Chasing Your Heart - Bab 222 Tak Mungkin Itu Jebakan, Kan?

Setelah diam-diam memberikan obat pada Arthur Sheng, sebelum hari terang Evelly Mo sudah kembali. Tapi Evelly Mo tidak tidur, wanita itu berpura-pura bangun pagi. Setelah mengantar Rizky ke sekolah, Evelly Mo langsung membuat janji dengan Shanon Luo.

Evelly Mo beralasan karena mendapatkan keterkejutan jadi dia tak bekerja, jika dia bekerja, dirinya tak mengerti apapun, lalu seluruh jebakan ini akan terungkap.

Tapi alasan seperti ini tak bisa selalu dipakai, terlalu lama dipakai akan dicurigai, jadi masih ada satu alasan. Evelly Mo ingin membuat Arthur Sheng tak ada waktu untuk memperhatikannya.

Shanon Luo agak kesal pada janji yang dibuat Evelly Mo. Bukankah harusnya wanita itu membenci dirinya? Sangat tak mau dirinya muncul di depan wajah wanita itu? Sekarang dia minta bertemu, apa rencana wanita itu?

Shanon Luo datang terakhir. Melihat Evelly Mo duduk dengan tenang sambil mencicipi kopi, sorot matanya dingin, "Ada apa sebenarnya?"

Evelly Mo menatap Shanon Luo sekilas, tak terlihat ekspresi apapun dari sorot matanya, "Duduklah. Kalau kamu tidak duduk, aku tidak ingin bicara denganmu."

Shanon Luo merasa Regina Mo berubah. Regina Mo yang dulu tak akan pernah memperlakukannya dengan tenang, seperti ada sesuatu di mata Regina Mo, sesuatu yang tak jelas.

Akhirnya Shanon Luo memutuskan untuk duduk.

"Hari ini aku datang untuk bekerja sama denganmu."

Kerja sama? Shanon Luo terkejut. Hubungan antara keduanya adalah musuh. Apanya yang bisa dibuat kerja sama?

"Tidak ada yang bisa dibuat kerja sama antara kita dan aku merasa dirimu yang sekarang berubah banyak, tidak seperti dirimu yang dulu." Ada kecurigaan dan kewaspadaan pada hati Shanon Luo. Shanon Luo takut dirinya masuk ke jebakan Regina Mo.

Evelly Mo tertawa, anggaplah dirinya tak mirip dengan Regina Mo, itu hanya karena perubahan sifat saja, kan? Siapa yang akan berpikir kalau ada 2 wajah yang sama persis?

"Tentu saja ada perubahan. Sejak menikah dengan Arthur, tiba-tiba aku sadar, sepertinya aku tak begitu menyukainya. Bukankah kamu menyukai Arthur? Aku bisa membantumu mendapatkannya."

Shanon Luo menjerit pelan, "Apa kamu bodoh?!"

Evelly Mo mengedipkan matanya, "Menurutmu?"

Tatapan Shanon Luo mendadak kosong. Ilusi gelap macam apa ini? Regina Mo yang dulu sangat mencintai Arthur Sheng, sekarang tak menyukai pria itu lagi? Tidak mungkin ini jebakan, kan?

Shanon Luo berpikir sebentar, lalu perlahan-lahan dirinya menjadi tenang dan kembali duduk di atas kursi, "Maaf, aku juga tak tertarik lagi padanya. Sekarang aku adalah tunangan Axel. Oh ya, sekarang aku masih ingin sekali balas dendam denganmu. Bagaimana kalau kamu lompat dari gedung untuk mengurangi kebencianku padamu?"

Sorot mata Evelly Mo berubah, menatap Shanon Luo dengan tajam, "Lompat dari gedung? Hal mudah seperti itu  aku bisa memuaskanmu."

Perlahan-lahan Evelly Mo berjalan ke samping Shanon Luo. Shanon Luo merasa, tiap langkah wanita itu seperti melangkah di atas jantungnya. Dengan cepat tangan Evelly Mo mencekik leher Shanon Luo, "Menurutmu, kalau sekarang aku melemparmu ke bawah. Apa akan ada yang menyadarinya?"

Shanon Luo tersedak karena dikejutkan, lalu menatap Evelly Mo dengan sorot mata tak percaya. Sedikitpun dia tak percaya, tapi mau tidak mau Shanon Luo berkata bahwa Regina Mo yang dulu sangat baik hati, sekarang wajahnya kejam sekali seperti iblis.

Shanon Luo membalikkan tubuhnya melihat gedung 17 lantai ini, tubuhnya tak henti-hentinya bergetar. Shanon Luo memiliki perasaan bahwa wanita di depannya sungguh akan melakukan hal tersebut.

Evelly Mo sangat puas dengan intimidasi yang dibuatnya, lalu perlahan-lahan mendekati Shanon Luo, memperingati wanita itu dengan suara pelan, "Aku sarankan agar kamu menurut padaku. Kalau tidak, aku akan membuatmu mati dengan tragis. Tak usah curiga dengan ucapanku, aku bukanlah Regina yang dulu."

Wajah Shanon Luo memerah, matanya juga mengeluarkan air mata. Evelly Mo menyeka air matanya, "Gadis penurut adalah yang paling disukai. Aku pikir kamu sudah tahu apa yang harus kamu lakukan."

Evelly Mo melepaskan cengkraman pada leher Shanon Luo, menepuk wajah gadis itu pelan lalu kembali ke kursinya.

Setelah melewati kekejaman dari Evelly Mo, Shanon Luo baru mengerti. Wanita di depannya benar-benar berubah, berubah menjadi jahat sekali, di matanya ada sorot kebengisan dan haus darah, seperti orang yang sudah pernah melihat darah sebelumnya.

Dan Shanon Luo juga tahu mengapa wanita itu memilih tempat seperti ini.

Di sekelilingnya adalah tanaman. Di luar jarak 2 meter, orang lain tak bisa melihat apa yang dilakukan di dalam. Jika tadi dirinya berteriak minta tolong, mungkin ketika belum ada orang yang datang, dirinya sudah dilempar ke bawah.

"Kamu ingin aku melakukan apa?" Ada ketakutan pada mata Shanon Luo. Orang di depannya bukanlah manusia, dia iblis, iblis pembunuh!

Evelly Mo merasa puas, menyesap kopinya perlahan lalu menjawab, "Bukankah dulu kamu tidak berhasil memberi racun pada Arthur? Kali ini aku memberimu kesempatan! Membuatmu benar-benar mendapatkan Arthur!"

Shanon Luo menunduk, menutupi hasrat yang ada di matanya. Hal menguntungkan seperti ini kenapa bisa jatuh padanya? "Aku tunangan Axel!"

Evelly Mo tiba-tiba menggebrak meja, cairan kopi ikut tumpah, menempel di cangkir bagian luar dan terlihat berantakan sekali, hal itu membuat Shanon Luo gemetar.

"Jangan pura-pura! Apanya Axel? Kamu hanya jalang miliknya. Kamu mengikuti Axel tapi hatimu masih menginginkan Arthur. Kamu berani bilang dirimu tak begitu?"

Shanon Luo tak panik bisa diprediksi benar oleh Evelly Mo. Mendengar Regina Mo memaki, Shanon Luo merasa tak nyaman. Bagaimanapun juga, ketika dirinya masih menjadi Vera Sheng, Regina Mo tak akan pernah memaki sekalipun dirinya melakukan hal yang keterlaluan.

Samar-samar Shanon Luo merasakan, Regina Mo yang sekarang sama sekali tak sama seperti yang dulu, seperti dua orang yang berbeda.

Setelah merenung sebentar, Shanon Luo setuju. Jika berhasil, Regina Mo tak akan tinggal di kediaman keluarga Sheng lagi. Bagaimanapun juga nyonya Sheng menyukainya, Arthur Sheng juga pasti tak mungkin tak bertanggung jawab setelah menidurinya. Akhirnya keinginannya bertahun-tahun dapat terealisasikan.

Evelly Mo tersenyum bangga. Dia tahu Shanon Luo tak akan berani menolak hal ini. Hal ini dibuat khusus untuknya.

Evelly Mo mengeluarkan ponsel dari tasnya, "Malam ini kamu datang ke apartemen. Setelah aku menyiapkan segalanya, aku akan menelpon dan kamu bisa masuk."

Shanon Luo menatap ponsel itu beberapa detik, akhirnya Shanon Luo mengambil ponsel itu juga.

"Hm, gadis penurut. Aku pulang dulu untuk bersiap-siap. Kamu juga bersiaplah." Evelly Mo sudah menyelesaikan satu hal besar, lalu keluar dari kafe dengan perasaan senang.

Malam hari Evelly Mo pulang. Setelah makan malam, berdasarkan jadwal biasanya, Evelly Mo mengajarkan pelajaran pada Rizky.

Novel Terkait

Villain's Giving Up

Villain's Giving Up

Axe Ashcielly
Romantis
3 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Untouchable Love

Untouchable Love

Devil Buddy
CEO
5 tahun yang lalu
Pernikahan Kontrak

Pernikahan Kontrak

Jenny
Percintaan
4 tahun yang lalu
Dipungut Oleh CEO Arogan

Dipungut Oleh CEO Arogan

Bella
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Cinta Tak Biasa

Cinta Tak Biasa

Susanti
Cerpen
4 tahun yang lalu