjutnya, ia melihat Arthur Sheng menegakkan tubuh dan berjalan ke ranjang Rizky Mo, ia melihat ponselnya sambil sesekali menyentuh dahi anak tersebut.

Regina Mo melihat dan merasa hatinya hangat, matanya terasa panas. Dulu, setiap Rizky Mo sakit, ia selalu merawat sepanjang malam sendirian. Ini pertama kalinya ada orang menggantikan posisinya, dan bahkan melakukannya dengan sangat hati-hati.

Awalnya ia ingin bertahan sebentar, tapi rasa kantuknya terlalu kuat, akhirnya ia tidak bisa menahannya lagi dan jatuh tertidur.

Ketika langit mulai terang, perawat kembali datang untuk memeriksa kondisi anak tersebut. Rizko Mo perlahan bangun, Regina Mo juga dibangunkan oleh perawat tersebut. Ia mengucek-ngucek matanya, saat ia lihat, ternyata sudah terang saja.

Bagaimana ia bisa jatuh tertidur? bahkan ia tidak terbangun sama sekali.

Ia segera mengangkat kepalanya dan melihat ke kamar tersebut, ia tidak melihat sosok Arthur Sheng sama sekali. Wanita itu merasa bingung, ia menatap perawat itu dan bertanya: "Orang yang kemarin malam bersama kami......"

Perawat langsung paham orang yang di maksud adalah Arthur Sheng, ia tersenyum dan berkata: "Baru saja dia pergi, saya harus mengatakan bahwa pria ini lumayan juga, saat saya baru masuk tadi, saya melihat matanya sedikit merah, sepertinya karena menjaga anak ini sepanjang malam! ia bahkan menyuruh orang untuk membeli bubur untuk anak ini, di tambah lagi wajahnya yang sangat tampan. Jarang sekali ada pria yang tampan dan bertanggung jawab zaman sekarang in!"

Ketika Regina Mo mendengar itu semua, hatinya terasa hangat dan manis. Ia melihat ke kursi di depan ranjang tersebut, matanya pun mulai berair.

Saat itu juga, Rizko Mo menggunakan tangannya yang kecil untuk menyentuh Regina Mo, ia berkata dengan rendah: "Regina Mo."

"Oh iya, suster, bagaimana keadaan anakku?"

"Demamnya sudah turun, tidak ada serius, minumlah banyak air, jangan sampai masuk angin!" kata perawat itu sambil tersenyum.

Regina Mo tersenyum berterimakasih, Rizko Mo pun berkata dengan manis: "Terima kasih suster!" meskipun wajah kecilnya masih terlihat sedikit pucat, dan suaranya yang lembut masih terdengar belum sehat, tapi sama sekali tidak mempengaruhi ketampanannya.

Perawat itu pun tertarik dengan senyum Rizky Mo, dengan ekspresi keibuan di wajahnya ia berkata: "Anakmu tampan sekali, sama seperti ayahnya!"

"Tentu saja! ayahku sangat tampan!" ketika mengungkit Arthur Sheng, wajah Rizky Mo terlihat bangga, membuat perawat itu merasa sedikit iri, "Nona Mo anda benar-benar bahagia, kamu memiliki suami yang begitu baik, juga anak yang begitu tampan!"

Regina Mo hanya tertawa, tetapi hatinya terasa pahit.

"Oh iya, di mana ayah? bukankah kemarin malam ayah terus menemaniku?" Rizky Mo menjulurkan kepalanya keluar dan bertanya sambil berkedip.

Regina Mo merasa sedikit sulit, lagi pula keberadaan Arthur Sheng tidak pernah ia laporkan pada wanita tersebut.

Tepat di saat ia sedang kesulitan menjawab, pintu kamar tersebut pun di buka.

Terdengar suara teriakan bahagia dari Rizky Mo: "Ayah!"

Regina Mo juga menolehkan kepalanya, ia melihat Arthur Sheng yang masuk membawa sarapan pagi, tubuhnya masih saja membawa dinginnya udara pagi.

"Kenapa kamu?"

"Aku tidak tenang jika membiarkan orang lain yang membelinya, jadi aku pergi sendiri!" jawab Arthur Sheng datar.

Rizky Mo berdiri di atas ranjang, ia memakai pakaian pasien yang kecil. Tiba-tiba ia merentangkan tangannya dan berteriak ke arah Arthur Sheng: "Peluk!"

Regina Mo tertegun sejenak, ia melihat Arthur Sheng yang meletakkan sarapannya di samping dan melangkah untuk menggendong Rizky Mo.

Regina Mo tercengang, ia tidak bisa menahan dirinya dan bertanya: "Kenapa kamu mau memeluknya?"

Rizky Mo tertawa senang: "kemarin malam aku terbangun, saat itu kamu sedang tidur, ayah lah yang menggendongku dan membawaku ke toilet!"

Novel Terkait

Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
4 tahun yang lalu
Pergilah Suamiku

Pergilah Suamiku

Danis
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Evan's Life As Son-in-law

Evan's Life As Son-in-law

Alexia
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu